This is my first story,
I expect a lot.
although I'm not good at English, I'm trying to understand it.
Leave your mark, like, comment and follow me.
Thank you, God bless.
"untuk pertemuan seperti apapun bentuknya, tetap saja ada akhir dari sebuah awal. Entah diakhiri baik ataupun sebaliknya."
Perjalanan hidup ini tidak ada yang tahu menahu, apa yang disembunyikan? Apa yang dirasakan? Orang lain tidak akan tau tanpa diberitahu, yang tau pasti hanya diri sendiri dan yang maha Kuasa.
Dibalik pribadi yang periang, belum tentu dia terus bahagia bisa jadi dia adalah yang paling terluka saat menanggung sebuah rahasia.
Dan dibalik pribadi yang angkuh bukan berarti ia dingin dan tak tersentuh, mungkin hanya ada kisah kelam yang tidak dapat ia bagikan pada siapapun hingga menutup diri sendiri lebih baik menurut perasaannya.
Entah drama yang begitu pelik, atau hidup yang tak ingin menerima konsekuensi. Hidup ini bagai pelaku dalam serial drama, dunia benar benar apik bukan? Mengemas semuanya tanpa persetujuan sebelumnya.
Yang menang apakah sudah pasti orang yang bergelimang harta? Hingga yang kalah apakah sudah dipatri untuk mereka yang tak punya?
Ayolah jangan percaya, didunia ini yang kalah adalah mereka yang tak punya ambisi untuk menang, optimis kalah sebelum perang dimulai. Jangan menyerah sebelum memulainya, jangan takut kecuali takut kepada Tuhan sang pemilik semesta.
(Seila.P)
"Apapun yang sudah jadi milikku, tak akan ku lepaskan meski nyawa ku taruhannya."
Tergenggam dalam tautan tangan yang selalu aku harapkan, pelukan hangat yang menyambut ku kala aku mengalami kelelahan fisik yang tidak dapat ku jabarkan, itulah hal yang aku inginkan. Perasaan tenang untuk sesaat yang akan membiarkan ku terlelap dalam damai sebentar saja, itulah keinginan yang belum dapat ku penuhi untuk diri ku sendiri.
Aku sendirian dan kesepian, dingin hawa sekitar yang menjadi teman ku setiap saat. Beku sudah perasaan ini, ulah dari orang yang ku percaya dapat melindungi ku namun nyatanya, meleburkan perasaan ku.
(Sean Mahattan)
" Jika tanpa dirimu aku dapat bahagia, maka akan aku lakukan jangan lagi bersedih maka ayo lakukan, aku akan pergi jika kau akan bahagia tanpa kehadiran ku."
Senyum yang selalu membayangi malam malam ku, seperti pergantian musim salju ke musim semi. Yang memberikan ruang hangat begitu menenangkan. Kamu seperti keajaiban yang dikirimkan Tuhan untuk mencairkan dunia ku yang kelam, terimakasih sudah hadir dan memberikan banyak tawa sukacita dalam dunia ku.
(Bastian Clement)