Akhirnya Lucia pergi meninggalkan gunung Kukuroo, tempat tinggalnya keluarga Zoldyck untuk mencari Killua. Lucia berdiri di atas pohon dekat gerbang utama (gerbang pengujian) yang ada di bagian luar.
Lucia : "Oniichan..."
Killua yang sedang duduk santai sambil menikmati eskrimnya di sebuah restoran kecil yang ada di kota Zaban. Kota Zaban adalah kota besar ke-4 yang selalu ramai. Banyak turis-turis yang berdatangan di kota ini.
Kota Zaban termasuk kota yang makmur, banyak restoran yang menjual makanan lezat dan juga jalanan kecil yang seperti pasar ini banyak dipenuhi dengan pedagang teduh atau stan yang menjual segala jenis barang-barang yang unik serta banyak seniman penipuan.
Kota ini juga memiliki banyak gedung-gedung tinggi dan rumah mewah. Kota Zaban juga tempat diadakan ujian Hunter untuk tahun ini. Setiap tahun pada ujian Hunter, tempat yang diadakan selalu berbeda-beda.
Killua tersentak kaget dan menghentikan makan eskrimnya karena tiba-tiba mendengar suara yang tidak asing baginya yang muncul dikepalanya. Seketika senyuman terukir di wajahnya.
Killua : "Luci?!"
Lucia : "Untunglah, aku pikir sudah tidak bisa menghubungimu lagi. Oniichan jahatnya! Kenapa pergi tanpa bilang-bilang terlebih dahulu padaku?" (cemberut)
Killua : (tertawa kaku) "He he he.. Maaf maaf..."
Lucia : "Oniichan sekarang ada dimana?"
Killua : "Kenapa? Apa ayah yang menyuruhmu untuk mencariku?" (curiga)
Lucia : "Ya, tapi tenang saja. Aku tidak sedang bersamanya sekarang. Dan sekarang aku berada di luar gerbang utama."
Killua : "Apa?! (kaget) Kenapa bisa?"
Lucia : "Aku ingin bersamamu. Dirumah tanpamu sangat membosankan. Jadi katakan, oniichan ada dimana sekarang?"
Killua : "Berarti Ayah menyuruhmu untuk---"
Lucia : "Oniichan percaya padaku, kan? Aku selalu tetap berada dipihakmu. Meskipun, ayah menyuruhku untuk menarikmu pulang, aku tidak akan melakukan, lagian sekarang aku diluar, ayah tidak mungkin bisa menangkapku."
Killua : (Benar juga. Lucia berbeda dengan Illumi, dia tidak mungkin menjadi musuhku)
Lucia : "Oniichan, kau dengar?!"
Killua : "Temui aku di kota Zaban."
Lucia : "Ok (tersenyum) Aku akan menghubungimu lagi."
Telepati terputus. Lucia dan Killua tersenyum. Lucia bergerak dengan cepat melompati setiap pohon-pohon dengan mudahnya.
********************************
Tiga jam kemudian, Lucia tiba di kota Zaban. Lucia terkagum-kagum, matanya berbinar-binar saat melihat kota Zaban untuk pertama kalinya karena dia tidak pernah melihat ada kota seperti ini di kehidupan sebelumnya.
Lucia : Kota ini menakjubkan!! Berbeda dari kota yang ada di duniaku. Kota ini seperti kota kuno tapi sangat ramai (berbinar-binar)
Lucia dengan semangat dan antusias mengunjungi satu persatu stan di jalanan kecil yang seperti pasar ini.
Penjual : Ayo, siapa yang mau coba? (menunjukkan sate kodok dengan bangga) Ini sate tusuk panda kodok Zaban yang terkenal! Ini sangat lezat loh!
Lucia : Uwaaa!! (berbinar-binar)
Sesaat Lucia lupa akan tujuannya yang sebenarnya untuk mencari Killua. Dia asyik melihat-lihat barang-barang unik yang belum pernah dilihatnya di kehidupan sebelumnya. Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang menyambar tas Lucia.
Lucia : Ah!!! Tasnya Killua!! (tersentak) HEI PENCURI BERHENTI!!! (marah)
Anak kecil itu berlari sekuat tenaga, Lucia mengejarnya, tetapi karena jalanan ini cukup kecil dan banyak sekali orang, sehingga membuat Lucia susah untuk mengejar pencuri itu.
Pencuri : Minggir! Kalian semua minggir!!
Orang lain 1 : Apa-apan ini?
Orang lain 2 : Kyaaa!!
Lucia : Hei!! Kubilang berhenti!!! (Dasar larinya cepat sekali, kalau seperti ini aku bisa kehilangan jejak si bocah sialan itu. Didalam tas itu ada gelang pemberian kakek. Jalanan ini sangat ramai. Gimana ya caranya menangkap bocah sialan itu? Ah, benar Killua!)
Tiba-tiba Lucia mengingat Killua dengan segera menggunakan telepati.
Lucia : "Oniichan, tasuketeeee!!" (kak, tolong akuuuu!!)
Killua : "Luci? Ada apa? Kau sudah sampai? Aku ada di restoran--"
Lucia : "Oniichan aku sedang mengejar pencuri!! Dia mencuri tasmu!!"
Killua bangkit dari kursi, lalu membayar makanan yang dia pesan tadi dan keluar dari restoran itu.
Killua : (Eh? Tasku?) "Tenanglah, katakan bagaimana rupa pencuri itu dan dia berlari ke arah mana?"
Lucia : "Dia memakai kaos putih, celana panjang hitam dan topi rajut berwarna coklat, lalu aku mengejarnya di jalanan kecil yang banyak pedagang-pedagang yang menjual barang."
Killua : "Okay!"
Tidak lama setelah itu, Lucia berhasil keluar dari kerumunan orang-orang di jalanan kecil yang ramai itu. Tetapi langkahnya terhenti karena dilihatnya anak kecil yang mencuri tas Killua itu sudah tergeletak di lantai, ternyata seseorang sudah berhasil menangkapnya terlebih dahulu.
Killua : Dasar kau ini selalu ceroboh, Luci (tersenyum)
Lucia merasa lega, dilihatnya Killua berhasil menangkap pencuri itu dan memegangi tasnya.
Lucia : Oniichaaan!!! (mata berkaca-kaca) *senang*
Lucia berlari ke arah Killua sambil merentangkan kedua tangannya dengan lebar. Killua tersenyum lebar, dipikirnya Lucia ingin memeluknya. Akan tetapi...
Lucia : THUNDER KICK!! DASAR BOCAH SIALAN!! BERANINYA KAU MENCURI TAS BERHARGAKU!! MAU MATI, HAH?! (menginjak-injak pencuri kecil itu dengan sadisnya)
Pencuri : Argh!! Maafkan akuuu!! Arghh!!
Killua : Thunder apa? . . . . Luci?
Killua sedikit terkejut melihat adik tersayangnya itu tiba-tiba berubah menjadi setan yang mengerikan. Pencuri itu babak belur dan pingsan dengan mata berputar-putar.
Beberapa menit kemudian, emosi dan amarah Lucia mereda dan dia kembali normal. Lucia berbalik melihat ke arah Killua yang dari tadi berdiri menonton aksi Lucia menyiksa pencuri itu dengan sadisnya lalu tanpa merasa bersalah, dia tersenyum polos saat melihat Killua. Dia sangat merindukan Killua karena sudah seminggu lebih tidak melihatnya.
Lucia : Oniichan (tersenyum)
Killua merasa horror melihat senyuman Lucia.
Killua : Kamu sudah tenang, kan? (ragu-ragu)
Lucia : Iya. Hehe... Terima kasih sudah menolongku menangkap pencuri ini (tersenyum)
Killua : Baiklah *merasa lega* Ini tasnya. Tapi kenapa kau membawa tasku?
Lucia : Supaya aku bisa menghubungimu, oniichan (tersenyum polos) Oniichan lupa, kalau kekuatan telepatiku hanya bisa digunakan dengan jarak tertentu atau memegangi sesuatu benda berharga dari orang tersebut?
Killua : Iya aku lupa, hehehe...
Killua berjalan dengan santai sambil mengangkat kedua tangannya di kepala, Lucia mengikuti Killua berjalan di sampingnya.
Lucia : Oniichan, kenapa pergi meninggalkanku tanpa bilang-bilang! (cemberut)
Killua : Kata kakek, kamu dihukum di sel penjara. Lagi pula, aku percaya kamu pasti akan datang menyusulku (tersenyum)
Lucia : Hehe... Benar! (menyeringai)
Killua menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah Lucia.
Killua : Darou? (Ya, kan?) *tersenyum lembut dan mengelus-elus kepala Lucia*
Lucia : Terus ceritakan padaku gimana oniichan bisa keluar dari rumah itu?
Killua : Hahaha itu cerita yang panjang! Luci, kamu tahu, aku menebas Milluki dan melukai mama!
Lucia : Uwooo!! Apa tuh babi (Milluki) terluka parah? (berbinar-binar)
Killua : Mungkin (menyeringai)
Lucia : Tapi kenapa? (bertanya polos)
Killua : Habisnya dia dan mama menghalangi jalanku untuk kabur dari rumah yang membosankan itu.
Lucia : (Aku tahu kok, di cerita aslinya juga begitu) Aku setuju kalau rumah itu membosankan. Berkat niichan, aku jadi bisa keluar juga. Hehe... Terima kasih, oniichan (menyeringai)
Killua merasa senang dan tersipu malu, pipinya merona.
Killua : *berdeham* Ya, baguslah kalau begitu. Luci, kamu mau kan menemaniku?
Lucia : Tentu saja! Asal bersama dengan oniichan, kemanapun itu pasti akanku temani! (semangat)
Killua tersenyum melihat Lucia yang bertingkah lucu. Dia sangat menyayangi Lucia sama seperti dia menyayangi Alluka. Tapi dia menyadarinya rasa sayangnya terhadap Alluka sangat berbeda dengan rasa sayang terhadap Lucia, saat bersama Lucia perasaannya bisa terasa sangat ringan dan tenang.
Lucia bisa menjadi teman ceritanya. Mungkin karena perbedaan umurnya dengan Lucia cuma beda 1 tahun saja. Lamunannya buyar dikarenakan pertanyaan Lucia.
Lucia : Niichan, sekarang apa tujuan kita?
Killua : Ujian Hunter. Kamu tahu?
Lucia : (Tentu saja aku tahu. Syukurlah ceritanya masih berjalan sesuai alur aslinya, berarti tidak lama lagi akan bertemu Gon, Leorio dan Kurapika!! Uwaah!! Aku sudah tidak sabar!!)
Lucia : Ujian Hunter? Sepertinya menarik! (semangat)
Killua : Iya, pasti begitu. Aku penasaran soalnya kata orang-orang, ujiannya itu sangat sulit. Tapi aku rasa itu mudah (meremehkan)
Lucia : (Tentu saja mudah, soalnya kita lahir di keluarga pembunuh bayaran yang seperti monster. Haha..)
803Please respect copyright.PENANAmWPbHhGihc
-Bersambung-
Jangan lupa like ya. Kalau bisa kasih komentar biar Author tahu cerita ini mau dilanjutkan atau berhenti sampai sini saja. Mohon dukungannya...
Terima kasih
ns 15.158.61.8da2