Lima tahun telah berlalu berita menggemparkan tentang kematian seorang Misya Karunia Putri seorang aktor yang sedang naik daun diduga bunuh diri karena diselingkuhi pacarnya.
Gadis dengan pakaian rumah sakit tengah mengerjapkan matanya bingung. Melihat warna putih di sekelilingnya ditemani sepasang paruh baya yang kini menatapnya senang.
Siapa mereka? Batin gadis itu bertanya tanya. Dan dimana ini? Rumah sakit? Dirinya selamat?. Rasa penasaran gadis itu lenyap seketika dengan kesenangan membuncah dihatinya. Tapi, ketika mengingat tentang mantan pacar matre nya membuatnya mendengus kesal. Berarti uangnya tidak akan kembali.
“Arti, masih ada yang sakit nak?” tanya seorang perempuan paruh baya didepannya. Wajahnya dipenuhi dengan air mata bahagia.
Gadis itu memicingkan matanya. Arti, siapa dia?. Ia mencoba melihat sekeliling mencari yang bernama Arti. Tidak ada siapa-siapa, lalu dimana Arti yang mereka maksud?.
“Nak, kamu kenapa bingung?” tanyanya lagi.
“Arti siapa? Dan anda juga siapa?” tanyanya bingung.
Wanita paruh baya itu menatap bingung kemudian beralih menatap laki-laki paruh baya disampingnya. Matanya yang berkaca-kaca terlihat di mata Arti.
Apa dia ada salah hingga membuat wanita paruh bara ini akan menangis. Sepertinya dirinya tidak melakukan apapun.
Dokter datang tiba-tiba memeriksa keadaan si gadis.
Dengan pasrah dia berkata “Ah, sepertinya nona Arti mengalami benturan keras dikepalanya menyebabkan nona Arti kehilangan ingatannya” jelasnya.
Kedua paruh baya itu menghela nafas lega. “Nak, ini mommy dan ini Daddy” ucapnya memperkenalkan diri.
Mata gadis itu membola dengan sempurna Mommy? Daddy? Sejak kapan dirinya mempunyai orang tua. Orang tuanya sudah meninggal meninggalkan dirinya sendiri untuk hidu di dunia yang keras ini. Dirinya juga membangun karir itu sendiri tanpa bantuan dari siapapun.
Dan apa tadi, kehilangan ingatan? Jelas-jelas dirinya masih ingat betul kejadian yang menimpanya sebelum dirinya sampai di tempat ini. Jadi bagaimana bisa dirinya dinyatakan kehilangan ingatan.
Ia menatap tajam dokter di hadapannya “Siapa yang hilang ingatan. Jelas jelas saya tahu apa yang terjadi sebelum saya sampai di rumah sakit ini. Dasar dokter penipu” desisnya tajam.
Dokter itu hanya terkekeh pelan. Bagaimana gadis kecil di depannya ini mengatainya seorang dokter penipu, gadis yang tidak mengenal rasa takut. “Maaf nona, tapi saya menyampaikan kebenaran dan bukan sebuah kebohongan, jadi dari mana anda mengatai saya seorang penipu?” tanyanya balik.
“Kamu....” geramnya tertahan.
Gadis itu menarik nafasnya mengontrol rasa kesal yang membuncah. Kemudian dia tersenyum manis ke arah sang dokter. “Apakah kamu tidak mengenal ku? Kamu juga tidak mau meminta tanda tangan ku? Ah, atau mungkin berfoto bersamaku?” tanyanya penasaran.
Lagi lagi dokter itu terkekeh menggeleng tidak percaya menatap gadis muda di hadapannya. Sedangkan kedua paruh baya berbeda gender itu mengernyit heran dengan kelakuan anak mereka, tapi mereka hanya membiarkannya saja, sudah lama mereka tidak mendengar anaknya menjadi cerewet.
“Memangnya nona aktris, atau nona adalah penulis buku terkenal sehingga saya harus meminta tandatangan dan meminta foto anda?” tanyanya kemudian.
Dia mengangkat dagu tinggi-tinggi seakan mengatakan pada dunia bahwa yang dikatakan manusia di depannya adalah suatu kebenaran. “Anda baru tau. Padahal saya sudah naik daun sejak lama” sombongnya.
Tidak bisa menahan tawa lagi tiga orang didalam tertawa terbahak-bahak. Sejak kapan gadis di depan mereka menjadi seorang aktris bahkan menambahkan naik daun.
Merasa terhina gadis itu melirik tajam mereka “Kalau kalian tau saja. Namaku Misya Karunia Putri” akunya.
“HAH!!”
Mereka terkaget kemudian tertawa kembali. Gadis di depan mereka ini benar-benar lucu. Bagaimana bisa dia mengaku sebagai salah satu aktris yang sudah meninggal sejak lama.
“Kenapa kalian tertawa?” tanyanya bingung.
“Nak, Misya Karunia Putri yang kamu sebutkan kan sudah meninggal lima tahun yang lalu. Bagaimana bisa kamu menjadi dirinya” kini laki-laki paruh baya ikut nimbrung setelah sekian lama tidak terdiam.
Deg.
Sudah meninggal.
Sudah meninggal.
Kata-kata itu terus tergiang di kepalanya.
Jika sudah meninggal dirinya siapa?. Dia masih inggat saat mobil itu terjun bebas ke jurang, tapi dirinya disini, bukankah berarti dirinya memang masih hidup?. Lalu apa-apaan mereka bilang dirinya telah meninggal lima tahun lalu.
“Tu....tunggu dulu. Siapa nama saya?” tanyanya tergagap.
“Kamu tuh Arti Karunia Putri, anak kami” jawab pria paruh baya.
Ini bukan jaman kuno yang masih percaya akan reingkarnasi kan? Ini juga bukan dunia novel yang jiwa orang yang sudah mati menempati tubuh seseorang. Dirinya pasti masih bermimpi, ya pasti masih bermimpi.
Tangannya meraih kedua pipinya menamparnya agak keras. Sakit, apa? Sakit?. Matanya membola dengan sempurna.
“I...ini tahun berapa?” tanyanya tak percaya.
“2020” dokter itu menyela.
Bukankah dirinya pada saat itu kecelakaan tahun 2015. Kenapa sekarang sudah menjadi tahun 2020. Berarti lima tahun sudah dirinya meninggal. Tapi, bagaimana mungkin dirinya bisa sampai pada tubuh ini.
Dia melihat tangannya sendiri. Ya, ampun tangannya putih bersih dan lebih kecil dari tangannya terakhir kali dirinya hidup. Kini tangannya meraba rambutnya, sejak kapan rambutnya menjadi lebih panjang? Biasanya dia akan memotong rambutnya hingga sebahu karena terlalu merepotkan.
“Cermin...cermin saya butuh cermin” ucapnya panik.
Dengan segera wanita paruh baya yang mengaku sebagai mommy nya merogoh tasnya untuk memberinya sebuah cermin.
“Ini” ucapnya.
Ia membuka cermin perlahan takut apa yang akan dilihatnya disana. Matanya terpejam saat membuka dan setelahnya matanya ikut terbuka secara perlahan.
Deg.
Sangat cantik.
Wajah bulat tapi tidak bulat dengan hidung mancung juga sepasang mata bundar terpampang di depannya. Ya ampun, jiwanya iri dengan kecantikan gadis yang tubuhnya dirinya tempati saat ini.
Dirinya yakin jika dirinya mendaftar menjadi aktris dengan tubuh ini akan langsung menjadi ketenaran yang tiada duanya. Paras gadis ini dan bakatnya berakting pasti akan menjadi perpaduan yang klop.
Tidak terasa kedua bibirnya tertarik keatas. Tapi, jika dirinya tidak salah tubuhnya saat ini masih sangat belia. Mungkin masih SMP atau tidak ya SMA.
“Jadi aku bisa sampai ke rumah sakit kenapa?” tanyanya penasaran. Ya, dirinya merubah kata ganti saya menjadi aku. Tidak betah juga lama-lama dirinya memakai saya-anda. Bukan gayanya sama sekali.
“Kamu kecelakaan saat balapan motor sama teman kamu” jawab Daddy.
What...!!
Jadi gadis ini suka naik motor. Dengan kata lain suka ugal ugalan di jalan. Jangan bandingkan dengannya, dirinya sama sekali tidak tahu cara menaiki motor. Beri tanda garis besar sangat tidak bisa.
Walaupun dulu dirinya dulu miskin sebelum menjadi aktris tetap saja dirinya tidak pernah naik motor, angkot tuh baru pernah.
“Lalu aku sekolah kelas berapa?”
“Kelas sepuluh” jawab Daddy tanpa keberatan.
Dalam hati dirinya terus berjingkrak karena kesenangan. Ayolah menjadi anak SMA itu tidaklah buruk, banyak sekali yang bisa di lakukan agar menjadi seru.
398Please respect copyright.PENANA1WS17s2DQp
Selamat,
Dapat salam dari Author.