Rina pun meminta untuk kembali ke kelas dengan alasan tidak suka bau obat-obatan. Leon sempat melarangnya, meskipun akhirnya Leon memperbolehkannya. Rina pun kembali ke kelas dan duduk di bangkunya. Fanya menghampirinya.
“Rin, kok loe udah ke kelas sih? Emang loe udah gak pa-pa?” ucapan Fanya.
Leon menjawab, “Dia bandel banget. Udah gwe bilang balik pas pulang aja, malah gwe yang dijitak. Jitakannya cukup sakit untuk ukuran orang yang baru sadar dari pingsan.”
“Hah? Tapi loe gak ngapa-ngapain kan waktu di UKS?” tanya Fanya memicingkan matanya ke arah Leon. Leon pun sedikit gugup dengan perkataan Fanya.
“Enggak, mana mungkin lah gwe kayak gitu!” ucap Leon dengan nada santai.
“Kalian berisik banget sih-” ucap Rani yang baru bangun dari tidurnya. Rani menyadari ada Rina disana. “Rina? Loe udah balik, gwe khawatir banget sama loe!” ucap Rani memegang tangannya, namun lagi-lagi Rina menepis tangannya. Rina tidak mau memandang ke arah Rani.
“Gak usah sok perhatian, gwe gak butuh perhatian loe!” ucap Rina langsung beranjak pergi. Rani berusaha memanggilnya, namun tidak dihiraukannya.459Please respect copyright.PENANA8nz99KkCCA