Sejak awal aku seharusnya percaya bahwa mereka ada,makhluk berdarah dingin,kejam,dan terkutuk. mereka semua sudah sepantasnya hidup dalam keabadian yaitu tidur di sebuah peti mati tanpa terbangun sedikitpun dari singgahsananya.jika saja aku tidak memasuki hutan terlarang dan dengan iseng memasuki kastil Esnan.oh aku harus mengutuk kebodohanku karena sudah lancang membuka sebuah peti mati tanpa ijin dan membangunkan sang Raja Penghisap Darah dari tidur panjangnya.maka hari-hariku akan damai.aku bisa menikmati kehidupan normal layaknya orang-orang,bukannya terjebak di situasi bodoh yang tidak menguntung-kan.Oh sepertinya ini memang sudah menjadi nasibku selalu tertimpa bermacam kesialan.
"Sialan harusnya kusingkirkan kau dari dulu!"Aku bergumam di depan jendela dengan tirai hitam,menatap semak belukar dari lantai tiga Hotel De Luna.
"Siapa yang ingin kau singkirkan, Nyamuk atau Dia?"Aku memandang kesal pada sosok pria berambut ikal hitam.mempunyai wajah tampan namun nampak kerlingan Jahat ketika bibirnya tersenyum men-gejek.
"Oh aku akan menyingkirkanmu terlebih dahulu ketimbang nyamuk-nyamuk itu".sahutku sembari berlalu pergi.
"Dasar,Ketua Pemburu Vampire tak berguna!"Rutukku.Bagaimana caraku memusnahkan wabah para Vampire,Kekuatan mereka terlalu kuat untuk ku lawan.kelebatan-kelebatan itu berseliweran di sekitarku,mendadak suasana berubah mencekam.sekitar sepuluh orang laki-laki berbaju hitam menampakan gigi runcing mereka, siap menerkam mangsa.sekujur tubuhku menegang,ada desahan nafas yang sangat Familier di belakangku.suara yang begitu kukenali meski tak langsung berhadapan. "Carmilla,mana janjimu,Sayang?"Aku menghela nafas berat.Janjiku pada Sang Raja kegelapan haruskah ku tepati atau musnahkan walaupun nyawa taruhannya toh ini juga sepadan dengan menepati janjiku padanya.
477Please respect copyright.PENANApqyZR4Pvrz
477Please respect copyright.PENANAuNao5yOv6J
477Please respect copyright.PENANA7WUy7Skm3A