Arc Takdir
Vol 1 Chapter 1 Part 3
Di sebuah gunung tertinggi yang bernama Hanka, dekat dengan kerajaan/kota Antabarata.
Terdabat sebuah pedang yang tertanjab di sebuah batu yang di keliling air, di sebuah gunung Hanka.
Setelah orang-orang tau bahwa ada sebuah pendang di situ orang-orang pun berdatangan dan berusaha mengambil pedang itu.
Akan tetapi tidak ada satu orang pun yang mampu mencabut pedang itu, dan akirnya pedang itu hampir terlupakan oleh para manusia.
Pagi hari.
Matahari pun mulai terbi dari ufuk timur.
Dan suara burung berkicau pun mulai menyambut pagi itu dan akupun terbangun dari tidurku.
Akupun bergegas bangun dan keluar dari rumuh Stela, lalu aku bertanya dalam hadi dimanakah Stela knapa dia tidak ada, sambil melakukan olahraga ringan atau pemanasan, seketika itu Stela datang menghampiriku.
"akhirnya kau bangun juga" kata Stela sambil mendektiku.
"ia maaf aku kesiangan" kata ku sambi tersenyum kecil730Please respect copyright.PENANADSriCKwrid
. "ini makan lah setelah itu kau pergi mani di sana" kata Stela sambil melemparkan makan kepadaku dan menunjukanku untuk mani di sebuah sungai. 730Please respect copyright.PENANAAuCXfBZOOW
"ah baiklah" aku menjawab dengan malas dan menuju ke arah sungai itu untuk mandi. Stelah sehabis mandi aku memangil Stela yang masih di atas rumahnya.
"Woy, ayo kita berangkat" aku teriak.
"ia ia tunggu dulu" Stela menjawab sambil turun daring rumahnya dan membawa perlengkapan yg dia maksud.
"nih kau yang bawa" Stela memberikanya kepadaku.
"oith, brat skali ini" kata ku sambil berusaha menco membawa itu.
Lalu akhirnya aku dan Stela mergegas menuju ke gunung Hanka, untuk mengambil pedang yang di maksud Stela.
"apakah kita akan jalan kaki kesana" tanyaku.
"ialah, emang mau pake apa" jawab Stela.
" tidak ada kendaraan kah kuda atau apa. tanyaku.
"ada, tapi untuk meminjam itu mahal" jawab Stela.
"hah"ucapku.
Setelah berjalan cukup lama dan matahari pun mulai terbenam, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat tidur dan dilanjutkan besok pagi.
"kita istirahat di sini dan dan makan lah jika kau ingin tidur, tidurlah di atas pohon" kata Stela sembil memberikanku makanan.
"hah di atas pohon bagai mana bisa kalo aku jatuh bagai mana" kataku.
"kalo jatuh ya kebawah, hahaha" kata Stela sambil tertawa.
"mau bagaimana lagi itu adalah satu-satunya cara agar tidak di serang mahluk buas, jika kamu tidak ingin terjauh ikatkan saja badan mu sama pohon itu" Stela menjelaskan, sambil memberikan tali padaku.
"malam mulai gelam ayo cepat naik dantidur" kata Stela.
Lalu aku pun mulai naik dan mengikuti saran dari Stela, akupun tertidur, belum lama aku tidur di bawah pohon ada Empat serigala yang mencoba naik ke atas pohon, dan aku pun terbangun sama seperti Stele ia langsung bergegas memanah serigala itu, dan aku baru tau tenyata itu adalah busur Sihir pantas saja aku tidak pernah melihan dia membawa anak panahnya, busur sihir dengan anak panah Tak terbatas, tinggal di tarik saja tali dari busur itu lalu akan membentuk sebuah anak panah. Lalu satu persatu serigala itu di bunuhnya.
"sepertinya kita dapat daging serigala" kata Stela.
"hah emang serigala bisa dimakan" kataku.
"tentu saja bisa" kata Stela.
"besok saja kita makan daging itu sekarag lanjutkan tidurnya" kata Stela.
"emang sampai besok masih ada disitu" tanyaku.
"kau berdoa saja jika kau ingin makan daging" kata Stela.
Malam pun berlalu, dan pagi pun datang.
"kau beruntung teryata masih ada, kita ambil secukupnya lalu kita berangkat" kata Stela.
Lalu Stela mengambil daging setigala itu, dan meyumpanya di tas, setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan.
Beberapa lama kemudia kamipun sampai di tempat yang di maksud Stela itu.
"nah, itu dia pedangnya, jika kau ingin mencoba mengambilnya disana" kata Stela sambil menunjukan pedang itu berada.
Akupun langsung kesana, sampailah aki di depan pedang itu dan ternyata itu adalah sebuah katana/samurai tanpa sarungnya yang warnyanya hitam semua dan berbatik emas, kemudian aku menarik nafas dalam-dalam lalu ku pegang samurai itu, dan aku mencoba memfokuskan tenaga ku ke pedang itu mencoba untuk menggunakan tenagga dalam yang di kehidupanku yang dulu aku pernah belajar ilmu tenaga dalam.
"a a a a a aaaaa" akupun teriak sambil berusaha mencabut pedang itu.
Setelah beberapa lama aku menariknya dan akhirnya pedang itu tercaput juga dari batu itu dan aku angkat pedang itu keatas dan kemudian, sebuah petir menyambar bedang itu, sampai akingsan lalu hujanpun turun deras.
"Yudantz. .." teriak Stela man menghmpiriku.
"Oy bangun oy.." Stela mencoba membangunkanku. Dan di saat aku pingsan
"ah gelap sekali ini apa kah aku akan mati lagi? tidak apa ini" di paenglihatan ku munculah beberapa nama-nama dari bawah ke atas sehingga aku tida bisa membacanya, lalu semua nama-nama itu berhenti dan menyebar dan aku mencoba membacanya satu persatu, tetapi aku tidak mengeri itu adalah nama-nama apa, setelah selesai membaca nama-nama itu satu persatu dan.
"sampaikan dia akan pingsan aduh" kata Stela sembil mencoba mebangunkanku Dan akupun tersadar.
"ah dimana aku ini" ucapku.
"akhirnya kau bangun juga" kata Stela.
Ternyata aku ada di pangkuan Stela di bawah pohon.
"oh ia aku lupa tadikan aku mencabut pedang stelah itu ada petir yang menyambar pedang yang kucabut sampai pingsan, tapi kenapa ini hujan yah padahal tadikan cuacanya cerah kenapa ini hujan deras seperti ini" ucapku dalam hati.
"oh iya Stela pedang itu dimana" kataku sambil mencari pedang yang kucabut tadi.
"itu di sana aku tidak bisa membawa pedang itu karena berat sekali" ucap Stela sambil menunju tepat pedang itu.
Lalu aku berlari kesana, sesampainya di sana aku bingung kenapa pedang itu ada saraungnya.
"hah perasaan tadi gaada sarungnya, tapi kenapa sekarang ada ada yah" kataku kebingungan.
Setelah itu aku ambil pedang itu dan saat aku pegang pedang itu berubah yg dulunya warnanya cuma hitam aja berubah menjadi warna menjadi hitam berbatik emas.
Lalu aku kembali ke arah Stela, dan seketika hujanpun lansung berhenti dan ternyata hari sudah mau malam.
"hah hujannya langsung berhenti" kataku dalam hati sambil bingung. 730Please respect copyright.PENANArxQmLJhPsR
"Oh iya Stela nama- sihir sihir pembuka gerbang/teloprtasi itu apa yah" kataku.730Please respect copyright.PENANAfJeqWMoeZ8
"emmm kalo tidak salah Gate, emang knapa?" kata Stela sambil berfikir.
"oh sepertinya tadi ada nama itu saat aku pingsan, jangan-jangan itu adlah nama sihir semua, ah lebih baik aku coba saja biar tau itu shir untuk atau tudak" kataku dalam hati. 730Please respect copyright.PENANAPrTmwPqmbK
"emmm Stela" kataku.
"ia" kata Stela.
"bisakah kau tutup mata mu ada hal yang mau ku coba" kataku
"hah kau mau apa jangan macam-macam denganku ya ku hajar kau" kata Stela.
" tidak tidak, kaujangan berfikir buruk tentangku" kataku.
"ah baiklah aku tutup mata" kata Stela sambil menutup matanya dengan tangannya.
"jangan di buka sebelum aku menyuruh mu membukanya ya" kataku
"emm" kata Stela sambil menganggukan kepalanya.
Lalu aku mencobanya dangan mengulurkan tangan kiri ku sambil membuka jari-jari ku dan mengcapkan kata GATE, dan munculah lingkaran sihir hitam di bawah tanah lalu lingkaran itu melingkar dan berjalan keatas.730Please respect copyright.PENANAjCpgct4XbR
Dan sampai lah aku ketempat yang dituju yaitu di rumah Stela.
"hah berhasil, jadi semua nama-nama itu tadi adalah Jurus Sihir untukku yah, tapi aku tidak bisa mengingat semuya tadi, ah itu masalah muda aku tinggal tanya saja sama orang di sekitar sini lalu aku coba, kalo berhasih itu artinya aku punya tapi kalo tidak,," kataku dalam hati sambil kebingungan.
"oy udh blum aku buka yah matanya" kata Stela.
"ah ia iya aku luapa, maaf-maaf, sudah buka matamu" kataku sambil memegang tangan Stela untuk membuka matanya.
"hah, dimana ini?" Stela pun terkejut.
"ini di rumah mulah" kataku.
"hah, bukanya tadi kita ada di-" kata Stela lalu aku menotong bicaranya.
"ia, ia akan ku jelaskan sambil makan" kataku.
"bener yah kau jelaskan semuanya" kata Stela.
"ia ia" kataku.
Lalu aku dan Stela pun membakar kayu sambil membakar dagging, dan aku menjelaskan semuanya ke Stela.
Bersambung. . .
ns 18.68.41.146da2