Malam yang sama.24676Please respect copyright.PENANAMdrbmKJpXB
Sepulang dari kamar Ustazah Lia, Ustazah Raudah mengirimkan pesan BBM kepada Alif” “Abi baru saja pulang.”24676Please respect copyright.PENANAtUUf2DqOz4
Jawaban Alif tak lama muncul: “Oke, ustazahku sayang.”24676Please respect copyright.PENANAiePN12muRY
Memang sejak setahun yang lalu, Alif mewanti-wanti ustazah raudah untuk selalu memberitahunya setiap kali abinya baru saja pulang dari bepergian. Semula ustazah raudah tidak menanyakan apapun tentang alasannya. Tapi kemudian suatu kali, ia menanyakannnya juga karena penasaran, dan jawaban alif tidak sepenuhnya dia mengerti: “Pengen denger abi sama umi ngentot, sayang.”24676Please respect copyright.PENANAX8YMT1yYut
Ustazah Raudah mencoba mengabaikan jawaban itu. Tapi semakin lama dia mencoba mengabaikannya, semakin tertarik dia untuk memikirkannya. Pertama-tama pola pikirnya memang sederhana, tapi dirangsang terus dengan obrolan mesum oleh Alif, dia jadi mudah berpikir mesum juga di balik kerudung lebar dan gamis yang selalu dia kenakan setiap hari. Maka suatu kali dia sampai juga pada kesimpulan yang membangkitkan nafsunya: ustazah aminah dan ustaz karim memiliki gairah yang sangat tinggi, bayangkan bagaimana serunya mereka berdua ngentot setelah berpisah.24676Please respect copyright.PENANAerZa6KdlIT
Pertama kali dia mendapatkan pikiran semacam itu, dia langsung masturbasi dan orgasme dengan dahsyat tanpa mencopot mukenanya. Setelahnya, dia mulai memikirkan untuk mengintip persetubuhan itu. Tentu saja mengintip dari pintu tak mungkin. Selain susah karena tak ada cukup lubang, faktor ketahuan juga jelas sangat tinggi. Kemudian dia terpikir untuk mengintip dari atas. Ya, dari plafon.24676Please respect copyright.PENANAphUoS4lDkr
Di pojok lantai dua ada pintu kecil ke atas, menuju plafon. Pintu itu biasa digunakan oleh tukang jika ada masalah dengan bagian plafon atau atap. Pintu yang tak pernah dikunci karena untuk apa pula dikunci, toh di baliknya bukanlah ruangan yang penting. Dengan kepala yang dikuasai oleh birahi yang membludak, dia kemudian memutuskan untuk pergi ke plafon lewat pintu kecil itu.24676Please respect copyright.PENANArI76uSB2Pt
Seperti malam itu, malam ketika Ustazah Lia sibuk memuaskan hasratnya dengan seks melalui webcam bersama ahmad soleh, Alif sibuk mengocok penisnya sambil membayangkan menyodok memek ibunya, ustazah Aminah, ummahat berkerudung sepinggang bersusu bulat seperti semangka, ustazah Raudah pun punya kesenangan tersendiri. Dia menonton langsung persetubuhan panas antara ustazah aminah dan ustazah karim dari atas. Ya, dari plafon.24676Please respect copyright.PENANA1hBslpZC0M
Karena sudah bolak-balik menonton isi kamar Ustazah Aminah dari balik plafon, maka bisa dibilang Ustazah Raudah sudah paham spot di mana dia bisa mendapatkan pemandangan yang jelas. Dia beruntung karena dulu saat pertama kali ke sana dia menemukan lubang kecil pada internit di sana. Dulu dia memperbesar lubang itu menggunakan pisau untuk mendapatkan pemandangan yang lebih jelas, dan kini dia pun langsung menuju ke lubang itu. Lubang yang sudah menantinya.24676Please respect copyright.PENANAyXrAkPtaYl
Ustazah Raudah berlutut dengan mata ditempelkan tepat di lubang. Memang lubang itu cukup untuk melihat segala adegan di kamar ustazah Aminah dengan jelas, meski demikian, jika dilihat dari bawah, lubang itu sama sekali tak akan kelihatan. Lagi pula, mana ada ustazah aminah memiliki pikiran bahwa ada seorang ustazah asrama syhamah yang berani kurang ajar mengintip kamarnya.24676Please respect copyright.PENANA4F7urmGh5Y
Karena menonton persetubuhan itulah ustazah raudah kemudian paham apa yang dimaksud oleh Alif dengan kata-katanya “Pengen denger abi sama umi ngentot”. Dia tahu bahwa Alif sengaja menelpon sang ibu di saat-saat yang dia perkirakan ibunya itu sudah mulai bercumbu dengan sang ayah. Tentu saja ustazah Raudah tak bodoh, dia tahu benar bahwa sambungan telepon Alif masih tersambung dan anak mesum itu pasti mengocok penisnya sambil membayangkan seperti apa dahsyatnya sang ibu yang umahat itu bersetubuh.24676Please respect copyright.PENANA39fCa8uMJu
Menonton adegan panas di bawah, tubuh ustazah raudah pun memanas. Tangannya menggosok-gosoknya memeknya yang gatal di balik gamis. Sesekali dia mendesah tertahan juga saat itilnya tersentuh lembut tangannya. Ahh, begitu, dia membayangkan betapa indahnya jika dirinyalah yang ada di bawah. Dia membayangkan sudah pernah bersetubuh dengan sang anak, maka bagaimana pula rasanya bersetubuh dengan sang ayah?24676Please respect copyright.PENANAOhsgZK24Za
Vagina ustazah raudah sudah benar-benar basah ketika persetubuhan di bawah selesai meninggalkan ustazah aminah, umahat seksi berusia 45 tahun itu dengan wajah berlumur sperma ustaz karim. Dia melihat ustaz karim menggapai gamis ustazah aminah, kemudian mengambil sesuatu dari saku gamis itu. Dildo. Ustaz karim menimang-nimangnya, kemudian sambil tersenyum menoleh pada sang istri. Nampak penisnya kembali bergerak mengacung. Ustazah raudah membandingkan penis itu dengan penis Alif dan dia berkesimpulan penis Alif masih lebih besar dan panjang. Memang anak yang mengagumkan.24676Please respect copyright.PENANAuu74KdcZQX
“Abii, mau lagi?” ustazah Aminah membeliak manja. tampaknya dia pun bersedia untuk melanjutkan.24676Please respect copyright.PENANAjIdgiqAylv
Ustaz Karim tidak menjawab, dia hanya tersenyum kemudian meraih tubuh istrinya dan membopongnya ke dipan. Cupppp, cuppp, bibirnya dengan buas melumat bibir ustazah Aminah bahkan sebelum posisi ustazah aminah mapan berbaring. Tangannya meremas-remas dada yang tak pernah membuatnya bosan itu. Ustazah Aminah menggelinjang, bibirnya balas melumat bibir ustaz karim tak kalah ganasnya. Bunyi peraduan bibir mereka berdua terdengar bahkan ke tempat ustazah raudah, berkecipak membuat nafsunya juga semakin memuncak.24676Please respect copyright.PENANArqjlKU2iht
Dengan penuh debar ustazah raudah meneruskan menonton. Dari atas dia melihat betapa binalnya ustazah aminah. Tubuhnya masih mengenakan mukena bagian bawah, kepalanya masih tertutup kerudung lebar meski sudah tak jelas asal menempel. Sementara bagian tengah tubuhnya terbuka digerayangi tanpa ampun oleh tangan nakal ustaz karim. Betapa seksinya!24676Please respect copyright.PENANACm4lQubyCr
“Uhhhhh,” ustazah aminah mendesah sambil mendongakkan kepalanya sementara lehernya dijilat dengan liar oleh ustaz karim. Pada saat yang sama tangan ustaz karim yang satu bergerak ke arah selangkangan ustazah aminah, dan....slepppp, dildo di tangannya masuk menembus vagina yang masih becek sisa-sisa orgasme tadi.24676Please respect copyright.PENANA21aJpELgwi
“Ahhhhh, abiii, ahhhh,” ustazah aminah merintih-rintih keenakan apalagi saat tangan ustaz karim mengocok-ngocokkan dildo itu dengan gerakan cepat. Tangan ustazah aminah menggapai-gapai kemudian menjambak kepala ustaz karim, menariknya ke arah buah dadanya yang membusung sebesar dada pamela anderson.24676Please respect copyright.PENANAOzUte5sDWf
“HHhmmm, hmhhmmmmm,” ustaz karim hanya mengeluarkan suara yang tak jelas. Tangan dan mulutnya memang sedang sibuk. Setelah merasa puas, cupppppppp cupppp, dia kembali melumat bibir ustazah aminah, kemudian dia mengeluarkan dildo dan bangkit.24676Please respect copyright.PENANABAy67dVKGx
“Abiiii,” desis ustazah aminah. Matanya sayu menatap suaminya yang sudah bersiap di sela kedua pahanya dengan penis mengacung.24676Please respect copyright.PENANAUhJtnKXDHn
“Kita puaskan sekalian umi, besok-besok kalau abi sudah pergi kan gak bisa merasakan memekmu....”24676Please respect copyright.PENANA7GLBXh9GYQ
Mendengar ucapan ustaz karim itu raut wajah ustazah aminah berubah. Dia bangkit terduduk dan mendorong tubuh ustaz karim menjauh. Ustaz karim untuk sesaat bengong tak mengerti kenapa istrinya mendadak bersikap seperti itu.24676Please respect copyright.PENANAyU5r8dtOlt
“Jangan sebut-sebut soal kepergian abi, bikin hasrat umi hilang saja,” ustazah aminah merengut jengkel sambil menatap suaminya.24676Please respect copyright.PENANABJkraumuWk
“Tapi....iya iya, maap, umi,” ustaz karim kembali mendekati istrinya, tapi ustazah aminah sepertinya nafsunya sudah benar-benar pergi. Dia mengambil headshet dan hapenya dari meja, menepis tangan ustaz karim yang mencoba meraihnya, “Umi tidur saja, bete!” kemudian dia membaringkan tubuhnya membelakangi ustaz karim, memasang headshet di kedua telinganya. Tangannya kemudian menarik selimut menyelimuti tubuhnya.24676Please respect copyright.PENANAYxN6ak5rns
Ustaz karim sepertinya masih akan mengatakan sesuatu, tapi kemudian dia hanya turun dari ranjang dengan bahu terkulai. Dia tahu adat istrinya itu yang kalau sudah bad mood maka diajak bercinta sudah pasti tak akan mau. Dia mengambil air minum kemudian duduk di kursi sambil memandangi istrinya yang terbaring di balik selimut memunggunginya. Hatinya merasa kesal sebenarnya karena nafsunya yang masih belum sepenuhnya terlampiaskan.24676Please respect copyright.PENANAgvBP5Xk6Xx
Di atas plafon, ustazah raudah menghela nafas. Gak jadi lihat ronde kedua nih, begitu pikirnya. Kemudian dia mengirimkan pesan ke alif tentang kondisi yang dia lihat di bawah. Alif membalasnya dengan memberikan rincian baru yang harus dilakukan ustazah raudah untuk mendukung kemulusan rencananya. Membacanya, untuk sejenak ustazah raudah terpaku, akan tetapi kemudian dia tersenyum sambil mengelus memeknya, “Aku pun sedang butuh dipuaskan,” begitu bisiknya pada dirinya sendiri.24676Please respect copyright.PENANAGKAl2DNwkL
Dengan bergegas dia turun dari plafon melalui pintu kecil pojok lantai dua tempat dia masuk tadi. Dia pergi ke kamarnya sebentar, mematut-matut diri di cermin, kemudian mengganti gamisnya dengan mukena yang paling tipis, mukena terusan berbahan satin. Dia melihat bayangan dirinya di cermin dan tersenyum ketika melihat bongkahan pantatnya nampak membayang jelas. Memang dia sengaja tidak memakai apapun di baliknya.24676Please respect copyright.PENANAcfjSxDIP2b
Kemudian dia pergi ke kantor asrama syahamah, ya, kau pasti masih ingat, kantor itu terletak tepat di samping ruang interogasi, dan itu artinya ia ada di lokal yang sama pula dengan kamar ustazah aminah. Ketika sampai di sana, dia melihat ustaz karim sedang duduk di depan kantor. Memang di sana ada kursi panjang yang biasa digunakan untuk duduk-duduk. Ustaz karim sedang asyik merokok.24676Please respect copyright.PENANAqlsPi10JFp
Dalam kehidupan sehari-harinya, sebagaimana kaum ikhwan, ustaz karim bukan seorang perokok, jika dia kemudian terlihat merokok sekarang ini maka itu tanda dia sedang punya beban pikiran, sebab di saat-saat seperti itulah dia biasanya merokok. Tentu saja dia tak berani merokok di dalam kamar, karena ustazah aminah sangat benci rokok.24676Please respect copyright.PENANAXJ9K845E6p
“Ustaz,” Ustazah Raudah menyapa sambil menganggukkan kepala.24676Please respect copyright.PENANAoKuS4LxT8C
Ustaz Karim balas mengangguk. Matanya langsung tertancap pada benda yang nampak bergoyang di dada ustazah raudah saat ukhti bermukena itu menganggukkan kepala. “Tumben malam-malam ke kantor, ukhti?”24676Please respect copyright.PENANAL7dsv8Tcol
“Iya ustaz, ini ada dokumen yang harus ana cari, tadi lupa. Harus ngetik juga sedikit, laptop ana rusak,” begitu ustazah raudah beralasan. Tentu saja semuanya bohong belaka. Dia kemudian memasukkan anak kunci ke lubang. Sengaja dia pura-pura kesusahan memasukkannya sehingga posisi tubuhnya sampai harus membungkuk. Niatnya untuk memamerkan pantatnya kepada ustaz karim.24676Please respect copyright.PENANA4mcemWzyVo
Mata ustaz karim langsung liar melihat pemandangan indah itu. Apalagi saat ustazah raudah membungkuk dia juga melihat benda indah menggantung di dadanya. Dia bisa menebak dengan tepat bahwa sang ukhti tidak memakai apapun di balik mukenanya. Ah, kain satin itu nampak mengkilap dan licin, membayangkan mengelus-elus payudara ukhti itu dari balik kain satin langsung membuat gairah ustaz karim yang masih belum terlampiaskan kembali bangkit.24676Please respect copyright.PENANAzGpSnATc3e
Ustaz karim menghisap rokoknya sementara ustazah raudah sudah sukses masuk. Tangan ustaz karim sementara itu mengusap-usap penisnya yang tegak diam-diam. Dia sedang mempertimbangkan antara merayu ukhti itu untuk melayaninya atau memperkosanya. Dia kurang yakin bahwa dia bisa merayu baik-baik, sementara untuk memperkosanya...24676Please respect copyright.PENANAJZu4Q8UK2v
Ustaz karim dengan gelisah memutuskan bangkit pergi ke kamarnya. Dia pura-pura melihat kondisi istrinya yang nampaknya terlelap sambil mendengarkan lagu maher zain dari balik headshet. Maka ustaz karim kemudian memantapkan hatinya, didorong oleh nafsunya yang menggebu. Dia keluar dari kamarnya kemudian pergi ke kantor asrama. Saat itu dia mengenakan celana training dan kaus singlet saja untuk memudahkan rencananya.24676Please respect copyright.PENANAEExoklBmc7
“Gimana ukhti, sudah ketemu dokumennya?” ustaz karim menyapa sambil menutup pintu.24676Please respect copyright.PENANAcYjX8llTGd
“Belum, ustaz,” begitu ustazah raudah menjawab. Tangannya masih sibuk memilihi dokumen di bufet. Posisinya saat itu membungkuk. Ustaz karim kemudian mendekat pura-pura hendak membantu. Sambil mendekat begitu sengaja pahanya dia senggolkan pada paha ustazah raudah. Serrrr, terasa gairahnya makin meningkat.24676Please respect copyright.PENANA1GbjNmzvZk
Ustazah Raudah surti bahwa pancingannya berhasil. Diam-diam dia mengirimkan pesan ke Alif, “misi hampir terlaksana, tunggu lima menitan.” Dia kemudian membawa setumpuk dokumen ke meja, kemudian memeriksanya. Dia melakukan hal itu semata untuk membuat posisinya tetap menungging membelakangi ustaz karim.24676Please respect copyright.PENANA7w3u4ANbL0
Ustaz karim menatap pantat yang memancing dari balik mukena satin itu sambil mengghela nafas dalam-dalam. “Ini saatnya,” begitu pikirnya. Tanpa suara dia memelorotkan celananya yang sangat gampang karena celana training. Ustazah raudah masih asyik membolak-balik dokumen. Kemudian perlahan ustaz karim mendekat dari belakang....24676Please respect copyright.PENANAHJOy3ftEDl
“Ah!” Ustazah Raudah memekik ketika dia merasakan ustaz karim mendekap dirinya dari belakang. Dua tangan kekar itu langsung meremas buah dadanya dari balik mukena. “Ustaz! Apa-apaan ini! Lepaskan!” ustazah raudah meronta-ronta.24676Please respect copyright.PENANAM5qclJmVKH
Ustaz Karim tak menjawab. Dengan satu tangan dia kemudian menyingkapkan mukena bagian belakang dan langsung memajukan tubuhnya. Semakin cepat semakin aman, begitu pikirnya. Ustazah raudah merasakan benda hangat menyelusup lewat sela dua pahanya langsung menyentuh ke bibir vaginanya.24676Please respect copyright.PENANAk7uaR0zmaO
Dia masih terus meronta-ronta meski percuma. Ustaz karim masih meremas-remas dada montok itu selama beberapa saat. Memang tidak seindah dada ustazah aminah, tapi lumayan untuk pemuas nafsunya. Tangannya juga dengan penuh nafsu menggerayangi sekujur tubuh ustazah raudah. Mukena satin yang licin itu membantu memacu nafsunya makin meninggi.24676Please respect copyright.PENANAXkMpqc4nbl
“Ustaaaaazz, leppaskannnn! Hiks hiks ahhh,” ustazah raudah masih meronta-ronta. Sebenarnya cukup sukar juga bagi dia untuk berakting seolah tidak rela. Penis ustaz karim yang dirasakannya menggesek-gesek belahan vaginanya di bawah membuatnya terbuai. Belum lagi gerayangan tangan di titik-titik sensitif di tubuhnya membuat dia kelimpungan.24676Please respect copyright.PENANAkQM1kna36X
“Iyahh, ahhh, nanti ya, nduk, ahhh, tubuhmu seksi sekali,” ustaz karim mendengus. Tangannya menggentel-gentel puting susu ustazah raudah dari balik mukena. Sementara itu selangkangannya juga dengan aktif maju mundur semakin intens menggesek-gesekkan batang penisnya pada mulut memek ustazah raudah.24676Please respect copyright.PENANAgcGkVF0pcM
Mendengar ucapan ustaz karim itu ustazah raudah semakin bangkit nafsu birahinya. Akan tetapi dia masih mencoba meronta meski tanpa niatan melepaskan diri. Pada akhirnya ustaz karim tak tahan. Dia kemudian membungkukkan ustazah raudah menekankan tubuhnya ke meja, sementara tangannya mengangkat sedikit bagian selangkangan ustazah raudah sehingga dia rasa penisnya sudah pas di lubang yang basah menantang itu.24676Please respect copyright.PENANAHpY34z53fy
Lalu....sleppp, dengan satu hentakan ke depan ustaz karim memasukkan penisnya dengan sukses. Tubuh ustazah raudah menggelinjang seiring rintihannya, “ustazz, ahhh, hiks, ahhh,” kepalanya tanpa sadar mendongak. Memang ustazah raudah sadar bahwa dirinya pun sangat merindukan kontol, kontol siapapun. Meski dalam kesehariannya dia selalu menutupi tubuhnya dengan gamis dan kerudung lebar sepinggang, tapi kenikmatan bersetubuh yang dulu diajarkan oleh Alif telah membuatnya selalu merindukan momen-momen seperti itu.24676Please respect copyright.PENANApObhP3q9Hf
Plokkk plokk plokk, bunyi selangkangan ustaz karim yang beradu dengan pantat ustazah raudah terdengar berirama seiring dengan maju mundurnya penis ustaz karim di memek ustazah raudah. Ada sebenarnya rasa heran pada ustaz karim merasakan vagina ustazah raudah sudah sangat basah, tapi pikirannya yang sudah dikuasai nafsu tak membuatnya berpikir panjang. Satu hal yang juga terpikir olehnya kemudian dia ucapkan:24676Please respect copyright.PENANAxsBsinhM4k
“Kau sudah tidak perawan, ndukk? Agh agh, tak apa, memekmu peret juga, ahhh,” dengan intens dia meremas-remas buah dada ustazah raudah dari belakang, sesekali tangannya mengelus-elus belahan punggung ustazah raudah juga membuat tubuh sang empunya menjengkit menahan kenikmatan.24676Please respect copyright.PENANARC9q2yBk6B
“Hiks, lepasin, ustaz, ahh, lepasin, hik, lepasinnn,” Di sela kenikmatan yang dia rasakan, ustazah raudah masih memaksakan diri untuk melepaskan tangisan. Sekuat tenaga dia menahan diri untuk tidak menunjukkan bahwa dirinya pun menikmati persetubuhan itu. Meski dia merasa ingin sekali membalasa setiap sodokan ustaz karim di memeknya, akan tetapi dia mencoba untuk mendiamkan tubuhnya, hanya menerima, supaya ustaz karim tidak curiga.24676Please respect copyright.PENANAQ6k2aNre7I
Sementara itu, di kamar ustaz karim, Ustazah Aminah mendadak terbangun dari tidurnya ketika dia mendengar nada panggil pada headshetnya. Bahkan tanpa melihat nama si pemanggil pun dia sudah tahu bahwa itu adalah Alif, karena saking sayangnya pada sang anak, dia memberikan nada panggil tersendiri untuknya.24676Please respect copyright.PENANAK1vWZnFRuQ
Setengah sadar dia langsung mengangkat panggilan itu. “Ya, sayang, ada apa malam-malam gini? Belum tidur?”24676Please respect copyright.PENANAtaGKbIOQ4u
“Hehe, udah, umi, ini Alif terbangun.”24676Please respect copyright.PENANAEdUvCBZYRg
“Lha kenapa? Ada apa sayang?”24676Please respect copyright.PENANAf7FLxtwat6
“Alif mimpi buruk umi,”24676Please respect copyright.PENANAINba5SMs9r
“Aaahh, itu bunga tidur, sayang, sini sini umi usap-usap kepala Alif, ya,”24676Please respect copyright.PENANAlzzyC5XGFi
“Tapi beneran syerem banget mi,” nada Alif terdengar manja, “Umi sudah tidur?”24676Please respect copyright.PENANAKGSPCHp0SF
“Belum sayang, umi baru mau tidur. Yuk umi temenin. Jangan-jangan tadi Alif tidak baca doa ya?”24676Please respect copyright.PENANAvV7iqj1Xno
“Hehe, iya umi. Lupa. Yaudah yuk umi tidur yuk.”24676Please respect copyright.PENANA9OV38JpkYz
“Nah, baca doa dulu ya sayang, biar nyenyak tidurnya.”24676Please respect copyright.PENANAEeJ7xe98oc
Kemudian setelah basa-basi sedikit lagi dengan anak kesayangannya itu, sambungan itu diputus. Saat itulah ustazah aminah baru sadar bahwa sang suami tidak ada di sampingnya. Tidak terdengar juga suara dari kamar mandi. Sedikit heran ustazah aminah mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, jelas ustaz karim tidak ada di sana.24676Please respect copyright.PENANAr4sbtevUIX
Merasa sedikit penasaran karena tidak biasanya ustaz karim keluar malam, dia turun dari ranjangnya dan melangkah menuju pintu keluar. Ustaz karim juga tidak nampak di luar. Kemudian dia lihat cahaya dari ruang kantor. “Ngapain suamiku di kantor malam-malam begini,” begitu pikirnya. Dia melangkah ke arah sana.24676Please respect copyright.PENANAj3Gw9wKXq0
Saat mencapai jendela paling kiri, dia tersentak, kemudian merapatkan tubuhnya ke dinding dan mengintip dengan hati-hati. Betapa terkejutnya dia melihat suaminya sedang menyetubuhi ustazah raudah dengan posisi doggy style. Memang posisi ustaz karim saat itu nampak jelas kalau ada orang melihat dari luar jendela. Hampir ustazah berusia 45 tahun yang wajahnya masih dipenuhi sperma ustaz karim yang sudah mengering itu menjerit. Kecewa, marah, campur aduk menjadi satu dalam pikirannya. Sejenak dia bersandar di dinding memejamkan matanya, menenangkan hatinya yang bergejolak.24676Please respect copyright.PENANA5xbsbKU5Ih
Kemudian setelah pikirannya kembali jernih, dia mulai berpikir. Dirinya merasa bersalah juga karena tadi menolak meneruskan memuaskan nafsu suamiya, padahal dia tahu bahwa suaminya itu libidonya cukup tinggi. Jika melihat wajah ustazah raudah yang nampak meringis dan sepertinya menangis, berarti ustaz karim memperkosa ukhti itu. Kalau sampai dia ribut, maka seisi asrama bisa tahu skandal ini dan namanya juga nama sang suami akan ikut tercoreng. Belum lagi dia sebenarnya merasa ini adalah karma dari apa yang terjadi padanya tadi siang....24676Please respect copyright.PENANA2NYD78q5oO
Berpikiran seperti itu, ustazah aminah kemudian memutuskan untuk mendiamkan saja pura-pura tidak tahu kejadian itu untuk sementara. Nanti dia akan memikirkan apa langkah selanjutnya yang paling baik. Maka bukannya meneruskan menuju ke ruang kantor, ustazah aminah kembali ke kamarnya dan kembali memasang posisi seperti tadi, tiduran membelakangi pintu.24676Please respect copyright.PENANAN9NoVMRyl8
Sementara itu, di tengah-tengah persetubuhannya, ustaz karim mendadak memiliki ide baru. Dia ingin menyetubuhi sang ukhti di kamarnya sendiri. Membayangkan sensasi menyetubuhi wanita lain di samping istrinya membuat sodokan-sodokannya di memek ustazah raudah tanpa sadar semakin keras. “Ahhhh ahhhh,” desahan ustazah raudah selalu terdengar seiring dengan sodokan itu.24676Please respect copyright.PENANA7SefiD6YdX
Masih dengan posisi doggy style, ustaz karim mendorong ustazah raudah untuk berjalan pelan-pelan. Posisi seperti itu membuat gesekan kontolnya di memek ustazah raudah sedikit tidak teratur. Meski demikian, bukan berarti hal itu mengurangi kenikmatan yang dirasakan ustazah raudah. Di sela isaknya yang masih terdengar, dia merasakan kenikmatan yang cukup membuatnya merasa terpuaskan.24676Please respect copyright.PENANAJQD4ZCMPfF
Di ambang pintu kamarnya, ustaz karim sempat menarik tubuh ustazah raudah berdiri, kemudian dia menolehkan kepala ustazah raudah dan melumat bibir yang ustazah dengan penuh gairah. Cuppp cuppp cuppp, tanpa sadar ustazah raudah membalas, posisi semacam itu memang sangat nikmat dia rasakan.24676Please respect copyright.PENANAnCbUA1Hpge
Bukan hanya ustazah raudah sebenarnya yang kaget oleh kenekatan ustaz karim, akan tetapi juga ustazah aminah. Untuk sesaat sebenarnya ustazah aminah tak bisa menebak apa yang dilakukan suaminya. Dia masih tiduran di posisi semula, membelakangi pintu. Akan tetapi ketika dia mendengar campuran desahan wanita dan dengusan suaminya, maka dia pun bisa menebak bahwa keduanya kini bersetubuh di kamarnya, di sampingnya.24676Please respect copyright.PENANADgOEvCqhm8
Ustaz karim tahu bahwa adat istrinya adalah kalau sudah tidur, dia cenderung susah bangun, apalagi sekarang sang ustazah sedang tidur dengan mengenakan headshet. Maka dengan leluasa dia langsung mendorong tubuh ustazah raudah untuk berbaring di samping istrinya, menelentang. Dengan nafsu yang kian bergelora, dia langsung meneruskan menusuk kembali memek ustazah raudah yang saat itu sudah sangat basah.24676Please respect copyright.PENANAleoV8RdyAu
“Ahhhkkk, hiks hiks,” desahan ustazah raudah terdengar bercampur dengan tangisan. Aktingnya benar-benar sukses menipu baik ustaz karim maupun ustazah aminah. Sementara ustazah raudah sendiri sebenarnya merasakan kenikmatan yang sangat tinggi karena sensasinya juga. Dia yakin ustaz karim pun merasakan sensasi yang sama.24676Please respect copyright.PENANAk5kVfpvBOx
Ustazah Aminah meneruskan pura-pura tidur sementara deru nafas ustaz karim yang menyetubuhi Ustazah Raudah di sampingnya terdengar jelas. Sesekali dia rasakan dipan itu bergoyang saat sodokan Ustaz Karim dipercepat oleh gairah. Ustazah Raudah masih terdengar mengisak dan mengeluarkan suara seolah menyesal oleh persetubuhan itu. “Mungkin dia capek”, demikian Ustazah Aminah membatin, “sehingga suara ukhti raudah itu lebih terdengar mirip lenguhan kenikmatan”.24676Please respect copyright.PENANAQ5ZsTvXaHg
Sementara aroma keringat dan birahi menguar di kamar ustazah Aminah, perlahan ingatannya melayang pada peristiwa tadi siang. Peristiwa itulah sebenarnya yang membuatnya tidak bangkit dan menggampar ustaz karim saat itu. Ustazah Aminah memendam perasaan bersalah dan dia menganggap apa yang Ustaz Karim lakukan sekarang adalah karma. Dia patut menerimanya. Selain itu, diam-diam dia malah membayangkan dirinya adalah ustazah raudah dan perlahan dia rasakan desir-desir aneh merambati dadanya. Sensasi yang membuatnya diam-diam ikut bergairah.24676Please respect copyright.PENANAX0kXqeqUaJ
24676Please respect copyright.PENANAHe9F3Db6GW
*
Pagi tadi, sebelum malamnya Ustazah Aminah memanggil Ustazah Lia ke kamar interogasi mempertanyakan dildo, melampiaskan birahi yang tertahan seminggu, kemudian ustaz Karim memperkosa Ustazah Raudah yang pura-pura tidak mau, dua orang tukang tembok datang ke asrama syahamah. Yang seorang adalah Jupri, usianya sudah 45an, tukang tembok senior, tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi gempal, yang seorang lagi Deni, usianya baru 20, laki-laki ceking lulusan SMA yang mentok tak bisa kuliah karena terkait biaya. Dia kemudian diajak oleh Jupri, pamannya, untuk menemaninya bekerja.24676Please respect copyright.PENANAMVpAJyWcKF
Dua tukang itu memang sengaja dipanggil. Sehari sebelumnya ustazah Aminah menyuruh ustazah Raudah untuk memanggil tukang tembok memperbaiki kamarnya. Bukan, kamarnya bukan rusak tapi hanya akan sedikit dipermak. Rencana tentang kepergian Ustaz Karim memang sudah lama diperbincangkannya dengan istrinya itu. Keduanya juga sudah sepakat untuk mengajak Alif tinggal di sana, sekalian juga sekolahnya dipindah saja, biar nanti sekalian lanjut kuliah di kota itu.24676Please respect copyright.PENANAZSnyFjUCd9
Alif memang sudah pernah berkunjung ke kamar orang tuanya itu. Dia juga setuju-setuju saja untuk tinggal di sana. Hanya dia punya satu permintaan yaitu kamarnya yang direncakan menempati kamar di sebelah kamar orang tuanya, sebelah kiri, dibuatkan sebuah pintu sambung.24676Please respect copyright.PENANA5FLrW6xPlU
“Kan gak enak umi kalau Alif bolak-balik kelihatan masuk ke kamar umi. Dilihat sama ukhti-ukhti asrama gak baik itu. Mending dibuatin pintu di dalam. Lagipula nanti kalau misalnya umi butuh bantuan Alif kan mudah gak perlu keluar kamar dulu.”24676Please respect copyright.PENANAg6Gw6rpydk
Baik Ustazah Aminah maupun Ustaz Karim sudah setuju. Toh proses membuat pintu sambung itu sendiri mudah, hanya tinggal membuat lubang tembok, merapikannya, kemudian memasang pintu. Sehari pun jadi dan tidak memakan biaya yang terlalu banyak juga. Lokasi pintunya sendiri sudah ditetapkan, tepat di samping lemari yang berposisi dekat kapstok. Dengan kata lain, itu tepat di pojok kiri kamar berseberangan dengan kamar mandi.24676Please respect copyright.PENANAxgYg6CtMjp
Selain itu juga ada alasan lain sebenarnya. Kamar Alif memang lumayan luas, akan tetapi kamar itu semula bukan dipersiapkan untuk kamar penghuni asrama, melainkan hanya ruang cadangan. Maka di sana tidak ada kamar mandi. Dengan kata lain, jika Alif nanti tinggal di sana dia bisa menumpang mandi di kamar Ustazah Aminah.24676Please respect copyright.PENANAeou0KhoFip
Jupri dan Deni adalah orang suruhan Ustazah Raudah. Satu hal yang tidak diketahui Ustazah Aminah adalah rencana pemanggilan tukang itu sudah diperbincangkan oleh ustazah raudah dengan Alif. Alif kemudian membeberkan rencananya, dan rencana itu membutuhkan peranan kedua tukang itu.24676Please respect copyright.PENANAIbZTAWWh76
Maka ketika Ustazah Raudah menghubungi Jupri dan membeberkan rencananya sambil menyodorkan 3 lembar uang seratus ribuan, Jupri hanya tertawa mengekek sambil menerima uang itu.24676Please respect copyright.PENANACXTvT6Iilb
“Baru kali ini mamang ini dibayar mahal untuk melakukan hal yang mudah dan enak, neng.” Jupri memang orang sunda. Logat bahasa indonesianya campur aduk. “Siapp lah, tanggung beres. Si deni mah pasti manut lah, bakalan seneng juga dia.”24676Please respect copyright.PENANA3o9xPExRZf
“Bagus, Mang, tapi ingat ya gak boleh melanggar kesepakatan nih. Ana bakal ngawasi lho.” Ustazah Raudah dengan cepat mengambil kembali dua lembar uang itu dari tangan Jupri, “nah, dua lembar ini nanti kalau rencana sukses ya.”24676Please respect copyright.PENANAoyfRGPbjoo
Jupri mengangguk-anggukkan kepalanya meski dalam hatinya dia memaki. Diam-diam mendengarkan rencana yang dibeberkan sang ustazah, birahinya naik. Dia mengulurkan tangannya akan menoel dagu ustazah raudah.24676Please respect copyright.PENANAUJ1pyN1Bax
“Husshhh,” ustazah raudah mengelak sambil memasang pandangan marah. “Jangan gak sopan, mang.”24676Please respect copyright.PENANAd100effSd2
“Hehehe, habis mamang gregetan nih, neng.”24676Please respect copyright.PENANAhpLSGKu53t
“Udah dulu ya mang. Besok pagi sebelum bekerja mamang ketemuan dulu sama ana di asrama.”24676Please respect copyright.PENANACg8ta2dtm7
“Oke neng, beress.”24676Please respect copyright.PENANAxMsthaHSBd
Pagi itu Ustazah Raudah sudah menunggu Jupri di gerbang. Dia menyerahkan android sembunyi-sembunyi sambil berbisik, “bikin rekaman yang bagus, tapi jangan berlebihan.”24676Please respect copyright.PENANAuEk0jaiECf
Jupri nyengir menampakkan giginya yang kuning kecokelatan dirusak tembakau murahan. Dia menerima android itu sementara tangannya nakal mencoba menepuk pantat Ustazah Raudah. Lagi-lagi ustazah raudah mengelak sambil matanya menoleh ke sekitar. Untung tak ada yang melihat. “Mamang jangan kurang ajar ya!”24676Please respect copyright.PENANALw1aQfjyT1
“Hehe iya neng iya. Di sebelah mana ini kamarnya neng?”24676Please respect copyright.PENANA0jButIRUJS
“Di atas. Ayo mamang ikuti saya.”24676Please respect copyright.PENANAUstsO8DTmj
Perjalanan ke lantai dua melewati tangga berputar dengan lorong yang lumayan sempit dan sepi. Memang di sisi sebelah sana ruang yang ada adalah ruang-ruang khusus asrama bukan kamar penghuni, dan ada kamar mandi di pojok bawah tangga. Karena posisi ustazah raudah mau tak mau di depan dan jupri menyusul diikuti deni, mau tak mau pula pemandangan indah pantat Ustazah Raudah yang seksi itu tersuguh sepenuhnya untuk jupri.24676Please respect copyright.PENANAyB0TKxCrgw
Pagi itu ustazah raudah mengenakan gamis kaus warna cokelat tua dan kerudung lebar warna cream. Karena dia seperti biasa tidak mengenakan apapun di baliknya, maka setiap dia menginjak satu anak tangga, belahan pantatnya tercetak jelas. Melihat itu mau tak mau kontol jupri menegang. Setelah beberapa anak tangga, dia tak tahan dan berhenti. Tanpa menoleh kiri kanan, dia langsung membuka resleting celananya dan mengeluarkan tongkolnya yang sudah menegang. Tidak besar memang tapi Nampak dihiasi urat-urat bertonjolan. Dia langsung mengocok-kocoknya sambil menatap penuh nafsu ke arah ustazah raudah.24676Please respect copyright.PENANA2TsuSTXuF3
Ustazah raudah yang merasa tak diikuti kemudian berhenti di tengah tangga. Dari tengah tangga itu sebenarnya tinggal berputar dan kemudian tangga akan lurus menuju lantai dua. Dia kemudian membalikkan tubuhnya dan terkesiap melihat jupri mengocok-kocok kontolnya sambil memandang dirinya. Deni sementara itu nampak berdiri bingung di belakangnya.24676Please respect copyright.PENANAW0beogECEw
“Mang, ngapain?” Ustazah Raudah bertanya lirih kuatir ada yang mendengar. Sesekali matanya melirik ke atas kuatir kalau ustazah Aminah pas turun. Kalau ukhti-ukhti yang lain untungnya jarang yang melintas lewat tangga itu.24676Please respect copyright.PENANAt2tedNx4IF
“Gak tahan neng, hehe, habis eneng seksi banget.”24676Please respect copyright.PENANAh9Hr14K2HP
“Aduhh, gimana sih mang,” Ustazah Raudah bingung. Ingin marah juga. Tapi kemudian pikirannya berpikir cepat. Rencana yang nanti akan dilaksanakan itu bakalan lebih sukses juga kalau jupri bisa orgasme dulu. Kalau tidak, dia sebenarnya sedikit kurang percaya dengan tukang tembok mesum ini. Maka demi resiko yang lebih kecil, dia kemudian berbisik, “Mang, cepetan tapi ya! Nanti ada orang.”24676Please respect copyright.PENANAhycxrDYrYr
“Hehe hehe, baik neng, tapi si eneng dadanya ditonjolin lagi dong, biar lebih cepat.”24676Please respect copyright.PENANAKe5vqF9vLg
Dalam hatinya Ustazah Raudah memaki, “banyak maunya nih tukang tembok mesum”. Tapi dia menurut juga dan membusungkan dadanya, tangan kirinya bahkan membelai-belai payudara kanannya sementara lidahnya dikeluarkan menjilat-jilat bibirnya. Puting susunya yang sudah tegang nampak mencuat dari balik gamis kausnya.24676Please respect copyright.PENANAaBTqGGyOtX
Dengan penuh semangat Jupri mengocok-ngocok penisnya sambil sesekali melenguh. Ustazah raudah sebenarnya sedikit terangsang, tapi dia sadar bahwa sekarang bukanlah saat yang tepat kecuali jika dia ingin segalanya berantakan. Apa yang dia lakukan kemudian berganti-ganti pose untuk membuat jupri semakin bergairah.24676Please respect copyright.PENANAqJlSEoGeod
“Ukhh, ukhhh,” Jupri mendesah. Mukanya sudah merah padam. Tampaknya dia akan segera orgasme. Saat itulah ustazah raudah baru terpikir, bahaya kalau sampai air maninya muncrat di tangga, kalau ketahuan oleh Umi Aminah atau ukhti-ukhti yang lain pasti bakal jadi pertanyaan.24676Please respect copyright.PENANAPadAxfpPeZ
Maka dia pun memutuskan untuk turun mendekati Jupri yang semakin semangat mengocok-ngocok kontolnya. Jupri yang melihat itu sedikit kaget, dia memelankan kocokannya.24676Please respect copyright.PENANA4VTdSG5uaD
“Bersandar di tangga tembok mang, cepet!” bisik ustazah raudah.24676Please respect copyright.PENANAzeJsj8o1s8
Jupri segera menyandarkan tubuhnya masih sambil berdiri, di selusur tangga yang memang dibuat dari tembok juga. Tanpa dia sangka, ustazah raudah kemudian membungkukkan tubuhnya, tangannya melepas tangan jupri yang sedang mengocok kontolnya, kemudian mulutnya membuka....24676Please respect copyright.PENANAYHs9kauhHz
“Ahhhh,” Jupri mendesah penuh kenikmatan ketika penisnya terasa menyentuh langit-langit mulut ustazah raudah yang hangat dan lembab. Ustazah raudah kemudian menghisap-hisapnya dengan mahir, membuat tubuh jupri semakin merinding merasakan kenikmatan yang sejujurnya tak pernah dia rasakan seperti ini. Tangan jupri naluriah terulur ke bawah meremas dua bulatan di dada ustazah raudah. Dengan kasar dia meremasnya sampai tubuh ustazah raudah sedikit mengejang. Meski demikian, mulut yang lembut itu tetap menghisap dengan semangat.24676Please respect copyright.PENANARzx63G777U
Jupri merasakan sensasi yang beda dengan ketika istrinya ataupun pelacur-pelacur murahan melakukan blowjob. Entah, mungkin itu karena dia merasakan bahan lembut gamis kaus yang melindungi dua bola di dada ustazah membuat tangannya pun merasa nikmat. Lagi pula payudara istrinya tak semontok itu. Diblowjob dengan ahli dan pada saat yang sama merasakan sensasi meremas-remas dada ustazah yang masih berpakaian lengkap dan berkerudung sepinggang, mau tak mau jupri pun kewalahan.24676Please respect copyright.PENANAz01GcMS39Q
“Arrggghhh,” sedikit menggeram, dia menyentakkan pinggulnya ke depan, ustazah raudah merasa kontol di mulutnya mengeras sempurna, kemudian memuncratkan cairan hangat memenuhi rongga mulutnya. Dengan penuh semangat dia langsung menelannya sampai habis.24676Please respect copyright.PENANAvjyhs4lnrA
Sampai pancutan terakhir, ustazah raudah menghisapnya sampai-sampai tubuh jupri menyentak-nyentak ke depan merasakan kenikmatan tambahan. Akhirnya ustazah raudah melepaskan kontol itu dari mulutnya. Nampak sudah melemas berlumur ludah, hanya tersisa sedikit tetesan mani di ujungnya. Ustazah raudah tersenyum, kemudian dia kembali naik ke tangga. “Ayo mang, kita ke atas.”24676Please respect copyright.PENANATI9VaW4VW3
Deni sedari tadi hanya menonton. Meski sebenarnya dia ingin gabung juga, tapi dia takut pada mamangnya itu. Selama ini mamangnya tidak tahu bahwa dirinya sering menjadi pelampiasan sang bibi sementara mamangnya lebih suka pergi ke pelacuran. Dari tadi sebenarnya penis dia pun menegang di balik celananya, akan tetapi dia menahan diri.24676Please respect copyright.PENANAtrN8f9pmQL
“Gila, Den, enak banget, mamang nyampe lemes nih.” Ucap Jupri sambil melangkah ke atas setelah memasukkan kontolnya kembali ke sarangnya.24676Please respect copyright.PENANAxn5uGI4uM3
Deni hanya tersenyum kecut kemudian melangkah mengikuti mamangnya itu.24676Please respect copyright.PENANAUoNPtxdIoh
24676Please respect copyright.PENANAZF6dee47UN
*24676Please respect copyright.PENANA2clXWh3Jaz
24676Please respect copyright.PENANA9drkYVTlSh
Di atas, mereka berdua langsung masuk ke kamar sebelah kamar ustazah Aminah. Ustazah Aminah sudah ada di sana bersama ustazah Raudah. Ustazah Aminah memberikan beberapa petunjuk tentang apa yang harus mereka lakukan. Jupri hanya mengangguk-angguk. Sesekali matanya mengerling ke arah ustazah raudah.24676Please respect copyright.PENANAr2XHfyXyZi
Setelah selesai, Ustazah Aminah kemudian berkata, “silahkan dimulai saja, Mang, ana di kamar sebelah kalau butuh apa-apa.” Dia kemudian pergi.24676Please respect copyright.PENANAu4ZY7h4oTK
Ustazah Raudah masih di sana sebentar.24676Please respect copyright.PENANAb4QY5VYEt8
“Dia yang dimaksud eneng dalam rencana kemarin ya, neng?” Jupri bertanya sambil mengerling ke arah ustzah aminah yang dari kaca jendela nampak berjalan pergi.24676Please respect copyright.PENANAIBbGCMi4gk
Ustazah Raudah mengangguk. “Ingat dua ratus ribu ya mang.” Setelah itu dia pun beranjak pergi. “Dan jangan lupa kalian berdua ana awasi.”24676Please respect copyright.PENANAZO4D2JfbbV
Jupri hanya menggeleng-gelengkan kepala. “Seksi sekali ya ,” begitu dia mendesis.24676Please respect copyright.PENANAdKgcrcNqGi
Pekerjaan itu tidak lama. Dalam waktu singkat sudah tercipta lubang di sana. Pekerjaan selanjutnya tinggal merapikannya, kemudian menunggu kering, dan dilanjut dengan memasang pintu. Itu pekerjaan yang sangat mudah terutama karena kedua tukang itu pun bisa dikatakan ahli. Maka jatah seharian yang diberikan pada mereka bahkan sebenarnya waktu yang terlalu lama.24676Please respect copyright.PENANAd4iwfoPH3v
Sementara kedua tukang itu bekerja, ustazah aminah duduk di mejanya, membelakangi keduanya. Dia asyik membaca majalah ummi, sesekali tersenyum khususnya ketika dia sampai di rubrik tanya jawab seksual. Ada misalnya seorang umahat yang bertanya tentang boleh dan tidaknya blowjob. Ustazah aminah tak kuasa menahan senyumnya jika teringat dulu dirinya juga pernah menanyakan hal yang sama pada suaminya.24676Please respect copyright.PENANAZ7CAJ8r0MV
Sambil bekerja kadang-kadang Jupri menatap tubuh ustazah aminah yang nampak gebu. Imajinasinya melayang-layang membayangkan kerudung kembang-kembang itu dipenuhi oleh spermanya. Tubuh umahat itu pun, dia yakin, jauh lebih montok daripada ukhti yang bergamis dan bertudung lebar dan tadi menghisap penisnya di tangga.24676Please respect copyright.PENANAMGYPxyNt11
Sambil berbisik-bisik Jupri dan Deni menyusun rencana eksekusi.24676Please respect copyright.PENANARpdMs5e1z9
Pekerjaan kemudian selesai, pintu sudah terpasang. Ustazah Aminah mengecek hasil pekerjaan mereka. Dia mencoba membuka dan menutup pintu itu sementara Jupri dan Deni berdiri di dekatnya. Berdiri dekat Ustazah itu Jupri bisa mencium wangi parfum yang lembut, matanya bisa melihat betapa halusnya kulit wajah sang ustazah, kacamata yang menempel di wajahnya juga membuat wajahnya terlihat menggairahkan.24676Please respect copyright.PENANASsM6dlkPWn
Diam-diam Deni mengambil celana dalam dari keranjang pakaian kotor di kamar ustazah aminah sementara ustazah aminah sibuk mengecek.24676Please respect copyright.PENANAydh9VGh3V3
“Gimana, Umi, sudah kan?”24676Please respect copyright.PENANA6AFLruBfin
“Sudah, mang, bagus.” Ustazah Aminah tersenyum kepada keduanya. Dia kemudian beranjak ke mejanya, membuka laci dan mengambil uang. “Ini bayarannya mang,” dia menyodorkannya.24676Please respect copyright.PENANA3ffD2EIlfC
Jupri menerimanya. “Makasih, umi.” Dia tersenyum lebar. “oya, umi, ini ada sesuatu yang harus saya tunjukkan, ini pojokan...” Jupri melangkah ke arah pintu yang tadi dia pasang. Ustazah Aminah tanpa curiga mengikuti sementara Deni menngikuti dari belakangnya. Kemudian.....24676Please respect copyright.PENANArCvxKuJbR6
“Ahhhh apa ap...!” Ustazah Aminah menjerit saat Deni menyergapnya dari belakang. Tangan ustazah Aminah ditelikung ke belakang sementara dengan satu tangannya Deni langsung menyumpalkan celana dalam ustazah aminah ke mulutnya sehingga umahat seksi itu tak mampu melanjutkan ucapannya.24676Please respect copyright.PENANAYtpUsSUg6q
“Hehehe,” Jupri hanya mengekeh sambil menatap ustazah aminah dengan pandangan liar.24676Please respect copyright.PENANArBVROzNCzr
“Pfffttt, pffttt,” Ustazah Aminah mencoba mengeluarkan suara tapi sumpal celana dalam di mulutnya meredamnya. Deni sementara itu masih memegang sang ustazah kuat-kuat, sementara Jupri nyengir di depannya. Dengan liar tangan Jupri langsung menyentuh semangka di dada Ustazah Aminah. Meremasnya pelan.24676Please respect copyright.PENANAf6fSBjlVtq
“Gila, besar sekali, eh eh, umi gak makai beha ya?” Umi Aminah merasa terhina sekali. Baru kali ini ada orang asing yang memegang-megang payudaranya. Selain itu, dia merasa kuatir juga sebab dadanya itu adalah kelemahannya.24676Please respect copyright.PENANA1zHoaCDIRp
Jupri terkenang blowjob yang dilakukan ustazah raudah di tangga tadi, maka perlahan namun pasti penisnya kembali menegang. Tangannya kembali merasa-raba tubuh Ustazah Aminah dari balik gamisnya. Ternyata sama seperti ustazah raudah, ustazah aminah pun tak mengenakan apapun di baliknya.24676Please respect copyright.PENANAczBeOTNu8c
Tak tahan, Jupri membuka celananya.24676Please respect copyright.PENANAjcHPoeXtdH
“Mang,” Deni memanggilnya. Jupri asyik mengelus-elus kontolnya sambil tangannya yang satu lagi menggerayangi tubuh umi aminah yang terus meronta mencoba melepaskan diri.24676Please respect copyright.PENANA6wfh2HxHZM
“Mang,” kembali Deni memanggil.24676Please respect copyright.PENANA2M2sgPrdf1
“Apa?” Jupri menjawab sambil tetap meremas-remas buah dada ustazah aminah.24676Please respect copyright.PENANAnFkd9tgMBo
“Jangan begitu, kebablasan lho mang.”24676Please respect copyright.PENANAdyfMqwcojE
Jupri celingukan sebentar. Dari balik jendela tak nampak seorang pun. Dia pikir bahwa ucapan ustazah raudah bahwa dirinya mengawasi mereka berdua hanyalah omong kosong. Maka dia berpikir bahwa kebablasan gak apa-apa. Toh tak bakal ketahuan sama ustazah seksi yang tadi sudah memberikan layanan blow job sempurna untuknya.24676Please respect copyright.PENANAuRgOvRoJt1
Memang perjanjian dengan ustazah raudah dengan mereka berdua adalah kedua tukang tembok itu harus merangsang birahi ustazah Aminah, melecehkannya secara seksual, merekamnya, tapi tak boleh sampai kebablasan menusuk memeknya. Pokoknya tugas keduanya hanya membangkitkan gairah ustazah aminah, kemudian berhenti saat ustazah itu mulai memuncak, bagaimanapun caranya. Adapun menggerayangi tubuhnya dan meremas-remas buah dadanya adalah bonus. Demikianlah rencana alif yang dilaksanakan oleh ustazah raudah itu.24676Please respect copyright.PENANAtuh5WrPcWK
“Bawa ke ranjang, Den. Gak usah cerewet maneh!” Jupri berkata memerintah. Penisnya sementara itu sudah menegak, nampak hitam.24676Please respect copyright.PENANAKBORDurYiT
Deni menurut saja karena dia takut juga sama mamangnya, sekaligus jengkel. Dalam hatinya dia membatin, “sialan, mau enak sendiri si mamang ni, harusnya sekarang giliranku, mana bisa-bisa kehilangan dua ratus ribu nih.” Saat itulah android yang tadi diberikan oleh ustazah raudah bergetar. Deni membukanya.24676Please respect copyright.PENANAYufT7D1d9k
“Ayo kehed, aing geus hayang ngentot yeuh!” cepetan bego, aku sudah pengen ngentot nih.24676Please respect copyright.PENANAmslPSXaKOn
Deni tak menjawab. Dia hanya menyodorkan hp itu. Jupri membacanya dengan kesal. Matanya membulat saat dia membaca pesan yang masuk: “Kalian mau melanggar perjanjian? Ingat, dua ratus ribu melayang, dan kalian siap-siap digrebek.”24676Please respect copyright.PENANALZ9cqBrArl
Jupri langsung celingukan. Ketakutan digrebek membuat penisnya perlahan mengkerut lagi. Selain itu, dia memang sedang butuh uang juga. Uang seratus ribu dp kemarin sudah habis dan dia masih punya utang kalah judi seratus ribu. Sisa seratus ribu sebenarnya untuk jatah Deni.24676Please respect copyright.PENANAatKmH0IgkX
“Giliranku nih, mang, mamang udah tadi.” Deni yang masih memegang Ustazah Aminah yang sesekali masih meronta kemudian berkata.24676Please respect copyright.PENANAt7iDSEShpg
“Giliranmu apa?” Jupri memandang tajam Deni.24676Please respect copyright.PENANAo8UKoPEa5L
“Ngocok mang, mamang kan sudah. Gantian lah mamang yang megangin.” Takut-takut Deni mengeluarkan isi hatinya juga.24676Please respect copyright.PENANA3VV6orhdP7
Merasa sudah tak mungkin lagi mengentot ustazah aminah, Jupri akhirnya mengalah juga. Maka kini mereka berdua menggotong ustazah aminah ke ranjang. Jupri berbaring menelentang, pahanya membuka, punggungnya diganjal tumpukan bantal sehingga punggungnya tegak, sementara ustazah aminah dipegangnya dalam posisi yang sama di atasnya, dua paha ustazah itu dikepitnya dengan pahanya. Tangannya yang satu menelikung dua tangan ustazah ke belakang, sementara tangan satunya tak hentinya mendesah-desah. Kontolnya sementara itu sudah tegang lagi, nampak terjepit oleh paha luar ustazah aminah dan pahanya sendiri.24676Please respect copyright.PENANAYydXZzah8U
Deni kemudian mencopot celananya. Kontolnya tidak besar akan tetapi nampak panjang. Bulu-bulu jembut nampak semrawut di sekitarnya. Pelirnya hitam menggantung. Dia langsung mengambil posisi duduk mencakung di depan ustazah aminah, tepat di antara kedua pahanya yang terbuka. Sebelumnya dia meletakkan android dalam posisi merekam video di meja pinggir ranjang dengan diganjal oleh beberapa buku.24676Please respect copyright.PENANA2X2Dw0TC01
Jupri tahu keponakannya itu ingin onani sambil melihat dirinya merangsang ustazah. Maka dia semakin gencar mengelus-elus dan meremas kedua buah dada ustazah aminah. Sementara itu, perlahan deni mulai mengocok kontolnya.24676Please respect copyright.PENANAdZie56MGQl
Semula ustazah aminah dipenuhi kemarahan merasa dinistakan oleh kedua tukang tembok itu. Akan tetapi lama-kelamaan remasan yang dia rasakan di payudaranya membuatnya terangsang juga. Ia rasakan di bawah sana vaginanya mulai basah. Sementara itu, dengusan nafas panas jupri yang terasa menghembus tengkuknya juga membuatnya mulai panas. Apalagi dia melihat dengan jelas pula pandang mata deni yang penuh birahi menatap sekujur tubuhnya sambil mengocok penisnya. Rasa bangganya terpancing.24676Please respect copyright.PENANAQqBPZvroyd
Pada akhirnya tubuhnya diam. Nafasnya mulai tidak beraturan. Jupri yang merasakan itu semakin gencar merangsang tubuh ustazah aminah. Sementara itu, deni berhenti sebentar dan menyingkapkan gamis yang dipakai ustazah aminah hingga nampak jelas memeknya yang merekah indah tanpa dihiasi jembut. Nafas deni makin tak beraturan. Kalau saja dia tak teringat bahwa dia membutuhkan uang, maka dia pasti sudah memasukkannya dari tadi.24676Please respect copyright.PENANARD35LLJrLn
“Mang, copot saja tuh, kayaknya ustazah kita sudah menikmatinya.”24676Please respect copyright.PENANAvsdIJJctv1
Jupri mencopot celana dalam yang menyumpal mulut ustazah aminah. Ustazah itu nampak merem melek merasakan remasannya. Meski demikian, dia hanya mengendorkan sedikit saja pegangannya, kuatir bahwa ustazah itu hanya berpura-pura.24676Please respect copyright.PENANAvK3RqYbQro
Deni yang saat itu sudah tak mampu bertahan lama kemudian mengambil posisi meneduhi ustazah aminah seperti hendak menyetubuhinya. Diam-diam jupri memaki, kuatir keponakannya itu kebablasan. Tapi ternyata deni hanya ingin menempelkan kepala penisnya ke mulut vagina ustazah aminah. Ustazah itu menggelinjang merasakan benda hangat menempel di vaginanya. Sebenarnya saat itu gairahnya sudah mencapai puncak, dia merasakan kedutan di vaginanya dan tanpa sadar dia mengharapkan benda itu dimasukkan ke dalamnya.24676Please respect copyright.PENANAhTJcI8GR6F
Tapi deni ternyata bisa menahan diri tidak memasukkannnya, akan tetapi pengalaman baru yang penuh sensasi itu membuat penisnya tak kuat bertahan lama. Dia merintih pelan kemudian mendadak bangkit dan mengarahkan penisnya ke wajah ustazah aminah. Crottt...crotttt....ustazah aminah memejamkan matanya merasakan pancutanpancutan air kental hangat itu mengenai wajahnya. Sebagian mengenai kacamatanya. “Aaaahhh,” deni mendesah sambil memeras kontolnya, tetesan terakhir jatuh di gamis ustazah aminah.24676Please respect copyright.PENANAjkSuvDBXK7
“Geus anjing,” dengus Jupri.24676Please respect copyright.PENANAiJtygi8eb5
Deni segera bergerak mengambil alih posisi pamannya itu, tapi Jupri membisikkan sesuatu. Deni kemudian mengambil kamera android tadi dan memposisikan diri siap merekam. Sementara itu, jupri dengan kontolnya yang sudah tegang secepat kilat berpindah posisi seperti menyetubuhi ustazah aminah dengan posisi misionari. Saking cepatnya gerakannya, ustazah aminah menyadari ketika dia merasakan ada benda hangat panjang menggesek-gesek bagian bawah selangkangannya. Tubuhnya kembali menggelinjang.24676Please respect copyright.PENANAJq4Dsz6VzT
Ternyata Jupri memiliki ide yang bagus. Dia memang tidak memasukkan kontolnya ke memek ustazah aminah tapi dia meletakkan di pangkal paha ustazah. Dengan menaikturunkan tubuhnya yang dia tahan dengan dua tangan seperti posisi push up di samping tubuh ustazatah aminah, dia bisa merasakan sensasi seolah dirinya sedang mengentot ustazah itu. Gesekan kontolnya di lembab bibir vagina ustazah itu terasa nikmat sekali.24676Please respect copyright.PENANAdB8RuzergE
“Uhh, uhhhh,” begitu dia mendesah. Sesekali dia menurunkan wajahnya melumat bibir ustazah aminah yang setengah membuka. Ustazah aminah hanya memejamkan matanya. Gairahnya sebenarnya sudah hampir tak tertahankan, tapi egonya yang merasa malu masih mampu membuatnya bertahan. Hanya nafasnya yang sedikit tertahan-tahan dan gerak tubuhnya yang terkadang mengejang yang menunjukkan bahwa dia pun terangsang.24676Please respect copyright.PENANA9dmSIEOf4k
“Arrghh, anjing, arrghhh, enak banget aingg, ahh, ustazah,” Jupri meracau. Kemudian mulutnya mencaplok buah dada besar ustazah AMinah dari balik gamisnya. “Ahh!” tanpa sadar ustazah aminah mendesah tertahan. Memeknya terasa sangat gatal mengharapkan masuknya sebatang penis yang hangat menggesek-geseknya dari tadi. Gamisnya sudah basah oleh keringat yang dipacu oleh syahwat.24676Please respect copyright.PENANAxw7j7kNQtk
Kemudian jupri mengangkat mulutnya, menampakkan gamis yang basah di bagian dada yang membusung. Dia mempercepat gerak naik turunnya tubuhnya, membuat hasratnya makin cepat untuk terpuaskan. Walau bagaimanapun dia tak punya waktu banyak. Sementara itu, di samping, dengan telaten Deni merekam adegan-adegan itu. Sesekali tangannya kembali meraba penisnya yang terasa tegang di balik celananya.24676Please respect copyright.PENANANq973hqTnL
Jupri merasakan sesuatu kian mendesak ke batang kemaluannya. Dia hampir mencapai puncak. Dengan cepat dia bangkit dan menekankan penisnya ke mulut ustazah aminah yang setengah terbuka. Blesshhh, ustazah aminah kaget merasakan benda panjang hangat itu masuk ke mulutnya. Pahanya tanpa sadar membuka sementara mulutnya mengatup.24676Please respect copyright.PENANACzjylIzamn
“Aghhh,” Jupri mendesah. Kemudian, crottt… crottt, penisnya menyemburkan lahar panas yang sepenuhnya memenuhi rongga mulut ustazah aminah, kemudian masuk ke tenggorokannya. Blowjob yang kedua dalam sehari, dua-duanya oleh ustazah berkerudung lebar, demikian pikir Jupri bangga. Setelah puas, Jupri mencabut penisnya dan turun dari dipan setelah meremas dengan gemas buah dada ustaah aminah yang membusung.24676Please respect copyright.PENANAsbKrxTsiXV
Ustazah aminah mencoba bangkit sambil batuk-batuk. “Ter…lak..nat…kalian!” Di balik gairahnya yang tadi sempat bangkit, ustazah aminah mencoba menutupinya dengan menunjukkan dia adalah korban. Dari sudut mulutnya lelehan peju mengalir.24676Please respect copyright.PENANA0Uk87FNLQ9
Jupri hanya tertawa. Dia melihat hasil rekaman Deni sebentar, kemudian dia membisikan kata-kata yang sudah didiktekan oleh Ustazah Raudah kemarin, “ada rekaman yang menunjukan kalau ustazah menikmati juga adegan tadi. Jangan lapor siapapun, kecuali kalau ingin rekaman ini menyebar.”24676Please respect copyright.PENANAnMqKOVMSzF
Ustazah AMinah tercenung. Gairahnya masih belum sepenuhnya tersalurkan. Bau mani yang lengket di wajahnya dan gamisnya membuat memeknya merindukan kontol. Dia hanya menatap dengan mata sayu deni dan jupri yang sedang mengenakan celana kemudian sibuk memberesi alat pertukangan mereka.24676Please respect copyright.PENANAdQYP22ZfWQ
“Baiklah, kami pergi dulu, ustazah, makasih atas semuanya ya, kalau butuh bantuan membobol dinding yang lain, kabari saja kami,” Jupri mengakhirinya dengan tertawa senang, kemudian dia keluar.24676Please respect copyright.PENANAPJ3hY9UV4I
Di tangga, mereka sudah ditunggu oleh Ustazah Raudah yang saat Jupri orgasme tadi sesegera mungkin dia turun dari plafon. Ya, dari awal dia menonton mereka dari atas, maka dia pun bisa tahu ketika melihat Jupri hampir tak bisa menahan diri melihat tubuh seksi ustazah aminah. Itu sebenarnya merupakan perintah Alif. Bagi Alif, memek uminya sebisa mungkin harus suci dan hanya dia nanti yang boleh menikmati. Baginya, uminya hanya perlu dipancing gairahnya sedikit demi sedikit supaya nanti saat dia setubuhi uminya akan meledak-ledak memberikan surge kenikmatan baginya.24676Please respect copyright.PENANAI4uXD7juvf
Ustazah Raudah menyodorkan tangannya sambil tersenyum. Deni mengulurkan android yang tadi dipakai untuk merekam adegan di kamar ustazah aminah. Jupri melewati ustazah raudah sambil meremas pantat ustazah itu yang langsugn mendelik tapi kali ini dia tidak mengelak. Kemudian sambil tertawa jupri melemparkan ciuman dan mengakhirnya dengan ucapan perpisahan, “neng, kapan-kapan kabari mamang ya.”24676Please respect copyright.PENANAh70WdYYF7m
Ustazah Raudah hanya tersenyum.24676Please respect copyright.PENANAebLGESLfTJ
Sementara itu, di kamarnya, sepeninggal dua tukang tembok itu, ustazah aminah yang di satu sisi merasa kotor tapi di sisi lain juga merasa membutuhkan pelampiasan birahi kemudian memutuskan membersihkan diri. Dia masuk ke kamar mandi, menghidupkan shower, kemudian terdengar desahannya selama beberapa menit yang diakhiri dengan jeritan tertahan di sela deru air dari shower.24676Please respect copyright.PENANAgy3bter7Vb
24676Please respect copyright.PENANALOp70x1uql
*24676Please respect copyright.PENANA67kSHclHav
24676Please respect copyright.PENANAw6jRvOTVLx
Kembali ke malam, di kamarnya, ustazah aminah masih tiduran menyamping dengan headshet di telinga. Memeknya tanpa sadar basah membayangkan suaminya di sebelahnya yang masih memacu ustazah raudah dengan penuh semangat. Rasa bersalah menekan-nekannya membuat dia semakin enggan menggangu mereka.24676Please respect copyright.PENANAdA1gRhEzoM
“Aghh, aghh, memekmu seret banget nduk,” begitu terdengar ucapan ustaz karim.24676Please respect copyright.PENANAIaogtmDuUl
“Hnggg hiks hiks,” tangisan ustazah raudah terdengar kian pelan. Kemudian di satu titik ustazah aminah merasakan tempat tidurnya bergetar, terdengar geraman suaminya yang memang selalu menjadi pertanda bahwa dia orgasme, kemudian semuanya terhenti. Dia bisa merasakan ustazah raudah turun dari pembaringan dengan hati-hati, masih ada sisa suara isaknya, kemudian suara langkah menjauh, sedikit percakapan yang tak jelas, dan suara pintu kamarnya ditutup. Setelah itu, didengarnya suaminya menghidupkan shower di kamar mandi.24676Please respect copyright.PENANAEF2c6y1mp2
Terakhir, dia merasakan suaminya menjatuhkan tubuhnya di sampingnya, memeluknya erat. Tangannya membelai payudaranya yang membusung, sementara yang satu menelusup ke bawah ke celah kelangkangnya. Tapi tak lama kemudian sudah terdengar dengkurnya, dengkur ustaz karim yang tidur pulas di tempat yang masih penuh keringat ustazah raudah yang habis digenjotnya habis-habisan.24676Please respect copyright.PENANAAY3pfZ9SSg
24676Please respect copyright.PENANAvVW4gXu0xM
*24676Please respect copyright.PENANACgdReOTyV7