Dari luar, tidak ada yang aneh dengan keluarga Pak Rahman. Mereka tampak seperti keluarga harmonis yang menjadi idaman tiap orang.
Pak Rahman (43) yang seorang manager beristrikan Marni (38) yang sehari-hari hanya menjadi ibu rumah tangga. Mereka memiliki dua orang anak masing-masing laki-laki dan perempuan. Yang paling besar Tono (17) sedang duduk di kelas tiga sma, sedangkan yang bungsu Elsa (15) masih kelas satu sma.790Please respect copyright.PENANAS6TPkW4DWb
Tapi yang sebenarnya terjadi di dalam sana sungguh tidak dapat diterima akal sehat. Mereka keluarga gila seks yang bahkan melakukannya dengan sesama anggota keluarga mereka sendiri.
Anak-anak mereka, Tono dan Elsa, sudah diajari seks sejak mereka masih kecil, yang mana juga langsung dipraktekkan pada ibu dan juga ayah mereka sendiri.
Tidak jarang juga mereka berkeliaran di dalam rumah bertelanjang bulat, sehingga kapanpun dan dimanapun mereka bisa saling menyetubuhi anggota keluarga mereka. Baik Pak Rahman yang menyetubuhi istrinya dan juga anak gadisnya,
ataupun Tono yang menyetubuhi ibu kandungnya dan juga adiknya. Mereka melakukannya secara bebas di rumah itu.
Semakin hari perbuatan mereka semakin menjadi-jadi. Persetubuhan mereka juga semakin liar, seolah tidak mempedulikan lagi status hubungan sedarah antara mereka di rumah itu.
Mereka melakukan segala hal gila tersebut dengan riangnya tanpa paksaan dari siapapun.
Hari itu sepulang Tono dari sekolah, Tono langsung bertelanjang bulat di ruang tamu dan menyerbu mamanya yang lagi beberes rumah.
“Ton, Mama lagi nyapu… main meluk aja”
“Biarin, Mama kok pakai baju sih ma?”
“Hmm… Kamu mau Mama telanjang lagi sayang?”
“Iya mah… ngapain juga pakai baju kalau di rumah”
“Iya-iya, dasar kamu… anak Mama yang paling nakal”
“Bentar Mah…” kata Tono menghentikan Mamanya yang akan segera membuka bajunya. Dia lalu menuju dapur dan mengambil gunting,
kemudian kembali ke tempat mamanya.
“Mau ngapain sih sayang bawa gunting gitu?”
“Biar mama gak pakai baju lagi…” kata Tono mulai menggunting baju Mamanya. Tono kemudian merobek-robek baju mamanya itu hingga tidak dapat dipakai lagi.
“Dasar kamu, jadi gak bisa dipakai lagi gitu bajunya mama… kurang ajar banget sih anak mama ini” kata Marni sambil mencubit hidung anaknya,
Marni lalu membuang bajunya yang sudah tidak bisa dipakai itu ke tempat sampah.
“Terus mau kamu apa?” kata Marni menantang anaknya.
“Mau ngentotin mama sekarang” jawab Tono.
“Baru pulang udah minta gituan aja, makan dulu dong kamunya”
“Ntar aja mah…” jawab Tono cuek.
Tono langsung menyeret ibu kandungnya itu ke atas sofa. Menggerayangi dan menjamah tubuh ibunya itu dengan buas dan liar, sungguh bukan perilaku anak yang wajar terhadap ibu kandungnya. Merekapun akhirnya melakukan persetubuhan terlarang itu lagi,
hubungan tabu antara ibu dan anak.
“Cepetan sayang, ntar Mama diomelin Papa lagi, bukannya beres-beres rumah, malah ngentot-ngentotan sama kamu” ujar Marni disela-sela gerayangan anaknya.
“Biarin Mah, lanjut di kamar yuk Mah…” ajak Tono.
“Ish, dasar. Ya udah, mau di kamar kamu atau di kamar Mama sayang?”
“Di kamar Mama aja, lebih lapang, yuk Mah…” ajak Tono menarik-narik tangan ibunya dengan kasar.
“Duh, kamu ini, pelan-pelan napa…” ujar Marni dengan wajah dicemberutkan. Mereka melanjutkannya kembali di dalam kamar. Tono menggenjot lubang vagina ibu kandungnya lagi di kamar orang tuanya itu, di atas ranjang ayah ibunya. Menghujam penisnya dengan kasar ke tempat ia di lahirkan dulu.
“Kamu ini, pengen ngh… ngebuntingin mama yah sayang? Semangat nghh… amat ngentotnya” ujar Marni ngos-ngosan melihat betapa semangatnya anaknya itu menggenjot dirinya.
“Iya Mah, Tono mau menghamili mama, boleh kan Mah?”
“Aku ini ibu kandung kamu lho… dasar kamu anak nakal, seenaknya aja ngentotin ibunya, hihihi”
“Iya mah… Mama sih, mau aja dinakalin sama anaknya, hehehe” balas Tono tidak mau kalah.
“Huu… dasar kamu, iya deh, entotin aja ibu kandungmu ini sesuka hatimu, dasar”
...
“Sampai Mama bunting kan Mah?”
“Iya, sampai Mama bunting anak kamu, suka-suka kamu deh… Pokoknya mama budak seks kamu” balas Marni dengan senyum manis.
Mereka meneruskan lagi persetubuhan itu, hingga akhirnya penis anaknya memuncratkan sperma yang begitu banyak ke dalam rahim Marni, tempat ia dulu berasal dan dikandung.
“Enak sayang? Puas kan? udah berapa kali yah kamu pejuin memek mama? hihi”
“Gak tau mah, gak kehitung lagi, hehehe” jawab Tono, Marni mencubit gemas pipi anaknya itu. Setelah sekian lama beristirahat, mereka memulai lagi ronde selanjutnya.
Tunggu Episode 2 nya Ya Teman-teman....
ns 15.158.61.54da2