Memanfaatkan promo Kindle Unlimited, saya memutuskan untuk membaca My Cheating Elf Girlfriend Collection 1 karangan Amanda Clover dan Jay Aury. Bagi saya, buku-buku karangan Amanda Clover cukup menarik karena penulis ini sering mengeksplorasi genre erotica yang digabungkan dengan fantasy (contoh: hubungan antara seorang putri dengan goblin, orc, dan makhluk fana lainnya). Fantasy dan sci-fi adalah salah satu genre favorit saya, sementara erotica menempati urutan kedua. Kalau keduanya genre itu digabungkan, rangkingnya kira-kira jadi … satu setengah, lah O_o. Buku ini merupakan bundledari seri My Cheating Elf Girlfriend volume 1 sampai dengan 11. Jadi, pinjam satu buku bisa baca 11 buku :D
Fokus cerita buku ini adalah hubungan cinta antara seorang paladin bernama Caldric dengan seorang sorceress elf bernama Faylana. Caldric mengalami cinta pada pandangan pertama ketika bertemu Faylana. Yang membuat hubungan ini menjadi rumit adalah perbedaan kultur dan sifat dari kedua makhluk ini.
Caldric adalah seorang paladin polos yang bahkan malu ketika berbicara dengan perempuan. Di sisi lain, bangsa elf adalah bangsa yang menganggap hubungan badan adalah hal yang wajar dan lazim dilakukan untuk mengungkapkan emosi. Selain itu, dikisahkan bahwa bangsa elf adalah bangsa yang memiliki libido yang besar sehingga sulit bagi manusia pada umumnya untuk menjalani menjalani hubunga satu lawan satu dengan elf.
Pada suatu cerita, ada seorang lelaki yang mencoba membohongi Faylana dengan mengatakan bahwa Faylana bisa menggunakan tubuhnya untuk mengucapkan rasa terima kasih. Faylana yang masih belum biasa dengan kultur manusia, dengan senang hati menjalankan permintaan lelaki itu. Ketika Caldric memergoki mereka berdua, Caldric marah besar dan hampir saja menghajar lelaki itu apabila tidak dicegah oleh Faylana. Kejadian-kejadian seperti ini terus berlanjut, baik karena kepolosan Faylana atas kultur manusia atau karena sulitnya menahan libidonya. Hingga pada akhirnya Caldric menemukan fetish bahwa dirinya merasa terangsang ketika Faylana berhubungan badan dengan lelaki lain—dalam istilah fetish dikenal sebagai cuckold.
Fetish cuckold sendiri adalah jenis fetish cukup jarang saya baca, apalagi coba untuk eksplorasi. Sulit bagi saya untuk mencampurkan rasa cemburu dan nafsu. Seandainya saya ditempatkan pada posisi Caldric—atau cuckold lainnya, saya akan membuat hubungan open relationship, paradigma sekularisasi antara cinta dan seks. Dalam kondisi open relationship tidak mungkin dilakukan, opsi lain yang mungkin saya ambil adalah membiarkan Faylana menikmati kehidupan seksualnya tanpa rasa cemburu. Dalam sudut pandang saya, asalkan Faylana bahagia dan masih bisa memegang komitmen serta tanggung jawab sebagai pasangan, saya tidak terlalu mempermasalahkan hubungan badan yang dia lakukan dengan manusia atau bangsa lainnya.
Ketika muda, saya pernah membaca sebuah studi yang menyatakan bahwa manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa berpikir dari sudut pandang selain sudut pandang pribadi*, atau dengan kata lain manusia merupakan satu-satunya spesies yang memiliki empati. Bisa dikatakan empati menunjukkan intelejensi dan kedewasaan emosional manusia dibandingkan spesies lainnya, yang menempatkan homo sapiens pada posisinya di piramida spesies saat ini.
Jadi, meskipun bukan seorang cuckold, bukankah tidak ada salahnya mencoba untuk sekadar berempati dan memahami para karakter yang menikmati cuckold sebagai fetish mereka?
3454Please respect copyright.PENANAZZN3S8IhWy
*) dari hasil googling sekilas, sepertinya ada beberapa studi dalam rentang waktu dekade ini yang menyatakan bahwa binatang juga bisa berempati. Saya belum sempat membaca jurnal-jurnal tersebut.
ns 15.158.61.6da2