Namaku Helmi, aku memiliki seorang putri bernama Tasya, umurnya selisih 25 tahun denganku. Ia menjadi satu-satunya yang menemaniku di rumah, karena istriku bercerai denganku saat Tasya berusia 5 tahun. Aku dan Tasya saat itu tinggal di sebuah ruko yang aku tinggali dengan status sewa. Aku menjalankan bisnis rumah makan kecil-kecilan di ruko itu. Jadi lantai 1 adalah untuk para konsumen dan lantai 2 adalah untuk keseharianku. Aku biasa membuka rumah makanku jam 6 pagi hingga jam 9 malam, namun aku tidak sepenuhnya bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 9 malam nonstop, aku dibantu beberapa karyawan jadi aku hanya bekerja saat baru buka dan akan tutup saja. Itulah sedikit gambaran tentang kehidupanku dan anakku.
2289Please respect copyright.PENANAyk143LJUn0
Sepeninggal istriku, aku hanya bisa memuaskan hasratku dengan tanganku sendiri saja. Hingga suatu hari, saat Tasya masih berumur 7 tahun atau baru kelas 1 SD, aku sering bahkan selalu menyuruhnya untuk tidak berpakaian ketika di rumah. Tujuannya adalah agar aku tetap bisa melihat dan merasakan puting susu wanita, walaupun kecil. Awalnya ia bertanya "ih kok gitu sih yah, kan Sasa jadi malu", lalu aku jawab "malu kenapa sayang, kan sama bapak sendiri. Tapi Sasa jangan cerita ke yang lain yaa, ini biar ayah bisa cium kamu, nanti kamu bakal suka ciuman ayah ini dehhh". Sejak itu aku sering menciumi dan menjilati puting payudaranya yang masih sangat kecil. Ia pun selalu menikmati tiap kali aku memainkan putingnya.
2289Please respect copyright.PENANAjlbVCZXzai
Sampai pada saat ia berusia 10 tahun, atau kelas 4 SD. Aku merasa kurang puas jika hanya memainkan putingnya saja dan hanya memuaskan penisku hanya dengan tanganku sendiri. Aku ingin agar Tasya yang membantu memuaskanku. Setelah pulang sekolah, seperti biasanya aku dan Tasya mandi bersama. Kali ini Tasya aku suruh untuk mengocok penisku "Sasa kocokin burung papa yaa", ia pun menuruti perintahku tanpa penolakan. Awalnya kocokannya sangat kasar dan tidak bisa dinikmati. Hingga akhirnya aku bimbing untuk mengocok dengan lembut. Aku sangat keenakan karena sudah lama sekali penisku tidak di sentuh oleh wanita. Setelah merasa spermaku hampir keluar, aku suruh Tasya untuk memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Awalnya ia menolak karena jijik "ih ga mau dong yah, jijik", namun aku meyakinkannya lagi "ga apa sayang, anggap aja es krim". Akhirnya dia mau memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Awalnya aku menyuruhnya untuk mulai menjilati batang kemaluanku. Kemudian kusuruh dia untuk mulai memaju mundurkan kepalanya sambil penisku berada di dalam mulutnya. Beberapa menit kemudian aku mengeluarkan spermaku di mulutnya dan aku suruh dia untuk menelannya. Aku kemudian melanjutkan memandikannya.
2289Please respect copyright.PENANAwTANc7XwTX
Keesokan harinya, aku ingin melakukan yang lebih jauh lagi, aku ingin menyetubuhinya. Sepulang dari sekolah, ia aku suruh untuk berbaring di ranjang dan aku langsung melepaskan celana dalamnya. Kemudian aku mulai menjilati vaginanya. Beberapa menit kemudian, Tasya mendapatkan orgasmenya. Vaginanya jadi basah dan licin. Kemudian aku suruh dia untuk melepaskan seragamnya sambil aku mengarahkan penisku ke dalam vaginanya. Kemudian aku dorong penisku ke dalam vaginanya perlahan. Ia meringis menahan sakit. Aku dapat merasakan selaput daranya menghalangi penisku. Aku kemudian memundurkan pinggulku, dan langsung memajukannya hingga selaput dara Tasya sobek. Ia menjerit kesakitan, air matanya membasahi pipinya. Kubiarkan penisku berada dalam vaginanya untuk beberapa saat. Setelah agak tenang, aku memaju-mundurkan penisku. Sempit sekali, aku tidak bisa bertahan lama. Saat aku hampir tidak tahan, aku mainkan kedua putingnya dengan tanganku dan sesekali aku jilati. Puting Tasya saat ini lebih besar dan lebar dari sebelumnya, payudaranya juga mulai muncul walau tidak besar. Mungkin karena aku mainkan putingnya, akhirnya ia mencapai klimaks dan rahimnya menyemburkan cairan hangat. Hal ini membuatku tidak tahan lagi, aku pun melepaskan spermaku di rahimnya. Kami berdua terkulai lemas setelah itu.
2289Please respect copyright.PENANAmWpDCLC2vo
Sejak saat itu, aku jadi hampir setiap hari menyetubuhi putriku sendiri. Saat ia berusia sekitar 11 tahun, aku menyuruhnya untuk minum obat pencegah kehamilan.
ns 15.158.61.7da2