Shira pun terkejut melihat Mbah Joko melepas sarungnya dan memperlihatkan penisnya yang sudah tegang.94Please respect copyright.PENANAXMtNcajMRh
"Aa anu, mbah, ritualnya harus buka baju ya mbah?, tanya Shira sambil memalingkan mukanya di hadapan penisnya Mbah Joko.
"Iya nak Shira, saya melakukan ini agar seluruh roh atau arwah di desa ini menerima Nak Shira"
"Bbbaik Mbah, jadi saya harus melakukan apa setelah ini Mbah"
"Jadi ritual terakhir ini membutuhkan cairan yang akan dioleskan ke seluruh tubuhmu, tapi untuk mendapatkan cairan ini, Nak Shira harus melakukannya sendiri, soalnya saya ndak bisa", jawab Mbah Joko sambil senyum penuh tipu muslihat.
"Cairan apa ya mbah kalo boleh tahu, dan bagaimana saya dapat melakukannya Mbah"?
"Kamu lihat si otong saya ini"? Kata Mbah Joko sambil memegang penisnya yang tegang.94Please respect copyright.PENANAqV6yykTTtk
"Di dalamnya ada cairan , nah cairan itu nanti dioleskan ke seluruh tubuh kamu"94Please respect copyright.PENANAqWQJzl7Xqt
Shira terdiam sejenak menandakan ia ragu akan perkataan Mbah Joko, tapi karena ini merupakan ritual yang diwajibkan di desanya, dan orangtuanya pun menyarankan hal tersebut, membuat ia tidak punya banyak pilihan.94Please respect copyright.PENANAsBlAySKB0C
"Ja-jadi bagaimana cara mengeluarkannya Mbah?"94Please respect copyright.PENANAOXQzzchU0A
"Kamu cuma perlu ngocokin otong Mbah saja nak, toh kamu sudah nikah kan? Pasti kamu pernah ngocokin punya suamimu", kata Mbah Joko sambil senyum.
Shira pun mulai memegang otongnya Mbah Joko. Memang tidak sebesar punya suaminya, dan ia pun merasa agak jijik karena otongnya sepertinya tidak dirawat agak berbau amis pikirnya. Perlahan Shira pun mulai mengocok otongnya si Mbah Joko, naik turun.
"Ukhhhh, akhhh, iya nak Shira terus, ummmhhh"94Please respect copyright.PENANAgX4rAn8Skr
Sambil memalingkan mukanya Shira terus mengocok ootngnya Mbah Joko.
Sudah 10 menit berlalu dan cairannya belum keluar juga membuat Shira gelisah dan tangannya sudah pegal.94Please respect copyright.PENANAXZAIRq4PQr
"A-anu Mbah, cairannya kenapa belum keluar-keluar juga ya"? tanya Shira sambil mengocok otongnya Mbah Joko.94Please respect copyright.PENANAaGZreYxIFR
"Kamu mengocoknya terlalu lamban, harus lebih cepat lagi", tegur Mbah Joko.94Please respect copyright.PENANAvpXzhr9XV3
"I-iya Mbah", kata Shira sambil menambah kecepatan tangannya.94Please respect copyright.PENANAyix4EcE3ae
Di luar ruangan tersebut, Revan merasa gelisah karena ia merasa istrinya sudah terlalu lama di dalam melakukan ritual.94Please respect copyright.PENANAXwufmyUBJ1
"Sudah 10 menit lebih, apa ritualnya selama ini ya?", tanyaku kepada Ines setengah kesal. "Sabar mas, ritualnya bisa saja cepat, tapi ya itu tergantung Mbah Joko mas"94Please respect copyright.PENANA4rdtURSmtR
"Kenapa harus tergantung dengan Mbah Joko?, tanyaku.94Please respect copyright.PENANAICs5sddWld
"Mas memang tidak tahu tentang ritual ini ya", tanya Ines heran94Please respect copyright.PENANADZPg8eXvhE
"Ya jelas tidak tahu lah, saya bukan penduduk asli desa ini"94Please respect copyright.PENANAIaBJmnVHMo
Ines pun mengajakku ke arah samping kiri dari ruangan tersebut, dan ia pun mencari-cari celah yang sedikit terbuka sehingga dapat mengintip ke dalam ruangan tersebut.94Please respect copyright.PENANAbWysK89VTm
"Nah ini dia lubangnya, dari sini Mas Revan bisa mengintip ke dalam, tapi jangan bilang ke si Mbah, kalo saya yang ngasi tahu ya Mas", kata Ines sambil tersenyum.
Aku pun mengintip ke dalam melalui lubang yang kecil tersebut dan betapa terkejutnya aku melihat Shira sedang ngocokin otongnya Mbah Joko. Aku pun menggeram dan amarahku memuncak seakan-akan hendak menerjang Mbah Joko saat itu juga. Tapi, tiba-tiba Ines memegang pundakku.94Please respect copyright.PENANAF3l7qdrubc
"Mas Revan, saya tahu kenapa Mas marah, tapi ritualnya memang seperti itu", kata Ines yang memang sudah tahu sedari awal.94Please respect copyright.PENANA6LeBD99y6c
"Maksudmu apa? Istriku harus ngocokin penisnya si Mbah bau tanah itu". 94Please respect copyright.PENANA90szlOSapi
"Gini mas, ritualnya membutuhkan cairan yang ada di dalam tubuh Mbah Joko, dan untuk mengeluarkannya harus dikocok seperti itu", kata Ines menjelaskan.94Please respect copyright.PENANAqRRGVCdBtT
"Kalau tidak seperti itu, ritualnya tidak akan berhasil Mas",lanjut Ines94Please respect copyright.PENANAtUTAgsEfN5
"Mas juga lihat kan kalo Mbak Shira melakukan itu dengan sadar, tanpa ada paksaan, karena Mbak Shira sudah tau ritualnya bakalan seperti ini." Pikiranku pun menjadi tidak karuan, marah, bingung bercampur aduk. Melihat wajahku yang memesam, Ines pun tiba-tiba memegang tanganku dan mengarahkannya ke payudaranya.94Please respect copyright.PENANAb5Cen4S5kx
"Pikiran Mas Revan sepertinya lagi kacau karena ritual ini, sini saya bantu supaya Mas lebih tenang", kata Ines sambil memegang tanganku yang menempel dan meremas di payudaranya. 94Please respect copyright.PENANAQFeADAvRaP
Aku yang tak karuan langsung meremas kedua payudaranya Ines. Payudaranya yang bulat yang sedari tadi menarik perhatianku. Kuremas dengan penuh nafsu dan amarah, karena pikiranku sudah tidak karuan lagi, membuat Ines pun mendesah ringan.94Please respect copyright.PENANAxlSymOwJFs
"Akhhhhh, Mas, pelan-pelan mas, nanti kedengaran sama Mbah Joko"94Please respect copyright.PENANAbw6PYKAyGE
Mendengar nama Mbah Joko membuat remasanku semakin keras. Kedua payudara yang bulat dan kenyal itu membuatku semakin tegang. Kutarik badan Ines sehingga ia berada di depanku, dan aku pun meremas payudaranya dari belakang. Baju kebayanya pun kubuka dan yang nampak hanya BH nya saja, aku pun meremas payudara yang berbalutkan BH pink tersebut. Leher Ines pun kuciumi dan kujilati sambil tanganku menikmati payudaranya,membuat desahan Ines semakin menjadi-jadi.94Please respect copyright.PENANAvONjLuMdf2
"Mas, umhhh, ahhhh"94Please respect copyright.PENANA7OhDi8ebiR
Setelah selesai dengan lehernya, kuarahkan wajahnya ke arahku, bibir yang seksi itu pun kulumat dengan ganas. Sensasi merasakan bibir wanita lain selain istriku membuat gairahku semakin ganas. Puas dengan bibirnya, kedua gunung yang besar itu pun kulumat. Sesekali kugigit agar membuat Ines mendesah kesakitan.94Please respect copyright.PENANAPgBM0F70u1
"Mas, pelan-pelan Mas, akhhh, sakit masss," desah Ines. Lidahku memainkan puting payudara kirinya, dan tangan kananku meremas payudara kanan, tak lupa tangan kiri kumasukkan ke dalam celanda dalamnya. Agak lama aku menikmati kedua gunung Ines, karena payudaranya yang kenyal dan lumayan besar daripada istriku. bedanya memang tidak sepadat istriku, tapi tetap kunikmati karena wajah Ines yang lumayan menarik ditambah balutan baju kebaya dan sarung yang dijadikan rok, menambah fantasiku.94Please respect copyright.PENANAycuVBv5Z7M
Tangan kiriku yang mengocok vaginanya Ines menjadi semakin basah. Sepertinya Ines akan mencapai puncak orgasme, terdengar dari desahannya yang lumayan keras disertai nafasnya yang terengah-engah dan tubuhnya yang kejang-kejang.94Please respect copyright.PENANA1Gt9BuOQB8
"Akhhh, Mas mau keluar, Ummhhhhh, ahh, ahh, ahh,". Ines pun orgasme, banyak cairan yang keluar dari vaginanya, badannya pun melemas dan ia pun langsung terduduk di tanah karena kecapekan.94Please respect copyright.PENANABIUFQK280k
Melihat Ines yang terduduk tepat di reseletingku, langsung kubuka celanaku perlahan dan kukeluarkan penisku yang sudah tegang sedari tadi. Ines yang badannya sudah lemas, terkejut melihat penisku yang tegang. 94Please respect copyright.PENANAZ1p3A2NR16
"Wahh, lebih besar dari punya Mbah Joko," pikir Ines.94Please respect copyright.PENANAuJHsvx0b9R
Kuarahkan penis ke depan bibir Ines, sebagai tanda agar dilayani. Melihat itu, Ines langsung mengerti, ia pun memegang dengan kedua tangannya.94Please respect copyright.PENANAJ7sG6hj6tf
"Wahh, selain panjang, juga lebih keras dari Mbah Joko, apa ini muat ya ke mulutku dan ke vaginaku," lanjutnya dalam hati. Ines pun langsung mengocok penisku dengan kedua tangannya. Kocokan dari Ines terasa nikmat, seperti seorang yang sudah berpengalaman mengocok. Kedua tangannya yang lembut itu bergantian dari atas ke bawah. Tiba-tiba Ines langsung menyepong penisku, sepertinya ia sangat ingin memakan penisku yang tegang itu. Permainan lidah Ines sangat nikmat sekali, berbeda dengan Shira, lidahnya menari-nari menjilati ujung kepala penisku. Aku pun tak tahan lagi, bokong Ines yang montok itu kuhadapkan ke depan penisku. Sambil berdiri, kumasukkan senjataku yang sedari tadi sudah tak tertahankan untuk melakukan pekerjaannya. 94Please respect copyright.PENANAxlKY7j6RWg
"Ahhhh, nikmat sekali memek ini," desahku sambil panggulku kugoyangkan.94Please respect copyright.PENANAPGj2wGvczE
"Akhhh,hmmmm, mas, hmm, uhhhh," desah Ines sambil menutup mulutnya agar tidak kedengaran sama Mbah Joko.94Please respect copyright.PENANA62iSdxhOIq
Tak ketinggalan kedua tanganku meremas kedua payudara Ines sambil penisku keluar masuk di vagina Ines. Bibirnya yang seksi itu pun kulumat. Jujur, posisi, seperti ini sangat nikmat sekali dan tentu saja akan membuatku cepat orgasme. Aku merasakan akan orgasme, langsung kucabut penisku, Ines hanya diam saja sambil nafasnya terengah-engah. Aku melihat sekeliling kebun belakang Mbah Joko ini. Kutarik tangan Ines ke tempat yang agak jauh sedikit, kira-kira 30 meter jauhnya, karena aku melihat ada pondok yang tidak terpakai. Tubuh Ines kuposisikan telentang disitu, dan penisku langsung kumasukkan. 94Please respect copyright.PENANA2vwGKrmxq2
"Akhhh, nikmatnya, disini kamu bisa mendesah sepuasnya nes," kataku.94Please respect copyright.PENANAl1Q3KyWm5Q
"Iya Mas, akhh, ihhhh, ahhhh, enak mas," desah Ines. Dinginnya malam ini seolah tidak terasa karena badan kami yang keringatan. Kami mencoba berbagai posisi mulai dari posisi menyamping, Ines diatas, doggystyle. 94Please respect copyright.PENANAeflMcELWJ4
"Akhhh, aku mau keluar Nes," kataku sambil mencabut penisku.94Please respect copyright.PENANAYqxX8RtqqJ
"Jadi mas mau dikeluarin dimana," tanya Ines sambil terengah-engah.94Please respect copyright.PENANA6Ty9XBBLqo
"Di dalam mulutmu Nes, sambil disepong". Ines pun langsung menyepong penisku dan tanganku kuletakkan diatas kepalanya dan mempercepat pinggulku.94Please respect copyright.PENANA7srncGQFB8
"Umhhhh,uhhhh,ohkhhhhh, wokkk." Suara serak yang di dalam mulutnya membuatku pun langsung orgasme, sperma kubiarkan bercucuran di dalam mulutnya.94Please respect copyright.PENANA9aBVMhj6lk
"Akhhhhhhh, akhhhhhh, ahhhhhh, enak Nes, hahhh," kataku sambil terengah-engah.94Please respect copyright.PENANA9uVZFDjYnG
Ines pun mengeluarkan spermaku dari mulutnya dan membuangnya ke samping pondok. Dengan nafas terengah-engah ia pun melangkah ke arah depan pondoknya Mbah Joko, dan memakai kembali bajunya. Aku pun yang mengikuti dari belakang langsung memakai baju dan celanaku. 94Please respect copyright.PENANAmFMwDdnVwR
"Makasih ya mas, baru kali ini Ines puas, apa lagi punya Mas lebih panjang dan keras dari punya Mbah Joko," kata Ines.94Please respect copyright.PENANAPLmxSRvZ1z
"Iya Ines, punyamu juga wenak pol.". Entah kenapa mendengar nama Mbah Joko membuatku jadi penasaran dengan apa yang terjadi di dalam pondok itu. Aku pun mengintip ke dalam, dan kulihat ternyata Shira dan Mbah Joko sedang memakai baju dan celananya kembali.94Please respect copyright.PENANAyLtGt2orEk
Kemudian, Mbah Joko memanggil Ines dari dalam agar menyuruh kami berdua masuk ke dalam pondok tersebut.94Please respect copyright.PENANAgtfmDEoebi
Aku melihat Mbah Joko keringatan, dan kedua tangannya basah, hawa di dalam ruangan ini juga agak beda, mungkin karena ada bau harum yang tidak pernah kucium sebelumnya.94Please respect copyright.PENANAgjnZkfPaud
"Nak Revan, ritualnya sudah selesai dan Nak Shira sudah diterima kembali oleh seluruh penghuni dari desa ini, Selamat ya,"kata Mbah Joko sambil tersenyum.94Please respect copyright.PENANAfDe1fnNjk1
"I-iya Mbah, terimakasih," kataku sambil melihat Shira yang terdiam menunduk sedari tadi. Entah kenapa aku semakin penasaran apa yang terjadi di dalam pondok ini. Tapi aku juga tidak bisa menahan nafsu melihat wanita secantik Ines yang menggoda di hadapanku tadi. Kami pun berpamitan kepada Mbah Joko dan Ines untuk pulang ke rumah.94Please respect copyright.PENANACvG0PB1lNR
Bersambung...94Please respect copyright.PENANAanI2FDUwfQ
94Please respect copyright.PENANAtTkLP4SiFT