Selama ini saya menganggap mungkin hanya saya pribadi yang memiliki sisi gelap kehidupan seks tetapi semuanya berubah beberapa waktu lalu. Ceritanya waktu itu siang-siang saya ditelpon kakak sepupu untuk memperbaiki routernya yang lagi bermasalah. Kakak saya ini memang selalu GAPTEK kalau urusan teknologi sehingga kalau ada masalah dengan hape, TV, atau router selalu saya yang dipanggil duluan bukannya malah menghubungi CS ISPnya. Mungkin karena saya memang sudah lama dekat dengannya sejak masih saya belum sekolah SD apalagi jarak rumahnya cuma sepelemparan batu dengan rumahku. 239Please respect copyright.PENANAJs4NbO8M6H
Kakak sepupuku ini dulu tinggal dekat dengan rumahku ketika masih gadis lalu pindah kerja ke kota P. Di sana menikah dan memiliki 3 orang anak hingga akhirnya suaminya meninggal 10 tahun lalu karena sakit. Setelah kira-kira 1000 hari suaminya meninggal si sepupu kemudian kembali ke kampung halamannya bersama anak bungsunya dan menikah lagi dengan mantannya dulu semasa masih sekolah SMP.239Please respect copyright.PENANAijR80mgnUA
Oke langsung saja akhirnya siang itu aku datangi rumahnya. Terlihat dia memegang remote TVnya sambil memencet sana sini tapi sepertinya tidak berhasil. 239Please respect copyright.PENANAE87MnbA1pX
Sepupu: "Tolong D (namaku), ini kenapa internetnya ya?"239Please respect copyright.PENANAuStofOoUsq
Pesawat TV kakak memang sudah smart TV jadi sudah tidak memerlukan antena tetapi koneksi internet dari router. Saya tak tahu masalahnya persis dimana karenanya saya periksa router. Nah untuk itu saya harus melihat settingan router dengan cara memasukkan IP address router lewat hape. Masalahnya adalah saya tidak bawa hape. Mau balik ke rumah ambil hape juga malas karena di luar udara sangat panas. El Nino 2023 memang gila sekali. 239Please respect copyright.PENANAJmaxJSj78i
Sepupu: "Ini pakai aja hape punyaku", sembari menyodorkan hape miliknya. Setelah itu dia berlalu entah kemana mungkin ke dapur. Setelah menerima hape itu langsung aku buka layarnya tetapi tidak bisa karena ada sandinya. Waduh gimana ini? Akhirnya aku memanggil dia yang ternyata memang ada di dapur. Kami berdua kemudian berjalan ke ruang dimana router berada. Nah saat itu ketika sehabis mengetikkan sandi dari hape langsung diberikan kepadaku dan spontan keluar suara seperti orang-orang yang sedang berhubungan badan dalam speaker hape. Aku melihat di layar hape dua orang bule memang sedang asik berhubungan badan. Kulihat wajah sepupuku memerah karena sepertinya dia lupa mematikan website tempat dia mengakses situs xxx itu tetapi aku pura-pura tidak peduli supaya dia tidak makin malu. Kupikir ah dia kan sudah menikah dua kali, hal begiuan kan sudah biasa dilakukan dengan suaminya. Sepupuku berkilah kalau yang mengakses situs itu adalah anak laki-lakinya yang masih duduk di kelas 4 SD. Aku tidak percaya begitu saja tetapi masa bodohlah yang penting pekerjaanku memperbaiki router yang sedang ngadat itu selesai segera. 239Please respect copyright.PENANAXDQYu8uiOB
Sejak saat itu aku menarik kesimpulan bahwasanya siapapun pasti punya sisi gelap dalam kehidupannya. Kehidupan seorang anak manusia selalu akan seperti mata uang yang memiliki 2 sisi, sisi terang dan gelap. Sisi terang bisa dengan mudah kita saksikan tetapi sisi gelap kita takkan pernah tahu karena namanya saja juga gelap. Hanya rasul yang maksum atau terjaga dari kesalahan bahkan nabi juga bisa melakukan kesalahan seperti nabi Adam atau nabi Yunus apalagi hanya selevel syekh, ustadz, atau cuma orang awam. Padahal sepupuku ini termasuk perempuan yang aktif beribadah. Hampir semua acara majelis taklim di kampung diikutinya seperti malam mingguan atau diba'an. Dia juga sangat pemurah karena sering bersedekah kepada orang-orang sekitar. Memang sih dia tidak selalu mengenakan hijab apalagi pakai cadar. Usianya cuma terpaut lebih tua 6-7 tahun denganku, kulitnya bersih, agak gemuk, dan orangnya ramah. Aku tahu sekali dulu semasa masih sekolah dia memiliki kehidupan seks yang kelam tetapi tidak akan aku ceritakan lebih lanjut di sini karena akan terlalu panjang. 239Please respect copyright.PENANAf9qtsfTcFU
Sampel kedua adalah mertua laki-lakiku sendiri. Usianya sekitar 60-an. Walaupun usia sudah segitu tetapi badan masih tegap. Maklumlah sebagai petani beliau selalu aktif melakukan banyak kegiatan di sawah. Rambutnya selalu disemir sehingga sekilas usianya seperti masih 50-an padahal aku yang jauh lebih muda malah uban sudah banyak sekali. Beliau adalah ketua salah satu ormas agama di kampung. Sering menjadi imam di mushala dan majelis taklim. Kalau busana biasa-biasa saja paling hanya memakai sarung atau peci, tidak pernah memakai gamis atau surban.239Please respect copyright.PENANAhXGtZUrvrY
Kisahnya sekitar beberapa bulan lalu ketika itu anakku yang masih SD bercerita kalau dia barusan melihat video dan foto telanjang di hape kakekn atau kakungnya (mertuaku itu). Aku kaget sekali dan selanjutnya aku melarang anakku untuk memakai hape kakungnya. Anaknya bersekolah di dekat rumah kakungnya sehingga ketika pulang sekolah bisa mampir dulu ke rumah kakung sebelum kujemput karena jarak rumah kami memang cukup jauh. Aku tidak pernah mengklarifikasi ini kepada mertua tetapi aku yakin si kecilku tidak berbohong dan tidak mungkin anak-anaknya yang membuka situs-stus semacam itu karena anak-anak mertuaku sudah punya hape sendiri-sendiri semuanya. Mungkin memang benar kalau libido mertuaku itu tinggi karena total anaknya saja ada 8 orang termasuk dengan yang sudah meninggal. Biarlah mertua mau akses situs apaan bukan urusanku juga.
Dua sampel di atas hanya sebagai sebuah gambaran bila nafsu seks itu sangat kuat luar biasa tanpa mempedulikan usia, jenis kelamin, agama, dan status. Rasa-rasanya bahkan jauh lebih kuat dari nafsu makan karena walau selapar apapun kita masih akan mencoba memilih makanan yang bisa atau baik dimakan. Kita tak mungkin akan menyantap rumput atau kotoran kambing. Akan tetapi ketika nafsu seks sudah membara maka tidak peduli itu batu, kayu, timun, atau terong sekalipun bisa langsung dipakai sebagai obyek. Penampilan luar bisa sangat menipu. Mungkin orangnya terlihat berkelakuan alim tetapi di belakangnya kita tak pernah tahu. Dulu teman-teman SDku menyebutnya dengan alimpet atau alim ngempet atau alim yang dibuat-buat.239Please respect copyright.PENANAsScuzLnFbO
239Please respect copyright.PENANAg4FrYeCG74
239Please respect copyright.PENANA3S0vUuIRnf
239Please respect copyright.PENANA0UCeBzfa2O
Aku lahir di desa yang tidak terpencil amat. Kalau ke kota kecamatan cukup 15 menit sudah sampai naik motor. Desaku berada di tengah persawahan dengan pemandangan sawah, gunung-gunung, dan perbukitan. Selama masih kelas 1-4 SD aku belum mengenal malu. Jadi kalau habis mandi di kamar mandi aku biasa berjalan kaki telanjang bulat ke rumah tetapi sejak kelas 5 aku sudah mulai memiliki rasa malu sehingga tiap selesai mandi aku berlari sekuatnya menuju rumah. Maklum waktu itu kamar mandi masih jauh terpisah dari rumah sekitar 20 m. Aku memiliki adik perempuan terpaut 4 tahun. Kulitnya putih dan rambutnya lurus. Beda dengan aku yang ikal. Sejak kecil kami tumbuh bersama. Pekerjaan orang tuaku adalah bertani. Bapak berangkat pagi pulang maghrib. Habis isya' biasanya bapak langsung tidur. Emak kadang menemani bapak ke sawah tetapi kadang hanya di rumah saja memasak atau membereskan rumah.239Please respect copyright.PENANAgYPY7Xgfg9
Pengalaman yang paling kuingat adalah aku dan adikku sering dimandikan bersama kadang di dalam kamar mandi tetapi kadang juga cuma di samping sumur. Alasan emak untuk menghemat waktu karena akan lama kalau dimandikan satu per satu. Namanya anak-anak saat mandi adalah saat bermain.Aku dan adik sama-sama telanjang dan aku sering melihat meki adik. Menurutku itu meki hanya befungsi untuk kencing saja karena adik selalu kencing lewat situ. Warnanya pink dan ada seperti bibir-bibir gitu. Sehabis mandi kami biasanya disuruh cepat-cepat berpakaian tetapi sekali lagi kami sering bandel. Kami berdua kadang berkejaran telanjang buat di halaman atau bergulatan berdua di atas kasur. Pernah sekali emak memergoki kami berdua bergulat perang-perangan telanjang di atas kasur lama sekali. Emak marah sekali sehingga kami cepat-cepat kabur lalu berpakaian. Aku sama sekali belum tahu apa itu seks dan semacamnya. Kalau di mushala kadang diajarkan tentang mandi wajib yang salah satu penyebabnya adalah karena mimpi basah. Saat itu kukira yang kumaksud adalah mengompol. Aku belum tahu kalau yang dinamakan mimpi basah adalah mimpi erotis disertai ejakulasi.
Aku mulai mengenal seksualitas ketika kelas 5 SD. Ketika itu di dalam buku matpel IPS ada ilustrasi suku pedalaman yang sedang menari hanya mengenakan cawat. Tiap melihat gambar itu ada seperti perasaan berdesir di dalam diriku. Perasaan aneh yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Untuk pelampiasan aku sering menyuruh setengah memaksa adikku bertelanjang bulat lalu mengenakan bekas kemoceng sebagai cawatnya sambil menari-nari diiringi suara piano kecilku. Aku melakukan itu ketika orang tua sedang tidak ada di rumah. Hanya beberapa kali saja adikku mau melakukan apa yang kusuruh itu. Aku pun secara tak sengaja akhirnya menemukan obyek lain yaitu poster-poster artis berbikini di kamar tidur lik K. Lik K adalah anak tetanggaku. Orangnya tinggi besar dengan kulit hitam. Dia seumuran dengan sepupu yang sudah aku ceritakan di atas. Saat lik K tidak ada aku suka masuk ke dalam kamarnya sekedar hanya untuk berlama-lama memenuhi nafsuku akan gambar-gambar yang merangsang itu. Kadang kalau kamarnya dikunci dan kuncinya dibawa aku nekad melihatnya lewat jendela kamarnya yang selalu terbuka. Jendela itu agak tinggi untuk anak seumuranku tetapi nafsu sudah mendorongku untuk harus bisa memuaskannya sehingga aku hanya bisa bergantungan di teralis kayu di jendela. 239Please respect copyright.PENANAz2j79fFtsY
Saat kelas 6 temanku sebut saja T sering bercerita tentang rahasia pernikahan. Intinya tentang kehidupan seksual pasutri di malam hari. Wajar jika anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi jadi aku selalu mengajak si T ini bercerita lebih banyak tiap istirahat sekolah. Aku penasaran melihat dengan mata kepala langsung walau itu tak mungkin karena waktu itu belum ada internet dan hape. Aku cuma bisa mengumbar fantasiku saja. Tubuhku semakin tinggi dan besar termasuk penisku. Yang unik adalah penisku bisa aku keraskan (ereksi). Aku sering memainkannya dengan mencobanya untuk berdiri. Lama kelamaan aku amati mulai ada rambut-rambut halus. Aku penasaran apakah itu yang namanya jembut ya? Aku sudah sering mendengar istilah itu tapi aku belum begitu paham bentuknya seperti apa. Makanya aku minta emak memperhatikan penisku dengan sesama. Aku tidak malu dengan emak karena beliau adalah orang yang sangat dekat denganku. Emak mengatakan kalau itu calon jembut. Aku juga mencoba mendirikan penisku di hadapan emak dan biasanya beliau hanya ngakak saja. Mungkin dipikirnya aku toh cuma anak kecil yang tak tahu apa-apa.
Masuk SMP sekolahku makin jauh sekitar 5 km dari rumah. Aku harus berangkat jam 6 naik sepeda kalau tidak ingin telat. Sebagian besar teman-teman lelakiku ternyata sudah disunat tapi aku agak takut disunat jadi aku penasaran tanya-tanya kesana kemari rasanya seperti apa saat disunat. Ada yang bercerita biasa-biasa saja namun ada pula yang menakuti. Aku kemudian mengajak S teman sohibku untuk bertanya langsung ke sumber yang bisa lebih dipercaya yaitu sebut saja namanya M dan G. Mereka berdua sudah lama disunat. Kami berempat kemudian mengobrol asik di belakang WC sekolah karena tempat itu sepi. Aku dan S langsung mengutarakan maksud sebenarnya mengajak mereka berdua kesitu. Tanpa malu-malu M dan G langsung mengeluarkan penisnya dari balik celananya. Menurutku penis yang sudah disunat hanya ujungnya saja yang berbeda seperti habis dikupas dengan warna keputihan. Mereka bilang tidak sakit kok saat disunat.239Please respect copyright.PENANAAGwcogqc0K
Akhirnya aku pun disunat. Sama sekali tidak sakit dan sepekan kemudian aku sudah bisa masuk sekolah kembali. Orang tuaku menyuruhku memakai celana dalam agar penis tidak bergesekan dengan celana luar. Saat itu adalah kali pertama aku memakai celana dalam karena selama SD aku tak pernah memakainya. Teman-teman lelakiku di SD juga tidak pernah pakai. Saat pakai CD pertama kali ada rasa geli-geli enak di ujung penis. Itu membuat penisku langsung berdiri. Aku jadi bingung antara harus memakainya terus atau kutanggalkan saja? Jadi serba salah. Jadilah kadang aku pakai kadang tidak. Pernah suatu hari aku mencoba nekad memakainya mulai pagi jadilah penisku ereksi terus menerus. Jelang sore entah mendadak penisku menyemprotkan cairan putih kental berbau amis disertai rasa nikmat menjalar di seluruh tubuhku. Aku masih belum tahu kalau itu namanya orgasme. Terhenyak aku inikah yang namanya mimpi basah? Aku jadi bingung dan takut. Sorenya aku cepat-cepat mandi wajib seperti yang diajarkan pak ustadz kepadaku. Lama-lama aku makin tidak nyaman mengenakan CD hingga akhirnya aku menanggalkan sama sekali hingga kelas 3 SMP sehingga penisku sudah tidak ereksi terus. 239Please respect copyright.PENANAhz1h7SjyJo
Selama masa SMP tidak banyak yang aku bisa ceritakan hanya pernah ada 1 teman tertangkap basah membawa novel p0rn0. Aku juga tidak tahu seperti apa wujud novelnya. Teman-teman wanitaku banyak tetapi sama sekali aku tidak pernah memiliki gambaran wujud mereka kalau telanjang misalnya. Aku masih belum tertarik dengan lawan jenis. Hingga akhirnya aku masuk SMA di sebuah kota di kabupaten yang butuh 1 jam perjalanan dari rumah. Terpaksa aku indekos di sebuah rumah yang tak jauh dari sekolah. Pemiliknya adalah seorang janda sebut saja ibu M.
Saat kelas 1 SMA aku sama sekali tidak pernah merasakan libido yang membara tetapi aku tak tahu apakah juga memiliki bibit h0m0 ya? Kala itu ada satu teman pria yang ganteng sekali baby face. Setiap memandangnya entah kenapa fantasi liarku ingin langsung mendekapnya dan melakukan hubungan anal dengannya. Hari-hariku selanjutnya hanya diisi dengan sibuk belajar dan belajar. Kelas 2 juga kurang lebih sama saja keadaannya tetapi semua berakhir ketika kelas 3 SMA. Aku mulai merasakan seperti ada rangsangan aneh di dalam diriku. Rangsangn seperti yang pernah aku rasakan ketika memakai CD saat masih kelas 1 SMP dulu. Rangsangan yang susah sekali aku kendalikan. Semakin aku mencoba mengendalikannya maka dia semakin kuat. Jantungku berdetak kencang dan keringat dingin mengucur deras. Ini semakin diperparah di suatu hari Minggu siang. Biasanya Minggu siang aku habiskan di rumah sobat kelasku Y yang rumahnya sekitar 20 menit jalan kaki dari indekosku. Y anak orang yang cukup berada tetapi anaknya memang agak bandel. Pagi itu seperti biasa aku numpang nonton TV karena acara-acara Minggu pagi sangat menarik dihiasi banyak tayangan kartun. Waktu itu di rumah Y ada teman laki-laki dari kelas lain. Aku mengenalnya walau tidak begitu akrab. Ketika jam 11 aku mau pulang tiba-tiba teman Y menyodorkan sebuah foto yang bikin jantungku berasa mau lepas. Di dalam foto tampak dua orang pria tengah melakukan seks anal persis seperti yang menjadi fantasiku selama ini. Tanganku gemetar memegang foto itu kemudian spontan aku lempar ke atas meja. Si teman Y itu mengolok-olok aku sok suci bla bla.... Aku buru-buru berpamitan pulang. Sepanjang jalan dan jam-jam sesudahnya aku jadi banyak merenung dan merasa bersalah tetapi di sisi lain kuakui aku juga terangsang ketika melihat foto itu.
Naluriku pada akhirnya memaksaku untuk akhirnya melakukan col1. Awalnya aku hanya menggunakan tangan tetapi tidak begitu memuaskan kemudian aku mencoba guling. Guling aku lubangi sedikit dengan cutter lalu aku masukkan penisku kesitu seolah-olah itu adalah meki. Kuangkat pinggulku naik turun seperti sedang berhubungan badan dengan perempuan. Aku semprotkan semua pejuhku di alam guling sehingga jika diamati banyak bercak-bercak di sekitar lubang itu. Rasanya nikmat sekali dan pikiran plong badan juga lebih segar meski entah kenapa kadang ada rasa bersalah. Aku selalu melakukannya siang hari sehabis pulang sekolah supaya mandi wajibnya tidak kelihatan karena berbarengan dengan mandi sore. Sasaranku akhirnya kemana-mana, tidak hanya guling tetapi juga bantal dan kasur busa. Aku lubangi kasur busa bekas yang ada disitu lalu aku masukkan penisku terus kupompa sekuat tenaga berkali kali hingga aku puas. Syukurlah tidak ada sama sekali yang pernah memergokiku. Ritual col1 ini hampir setiap hari aku lakukan. Aku semakin kecanduan dan seperti tidak bisa melepaskannya sama sekali sama seperti rokok yang walau merugikan kesehatan tetapi masih banyak yang menghisapnya. Pernah beberapa kali aku mencoba melakukan anal sendirian di depan kaca besar. Sensasinya memang beda dan lebih enak tetapi ternyata efek buruknya sangat banyak seperti infeksi dan pengenduran otot anus. 239Please respect copyright.PENANArv1XqUsCJc
Pertama kali aku mengenal novel p0rn0 juga kelas 3 SMA ini. Waktu itu liburan puasa jelang lebaran di rumah ortu di desa. Seperti biasa acara bersih-bersih rumah. Aku mendapatkan bagian membersihkan kamar buruh bapak yang sudah mudik sebut saja namanya B. Usia sekitar 2 tahun lebih muda dari aku dan masih lajang. Saat sedang membersihkan kamar B aku menemukan sebuah buku kecil lusuh. Kupikir buku cerita silat atau komik. Waktu aku buka dan kubaca ternyata baru tahu itulah yang namanya novel p0rn0 yang seperti pernah aku dengar saat masih SMP dulu. Aku baca pelan-pelan dan isinya semuanya tentang detail kisah hubungan badan. Jantungku berdegup plus keringat dingin mengalir kembali. Cepat-cepat aku selesaikan pekerjaanku. Malamnya aku baca kalimat demi kalimat dengan seksama. Nafasku memburu hingga akhirnya aku c0l1 berkali-kali di malam bulan puasa itu. Pagi bangun sahur badanku sakit semua termasuk penisku. Akhirnya aku bakar buku itu dan tamat sudah riwayatnya.
Aku benar-benar merasa dibuat kuwalahan dengan nafsuku. Pernah aku pengen memotong saja penis liarku itu. Pernah pula aku ikat dan jepit dengan batu supaya dia rusak dan tidak mau ereksi lagi. Aku bahkan mencoba antidepresan yang katanya bisa mengurangi libido tapi efeknya malah mengantuk parah. Aku benar-benar frustrasi menghadapinya. Walaupun begitu di sekolah aku tetap anak yang rajin belajar dan selalu mendapatkan rangking 1 di kelas. Bahkan ketika lulus aku mendapatkan nilai yang terbaik. Jadi tidak benar jika col1 bisa menurunkan prestasi belajar. Tergantung anaknya saja. Hingga aku masuk kuliah di sebuah kota besar dan aku makin jauh dari keluarga.
Di kota besar semuanya jauh terasa bedanya. Aku diterima di sebuah perguruan tinggi dan indekos di dekat situ. Dengan kesibukan dan udara panas kota aku berharap bisa menghilangkan kebiasaan col1ku, Akan tetapi harapan tinggallah harapan. Suatu hari usai praktikum aku diberi setumpuk disket oleh seorang teman. Katanya itu disket tugas dari dosen. Kebetulan saat itu aku sudah memiliki seperangkat komputer di kamar. Sampai di tempat kos aku masukkan disket ke dalam CPU dan jreng-jreng bukan tugas kuliah yang kudapat tetapi ratusan gambar p0rn0. Inilah kali pertama aku melihat gambar perempuan telanjang dan hubungan badan dengan lebih nyata. Aku lemas, jantung berdetak tak karuan dan kesadaranku meredup pelan. Akhirnya bisa ditebak aku kembali melakukan col1 di tengah udara panas kota. kebiasaan col1ku kambuh kembali lagi seperti saat masih SMA. Guling jadi sasaranku. Bukannya kapok atau marah kepada teman yang sudah menjebakku itu aku malah minta diberikan gambar-gambar lain yang mungkin dia punya. Begitulah hari-hariku sibuk dengan tugas kuliah dan col1. Nafsu seks memang sangat kuat merusak kesadaran manusia jika tidak terkendali. Itulah kenapa Adam dan Hawa sampai diturunkan ke muka bumi. Bukankah Qabil membunuh Habil juga karena nafsu syahwat ini juga? Seharusnya pihak penguasa memfasilitasi pernikahan muda daripada mereka memilih jalan yang tidak dibenarkan agama.
Pernah tidak ada guling waktu itu, aku kemudian menggunakan plastik bungkus yang aku ikat dengan karet ke penisku supaya jika menyemprotkan pejuh tidak menyebar kemana-mana yang bisa ketahuan orang lain. Saat itu aku masih belum mengenal kondom. Untuk berhubungan badan dengan cewek aku tidak berani karena agama melarangku dan aku juga takut kalau dia hamil. Kalau ini memang prinsip yang sudah lama aku pegang teguh karena aku tak ingin hanya karena nikmat sesaat, sengsara selamanya. Sempat beberapa kali berpacaran tapi selalu putus sehingga aku agak ilfil dengan teman-teman wanitaku sendiri. Perasaan juga aku gak jelek-jelek amat. Guling tempat aku melmpiaskan nafsu sudah penuh dengan bercak hingga terpaksa aku buang ke tempat sampah. Untung bu kos tidak tahu. Aku pun membeli guling baru. Kadang jika kesadaranku pulih aku jahit kembali guling itu tetapi biasanya hanya sebentar. Setelah itu aku ambil cutter lalu aku potong-potong jahitannya kemudian aku col1 kembali distu.
Sampai kemudian hadir internet hingga aku dapat mengakses situs-situs xxx langsung dari kamar. Aku simpan semuanya dalam disket lalu aku nikmati offline karena waktu itu tarif internet masih mahal sekali. Pernah suatu hari aku pengen nonton VCD p0rn0. Aku tidak tahu dimana ada yang jual. Aku pun naik angkutan umum hampir seharian mencari-cari dimana penjualnya. Akhirnya ketemu juga dan aku membeli 1 keping. Di rumah aku nyalain komputer lalu aku nikmati video mesum hubungan badan antara sesama manusia sembari col1 berkali kali sehari semalam. Keeseokan harinya aku patahkan VCDnya lalu aku buang di tempat sampah depan rumah. Anehnya 2 hari kemudian aku seperti orang sakaw kebingungan mencari-cari VCD itu. Ternyata hanyut oleh air hujan agak jauh. Aku ambil kembali lalu coba kuperbaiki dan kubersihkan. Masih bisa ditonton dan biasa sambil col11 lagi. Keesokan harinya kembali aku hancurkan VCD itu hingga berkeping-keping lalu kubuang jauh-jauh entah kemana. Aku merasa seperti sudah menjadi budak col1.
Tadinya kukira hanya ku yang mengalami kecanduan seperti itu tetapi salah satu teman dekatku juga pernah melihat-lihat foto-foto p0rn0 di komputerku. Waktu itu aku sengaja tinggalkan dia sendiri lalu pura-pura keluar. Dari sela-sela jendela kusaksikan dia membuka gambar-gambar mesum. Kawan-kawan kostku juga suka menyewa VCD p0rn0 lalu menontonnya beramai-ramai tetapi aku kurang suka karena pasti kelihatan aku yang paling terangsang. Sungguh memalukan. Untuk mengurangi gejolak libidoku aku mencoba berpuasa tetapi sama saja seperti tidak ada efeknya. Hanya siang hari yang aman tetapi begitu usai berbuka nafsu syahwat itu datang kembali sama gilanya. Semua terus terjadi hingga aku wisuda.
Setelah wisuda aku memutuskan untuk mudik dan membuka usaha baru di kampung. Siapa tahu dengan perubahan suasana akan membuatku terlepas dari col1. Tidak mudah memulai hidup baru di kampung. Walaupun begitu dengan susah payah aku berhasil membangun sebuah usaha kecil, Kehidupan di kampung adalah kehidupan bertempo lambat. Aku memiliki banyak waktu luang jadi aku manfaatkan untuk membuka akun medsos (FB) sekalian buat jualan produk-produkku. Sayangnya kebiasaan mesum sudah mendarah daging dalam diriku hingga aku kembali terjerembab ke dunia kelam. Apalagi jika bukan menonton dan mengkoleksi foto dan video p0rn0. Bahkan yang lebih gila lagi aku mulai terjangkit ped0f1l1a. Suatu hari aku menemukan sebuah link video lalu kuklik yang menuntunku ke dark web. Baru kutahu ternyata dunia cyber sangat luas. Di dark web kita akan mudah menemukan hal-hal yang tidak ada di clear net. Mulai dari perdagangan senjata, obat, hingga video-video syur anak-anak bawah umur mudah sekali ditemukan. Aku jadi lebih mudah terangsang oleh foto dan video anak-anak bau kencur daripada orang-orang dewasa. Tetek yang belum atau mulai tumbuh dan meki tanpa bulu membuatku sangat terangsang hebat. Ada yang hanya telanjang saja tetapi ada juga yang melakukan hubungan badan dengan orang lebih tua atau seumuran. Aku heran bagaimana anak-anak seumur itu sudah mengerti hubungan badan? Air liurku sering mengucur hebat hingga tak sadar koleksiku telah mencapai 1 TB hanya berisi anak-anak di bawah umur. Aku mulai merasa jika aku sudah sinting. Aku hanya berharap Allah akan melepaskanku suatu saat nanti entah bagaimana caranya. Aku sadar menjadi ped0f1l1a adalah salah besar tetapi aku bersikukuh untuk tetap tidak menyakiti anak-anak atau siapapun juga. Menurutku orang-orang yang menggunakan anak-anak sebagai obyek seks hanya mendapatkan kesenangan sesaat saja. Mereka tidak peduli telah merusak masa depan si anak. Mereka hanya menebar ketakutan dan kesakitan kepada anak-anak. Biarlah semuanya aku lampiaskan dengan col1 dan col1 lagi.
Hingga akhirnya aku menikah di usia yang tak muda lagi. Orang tuaku sudah sangat ingin memiliki momongan. Celaka karena kenyamanan dan kenikmatan semu col1 yang aku rasakan selama bertahun-tahun itu membuatku tidak punya calon sama sekali. Jadilah aku minta emak buat mencarikan jodoh. Ada sejumlah calon dan karena nafsu ped0ku aku memilih yang paling muda tamatan SMA. Lumayanlah. Sangat sulit mendapatkan yang lulusan SMP apalagi SD. Ternyata memiliki istri yang terlalu muda tidak seindah dugaanku. Egoismenya masih tinggi sekali. Bahkan untuk bermalam pertama saja aku harus menunggu 10 hari. Ada saja alasan menolaknya. Aku hanya bisa mengoral mekinya hingga becek. Istriku sama sekali tidak mau mengoral aku.
Di malam pertama kukira semua akan sendah di video-video itu. Ternyata jauh. Memasukkan penis ke dalam meki yang masih sempit susah sekali. Istriku mengeluh mekinya seperti disilet. Hampir satu jam baru berhasil dan itupun rasanya tidak enak sekali karena istri mengeluh sakit terus. Malam-malam berikutnya semua jadi lebih mudah karena sudah agak longgar. Tahun-tahun berlalu dan istiku masih sering menolakku tetapi aku terus mencoba bersabar. Siapa tahu suatu saat nanti dengan hadirnya si dia aku benar-benar terlepas dari kebiasaan burukku. Memang benar perlahan aku mulai bisa mengurangi col1 karena buat apa? Toh sudah ada istri di samping. Aku juga sering berdoa semoga nanti dikaruniai anak laki-laki saja. Aku takut sekali jika memiliki anak perempuan aku akan melecehkannya. Rupa-rupanya doaku terkabul, anak laki-laki lahir dari rahim istriku. Awalnya aku tidak mencintai istriku. Aku menganggapnya hanya sekedar pemuas saja. Akan tetapi cinta sedikit demi sedikit tumbuh di hati kami berdua. Kini aku lebih mencintainya daripada awal-awal tahun pernikahan dulu, Benar apa yang telah disampaikan Allah bahwa pernikahan akan membawa kepada keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Pernikahan memang benar-benar menjadi wadah untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Sebenarnya Islam tidak mengenal ped0f1l1a karena selama semua jika dilakukan sesuai dengan hukum Islam (pernikahan) maka tidak ada yang perlu dipersoalkan.
Kini aku sudah sangat jarang melakukan col1. Energiku juga sudah tidak sebanyak dan sekuat dulu ketika masih joss. Kalaupun aku lakukan biasanya saat istri mens saja. Sebenarnya istri sudah aku minta untuk mengocokku kalau dia sedang mens tetapi sepertinya dia malas atau entah jijik dengan pejuh. Semoga suatu hari nanti aku benar-benar bisa terlepas dari col1. O ya sekarang koleksi video yang berukuran 1 TB itu sudah lama aku hapus dan tak bisa dipulihkan. Dark web juga makin ketat dan lambat sehingga makin susah (walau tidak mungkin) mengakses info-info semacam itu. Banyak situs p0rn0 yang telah dibredel juga. Kupikir juga ngapain melihat lihat video kalau yang asli saja ada, lebih sah tanpa was-was. Aku yakin jalan Allah adalah yang terbaik pada akhirnya.
ns 15.158.61.54da2