Politik adalah salah satu penemuan tergila umat manusia.
Kampanye pemilihan ketua kelas menjadi sangat rumit ketika Romy malah membuat pendukungnya marah. Bahkan Maudy orang yang percaya dengan kemampuan Romy pun marah besar dengan apa yang dilakukan Romy.
Berjalan ke luar kelas dengan membawa ransel untuk segera pulang ke asrama. Raut muka Romy terlihat tidak marah atas perkataan fraksinya malah dia keluar kelas dengan raut muka dan senyum licik yang biasa dia perlihatkan. Namun ketika Romy sedang berjalan hampir menuju halaman sekolah terdengar teriakan dari teman sekelasnya, "Hei, apa yang sudah kau lakukan Rom? Perkataanmu tadi malah hanya menimbulkan perpecahan dalam fraksi yang sudah kita bangun! Kau Gila!"
Romy membalikan badannya dan berdiri tepat di depan Maudy dengan senyum liciknya, "Tenanglah semua akan baik-baik saja, kau masih percaya padaku bukan?"
"Jika kegilaanmu berlanjut aku akan menarik fraksi pendukungku dan mencalonkan diriku sendiri namun aku akan memberikanmu kesempatan jika kamu bisa memberi tahuku jika kau ada rencana!" kata Maudy dengan wajah memerah karena kesal sekali dengan perbuatan si Romy.
"Untuk sekarang tidak ada tapi tenang saja bukankah aku selalu akan membalikan keadaan," jawab Romy, "Aku berjanji padamu satu hal, mereka semua akan kembali kepadaku, tenang saja."
Seperti tidak percaya dengan perkataan Romy, Maudy memilih meninggalkannya dengan wajah yang memerah marah dan berkata, "Terserah kau, dasar gila."
Romy pun berbalik untuk pulang ke asrama dan berucap pelan, " Ini politik teman, kau harus berpikir dengan jernih."
ns 15.158.61.23da2