Aku yakin kau sudah membaca di bagian pendahulan terlebih dahulu tadi kan?. Jika kau memang belum membaca nya bacalah lah terlebih dahulu, karena di sanalah aku ingin memberi tahu mu aku di masa mendatang
Aku sulit memanggil mu apa, jadi aku ingin memanggil mu Rei saja, aku di masa mendatang. Rei, jika kau ingin mencari orang yang aku sarankan, maka carilah dan jika memang orang tersebut sudah tidak ada, maka carilah yang seperti dirinya dan ceritakan tentang kisah ini kepada orang tersebut
Baiklah Rei, aku di masa ini memiliki kehidupan yang normal dan seperti biasa. Berangkat sekolah, belajar, ibadah, makan, tidur, nonton anime, dan lainnya.
Aku juga memiliki banyak teman, dan bisa melewati kesehari harian ku ini.
Semua yang berawal dari sewaktu aku berlibur di semester satu waktu SMA dan karena libur itu lah aku menonton anime yang mengkisahkan tentang Alkimia
Karena itulah aku terus mencari info dari berbagai sumber tentang Alkimia dan ingin mencoba berbagai percobaan tentang Alkimia.
Dan mulai di sini lah, Rei aku ingin kau membaca cerita ku dengan jelas
Hari hari seperti biasa berangkat sekolah, belajar, dan pulang. Itulah yang aku lakukan untuk keseharian ku.
"Hai.. Arima"
Teman perempuan ku yang satu sekolah dengan ku dan juga sekelas dengan ku, bisa sebut saja dia Ame. Yah.. Karena aku maniak anime, jadi nama yang akan ku cerita kan ini akan ku gunakan nama Jepang
Di cerita ku ini, akan aku ceritakan beberapa waktu sebelum aku ketemu Lucifer. Mungkin seminggu sebelum aku ketemu Lucifer
Dan di hari itu di kelas yang biasa nya aku datang paling pertama, namun Ame teman perempuan ku yang datang terlebih dahulu
"Ame kau datang lebih dulu, tumben"
"Yah karena ada tugas dari guru Prakarya yang belum aku kerjain"464Please respect copyright.PENANAfK7RvbBS3b
"Oh"
"Sebentar lagi kita UTS ya.. Cepat juga" Ucap nya
"Iya"
Di hari itu hanya itu lah yang dapat aku ceritakan, yang lainnya tidak terlalu penting
Dan di hari kedua atau lebih tepatnya 5 hari sebelum bertemu Lucifer mungkin. Di hari itu aku juga seperti biasa pergi kesekolah dan belajar. Pada hari itu tepatnya hari rabu, aku sudah banyak mengumpulkan informasi sebanyak banyak nya untuk dapat mempelajari Alkimia
Saat jalan pulang dari sekolah itu turun hujan dan aku yang membawa payung kecil karena di suruh oleh mamah. Dan aku yakin, jika kau mengingat mamah atau pun ayah atau yang lain di keluarga, kau pasti merasa bersedih
Di jalan pulang itu lah, aku bertemu dengan hal yang seharusnya aku tidak bertemu dengannya. Karena itulah kau jadi di situasi sekarang
"Siapa di sana?"
Panggil ku, aku juga tidak telalu yakin kau pasti ingat aku bertemu dengan nya pertama kali dimana
"Oi yang di sana, siapa di sana?"464Please respect copyright.PENANAUZ6EywCD3p
464Please respect copyright.PENANAogdAzbHlAv
Aku terus memanggil nya dan dia tetap menjawab. Karena pakaian nya itu mungkin aku terus memanggilnya
Memakai mantel hitam dan terlihat mencurigakan. Tetapi karena sikapnya yang juga mencurigakan aku yang sudah memanggil nya sejak lama, berusaha mendekat kearahnya
Namun, sewaktu aku mendekat ke arahnya, hal yang ada di film film aku lihat dengan kedua mata ku sendiri
Yah.. Mengeluarkan sayap dan terbang begitu saja ke langit. Orang mana yang tidak kaget melihat hal tersebut.
"Apa apaan itu" Ucapku dan terpental kebelakang karena kaget
Itulah yang aku ucapkan, dan aku berfikir bahwa mungkin aku dapat mempelajari Alkimia darinya. Dan akhirnya aku sadar, bahwa
Yah.. Di sanalah aku bertemu Lucifer..
Pasti kau binggung dan bertanya 'Kenapa? Bukannya 5 hari lagi bertemu Lucifer?'
Yah.. Aku juga baru menyadarinya setelah bertemu dengan nya di 5 hari kemudiannya. Yaitu pas aku bertemu dengan nya lagi
Setelah bertemu dengan mahluk yang mengerikan seperti itu, aku mulai tambah semangat untuk mempelajari Alkimia
Dan setelah sesampainya di rumah, aku pun ganti pakaian dan segera menuju ke tempat latihan untuk belajar Alkimia
Seperti biasa, aku ke tempat latihan ku di dekat lapangan yang di sebelah Timur. Kau pasti tahu kan lapangan itu Rei?
Tentu saja mamah dan ayah tidak mengetahui perbuatan ku itu, namun kau yang di masa ini sangat sulit untuk di beritahu Rei. Hehehe
Dan di hari 4 sebelum bertemu Lucifer, aku pulang sekolah juga dalam keadaan hujan dan jalan kaki seperti kemarin lagi
Aku yang ragu untuk melewati jalan biasa karena bisa jadi bertemu dengan mahluk kemarin
"Oi.. Arima"
Terdengar suara memanggil ku dari belakang, dan ternyata itu adalah Nari, memang rumah ku juga satu arah dengan Nari
Aku tahu pasti kau tahu siapa itu Nari yang sesungguhnya kan Rei?
"Ayo pulang bareng Arima"
"Iya"
Nari di masa ini mungkin dia berumur sama seperti ku, seorang pria yang peduli teman. Pria ya.. Pria si Nari ini
Aku juga tidak terlalu yakin ingin pulang bersama nya atau tidak. Karena aku takut nya bertemu dengan mahluk kemarin lagi dan Nari pun ketakutan
Di sepanjang jalan pulang kami, aku tidak banyak berbicara dan terus berfikir 'apakah sebaiknya aku lewat jalan lain saja?'
"Oi Arima kau kenapa?"
"Tidak.. Tidak apa apa"
Nari pun bertanya kepada ku yang sedari tadi diam dan berfikir, namun aku menjawabnya dengan senyum
Dan sampai di dekat tempat kemarin
"Hei Nari, kita lewat jalan lain saja yuk"
Aku yang merasa tidak enak dengan Nari mengajak nya untuk lewat jalan lain, karena takutnya mahluk kemarin ternyata benar benar muncul
"Apa maksud mu? Jalan ini yang paling cepat bukan?"
"Iya, tapi aku rasa kita lebih baik lewat jalan memutar saja"
"Hah.. Jangan bercanda Arima, aku ingin cepat cepat pulang dan makan. Perut ku sudah lapar sekali hadeh.."
Aku yang berusaha membujuk Nari untuk melawati jalan memutar agar tidak bertemu mahluk kemarin, seperti nya gagal untuk membujuk nya
Akhirnya Nari pun menarik ku untuk lewat jalan itu
"Ayok lah Arima, cepat"
"Hei tunggu"
Aku yang mencoba menjelaskan kepada Nari bahwa ada mahluk aneh di jalan ini kemarin, dan takut nya dia akan mncul lagi nanti
Namun Nari yang memang pemberani dan mengira perkataan ku itu cuman bercanda terus menarik ku untuk lewat jalan itu
Aku yang terpaksa lewat jalan yang kemarin bersama dengan Nari pun pasrah dan berharap tidak bertemu mahluk sepeti kemarin lagi
Di sepanjang perjalanan aku sedikit menutup mata ku dan terus jalan bersama Nari yang masih menarik tangan ku
"Jangan bilang kau takut, Arima"
"Tidak, tidak apa apa"
"Heh.."
Nari yang tidak tahu kalau di sepanjang jalan itu mungkin saja mahluk seperti kemarin dapat muncul kapanpun
"Oi Arima, rumah ku di sini"
Aku yang sepanjang jalan aku menutup mata dan hanya jalan mengikuti Nari, secara tidak sadar aku di bawa ke depan rumah nya
"Oh, kau membawa ku kerumah mu"
"Haha... Lagian kau menutup mata mu terus"
"Heh.."
Aku yang sudah tenang karena telah melewati jalan tersebut, akhirnya pulang kerumah dari rumah Nari. Dan seperti biasa, tidak ada siapa pun dirumah kosong seperti tidak berpenghuni
Padahal Ayah dan Ibu ada di sana. Namun, mereka tidak menyapa atau mengobrol satu sama lain, bahkan saat aku pulang pun mereka tetap tidak peduli
Hal ini lah yang memperihatin kan pada zaman ku ini. Yaitu, di sebabkan oleh benda yang bisa membuat kemungkinan yang tidak ada di logika menjadi ada
Yah.. Itu adalah Hand Phone. Atau biasa di sebut Gadget
Ayah dan mamah yang duduk di satu ruangan namun tidak ada suasana hidup sama sekali dari ruangan tersebut
Aku yang sudah berganti pakaian pun, langsung menuju tempat latihan lagi dan berpamitan kepada mereka
Dan di hari ke 3 sebelum pertemuan ku tidak ada apapun yang terjadi, sama seperti kemarin. Seusai pulang sekolah Nari mengajak ku lagi pulang bareng dan aku pun pulang bersamanya
Beda nya hari itu tidak turun hujan, jadi aku pikir dia tidak akan muncul. Dan benar saja, perjalanan pulang ku dengan Nari hari itu lancar saja, sambil mengobrol di jalan
Dan di hari ke 2 nya juga sama seperti kemarin, namun kali ini sewaktu UTS petama, yaitu ujian Kimia di kelas.
Aku juga kesal ulangan pertama malah Kimia terlebih dahulu. Yah... Kau tau kan Rei bagaimana susah nya ujian Kimia itu.. Walaupun aku ingin belajar Alkimia. Hadeh..
Namun,
"Ini jawabannya adalah A"
Tiba tiba ada suara seseorang yang memberitahu ku jawaban dari soal yang sedang aku kerjakan itu. Aku pun mencari tahu dari mana asal suara tersebut, namun tidak ada seseorang pun yang berbicara. Semua yang di dalam kelas sedang fokus dengan kertas ujian nya masing masing
Dan aku yang sedikit kaget mendengar suara aneh itu, tidak terlalu heboh sebab ada suara tidak dikenal yang berbisik namun tidak ada orangnya. Mungkin karena aku ini seorang maniak anime yang sering melihat seperti itu
Yah.. Tanpa pikir panjang aku menyalin saja semua yang ku dengar itu dan selesai paling cepat dari yang lain di kelas
Dan setelah aku selesai menyalin semua jawaban yang aku dengar tersebut, aku pun segera mengumpulkan lembar jawaban tersebut. Dan betul saja semua murid di kelas ku pun mensoraki aku yang dapat menyelesaikan ujian Kimia paling cepat
Aku yang sudah selesai ulangan pun segera keluar meninggalkan kelas sambil membawa buku tentang Komputer, persiapan untuk ujian berikut nya
Aku yang sedang berjalan ketempat istirahat dekat lorong, tidak sengaja bertemu Luluna
Rei mungkin kau sudah lupa dengan Luluna, karena dia di masa mu sudah meninggalkan kamu kurang lebih sekitar 10 tahun yang lalu
Yap, Luluna. Gadis seumuran dengan ku dan yang pasti juga seumuran dengan mu, aku tidak tahu dimana dia sekarang dan apakah dia masih hidup atau tidak atas kejadian tersebut
Tapi, dia adalah salah satu teman mu Rei, di masa ini yang sangat baik kepada mu dan orang lain
Rambutnya itu.. Rambutnya itu Rei.. Jika kau masih ingat, rambutnya yang spesial itu merupakan nilai tambah untuk penampilan nya
Berwarna putih perak seperti mutiara, badan yang fleksibel untuk kebanyakan gadis dan wajah yang cukup cantik. Yah, dia merupakan wanita yang populer juga di sekolah
Aku pun menegur nya
"Yo Luluna, kau sudah selesai ujian Kimianya?"
"Iya, kau juga sudah selesai Arima" Dengan senyum
Di dalam hati ku, aku berfikir aku tembak saja ini cewek, namun aku tidak berani. Aku pun hanya terpesona dengan senyum nya yang manis itu
"Iya.. Aku juga sudah selesai" Jawab ku
"Oh bagus lah kalau seperti itu. Aku duluan ya Arima"
"Kau ingin pergi kemana?"
"Ke kantin untuk membeli jajanan"
"Oh, ya sudah hati hati ya"464Please respect copyright.PENANAmC1d2iv7fp
"Iya"
Luluna yang ingin pergi ke kantin pun berjalan ke arah yang berlawanan dari ku, yah karena kantin memang berjauhan dari tempat istirahat langganan ku dengan Nari. Biasanya anak sekolah mencari tempat nongkrong istirahat yang berdekatan dengan kantin supaya mudah untuk jajan, namun berlawanan dari ku yang nongkrong istirahat berjauhan atau lebih tepatnya menjauhi kantin. Kau tahu lah Rei apa sebabnya
Yap, untuk menghemat uang. Memang dasar miskin dirimu di masa ini. Rei.. Jika kau ingin tertawa maka tertawalah, curahkan semua emosi mu saat membaca ini. Aku tahu bahwa dirimu merasa bahwa dirimu ini sudah tidak pantas tertawa lagi atas apa yang sudah kau perbuat
Yah, kita sudahi saja. Aku yang sedang membaca di tempat nongkrong langganan ku sambil menunggu Nari membawa jajanan
Dan akhirnya Nari pun tiba sambil membawa jajanan dan terlihat lelah seperti habis lari marathon, aku pun bertanya
"Kenapa kau?"464Please respect copyright.PENANAlDQ68TfoC1
"Heh. Heh. Heh. Aku lari dari kantin kesini untuk mengejar waktu" Jawab Nari sambil terengah engah464Please respect copyright.PENANA1EmfvSDMEa
"Lari?? Kau tidak malu?"
"Sudah lupakan saja. Ini" Ucap Nari sambil memberi ku jajanan
"Makasih"
"Yang lebih penting. Bagaimana kau bisa menyelesaikan ujian Kimia secepat itu?" Tanya Nari
"Oh itu, aku tidak terlalu mengerti. Tapi tiba tiba ada suara seseorang yang memberi tahu ku semua jawabannya" Ucap ku
"Semua??"464Please respect copyright.PENANArQNrj69us5
"Iya"464Please respect copyright.PENANAnk6D1Lf9iX
"Lalu siapa yang memberi tahu mu jawaban itu?" Tanya Nari ingin tahu
"Yah.. Kalau itu, jika aku katakan pasti kau tidak akan percaya. Tiba tiba saja ada suara seseorang yang berbicara kepada ku, tapi pas aku cari tahu sumber suara itu, aku tidak dapat menemukannya. Aneh bukan?" Jelas ku
"Yah, jika itu katamu aku percaya saja sih" Ucap Nari dengan cepat percaya kepada ku
"Heh kau percaya?" Tanya ku dengan bingung
"Yah mau apa lagi kau pasti tidak mungkin gampang menyerah begitu saja. Apalagi waktu nya baru mulai 10 menit. Dan lagi pula di dunia ini memang banyak misteri" Ucap Nari dengan santai
"Oh" Respon ku sambil bengong dengan jawaban Nari
Dan di situ kami membahas untuk ujiaan selanjutnya sampai bel masuk berbunyi
Aku yang lumayan cukup ahli dalam IT tidak terlalu mengharapkan seperti ulangan Kimia tadi, dan ada seseorang misterius lagi yang memberi ku jawaban
Dan betul saja, suara kunci jawaban tadi tidak berbisik kepada ku dan aku pun menyelesaikan ujiaan tersebut dengan hasil dari jawaban ku sendiri
Dan ujian di hari itu pun selesai di laksanakan
Seperti biasa aku pun pulang melewati jalan kemarin lagi, namun kini aku sendirian karena Nari mungkin ada Eskul
Yah.. Aku juga tidak terlalu takut lagi, karena di hari itu juga tidak hujan dan sedikit ramai orang yang lewat. Akupun lewat jalan tersebut dan seperti biasa setelah bertemu sosok waktu itu aku selalu menoleh ke arah dia berdiri sewaktu itu dan memastikan dia tidak ada disana
Di hari itu aku yang ber jaga jaga menjadi pusat perhatian karena gerak gerik ku yang mencurigakan
Aku yang sadar akan hal itu, tidak terlalu memperdulikan nya, dan terus ber jaga jaga sampai aku memastikan bahwa dia tidak ada di sana
Memang kemungkinan sangat kecil bahwa ada sosok misterius di keramaian ini, namun aku yang sudah banyak menyaksikan di dalam film, mengikuti insting mungkin saja hanya aku yang dapat melihatnya
Lalu, pas aku sudah memastikan tidak ada dia di sana sudah merasa lega dan mulai jalan seperti orang normal. Bodoh memang..
Namun, pas aku ingin berjalan seperti biasa, tiba tiba ada yang menepuk punggung ku
"Wah.." Teriak ku
"Heh.." Teriak suara perempuan juga
Aku yang yang kaget dengan tidak sengaja berteriak cukup keras dan terlihat panik
Tapi, ternyata itu cuman Maiko yang juga baru pulang dari sekolah nya
"Kau kenapa Arima?" Tanya Maiko sambil bingung
"Kau mengagetkan ku saja Maiko, dan kenapa kau juga ikut teriak?"
"Lagian kau teriak dengan kencang pas aku tepuk, dan tidak sengaja aku juga ikutan. Hehe.." Ucap Maiko
"Hadeh.."
Maiko. Teman sewaktu SMP ku dulu dan teman SMP mu juga. Gadis yang ceria dan cantik, rumahnya memang berdekatan dengan ku waktu itu, aku mengenalnya pas SMP dan sampai sekarang. Rei, Maiko sampai saat ini kemungkinan masih berada di sana, kenapa bisa begitu?. Karena aku yakin Maiko pasti selama ini mengawasi dirimu dan segera temui lah dia setelah kau selesai membaca ini. Dia mungkin saja bisa menjadi tempat mu pulang untuk sementara
"Kau lagi apa tadi Arima? Aku melihat gerak gerik aneh mu dari jauh" Tanya Maiko
"Tidak, tidak ada apa apa. Aku hanya sedang mencari belalang" Ucap ku sambil ngeles
"Oh" Sambil melihat ke arah yang ku lihat tadi
Memang Maiko ini tidak terlalu pintar. Yah yang benar saja, masa anak SMA masih ada yang mencari belalang, jika ada pasti itu hanya sebagai alasan
Dalam hati ku aku ingin mengucap kan Bodoh sekali ini anak, tapi takut dia marah. Hehe..
"Kau baru pulang juga Maiko?" Tanya ku mengganti topik sambil berjalan dengan Maiko
"Iya, aku selesai ujian lumayan cepat"464Please respect copyright.PENANAx7h1utlcrY
"Oh iya sekolah mu juga sedang UTS ya?" Tanya ku
"Ya iya lah, kan itu memang dari pemerintah. Arima kau bodoh ya, hehe.." Ucap nya sambil mentertawai ku
Dalam hati ku aku ingin mengucapkan Memang siapa yang lebih bodoh..
Jalan pulang ku hari itu selesai bersama Maiko sampai rumah dan kami pun berpisah ke rumah masing masing
Dan sesampainya di rumah, seperti biasa aku mengucapkan salam namun, tidak ada yang menjawabnya. Akupun melihat ke ruang tengah terlebih dahulu
Dan seperti biasa juga, satu keluarga ku tidak saling menyapa satu sama lain dan asik dengan gadgetnya masing masing
Aku yang lelah melihat itu segera menuju ke kamar ku, namun sewaktu aku ingin ke kamar, Ayah ku menegur sejenak
"Oi Arima, ayah dan ibu ingin pergi ke luar kota selama beberapa hari, kau jaga rumah dan adik mu ya" Ucap ayah ku
"Iya"
Aku yang tidak peduli mereka ingin pergi kemana hanya meng-iyakan saja dan masuk kekamar ku
Rei, tahu kah kau kenapa adik mu membenci dirimu? Sebenarnya dia tidak membenci mu, tapi dia ingin menyelamatkan mu. Makanya iya pun masuk menjadi anggota Seventeen Ear's
Karena mu lah dia akhirnya memutuskan untuk menjadi anggota SE dan menjadi anjingnya Azazel
Dia tidak ingin kau terus di gunakan oleh Lucifer dan menjadi kehilangan arah. Dia sebenarnya sangat menyayangi mu Rei, lebih dari siapa pun
Yah, kau pasti sudah mengetahuinya karena jika kau membaca ini pasti kau sudah mengalahkan semua anggota SE, termaksud adikmu
Adikmu disini akan aku beri nama Imo yang aku ambil dari bahasa Jepang
Imo di waktu ini memang masih bandel dan sering pulang telat, yah memang kebiasa anak kelas 3 SMP
Bagi para pembaca Imo merupakan salah satu adik ku, aku mempunyai 3 orang adik 2 permpuan dan 1 laki laki. Namun, yang paling dekat dan tinggal bersama ku hanya adik kedua perempuanku saja, yaitu Imo. Dan 2 yang lainnya Miyako kakanya Imo yang merupakan adik pertama ku dan Shu adik laki laki ku yang paling terakhir, mereka tinggal bersama di rumah nenekku di luar kota
Yap, langsung saja. Di hari itu seperti biasa aku pergi ketempat latihan Alkimia dan membaca berbagai macam buku, dan sewaktu aku sedang mambaca adik ku Imo datang ke tempat ku
"Kak, Ayah dan Ibu kemana?" Tanya Imo yang asal masuk saja
Memang tempat latihan ku hanya rumah kosong yang sudah tidak di huni lagi dan masih ada persedian listrik. Aku juga bingung bagaimana listrik tersebut masih tetap menyala padahal sudah 9 bulan lebih tidak di bayar bayar. Niat ku, jika listrik tersebut sudah mati aku akan mencari tempat lain, namun kenyataan nya tidak kunjung padam. Karena aku kira listrik tersebut mungkin imortal jadi aku masukan saja sebuah sofa dan menjadikan nya tempat untuk istirahat sambil membaca buku dan tempat itu tidak memiliki pintu, jadi jika sofa ku di ambil ya sudah…
"Oh, meraka katanya akan ke luar kota untuk beberapa hari. Tapi mereka juga sudah menyiapkan makanan untuk kita di kulkas" Ucap ku
"Oh, baiklah aku akan membuat makan malam, kakak jangan pulang terlalu malam ya!"
"Iya"
Dan sepert itu lah hari ke 2 sebelum bertemu Lucifer
Dan di hari pertama, aku sakit yang menyebabkan ku tidak dapat berangkat sekolah untuk UTS
Akibatnya, Aku pun di nasehati oleh Imo dan dia juga tidak berangkat sekolah karena itu, aku yang menyuruhnya untuk berangkat sekolah saja dan meninggalkan ku tidak dapat merubah pikirannnya. Memang adik sejati…
Inilah Rei buktinya jika Imo sangat menyayangi mu, bahkan dia sampai tidak berangkat sekolah hanya demi merawat kakaknya yang demam. Tentu saja dengan ini dia tidak mungkin membenci mu
Dan seharian itu aku istirahat sejenak agar cepat sembuh
Yap, di hari ini lah. Aku bertemu sang pembawa maut bagi seluruh bumi, yaitu Lucifer
Aku yang sudah sembuh dari demam sehari itu, berangkat sekolah lagi untuk UTS hari ke tiga dan menyelesaikan semua soal dnegan mudah sampai akhir
Dan pas di akhir soal hari itu, aku mendengar suara seperti waktu itu lagi. Namun, ini bukan suara yang memberi tahu ku kunci jawaban, melainkan suara seorang perempuan yang meminta ku untuk pergi ketempat sosok misterius itu muncul
"Pergi lah ke tempat waktu itu, karena hari ini akan turun hujan. Aku harap kau datang sendirian . Jika kau datang membawa teman mu, maka aku tidak dapat menjamin keselamatannya. Namun, jika kau tidak datang, maka jangan harap dapat bertemu dengan adikmu"
Aku yang hanya tinggal mengisi jawaban terakhir itu, dengan seketika bergemetar dan pensil ku pun akhirnya jatuh. Aku bengong dan tidak dapat berbicara apapun, karena suara tersebut seperti sangat mendalam dan mengancam
Takut, Gelisah, Panik, Gemetar. Semua perasaan bercampur aduk seperti sedang di hadapkan dengan 2 pilihan yaitu, kuburan atau rumah sakit
Aku yang bengaong dan terlihat gelisah di tegur oleh pengawas ujian
"Oi Arima, kau tidak apa apa?" Tanya guru pengawas ku
"Oh, iya pak" Aku pun langsung menjawab nya
"Jika sudah selesai langsung kumpulkan ya!"
"Iya"
Walaupun Aku yang sudah sering melihat adegan seperti ini dalam banyak film, namun jika merasakannya langsung sangat berbeda suasanannya
Aku yang tidak punya pilihan lain langsung membulatkan tekad untuk langsung kesana, karena di luar masih sangat cerah dan belum turun hujan sama sekali. Aku yang sudah selesai mengejakan soalnya langsung bergegas pulang dan pergi ke tempat itu, karena diluar aku lihat belum hujan, jadi nya disana pasti masih ramai seperti kemarin
Namun, pas aku keluar gerbang utama gedung sekolah, tiba tiba saja hujan deras yang muncul di hadapan ku
Aku yang tadi sudah memiliki beberapa keberanian, sekarang sudah tidak tahu lagi ingin berbuat apa. Mana mungkin dalam jeda waktu kurang lebih 5 menit cuaca yang sangat cerah dapat berubah menjadi gelap dan hujan yang deras seperti ini
Aku tidak berfikir lama akupun lari dan nekat pulang sambil hujan hujanan ke tempat waktu itu
Di sepanjang jalan aku yang begitu takut, memikirkan hal terburuk yang akan terjadi. Apakah, hidup ku akan berakhir disini, atau adik ku yang akan terancam di sini
Dan benar saja sesampainya di tempat itu dia sudah menunggu ku. Yap, Lucifer
"Bagaimana kabarmu Bocah.."
ns 15.158.61.12da2