x
Siang hari itu begitu terik. Matahari tepat berada diatas kepala. Perempuan berambut pirang itu mengeluh udara yang cukup menyengat, wajahnya dipenuhi tetesan keringat, turun satu persatu. Ia terus mengibaskan tangannya, tampak botol air minum yang kosong terlihat dari tas biru tua miliknya.
"Ya Tuhan, air habis. Mana panas banget lagi," keluhnya, duduk dibawah pohon jati yang daunnya berguguran, berharap panas udara berkurang, nyatanya sama saja. Tidak ada bedanya.
Masih terus mengibaskan tangannya, namun dari kejauhan tampak seorang laki-laki berseragam. Tetapi ia sangat aneh, wajahnya segar, tidak dipenuhi keringat. Apa ia baru saja keluar ruangan? Makanya tidak berkeringat? Tanya perempuan berambut pirang itu dalam hati. Lantas ia semakin penasaran pada laki-laki itu, dilihatnya terus. Matanya tidak memutar pandangan. Namun semakin dilihat semakin laki-laki itu aneh. Hampir 10 menit ia berdiri disana, namun wajahnya sama sekali tidak kelihatan lelah atau kegerahan. Bukankah seharusnya ia berkeringat? Mengingat udaranya cukup membuat tenggorokan merasa kering.
"Aneh, kenapa dia gak berkeringat, ya?" tanya perempuan itu dalam hati. "Seharusnya ia merasa gerah bahkan ketika dia belum 5 menit berdiri, tetapi sekarang sudah 10 menit, bahkan lebih."
Rasa penasaran berkelebatan dipikiran perempuan itu, akhirnya ia mencoba mendekat ke arah laki-laki aneh disana.
Dengan langkah penuh hati-hati, ia berjalan pelan, suara ketukan sepatunya terdengar.
"Hay, kamu ngapain disini? Kan disini panas," ucap perempuan itu, matanya menatap wajah laki-laki itu, sedikit pucat. Tidak ada jawaban sama sekali dari laki-laki itu, yang adanya hanyalah wajah pucat dengan tatapan lurus kedepan, namun kelihatan bibirnya bergetar.
"Apa ia sedang sakit?" tanya perempuan itu dalam hati. Akhirnya ia memegang pundak bahu laki-laki dihadapannya. Namun, ada sesuatu yang aneh.
Tangannya menembus pundak laki-laki itu.
Perempuan itu ketakutan, kemudian berjalan mundur, apa yang dilihatnya ini?
Bulir-bulir keringat kembali menetes diwajahnya, wajahnya seketika berubah pucat pasi. Benarkah yang dilihatnya ini? Lantas laki-laki itu tidak bergeming.
Tatapannya masih lurus kedepan. Tanpa menoleh sedikitpun.
389Please respect copyright.PENANAgyCp9crk4C
ns 15.158.61.12da2