Kamu pernah menjadi manusia yang baik. Kamu pernah menjadi manusia yang menghargai. Tapi, apa jadinya saat tak seorangpun menghargai apa yang kamu perbuat? Apa "maaf" bisa membuat mereka yang menertawakanmu menjadi diam? Apa mereka bisa menyembuhkan luka yang ada dihatimu?
Benar. Jika mereka mengira, kau tertawa adalah tanda bahwa kau baik-baik saja dengan semua masalah yang mereka ciptakan. Jawabannya adalah "Benar". Tapi, isi hati seseorang siapa yang tahu? Hanya pemilik yang bisa mengerti.
Jika kamu diberi 2 pilihan. Melupakannya, atau membalasnya?
Mungkin, masih tersisa sifat baik di hatimu. Kau akan memilih untuk melupakannya. Namun, semakin banyak waktu berlalu, bukannya lupa, kau malah memperparah rasa sakit hatimu itu.
Apa kau ingin mengganti pilihannya?
Baiklah, kau memilih untuk membalasnya kali ini.
Sekarang kau berada di belakang "dia" (orang yang membuatmu menahan rasa sakit hati itu selama beberapa waktu). Kamu mencoba menyapanya. Kau ajak dia berteman secara baik. Saat semuanya berputar dan memihakmu. Kau bisa membuat dia berada di posisimu yang kemarin.
Buat dia ditertawakan. Kau bisa membuat dia menangis. Buli dia sampai tak tersisa celah untuk dia bangkit kembali. Ciptakan traumatik yang tidak bisa dia lupakan semasa hidupnya.
Ha ha, ini bukan hal yang baik. Tapi cara tepat untuk membalaskan "Dendam Yang Manis"
—Bella Biyah—
312Please respect copyright.PENANAhpcCrAMmfu