Aku disini
terpaku diam ditemani angin semilir
menatap kosong
di depan hutan rimbun tak terjamah
kucoba mencari sosok dirimu
di antara bayang bayang kelabu
pepohonan hijau yang berbaris
aku disini
hanya bisa menunggu
di depan hutan rimbun dan semak
tanpa berani melangkah
engkau yang berjanji
akan kembali bersua
menerobos semak belukar
tuk berjumpa kembali
bertahun ku menunggu
kau tak kunjung tiba
ku hanya bisa menanti
terpaku mencari sosokmu
tanpa dirimu
aku hanyalah debu
yang tak berarah
hari tlah berganti
bulan demi bulan
tak terasa
aku tlah menunggu sosokmu
yang tak pernah kunjung tiba
ku coba bertahan
walau sakit rasanya
tanpa engkau
aku hanyalah ranting kering yang rapuh
mereka datang
mereka kembali
kawanan yang pergi bersamamu
berpelukan, menangis canda dan tawa
berbaur satu
aku berlari
mencari sosokmu yang kembali
tapi kau tak muncul jua
ku bertanya pada mereka
dimanakah engkau
yang ku terima
hanyalah sobekan baju milikmu
kau pergi
tak kembali lagi
tinggalkan aku sendiri
yang harapannya tlah musnah
tangisan berderai
tak sanggup menahan sgala emosi
meluap
batinku terguncang
tak kuasa ragaku
hidup tanpamu
terseok seok langkah ini
ku dekap serpihan bajumu
kau masih ada
walau hanya angan semata