Suasana Pagi hari di sebuah perkantoran perencanaan pembangunan Real Estet tampak sibuk. Zemira konsentrasi penuh di depan komputer kerjanya.
" Ze, 10 menit lagi kita ada meeting , kabarnya sih ada pegawai baru yg kata Pak Hari dia kerja di Jerman." Kata Desi rekan kerja Zemira
" oh iya aku tahu itu, kemarin aku baca profil orangnya"
" gimana tampangnya??"
" biasa aja orangnya usia sekitar 50 tahun. Tapi melihat curiculum vite nya woo, jenius banget di bidang arsitektur bangunan. Lulusan Jerman lagi"
" halah, udah tua buat apa. Pengenku yg seger seger. Biar mata ini gak belekan cuman lihat orang orang di kantor ini yg tampangnya gitu gitu aja"
" dasar kamu Des, coba kamu tempel poster oppa oppa korea biar matamu terus tercuci" Desi hanya tertawa mendengarnya.
" ayo ,Metting udah mau mulai"
Zemira duduk di ujung ruangan Meeting. Mulai pak Hari memimpin Metting. Namun Zemira masih sibuk dengan berkas yg di bawanya dan tidak mendengar perkataan Pak Hari yg memperkenalakan pegawai baru.
" Ze, kamu salah pegawai baru itu ganteng dan berkarisma. Katamu tua eh ternyata ia masih muda." Kata Desi Heboh. Kemudian Zemira melihat pegawai baru itu.
" Mas Arzan Deviandra !!! " desis Zemira
Matanya terbelalak kaget meliahat mantan tunangan kakaknya.
" perkenalkan nama saya Arzan Davindra, saya menggantikan pak Sony yg harusnya menjabat pekerjaan ini. Beliau adalah senior saya di Jerman. Karena ada kendala pekerjaan di jerman sehingga beliau tidak bisa kerja di sini"
" tidak apa apa pak Arzan, anda juga orang tak kalah hebat dari pak sony. Anda akan menjadi Manajer bagian perencanaan,semoga anda betah bekerja di sini" kata Pak Hari sambil menjabat tangan Arzan. Kemudian para pegawai berkenalan dengan Arzan sembari menjabat tangannya.
Giliran menjabat Tangan Zamira, Arzan menatapnya dengan dingin acuh tak acuh. Seakan akan tidak pernah kenal. Hati Zamira dongkol setengah mati. Teringat kejadian 5 tahun yg lalu membuat kakak dan orang tuanya terluka
" harusnya aku yg marah kok kelihatan dia yg marah. Lagaknya gak pernah kenal.Kurang ajar bener nih manusia. Apesnya diriku harus kerja dengan manusia terkutuk ini. Andaikan ada pekerjaan yg lain aku pindah daripada melihat mukanya" gerutu Zerina dalam hati.
" Akhirnya doaku terkabul. Bisa melihat yg seger seger. Lihat itu Ze, penampilan Pak Arzan. Benar benar pria idaman. Bodinya Tinggi padat berisi sepertinya gemar olah raga. Facenya jantan dan berkarisma. Gantengnya" kata Desi senyam senyum kesemsem dengan penampilan Arsan.
" Apanya yang Ganteng, manusia rubah berbulu domba"
" Ngapa sih Ze, kok sirik amat sama pak Arzan. Emangnya kamu kenal?"
" gak ,aku gak kenal" kata Zemira ketus
Keesokan harinya Zemira benar benar malas kerja. Malas bertemu dengan Arzan. Lihat tampangnya ia pingin gampar mukanya.
" hari ini Raker loh, duh gak sabar lihat muka pak Arzan yg sedep banget biar suasana hatiku hari ini cerah secerah mentari pagi" kata desi sambil senayam senyum gaje
" peft..., kamu nyesal klo tahu orangnya des, dia itu iblis berwajah malaikat"
" ih, kamu kok sirik banget emang kamu kenal dia atau kamu mantan pacar dia?"
" hadew amit amit deh. Aku gak kenal dia sangat sangat tidak kenal" ketus Zemira. Dan akhirnya Raker di mulai Desi baru bisa merasakan aura dingin dan tegas dalam kerjaan terbukti banyak tugas yg berikan kepada mereka terutama Zemira. Semua anggota tim mendapatkan 3 bendel berkas yg harus di kerjakan dan Zemira mendapatkan 6 bendel lebih banyak dan tingkat kesulitannya lebih tinggi.
" loh kok saya lebih banyak pak" protes Zemira.
" kenapa keberatan, klo merasa berat tidak usah di kerjakan " tandas Arzan penuh penekanan.
" tidak saya bisa kerjakan " jawab Zemira ketus.
" kok aku jadi takut dengan pak Arzan ya" kata Desi lirih. Zemira hanya menghelai nafas saja. Teringat dulu sifat Arsan yang terbalik 360 derajat dengan sekarang. Arzan dulu laki laki yang penyabar, manis ucapanya pengertian. Arzan pula yg meng inspirasi Zemira untuk ambil jurusan Arsitektur. Dan banyak matkul Zemira yg di bantu oleh Arzan. Hingga tak terasa dalam hati Zemira tumbuh benih benih simpati. Andai ia bukan tunangan kakaknya pasti Zemira berusaha menjadikan Arzan miliknya.
" gak apa apa kamu dapat kerjaan lebih banyak dari kami" tanya Sofyan teman se tim nya
" tenang aja aku paati bisa mengerjakanya klo aku kualahan tolong bantu ya"
" ok"
Sejak saat itu suasana di kantor bagai neraka. Kerjaan yang diberikan oleh Arzan banyak sekali tak jarang merka lembur walaupun dari atasan merka mendapat pujian dan hadiah namun suasana di dalam kantor seperti medan perang dengan tekanan tinggi. Terutama perlakuan Arzan kepada Zemira yg berlebihan. Sehingga Zemira jatuh sakit terlalu letih dengan pekerjaan yg diberikan Arzan.
Dengan takut takut Desi menghadap Arsan
" ada perlua apa?"
" eng, begini pak tolong pekerjaan Zemira di kurangi pak. Kasihan dia sampai jatuh sakit karena kelelahan bekerja. Dan sepertinya Bapak terlalu over memberikan tugas baginya"
" gak sampai mati kan" jawab Arzan dingin.membuat hati Desi gemetar ketakutan
"benar benar nih orang kejam banget ada salah apa kamu ze kok sampai manusia ini ngomong gitu " batin desi
" oke itu peemintaan kalian akan saya terima "
Setelah sembuh dari sakitnya Zemira tidak diberikan tugas sama sekali oleh Arzan. Bahkan klopun di kasih tugas yg remeh remeh. Hati Zemira geram apa maksud Arzan.
" Brak!!!" Zemira membanting Berkas di hadapan Arsan
" apa maksus bapak?"
" kenapa?"
" klopun bapak punya dandam pribadi dengan saya jangan di campur adukan dengan pekerjaan , yg profesional pak"
" itu permintaan rekan kerjamu, bukan aku yng minta"
" meskipun begitu.."
" apa, tidak terima! Klo tidak terima silahkan pindah ke divisi yg lainnya jangan di sini." Ancam Arzan
" klo prilakumu seperti ini lagi kamu akan saya ajukan untuk di pecat karena tidak sopan dengan atasan" Zemira mendengus kesal. Memang di pikir ia tidak sopan ke atasan.
" maafkan saya pak" kata zemira seraya meremas ujung bajunya melampiaskan kekesalannya.
" silahkan kembali kerja" kata Arzan tanpa melihat sedikitpun ke arah Zemira.
" maaf ze, memang aku yg minta untuk mengurangi kerjaanmu ke pak Arzan. Tapi gak tahu klo seperti ini jadinya."
" sudahlah, ini ujian bagi ku aku pasti bisa menghadapi si bangsat itu" geram Zemira sambil menatap Arzan yg duduk di kantornya terhalang kaca pembatas.
" Kita akan ada kunjungan kerja di luar kota selama satu minggu melihat pentingnya proyek ini harap yg di tunjuk menyiapkan diri"
Zemira mersa bersukur tidak diikutkan ke dalam kuker itu.
" akhirnya aku bisa bebas seminggu tanpa melihat iblis itu" batin Zemira.
Namun diluar kenyataan ternyata ada salah satu rekan kerjanya yang sakit parah dan harus rawat inap sehingga tidak bisa ikut kuker. Dan terpakasa Zemira harus menggantikannya.
Benar benar seperti dugaanya. Kuker ini gak seindah bayanganya. Arzan sering marah karena ada banyak hal yg tak sesuai harapannya. Benar benar bos yg paranoid dan prefeksionis. Zemira dan rekan setimnya benar benar sesak ketika bekerja dengan Arzan. Apa daya bawahan harus nurut dengan atasannya.
Malam itu Zemira diutus teman teman setimnyan untuk memberikan refisi berkas kepada Arzan di kamarnya. Cos besok pagi harus di kirimkan ke pusat. Teman temanya takut kena semprot lagi seperti siang tadi karena banyak kesalah yg di buat.
" ze ayolah kamu saja yah. Yg anter otaku udah mau jebol" kata Sofyan.
" iya ze, kamu kan tahan banting mengahadap pak Arzan"
" ya...ya.., pokoknya besok pas pulang kalian harus belikan aku oleh oleh yang enak"
" beres ze, kamu malaikat penyelamat kami"
" halah, gombal. Ngapa takut sih hadapi pak Arsan tingal buntel telinga kalian aja kan beres" mendengar perkataan Zemira Teman temannya terawa.
Diketuknya pintu kamar Arzan. Hati Zemira sedikit takut juga namun ia bertekad menghadapi omelan Arzan.
Pintu kamar Arzan terbuka.
" masuk" perlahan Zemira masuk kamar Arzan. Terliat Arzan mengenakan piyama mandi dengan dada setengah terbuka dan rambutnya yg basah habis keramas. Zemira tertegun melihatnya benar benar tampan dan menggoda. Tercium aroma sabun mandi yg harum dari tubuh Arzan. Sehingga pikiran Zemira kemana mana.
" tunggu sebentar aku ganti baju dulu"
" Iya pak" hati Zemira berdegup keras.
Sesaat kemudian Arzan keluar mengenakan baju santai. Terlihat ganten dan maskulin.
" Ini akan sedikit lama, kamu sudah makan malam?"
" sudah pak"
" tumben manusia ini tidak seperti biasanya, bahkan ketika membaca revisianya tidak ada protes sama sekali" batin Zemira
" gima kabar ayah ibumu?"
" baik, sehat semua"
" tumben dia menanyakan perihal orang tuaku" pikir zemira keheranan cos dari tadi Arzan berbicara lembut.
" bagaimana kabar kakakmu?"
"Dia sudah menikah 8 bulan yg lalu dengan duda beranak 1"
" ha...ha...ha... tenyata di bisa ya menikah ya setelah apa yang di lakukanya padaku" kata Arzan sambil tertawa sinis.
" apa masksudmu?, untung untungan dia move one dari kamu. Setelah apa yag kamu lakukan. Betapa besar luka yg di alami kakak ku dan keluargaku setelah kamu permalukan seperti itu. Pergi ke luar negri tanpa alasan padahal persiapan pernikahan sudah di sipakan. Undanga sudah disebar tapi gak jadi.bagaimana malunya keluargaku. Termasuk aku betapa bencinya aku padamu" kata Zemira penuh emosi.
" apa kamu gak ingin tahu juga kondisi ku ?"
" kamu enak aja berbicara"
" itu salah kakakamu"
" salah apa ia tak mengatakan apa apa hingga dia jatuh sakit akibat ulahmu "
" jatuh sakit, kok gak mati sekalian aja" kata Arzan dingin
" kurang ajar, kamu yg harus mati" kata Zemira akan menampar muka Arzan mendengar perkatanya yg kejam namun Arzan menangkap tangan Zemira sebelum menyentuh mukanya.
" kamu tau apa yg dilakukan kakakmu,sehingga aku memutuskan tidak menikah dengannya. Dia selingkuh dengan Sahabatku aku melihat langsung merka bercinta parahnya itu sering merka lakukan di belakangku selama setahun sebelumnua." Badan Zemira membeku mendengar pengakuan Arzan.
5 tahun yg lalu sebulam sebelum pernikahan Arzan di laksanakan. Waktu itu sehabis pulang dari luar kota ia menuju rumah Jordan sahabat karibnya sejak kecil. Ia membawa oleh oleh kesukaanya berhubung mereka sudah akrab ia tak pernah ketuk pintu untuk masuk ke apartemenya bahakan sudah hapa kode kuncinya. Namun alangkah terkejutnya ketika masuk Arzan mendapati pakaian berserakan di lantai dan lebih mencengangkan lagi Jordan dan wanita yang dicintainya bahkan yg akan menikah dengannya berhubungan seks di depan matanya.
" apa yg kalian lakukan" teriak Arzan kedua orang itu kaget dan segera menutupi badan merka yg telanjang.
" Arzan maafkan aku" kakak Zemira menangis tesedu sedu sedang jordan tertunduk malu. Kakak zemira mengakui perbuatannya ia sudah selingkuh diam diam dengan jordan sudah setahun. Ia beralasan karena Arzan terlalu sibuk sehingga pehatian untuknya kurang bahkan kakak Zemira merasa bosan dengan Arzan karena terlalu lama pacaran. Mendengar pengakuan Kakak Zemira kapala Arzan seperti sambar petir. Akhirnya Arzan memutuskan untuk keluar negri tanpa memberitahu alasan kepada keluarganya. Biarlah ia sendiri yg memikul beban. Arzan menyuruh kakak zemira agar tidak memberitahu ke orang tuanya ataupun keluarga Arzan karena prilakunya biar merka tidak terluka. Biarlah Arzan saja memikul luka itu sendirian.
" Benarkah ceritamu itu kamu jangan bohong" kata Zemira. Air mata menetes di pipinya. Terlihat guratan kepedihanndi wajah Arzan.
" aku keluar negri juga mengobati jiwaku. Aku depresi berat si sana bahkan aku hampir mati. Penderitaanku luar biasa. Hingga aku sering tak sadarkan diri."
" kamu tahu kepribadianku juga berubah bukan? apa kamu tak meraskan sejak bertemu denganku. Ituah efek dari penderitaanku yg diberikan kakakmu padaku" kata Arzan diselimuti kesedihan yg mendalam.
" jika kamu tak percaya kamu bisa tanyakan ke kakakmu" Zamira terdiam ia teringat dulu setelah gagal menikah Kakaknya depresi berat sehingga masuk rumah sakit. Ia pernah mendengar samar samar kakaknya mengigau dari tidurnya
" maafkan aku Arzan...maafkan aku.." sering Zamira mendengar itu ketika di tanyakan ke kakaknya malah tidak di jawab.
" Maafkan kakaku " Arzan tersenyum sinis mendengar kata maaf di mulut Zemira.
" memaafkan tidak semudah itu, aku heran kenapa ia bisa menikah setelah apa yg di lakukan terhadapku"
" lantas harus bagaimana??"
" apa kamu bersedia menebus kesalahan kakakmu?"
" apa aku bisa???" Tanya Zemira
" mudah, berikan dirimu padaku!!"
" apa maksudnya anda??"
Tiba tiba Arzan memeluk Zemira dan mencum bibiranya. Zemira kaget akan perlakuan Arzan lalu mendorong tubuhnya tapi Arzan semakin erat memeluk Zemira.
" jangam bohong, aku tahu kamu masih ada rasa padaku kan" Arzan tertawa.
" aku tahu kamu menyukaiku ketika aku masih pacaran dengan kakakmu. Ayolah jangan bohong bahkan sampai sekarang kamu tidak bisa lepas dari pesonaku kan" Zemira tidak bisa memungkirinya. Walaupun prilaku Arzan kejam padanya dalam lubuk hatinya masih ada rasa suka dan masih ingin dekat dengannya.
" sekarang aku bukan calon iparmu. Tak maslah kan . Apa kamu tidak ingin memiliki diriku???" Zemira masih terdiam. Tiba tiba Arzan memeluk Zemira dan menciumnya penuh gairah. Dan zemira tak kuasa menolaknya ia membalas ciuman itu.
Dengan kenaifannya Zemira menerima tawaran Arzan untuk menjadi kekasihnya dengan alasan menebus kesalahan yg di lakukan Kakaknya.
Malam itu di rumah Arzan , Zemira bertamu dan membawa kue kesukaan Arzan. Dan Zemira mendapati lagi Arzan dengan tubuh setengah telanjang hanya handuk yg melingkar di pinggangnya. Meliahat itu Zemira menelan ludah benar benar penampilan yg menggoda. Sepertinya Arzan tahu. Tiba tiba Arzan memondong tubuh Zemira ke dalam kamarnya.
" hey, apa yang kamu lakukuakan"
" aku ingin memakanmu, bukankah kamu sudah tergoda olehku" Arzan melempar badan Zemira di atas kasur.
" jangan, ini tidak boleh" tanpa mendengarkan perkaatan Zamira, tiba tiba Arzan mebuka handuknya. Segera Zamira menutup mukanya
" ha...ha...ha...apa kamu nggak mau melihat tubuhku yang seksi ini "
Lalu ia mulai memeluk dan mencium Zamira.
" Jangan,jangan.nanti kebabalasan cukup ciuman saja" kata zemira begetar masih menutup matanya.
" kenapa, sekarang kan sudah bebas pacaran ngelakuin seks itu biasa"
" aku nggak mau , sebelum menikah aku nggak mau melakukan itu"
Terdengar suara tawa Arzan. Tiba tiba ia mulai ganas dan mengoyak pakaian Zamira lalu tanganya mulai menelusuri bagian intim Zamira.
" Jangan, jangan lakukan itu" desis Zamira. Air mata meleleh di pipinya. Zemira takut keganasan Arsan yg dikuasai Birahinya. melihat Zemira menangis Arzan tersadar. Lalu ia memakai handuknya lagi.
" Maaf, aku hampir khilaf. Baiklah kita akan menikah"
" menikah, gmana kita akan menikah pasti orang tua kita tak setujua"
" apa menikah itu harus ijin dulu, sudahlah karena kita saling suka kita menikah siri gmn nanti pelan pelan kita jelaskan ke orang tua kita untuk mendaptkan restu merka?? Biar kita bisa bebas melakukan itu" rayu Arzan.
Kembali karena kenaifan dan bujuk rayu Arzan , Zemira menerima itu. Mereka melakukan pernikahan diam diam tanpa orang tahu bahkan teman teman sekantornya juga tidak ada yg tahu dengan sandiwara mereka.
6 bulan sudah pernikahan merka lewati. Zemira mulai merasakan bersalah kepada orang tuanya pada keluarganya. Menggunakan Kedok Pernikaha Siri untuk legalitas agar bisa memenuhi nafsu birahinya. Bahkan Arzan dan Zemira tidak serumah merka bertemu dan melakukan hubungan intim setelah itu pulang kembali ke apartemen masing masing. Bukan layaknya sebuah pasangan yg menikah.
" ini salah,ini benar benar salah aku harus mengakhirinya" batin Zemira. Lalu ia memperhatikan Credit Card yg di berikan Arzan untuknya untuk belanja apa yg di suka. Zemira merasa Ia seperti wanita murahan. Gara gara kenaifannya ia harus menerima ide gila dari Arzan .
Tiba tiba ibu Zemira menefon.
" zemira minggundepan kamu pulang yah"
" ada apa bu?"
" itu tante Wilda mau meperkenalkan kemenaknya. Ia seorang dokter. Masih muda wajahnya ganteng loh .kemarin ibu udah bertemu dengannya. Orangnya baik. Ia cocok jadi suamimu"
" tapi bu..."
" udah nggak pake tapi..tapi..udah berpa orang kamu tolak, ingat umurmu, pokoknya harus pulang" ibu Zemira menutup telponya. Zemira termenung lalu ia pergi ke rumah Arzan
" aku capek, ze kerjaanku banyak. Klo mau ML besok aja yah" kata Arzan
" aku ingin bicara denganmu, ini penting"
" oke, sebentar aja ya. Tau kan besok Dethline nyerahkan prosposal proyek"
" yah aku tahu hanya sebentar"
" Kak Arzan, kita putus ya"
" apa, putus kenapa???"
" apa uang yg ku berikan kurang, atau kamu belum puas melayanimu karena akhir ini banyak kerjaan " zemira tertawa sinis. Ternyata itu yg ada di otak Arzan.
" bukan bukan itu." Zemira mengeluarkan Credit Card dan memberikan kepadabArzan
" aku tak pernah memakainya, aku.maaih bisa mencukupi diriku sendiri"
" aku rasa perbuatan kita salah, salah besar. Aku merasa berslah pada keluargaku"
" tidak bisa, aku nggak mau"
" kalo gak mau memutuskan aku sekarang kita ke keluargaku dan keluargamu untuk minta restu"
" tidak sekarang.."
" Kak Arsan, aku merasa diriku seperti lonte wanita dan kamu lonte pria yg nggak tahu malu. Kurasa perbuatan kita salah. Menjadikan pernikahan siri sebagai legalitas untuk memuaskan napsu saja.
" aku sudah muak, aku ingin mempunyai hubungan suami istri yang normal. Hidup bersama setiap hari, punya anak dan mendapatkan restu orang tua"
" iya itu nanti. Pelan pelan saja"
" maaf Kak, aku gak bisa lagi menggu, apalagi minggu depan aku harus pulang untuk untuk menemui calon suami yg siapkan untuku"
" tidak boleh"
" klo gitu ayo kerumahku minta restu orang tuaku" tantang Zemira. Namun Arzan hanya terdiam. Air mata Zemira mengalir deras kesedihan menyelimuti hatinya. Kekeceawan akan sikap Erzan membuat hati zemira tambah sakit
" sudahlah kita akhiri saja hubungan ini." Zemira pergi meninggalkan Arzan yang masih terdiam tanpa kata.
Keesokan harinya ketika di kantor Zemira berusaha menghkndari Arzan. Arzan juga hanya diam walaupun sempat berpapasan. Sungguh kecewa hati Zemira. Beberapa hari kemudian Arzan tidak melihat Zemira di kantor. Lalu ia menanyakan pada desi.
" Des, Zemira tidak datang ke kantor ada apa??"
"Loh bapak gak tahu, Zemira mengundurkan diri nggak kerja lagi. Kemarin lusa ia mengantarkan surat pengunduran dirinya ke HRD."
" berhenti kerja, kenapa??" Arzan kaget mendengarnya
" saya tanyakan ke zemira alasajya mau nikah, calonnya seorang dokter. Sungguh nggak nyangka akhirnya mau juga ia nikah" kata kata Desi menghantam hati Arzam. Segera Arzam telpon Zemira tapi telponya tidak aktif. Perasan Arzan kacau dia sampai tidak konsentrasi kerja.
Ketika dirumah pun ia masih terbayang akan Zemira. Wajahnya, sentuhanya kehangatan tubuhnya. Ia benar benar merindukannya. Arzan galau bagaiman ia harus bersikap di sisi lain ia merindukan Zemira ia tidak rela melepasnya sisi lain ada teroma akan pertemuan dengan kakak Zemira dan keluarganya. gmn ia harus menghadapinya.
Malam itu Zemira duduk melamun di taman depan rumahnya. Ia masih memikirkan Arzan.
" sudahlah biarlah itu jadi masa lalu"
Lalu Zemira masuk kedalam rumah masuk ke kamarnya. Tak berapa lama ia mendengar ayahnya berteriak segera ia melihat ayahnya di ruang tamu Zemira kaget di depannya Berdiri Arzan.
" kamu ...kenapa kamu kesini. Pergi kami tak ingin melihat kamu"
" saya kesini mau menjemput Istri saya"
" istri siapa istrimu?"
" istri saya Zemira anak bapak"
" kurang ajar , Zemira belum punya suami. Pergi..pergi sana"
" saya nggak akan pergi tanpa Istri saya pak" kata Azran. Ketika ia melihat Zemira segera di tariknya tangan Zemira ke dalam pelukannya. Ayah dan Ibu Zemira kaget di buatnya.
" maafkan kami, kami sudah menikah tanpa ijin bapak " kata Azran dan Zemira hanya tertunduk dan menangis
" tidak boleh, kalian tidak boleh menikah. Kamu sudah melukai kami kamu nggak layak jadi menantu kami"
Tiba tiba dari luar kakak Zemira datang dan bersimpuh dan menangis di depan Ayahnya ia mengakui kesalahan yg di buatnya sehingga membuat malu keluarganya.
" Arzan tidak salah ayah, akulah yang salah" mendengar pengakuan kakak Zemira ayahnya sempat kaget dan hampir pingsan.
Setelah itu Erzan menjelaskan hubungannya dengan Zemira dan meminta restu pada kedua orangtuanya.
" maaf kan saya pak, sudah menikahi anak bapak tanpa minta restu. Saya berjanji akan menikahi Zemira secara sah di mata hukum. Dan berusaha membahagiakannya."
Mendengar pengakuan Arzan, Zemira tersenyum bahagia. Orang Tua Zemira akhirnya merestui mereka. Walapun Arzan harus meyakinkan berkali kali.
EPILOG:
Aku tahu karena kenaifan diriku untuk dekat dengan dirimu harus melampau jalan yang panjang. Pertemuan antara engkau dan aku yang di takdirkan,merupakan anugrah terindah untukku. Bersamamu aku ingin merajut kebahagiaan "
............The End......
Happy Reading😊😊😊
@Anggiesta 21 November 2020
277Please respect copyright.PENANAHsPAOrcSlx
277Please respect copyright.PENANAYa4KJH76iH
277Please respect copyright.PENANAzQPRwUo5aE
277Please respect copyright.PENANAV7T8b25Pbf
277Please respect copyright.PENANARPHOQjK3JD
.
ns 15.158.61.20da2