Malam telah beranjak, gelap mulai mewarnai alam. Saat itu Fira duduk seorang diri didalam kamarnya. Kedua orang tuanya kebetulan sedang kekota untuk menjenguk salah satu kerabat yang masuk rumah sakit. Sebenarnya Fyra takut ditinggal sendirian, apalagi didesa mereka ada seorang laki - laki yang selalu berusaha mendapatkan cintanya. Namun Fira secara terang - terangan menolaknya. Bukan karena usia laki - laki itu yang diatas usia Fyra, tetapi laki - laki tersebut juga ditahu sering mempermainkan gadis - gadis didesa mereka.
Rasa kantuk tifdak dapat ditahan oleh Fyra, membuatnya terlelap dalam mimpinya. Jam dinding pun menunjukkan pukul 2.30 dini hari.
Baru saja dia terlelap, dia terbangun karena mendengar suara didalam kamarnya. Memang kebiasaan Fyra tidak pernah mengunci kamarnya. Belum sempat dia melihat dengan jelas kehadiran orang tersebut, laki - laki itu telah menyergapnya dengan sebilah pisau dapur.
" Jangan teriak jika masih sayang nyawamu " ancam laki - laki itu.
Fyra begitu ketakutan melihat pisau itu telah berada di lehernya. Dan laki - laki dengan mata liar menelusuri seluruh tubuh Fira yang saat itu mengenakan singlet coklat yang tipis. Membentuk tubuh molek Fyra.
" Hmm, ternyata tubuhnya begitu indah, tapi sayang tubuh ini sebentar lagi akan kunikmati dengan liar" kata laki - laki itu.
" Apa yang akan kau lakukan padaku " tanya Fyra dengan wajah ketakutan.
" Santai saja sayang, aku akan bermain halus jika kau menuruti keinginanku" balas laki - laki sambil mendekati tubuh Fira yang gemetar diatas ranjang
" Kamu jangan macam - macam, atau aku berteriak !" kata Fyra mencoba mengancam.
" Teriak saja, siapa yang akan mendengar teriakanmu" balas laki - laki itu yang telah berada disamping Fyra dengan pisau masih berada dileher gadis perawan itu.
" Kau akan menanggung akibat dari penolakanmu padaku " bisik laki - laki yang menciumi telinga Fyra.
Fyra menghindari ciuman itu, membuat laki - laki itu semakin semangat. dia dengan gesit berpindah keatas tubuh padat Fyra dan menindih gadis itu.
Laki - laki itu masih memegang pisau dapurnya. Dan mengancam Fyra.
Satu tangan memegang pisau, sementara yang satunya mulai menjamah tetek Fyra yang bebas lantaran tidak mengenakan bra.
Tangan laki - laki itu dengan kasarnya meremas kedua tetek Fyra dengan kasar, bahkan menarik - narik puting susu Fyra dan luar singlet.
Fyra merasakan sakit akibat remasan tangan laki - laki itu. Namun tidak dipedulikan oleh laki - laki itu.
Fyra memberontak namun sayang tenaganya tidak lebih kuat dari laki - laki yang bertumbuh kekar itu. Apalagi saat laki - laki itu dengan kasarnya menyingkap singlet miliknya ke atas. Sehingga menunjukkan kedua teteknya yang berukuran 36C.
Mata laki - laki itu tidak berkedip melihat daging lunak di dada Fyra.
" Jangan macam - macam kamu " ancam Fyra.
" Aku hanya ingin satu macam sayang "
" Aku hanya ingin merampas kesucianmu dari kamu" balas laki - laki itu lalu dengan kasarnya memegang kedua pergelangan tangan Fyra dan kakinya mengunci kedua kaki Fyra. Membuat gadis itu tidak bisa bergerak.
Laki - laki itu kemudian beraksi, dia mendekatkan wajahnya dan menghisap tetek Fyra dengan kasarnya, bahkan menggingit putingnya yang nbesar dan berwarna kecoklatan.
" Akkh...sakiiit...." jerit Fyra merasa sakit akibat gigitan laki - laki itu di puting miliknya.
Laki - laki itu telah dirasuki setan, yang ada dipikirannya memuaskan nafsu bejatnya pada gadis perawan yang kini tidak berkutik dibawah ancamanya.
Sementara Fyra hanya bisa menangis, dan memelas agar dilepaskan.
" Tubuh kamu sangat indah, aku suka kalau kau menurut " ucap laki - laki itu. Dia kembali menghisap tetek Fyra secara bergantian dengan buasnya.
" Ampun....jangan...aku mohon, jangan lakukan itu " Fyra memelas. Namun laki - laki itu bukannya berhenti malah semakin kesetanan.
Plak ... plak
Tiba laki - laki menampar wajah Fyra dengan keras, Fyra meringin merasakan perih akibat tramparan itu.
" JIka kamu berteriak, atau melawan, aku tidak akan segan - segan menusukmu dengan pisau ini " laki - laki itu mengancam dan memperlihatkan pisau yang dipegangnya.
" Ampun.....maafkan aku..." meringis Fyra.
Akhirnya Fyra hanya pasrah dijadikan objek nafsu laki - laki tersebut. Hatinya bagaikan tersayat seribu sembilu.
Laki - laki itu semakin bernafsu mecumbui tubuh Fyra. Laki - laki itu membuka paksa singlet Fyra lepas dari tubuh gadis perawan itu.
Dan kini cumbuannya turun ke selangkangan Fyra. Dan melihat betapa indah bentuk vagina seorang gadis perawan.
" Buka lebar kakimu" perintah laki - laki itu pada Fyra yang hanya bisa menurut.
Laki - laki itu kini menyentuh vagina Fyra dengan tangannya, sebelum wajahnya terbenam diantara selangkangan Fyra.
Laki - laki itu menjilati vagina Fyra dengan kesetanan. lidahnya menjulur dan mengais daging kecil yang berbentuk kacang tanah.
Setelah puas menjilati vagina Fyra, laki - laki kembali berlutut di selangkangan Fyra dan mulai menggesek-gesekkan penisnya di bibir vagina Fyra. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Fyra berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan tenaga kuat laki - laki itu, apalagi dibawah ancaman sebilah pisau.
Melihat Fyra yang meronta-ronta, laki - laki itu semakin bernafsu dan dia segera menghujamkan penisnya ke dalam vagina Fyra yang masih perawan. Walaupun vagina Fyra sudah basah oleh air liur laki - laki itu dan cairan vagina Fyra yang keluar akibat jilatan, namun laki - laki masih merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Fyra yang perawan masih sangat sempit.
Fyra hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini direnggut dengan paksa seperti itu oleh laki - laki yang telah di tolaknya.
Beberapa kali laki - laki itu berusaha untuk meyarangkan penisnya ke dalam lubang vagina Fyra. Hingga akhirnya dia berhasil mengoyak keperawanan Fyra.
Penisnya berhasil bersarang di dalam lubang vagina sempit Fyra yang meringis menahan rasa perih.
Sementara itu laki - laki itu terus memompa vagina Fyra dengan cepat sambil satu tangannya meremas-remas tetek Fyra yang bulat kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Fyra.
Laki - laki itu dengan cepat menggoyang tubuhnya menindih tubuh Fyra yang pasrah.
Cleeppp...cleeppp
Plopp...plopp
Suara tusukan dan gesekan antara penis dan vagina Fyra membuat laki - laki itu bergelinjang nikmat.
" Vaginamu enak banget.....ouuh......"
" Vagina perawan memang nikmat" racau laki - laki itu terus menyodokkan penisnya ke dalam lubang vagina Fyra.
Fyra hanya dapat diam telentang tidak berdaya di atas ranjang miliknya, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegang lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Fyra dan sebagian sperma laki - laki itu mengalir keluar dari vaginanya. Laki - laki itu mencabut penisnya dari dalam vagina Fyra.
Dia tersenyum penuh kemenangan, karena telah merenggut keperawanan gadis desa itu.
" Bagiamana rasa sayang, bukankah enak di cocol penisku ?" laki - laki itu tersenyum sinis pada Fyra yang ketakutan.
setelah speremanya habis tertumpah di dalam rahim Fyra, laki - laki itu mencabut penisnya dari dalam vagina Fyra.
" Pliss, ampun" Fyra mengiba untuk dilepaskan oleh laki - laki itu.
Laki - laki itu tersenyum penuh kemenangan.
Apalagi yang kau harapkan dariku, kesucianku telah kau renggut " iba Fyra pada laki - laki itu.
" Permainan kita belum selesai " tambah laki - laki itu.
Laki - laki itu kemudian membalikkan tubuh Fyra. Dalam keadaan telengkup laki - laki itu kembali maju diantara selangkangan Fyra yang dibuka paksa. Dia kembali menancapkan penisnya di liang vagina Fyra dari arah belakang. Walaupun penisnya telah bersarang, namun laki - laki itu masih merasa kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Fyra kini sudah licin oleh spermanya dan juga cairan vagina Fyra, walaupun vagina Fyra masih sangat sempit. Kembali vagina Fyra diperkosa secara brutal oleh laki - laki itu, dan Fyra lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan.
Namun kali ini Fyra tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat laki - laki semakin bernafsu saja.Tiba-tiba laki - laki mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Fyra. Laki - laki mendempetkan kedua buah tetek dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua tetek Fyra, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Fyra. Fyra gelagapan karena sperma laki - laki mengenai bibir dan juga matanya.
Setelah itu laki - laki masih sempat membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya ke tetek. Kemudian laki - laki menampar tetek Fyra yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga tetek Novy berwarna kemerahan dan membuat Fyra merasa kesakitan.
Laki - laki kembalimembalikkan tubuh Fyra menghadap keatas.
Membayangkan kesakitan yang akan dialaminya, Fyra mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh laki - laki itu yang segera mendorong wajah Fyra ke arah penisnya. Kini Fyra dipaksa mengulum dan menjilat penis yang basah oleh sperma dan cairannya sendiri. Penis laki - laki itu yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Fyra.
Saat Novy berteriak, kembali laki - laki mendorong penisnya ke dalam mulut Fyra, sehingga kini Fyra hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh penis laki - laki itu. Tubuh Fyra terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan penis di anus dan mulutnya.
Kedua payudara Fyra yang indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya laki - laki itu mencapai klimaks untuk ke tiga kalinya. Laki - laki menyemburkan spermanya di dalam mulut Fyra.
Fyra terpaksa menelan semua sperma laki - laki agar dia dapat tetap bernafas. Fyra hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis laki - laki masih berada di dalam mulutnya. Fyra membiarkan saja penis itu berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai pemiliknya menarik keluar penisnya dari mulut Fyra. Kemudian laki - laki memaksa Fyra untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatnya.
Laki - laki itu mempermainkan tubuh montok Fyra dengan dengan penuh nafsu. Dia merasa menang atas perlakuannya terhadap gadis perawan itu.
" Kamu jangan berani untuk melaporkan kejadian ini pada orang tuamu, apalagi ke pihak berwajib "
" Jika itu kau lakukan aku tidak akan segan - segan datang untuk menghabisi nyawamu" ancam laki - laki itu yang duduk di pinggir ranjang. Fyra hanya mampu meringis dengan isak tangis. Meratapi musibah yang telah menimpanya. Hancur sudah harapannya.
3341Please respect copyright.PENANAMsQL1HVaOl
3341Please respect copyright.PENANAOAv3HnL9kX