Arc Takdir
Vol 1 Chapter 1 Part 1
Disuatu malam yang penuh dengan bintang-bintang dan dunia malam yg seperti biasanya.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang di kejar-kejar oleh segerombolan pria, dan dan disaat yg sama aku mendengar teriakan seorang wanita minta tolong, kemudian aku berlari kearah suara itu, dan sampainya di sumber suara itu ternyata wanita itu mau di perkosa oleh para pria itu.
"Oy,, apa yang kau lakuka?" aku bicara dengan keras.
Kemudian mereka menengok ke arahku, sambil berkata.
"apa? siapa kau? jangan ikut campur urusan kami" sambil mendorong tubuhku.
"sekali lagi kau sentu dia kau akan berurusan dengan ku" aku bicara dengan tegas.
"apa? kau berani sama kari semua hahaha" kata mereka sambil tertawa.
Kemudian aku langsung memukul mukanya dan terjadilah perkelahian, di awal perkelahian aku menang tapi di tengah-tengah meraka mengeluarkan pisau lalu aku tertusuk salahsatu pisau dari mereka, lalu aku jatuh ke tanah.
"apakah aku akan mati? apakah ini akhir hidupku, teryata ilmu beladiriku belum cukup kuat untuk menghadapi senjata tajam.
cah pandanganku mulai kabur, gelap sekali" kataku dalam hati Tiba-tiba ada sebuah cahaya lalu aku berusaha perki ke cahaya itu, setelah aku sampai ke cahaya itu ternya.
"ah dimana aku? sepertinya ini di hutan, tapi bukanya aku mati dan kenapa ini cuacanya pagi hrusnya kan malam.
aku berkata dengan bingung sambil melihat-lihat tempat di sekitar ku.
"sepertinya aku harus kluar dari hutan ini" aku pun berjalan sambil melihat-lihat, dan aku pun mendengar seperti suara air.
"apa itu?" tanpa sadar aku sudah berada di atas air terjun, lalu aku pun terpeleset dan jatuh ke bawah air terjun.
"ahhhhhh" aku berteriak. Aku pun pingsan, dan terhanyut, kesebuah batu lalu aku tersadar, aku langsung mencari daratan dan akhirnya sampai, dengan nafas yg tak ter atur dan aku berusaha mengatur nafasku kembali.
"sialan" kataku dengan kesal sambil melempar batu ke air terjun itu.
tanpa sengaja aku aku bercermin ke arah air terjun yang tenang itu, karena airnya lumayan jernih jadi muka ku terlihat jelas di air.
"ha, kenapa muka ku beda dan sepertinya aku tida punya kumis, ah utung lah aku laki-laki" aku pun kaget, sambil memegangi wajahku dan merabah-rabah tubuhku.
"itu artinya aku reinkarnasi ke dunia ini, tapi kenapa aku langsung remaja yah tidak dari bayi dulu dan ingatan ku di kehudupan sebelunya masih ada kenapa tida hilang, tapi ini duni apa? dan jaman apa disini?" kataku, berfikir, dan bingung.
Lalu aku pun berdiri dan berusaha keluar dari tempat itu, yiba-tiba saja terdengar seperti langkah kaki yang sedang berlari ke arahku, lalu aku pun menengok dan ternyata mereka adalah para goblin yang menaiki serigala dan berlari ke arah ku.
"ha go-gobolin?, sebenarnya ini dunia apa?" aku kaget dan lalu aku lari sembil teriak minta tolong.
Tiba-tiba saja ada sebuah anak panah dari depan ku, lalu anak panah itu menuju ke arah goblin dan serigala itu, dan tidah butuh waktu lama para gomblin dan serigala itu tewas dengan kepala tertusuk panah, dan tiba-tiba saja ada seorang yg turung dari atas pohon sambil memegang pusur panah itu, lalu berkata.
"kau tak apa" kata dia. "elf, Ternya disini ada elf juga?" dalam hati dan kaget.
"tak apa tak apa, terima kasih telah menyelamatkanku" kataku
"ya, di sini berbahaya banyak sekali monster dan mahluk buas, sebaiknya kau ke kota atau kedesa terdekat. kata elf itu.
"ah iya, tapi desa yang dekat dari sini di manayah?" aku bertanya
"hah kau tidak taudimana desa terdekat, aneh sekali kebenarnya kau dadi mana? jangan-jangan kau iblis yang merubah wujud menjadi manusia?" kata elf itu sambil mendekat kepada ku dan merasa curiga pada ku.
" eh tidak tidak tidak tidak, aku bukan iblis aku ini manusia" kataku
" apa buktinya kalo kau manusia?" taya elf itu aku merasa bingung dan tak tau harus berbuat apa untuk membuktikan bahwa aku ini adalah manusia.
"nah ini adalah air anti iblis atau monster lainnya" dia menunjukan sebuah botol yang berisi air
"sini tangan mu, jika tangan mu kebakar itu artinya kau adalah iblis atau monster lainnya" dia pun menarik tangan ku dan dan menuangkan air itu ke tangan ku. lalu,,
"tuh kan, tangan ku tidak terbakar, berarti aku ini manusia" kataku sambil gembira.
"terus kenapa kau tidak tau dimana desa terdekat dari sini, kau ini dari mana?" taya elf itu.
"emm sebenarnya aku dari dunia lain dan tiba-tiba saja aku sudah ada ditengah hutan ini" aku menjawab.
"hah, lalu kau kesini bagai mana?" tanya elf itu.
"sepertinya aku meninggal saat mau menolong orang" aku menjawab.
"oh, berarti kau reinkarnasi ke dunia ini gitu?" tanya elf itu.
"ya sepertinya begitu" aku menjawab.
"pantas saja kau tak tau dimana desa terdekat dari sini" kata elf.
aku menjawab dengan menganggukan kepala ku.
" jadi bisa kah kau tolong antarkan aku ke desa itu dan beritau tentang dunia ini seperti apa?" aku memohon.
"ah baliklah baiklah, ayo kita pergi akan ku ceritan semuanya sambil berjalan" kata elf itu sambil menyuruhku mengikutinya.
"e tapi kau jangan kasihtau sama siapa-siapa lagi yah tentangku, ini jadi rahasia kita" kata ku.
"ah baiklah terserah kau saja" kata elf itu.
"oh iya aku lupa nama kamu siapa?" aku bertanya.
"Stela" jawab elf itu.
"Stela yah, aku Yudantz senang bertemu denganmu" kataku sambil mengulurkan tanganku untuk jabat tangan, dan dia berjabat tangan dengan ku.
"jadi duni apa ini?" aku bertanya.
" ini adalah dunia dimana banyak sekali monster yang berkeliaran di dunia ini dan ada banyak juga para petualang yang memburu monser itu, dan jika kau ingin jadi petualang sepertiku kau harus mendaftar ke sebuh guild di kota ini, ya itu pun kalo kau mau" Stela memberi tahu kepadaku.
"oh, petualang yah, sepertinya menarik, apa di dunia ini ada sihir?" aku bertanya.
"tentu saja ada kau fikir kami mengalahkan monster-monster itu hanya dengan senjata saja, mereka itu kuat dan punya otak. tapi ada beberpa juga yang tidak mengantalkan sihir atau tidak bisa menggunakan sihir" Stela menjawab.
"oh, kalao begitu aku juga mau jadi seorang petualang sepertimu" aku berkata.
" apa kau yakin mau menjadi petualang?" Stela bertanya.
" ia, emang kenapa?" aku menjawab lalu bertanya.
" karena menjadi seorang petualang itu taruhanya nyawa bayak para petualang yang tida kembali ke guild, dan mereka terbunuh saat menjalankan misi itu" Stela memberi tahu.
"tidak apa-apa, aku akan berusaha untuk menjadi orang yang kuat" aku berkata sambil tersenyum.
"hah baik lah kalo gitu kita langsung menuju ke guild saja" Stela berkata.
" ya" aku berkata dengan senang.
Beberapa lama kemudian kami sampan di depan guild yang di maksud Stela itu.
Bersambung. . .
ns 15.158.61.21da2