Hmmm... Bau obat-obatan memang menjadi ciri khas rumah sakit yang begitu semerbak mengisi ruangan rumah sakit besar itu, rumah sakit memang tak pernah sepi oleh orang-orang yang berobat, sibuknya para dokter menangani pasien gawat darurat di UGD, wajahnya begitu terlihat serius memeriksa pasien kritis mereka seolah diburu oleh waktu menyangkut nyawa manusia, para perawat yang sigap membantu dokternya memasangkan cairan infuse ditangan pasien-pasiennya, memasangkan selang bantu nafas, ada juga pasien pasien yang lain sudah berjejer dibangku tunggu melihat jam menanti jadwal check up dengan dokternya masing masing, perawat yang lain pun tak kalah sibuknya melihat jadwal infuse-infuse pasien yang segera berganti, memeriksa jadwal dokter yang berganti jaga. Syafa pun tak kalah sibuknya dengan perawat lain, ia terus mondar mandir dari ruangan satu ke ruangan lain, mengganti infuse pasien sudah hampir habis, bertanya kepada pasien-pasienya bagaimana keadaannya, dengan wajah ramah tamahnya yang cantik, senyum diwajahnya terus mengembang ketika bertemu pasien-pasiennya, sesekali ia menghibur sang pasien, terkadang membopong seorang balita ketika sang ibu sedang menyuapi suaminya yang sakit berbaring diranjang. Setelah melaksanakan tugasnya, syafa keluar dari kamar mawar 03, duk... ia bertubrukan dengan seorang pria yang hendak masuk keruangan itu, pria muda berkisar 28 tahunan, postur badannya tinggi sehingga syafa melihatnya pun harus mendongak ke atas, dilihatnya mata yang sayu tetapi memiliki tatapan mematikan, model rambut yang rapih terbelah pinggir, bibir tipis pink merona membuat siapa pun yang melihatnya ingin menyambar, hidungnya mancung dengan bagian tahi lalat dibawah mata.721Please respect copyright.PENANAtCMO3WyIAB
"maafkan saya nona," Adri membungkukan badannya721Please respect copyright.PENANAZGppxHyoMN
"ah,iya tidak apa-apa tuan, kau ingin menjenguk seseorang?" Tanya Syafa721Please respect copyright.PENANAQVUl0kvIZq
"temanku, kecelakaan kerja." Tatapan adri tidak lepas dari gadis itu721Please respect copyright.PENANAcCXI6U7X6e
"ah, iya semoga temanmu lekas sembuh tuan, jika butuh bantuan kau bisa memanggilku atau perawat yang lain."721Please respect copyright.PENANArvGBjddtto
adri tidak mendengar perkataan gadis itu, dia hanya focus dengan wajah yang ada didepannya. Wajah yang tak asing baginya
"kalo begitu saya pamit tuan." pamit syafa meninggalkan adri
mendengar itu adri hanya bisa menundukan kepalanya, tatapannya tak berhenti memandang gadis itu.
Syafa pov721Please respect copyright.PENANATihWeK0KeP
Aku meninggalkan pemuda yang masih tidak bergeming dari tempatnya menatapku, ku langkahkan kaki berjalan menuju meja perawat, sekali lagi ku tengok pemuda itu sudah tidak ada diambang pintu. Wajahnya sangat tampan, matanya yang sayu itu, aku seperti pernah melihat sebelumnya, terlebih lagi tahi lalat yang berada dibawah matanya, ngiiinggg... ah... aku menutupi sebelah telingaku, tiba-tiba saja kepalaku terasa berputar ketika mencoba mengingat-ingat sesuatu, ada sesuatu yang hilang dalam memoriku, beberapa potongan memori melintas begitu saja ketika ku mencoba mengingat sesuatu, tapi apa benar aku kehilangan sebagian memoriku? Kalau memang benar, apa yang menjadi pemicunya. Melihat pemuda tadi seolah-olah aku pernah bertemu denganya, rasanya pun seperti kami telah mengenal satu sama lain. Kusenderkan sejenak badanku ke dinding agar tidak terjatuh, berpegangan dinding rumah sakit, sesekali aku memijit keningku, yang masih terasa sakit seperti tertusuk jarum, tarik nafas lalu ku keluarkan lagi, ku mencoba langkahkan kakiku dan masih sanggup ku berjalan walau perlahan, kenapa tiba tiba kepalaku rasanya sakit. Kurasa aku akan meminum obat penghilang pusing dan melanjutkan tugasku yang belum selesai.
Autor pov721Please respect copyright.PENANAs2nsUgP8CJ
Adri berjalan memasuki ruangan mawar , matanya mencari cari nama yang terpasang di sisi depan ranjang, setelah menemukanya adri memastikan apakah itu temannya yang ia maksud, berjalan menuju sisi ranjang dan mengeluarkan bangku yang tersimpan dibawah ranjang tempat temannya terbaring.721Please respect copyright.PENANA0hqjTOdhsS
"bagaimana keadaanmu?"sapa adri721Please respect copyright.PENANAuYS8VuBm2p
"sudah lumayan membaik, aku dirawat dengan baik oleh perawat cantik yang kau ajak bicara tadi" ucap temannya721Please respect copyright.PENANAZArLGndewe
"kau tahu siapa namanya?" Tanya temannya itu, adri hanya menggeleng721Please respect copyright.PENANAoyJiPSRnHx
"kau ini selalu payah dalam hal gadis gadis ya? Namanya syafa, dia perawat
tercantik disini, sejak aku dirawat 3 hari disini dia yang selalu mengurus
pasien-pasien diruangan ini dengan cekatan." Ucapan temannya itu begitu antusias,721Please respect copyright.PENANA6UZX8I9vho
ada guratan senang dalam wajah adri, setidaknya adri kini tahu siapa namanya tanpa harus bersusah payah mengajak kenalan gadis itu.721Please respect copyright.PENANAB3il3slJjf
Pagi hari temannya itu sudah diperbolehkan pulang, dipagi itu juga adri sudah berada di rumah sakit membantu temannya untuk merapihkan barang-barang, ketika selesai membantu temannya mengepack barang-barang, pemuda itu mengantarkan temannya ke taksi yang sudah ia pesan, adri hanya mengantarnya sampai di mana taksi itu berada, lalu ia kembali ke lobby dan hari ini pun adri cukup mempunyai waktu luang untuk sekedar melihat-lihat interior rumah sakit itu, rumah sakit berlantaikan 15 dengan lift transparant yang sedang naik turun, memperlihatkan orang-orang sedang menaikinya, dilantai bawah terpasang beberapa tanaman hijau memberikan efek yang menenangkan jika melihatnya, serta lobby dengan meja panjang untuk receptionist dengan Running text LED bertuliskan jadwal dokter yang bertugas, didepan meja receptionist berjejer bangku tunggu untuk keluarga pasien yang sedang menunggu giliran dipanggil berobat, adri berjalan menyusuri setiap kamar pasien mencari sesuatu yang di inginkanya.721Please respect copyright.PENANA42Ij97MbhW
"maaf tuan,anda mencari siapa?." Sapa syafa dari belakang tubuh adri
adri yang terkejut menoleh,721Please respect copyright.PENANAlcIJ7d3IxR
dilihatnya mata coklat gadis itu, alisnya tebal, rambut bob pendek dengan sebelah rambut yang ditarik kebelakang telinga, hidungnya mancung, bibirnya mungil dengan lipstick nude menghiasi wajahnya yang cantik.721Please respect copyright.PENANAhmkhE1zOM3
"ah,aku... aku..." jawab adri gugup721Please respect copyright.PENANAxE8KUtvuPT
"oh, bukankah tuan yang kemarin? Ruangan teman tuan ada disebelah sana." Tunjuk syafa ke arah ruang mawar.721Please respect copyright.PENANAJLb1j6zOUk
"temanku sudah keluar pagi ini, dia sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit." jawab adri dengan gagap mengusap tengkuknya721Please respect copyright.PENANAw3TOid6b2Q
"lalu, kenapa tuan ada disini? Apa tuan mencari sesuatu?" Tanya syafa lagi,721Please respect copyright.PENANAEN2iaFZVPL
"aku mencarimu" jawab adri dengan spontan.721Please respect copyright.PENANAcfOLWr3DM7
Mendengar pernyataan itu syafa yang bingung menatap mata adri, Mereka saling memandang satu sama lain, mengguratkan banyak pertanyaan pada masing-masing wajah, dipandangnya wajah teduh wanita itu, membuat ardi semakin penasaran siapa wanita yang ada didepannya ini, wajah yang tak asing bagi adri, senyum yang ia rindukan sejak lama ada pada diri gadis ini, sejenak adri teringat oleh adik kecilnya, terngiang-ngiang akan suara adik kecilnya itu. hingga suara perawat yang lain membuyarkan tatapan saling pandang mereka berdua.721Please respect copyright.PENANAleZkt1kZ5J
"ka syafa,aku butuh bantuanmu." Seruan temannya itu membuyarkan pandangan mereka.721Please respect copyright.PENANAzApCUJEuNm
"maaf tuan,saya permisi dulu" pamit syafa,721Please respect copyright.PENANAcBtczmRII7
Adri yang masih dalam lamunan pun tersadar dan segera mempersilahkan perawat cantik itu pergi.721Please respect copyright.PENANALrprRMTuK5
Jam sudah menunjukan pukul 02.00 siang adri siap-siap bergegas ke tempat kerjanya, ditujukannya mobil box bergambar botol khas bir yang kehijauan itu ke pabrik dimana ia akan bekerja, adri bekerja di pabrik pembuatan bir kecil-kecilan milik temannya, mungkin jabatannya memang tidak terlalu tinggi, ia mendapatkan pekerjaan ini karena temannya tahu hanya adri yang pas untuk mengisi posisi ini , dia yang bertanggung jawab pada proses pembuatan bir-bir yang siap distribusi, terkadang juga menjadi tester, apakah rasanya layak untuk dijual kepada konsumen, pabriknya itu juga melayani pesta- pesta besar pejabat, adri yang mengawasi prosesnya dan mengantarnya sendiri jika sedang banjir pesanan dari pejabat-pejabat tinggi dijakarta. Ditengah ia mengecek barang-barang yang akan di distribusikan, pikiran adri tertuju pada mata gadis rumah sakit yang ditemuinya tadi, Adri menggelengkan kepalanya menyingkirkan pikiran –pikiran yang memenuhi otaknya tentang gadis itu, rasa ingin bertemu sekali lagi menelusuri benaknya, padahal adri tidak pernah merasakan hal yang seperti ini, selama ini yang ada dipikiranya hanyalah nindia adik kecilnya dulu, ia terlalu focus mencari adiknya, menemukannya adalah prioritasnya, adiknya yang selalu berurai air mata, lagi-lagi lamunanya di buyarkan oleh suara teriakan sang partner kerja.721Please respect copyright.PENANA6BbyWUlNfH
"adri, kenapa bengong aku butuh bantuanmu disini." Ucap temannya disebrang sana.721Please respect copyright.PENANAFu2rm9Estu
" ya,baiklah." balas adri.721Please respect copyright.PENANA2oFsIr6GM6
Malam hari dikota Jakarta dipenuhi oleh lalu lalang kendaraan yang melintas, lampu-lampu jalanan menghiasi jalanan malam hari, meskipun malam tak menghentikan aktivitas warga Jakarta untuk melakukan kegiatannya masing-masing, jam-jam sibuk pulang kantor, ibu-ibu rumah tangga yang berkunjung ke swalayan untuk membeli kebutuhan dapur mereka. Adri yang sedang mengantar bir pesanan pun juga tengah sibuk mengangkat barang-barang pesanan pelanggannya, kegiatan yang melelahkan itu tak dirasakan nya, barang dalam mobil box bergambar botol bir itu hampir habis menyisakan beberapa box botol bir, ketika hendak mengambil barang terakhir matanya menangkap suatu objek yang ia kenal, seorang gadis muda di seberang jalan tengah berjalan sendirian, lama adri memperhatikan gadis itu, melihat syafa berjalan sendirian masih mengenakan pakaian perawat dengan tas tote hitam bergambar kelinci putih, wajahnya tampak lesu, lelah tapi senyum diwajahnya tetap mengumbar, sesekali ia menggosokan telapak tanganya ke tengkuk lehernya. Terlalu lama adri berdiri memperhatikan gadis itu, adri pun pamit sebentar kepada temannya untuk ke kamar mandi, ya tentu saja itu hanya alasan adri untuk korupsi waktu jam kerja demi mengejar sang gadis, tak pikir panjang lagi ardi berlari melewati zebra cross, langkah kakinya lebar ditunjang kakinya panjang membuat adri tak kesulitan mengejar ketertinggalannya, langkah gadis itu cukup cepat, mungkin karena lelah syafa mempercepat langkahnya ingin segera tiba dirumah, langkah adri mulai mendekat ia merlambat langkah panjangnya, disamakan langkahnya dengan langkah si gadis, lambat laun adri ikut mensejajarkan langkahnya disamping gadis itu, membuat sang gadis sedikit terkejut.721Please respect copyright.PENANAiYZPpAKzGh
" nona baru pulang kerja?" suara adri mengagetkan syafa721Please respect copyright.PENANAss4ksIOHqT
"oh... ya ampun, tuan ?!" jawab syafa dengan terkejut, keterkejutanya itu membuatnya berhenti melangkah, tangannya menahan dada serasa jantung akan lepas dari tempatnya721Please respect copyright.PENANAXhJRaPSVTj
"apa kau terkejut? Maafkan saya nona" adri merasa bersalah kehadiranya membuat gadis itu terkejut721Please respect copyright.PENANAqPnuzsFcqo
"ah,tidak apa tuan aku saja yang sedang melamun"
mereka pun tak bergerak danmasih berdiri ditengah lampu temaram jalanan.
ns 15.158.61.46da2