Setelah seminggu penuh harapan dan kecemasan, akhirnya pagi itu ponselku bergetar, muncul notifikasi dari WhatsApp. Nama Sofya, muncul di layar, dan jantungku berdebar lebih cepat.
Perlahan, aku membuka pesan darinya.
"Kak Hendra, maaf ya baru bales. Aku udah pikirin soal itu, dan... jujur, aku mau. Tapi… ada yang bikin aku ragu."
Aku menelan ludah. Rasanya, kalimat itu seperti membuka pintu yang selama ini terkunci. Tapi ada jeda di situ—keraguan yang terselip di antara kata-katanya. Lalu, dia melanjutkan.
"Aku takut, Kak. Aku sering nonton video-video orang yang ketahuan selingkuh terus disiksa, dipermalukan, diunggah ke media sosial. Ngeri banget. Tapi di sisi lain, aku juga pengen punya pengalaman itu ama kakak."
Ada perasaan aneh yang menyeruak di dadaku. Sofya sudah berbicara dengan sangat jujur, mengungkapkan keinginannya dengan terbuka tapi juga kekhawatirannya yang begitu besar.
Aku menatap layar ponsel, mencoba memilih kata-kata yang tepat untuk meyakinkan dan menenangkan Sofya. Tentu saja, aku ingin menjaga ini tetap aman, penuh rahasia—hanya antara kami berdua.
"Sof, aku paham banget. Makanya, aku janji, ini aman. Nggak akan ada yang tahu, cuma kita berdua. Aku juga nggak akan pernah melakukan hal yang bikin kamu merasa terancam atau nggak nyaman."
Balasan dari Sofya muncul setelah beberapa menit.
"Iya, Kak, aku percaya sama Kak Hendra. Kalau nggak, aku nggak akan mau chat soal kayak gini ama kakak. Cuma aku pengen semua serahasia mungkin. Gimana ya, biar nggak ada yang curiga?"
"Tenang, Sof. Kita bisa atur ketemu di tempat yang aman dan nggak perlu sering-sering. Yang penting, cuma kita yang tahu. Kita jaga baik-baik."
Dia membalas dengan emoji senyum dan hati kecil. Meski hanya simbol, itu cukup bagiku untuk merasa bahwa Sofya mulai membuka pintu untukku.
"Kalau gitu, Kak, kapan-kapan kita atur waktunya, ya. Pelan-pelan aja, aku juga masih perlu waktu buat nyiapin diri."
Hari itu, aku merasa seolah melayang. Rasanya, seperti mimpi yang perlahan menjadi nyata. Aku menutup obrolan itu dengan senyum puas, dan dalam hati, aku tahu—hubungan ini hanya kami yang tahu. Wajah dan body indah Sofya terbayang di benakku. Tak lama lagi aku bakal mencicipi tubuh montoknya dan wajah cantiknya saat mengoral kontolku. Aku benar-benar tak sabar menanti saat itu akan terwujud.
ns 18.68.41.175da2