"Memangnya apa sih yang salah kalau wanita suka memotong rambut? Cihh dia pasti hanya mencari alasan untuk memutuskanku."
"Jika aku bertemu dia lagi, akan ku lempar wajahnya dengan potongan rambutku!"
Jean mengomel dan tidak berhenti menyumpah ketika dia mengingat kejadian beberapa jam lalu dikampusnya, memang putus cinta sudah biasa dirasakannya tapi kali ini sedikit membuatnya kesal dan malu seantero jagat raya, kenapa tidak? Aran yang terkenal mengejar cintanya dan sangat bucin padanya, memutuskan dirinya hanya karena gadis itu memotong poninya, jean yang memiliki harga diri tinggi lantas merasa sangat malu dan terhina, apalagi jean terkenal tidak pernah diputusin duluan oleh para pacarnya, sekarang jean ingin menghilang saja dari muka bumi dan memikirkan bagaimana caranya membalas apa yang dilakukan aran.
Jean menatap sendu langit yang ada diatasnya, memang sudah menjadi kebiasaan jika dirinya sedang sedih atau ingin meluapkan sesuatu, dia akan datang kehutan belakang rumahnya yang dulu dia dan kedua orangtuanya sering datangi, ditempat itu membuatnya merasa tenang dan damai, jean merasa rindunya sedikit terobati pada kedua orangtuanya yang tidak bersamanya lagi.
"Hutan ini selalu sama, aku jadi teringat ayah dan ibu, hmmm apa mereka ada diantara bintang yang terang itu? Jika mereka ada aku tidak perlu berkemah sendirian dan merasa kesepian..."397Please respect copyright.PENANAYhKlG85rNI
"Aku ingin membuat api tapi sepertinya akan turun hujan, yaahh sayang sekali padahal bintang itu sedang cantik-cantiknya, kenapa langitpun seolah mendukung kesedihanku, astaga...itu apa?! Kenapa bintang itu seperti bergerak?"
Jean mengedipkan matanya berulang kali, ketika sebuah bintang yang sedang dipandangnya bergerak tidak biasa, bintang itu seperti berjalan dan kemudian dengan jelas jatuh karena terlihat cahayanya memanjang, Jean yang melihat itu melongo namun sedetik kemudian berlari terbirit karena bintang itu menuju hutan tempatnya berkemah.
"Sial...sial...kenapa hariku sangat sial? Hikss...ibu meteorpun seolah ingin menguji kesabaranku..."
Braakkkkkkk
Jean terpental kuat saat bintang itu jatuh menghujam hutan, saat keadaan mulai tenang kembali dirinya berusaha bangkit melihat keadaan sekitar, jean membulatkan mata melihat apa yang terjadi, hal yang lebih mengerikan lagi adalah seseorang yang berdiri ditengah kekacauan tersebut.
"Pendaratan yang cukup bagus, setidaknya setengah hutan ini masih aman, aku tidak perlu memperbaikinya..."
"Si...siapa kau? Kenapa kau ada disana?!"
"Ck sekarang ada seseorang yang harus ku urus, kenapa seorang gadis ada dihutan tengah malam seperti ini? Aku jadi harus membereskannya..."
"Ja...jangan mendekat..."
397Please respect copyright.PENANA1isuoQsjjj
397Please respect copyright.PENANAOia04mwBqV
397Please respect copyright.PENANA3Cz2FuRWJB
397Please respect copyright.PENANALcXXvIJqA1