Di sebuah kota kecil, ada sekelompok siswa SMA yang memiliki kecanduan aneh. Mereka semua terobsesi dengan makan sabun. Awalnya dimulai sebagai tantangan, namun segera mereka tidak bisa berhenti. Mereka akan mencuri batang sabun dari kamar mandi sekolah dan menyelundungkannya ke dalam tas mereka. Mereka bahkan membeli merek dan rasa yang berbeda-beda secara online.
Pada awalnya, tampaknya tidak berbahaya. Namun kemudian mereka mulai mengalami gejala aneh. Seorang gadis tidak bisa berhenti batuk-batuk gelembung, yang lain memiliki sakit perut yang terus-menerus. Mereka mencoba untuk berhenti, namun keinginan mereka terlalu kuat.
Suatu malam, mereka memutuskan untuk mengadakan kontes makan sabun. Mereka berkumpul di gedung terbengkalai, masing-masing dengan persediaan sabun mereka. Mereka mulai makan dan makan, mencoba saling mengalahkan. Namun kemudian terjadi sesuatu yang aneh. Sabun mulai bergerak di dalam tubuh mereka. Rasanya seperti sedang merayap melalui pembuluh darah mereka, menyebar seperti virus.
Mereka berteriak kesakitan saat sabun mengkonsumsi mereka dari dalam. Tubuh mereka berputar dan melengkung, kulit mereka berubah menjadi zat sabun transparan. Mereka tidak lagi manusia, tetapi makhluk yang terbuat sepenuhnya dari sabun.
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada mereka setelah itu. Beberapa mengatakan mereka masih mengintai dalam bayangan, menunggu korban yang tidak curiga untuk menarik mereka ke dalam kecanduan makan sabun mereka. Yang lain mengatakan mereka meleleh dalam hujan, tubuh sabun mereka terbawa oleh air ke saluran pembuangan.
Namun satu hal yang pasti: siswa yang kecanduan makan sabun belajar pelajaran mereka dengan cara yang sulit. Terkadang, hal-hal yang kita inginkan bisa mengkonsumsi kita sepenuhnya.
Beberapa waktu setelah insiden itu, ada rumor bahwa gedung terbengkalai tempat mereka mengadakan kontes makan sabun menjadi terkutuk. Orang-orang di sekitar kota melaporkan suara-suara aneh di malam hari dan bayangan misterius yang terlihat di dalam gedung. Tak satu pun dari mereka yang berani masuk ke dalam gedung tersebut karena merasa ada kekuatan jahat yang mengintai di dalamnya.
Beberapa tahun kemudian, sebuah perusahaan raksasa sabun membuka pabrik di dekat kota kecil itu. Mereka menjanjikan pekerjaan dan kemakmuran bagi warga setempat. Namun, ketika pabrik itu mulai beroperasi, orang-orang melaporkan aroma yang aneh dan tidak enak dari pabrik tersebut.
Beberapa orang bahkan mengeluh tentang perasaan mual dan pusing ketika berada di dekat pabrik. Namun, tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi di dalam pabrik tersebut karena tak seorang pun yang bekerja di sana memberikan informasi yang jelas.
Beberapa orang merasa bahwa ada koneksi antara kecanduan makan sabun siswa SMA yang terkena kutukan dengan pabrik sabun yang mencurigakan tersebut. Namun, tidak ada yang bisa membuktikan bahwa keduanya memiliki hubungan apa pun.
Kota kecil itu tetap berada dalam ketakutan dan kecemasan, meskipun telah berlalu bertahun-tahun sejak insiden kecanduan makan sabun siswa SMA. Mereka telah belajar bahwa keinginan yang kuat dapat menghancurkan hidup mereka dan bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan seimbang dan bijaksana.
Namun, ketakutan dan kecurigaan warga terhadap pabrik sabun baru tidak berakhir di situ. Seorang wartawan muda bernama Maya, yang baru saja dipekerjakan oleh surat kabar lokal, merasa tertarik dengan aroma aneh yang terus tercium dari pabrik tersebut. Dia memutuskan untuk melakukan investigasi secara diam-diam.
Maya memasuki pabrik melalui pintu samping pada malam hari. Dia berjalan melewati mesin-mesin besar dan bahan kimia yang berbahaya, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam pabrik tersebut. Namun, ketika dia sampai di ruangan terakhir, dia melihat sesuatu yang menakutkan.
Di hadapannya ada tong-tong besar yang diisi dengan sabun cair. Dia menyadari bahwa aroma aneh yang dia cium selama ini berasal dari sabun cair itu. Tetapi yang lebih mengejutkan, dia melihat ada sesuatu yang bergerak di dalam sabun cair itu, seperti cacing berwarna-warni.
Maya terkejut dan merasa ketakutan. Dia segera keluar dari pabrik dan menulis artikel tentang apa yang dia lihat. Namun, pabrik itu menyangkal segala tuduhan yang dilontarkan oleh Maya dan menuduhnya mencemarkan nama baik perusahaan.
Beberapa hari setelah artikel itu terbit, Maya menghilang secara misterius. Tak seorang pun tahu di mana dia pergi dan apa yang terjadi padanya. Namun, beberapa orang yakin bahwa perusahaan sabun itu terlibat dalam hilangnya Maya.
Kota kecil itu kembali dilanda ketakutan dan kecurigaan. Warga khawatir bahwa perusahaan sabun itu mungkin sedang melakukan eksperimen rahasia yang berbahaya. Mereka bertekad untuk mencari tahu kebenaran di balik pabrik sabun itu dan menyelamatkan kota mereka dari bahaya yang mengancam.
Namun, mereka menyadari bahwa keinginan mereka untuk mengetahui kebenaran bisa mengarahkan mereka pada bahaya yang lebih besar. Mereka belajar dari pengalaman siswa SMA yang kecanduan makan sabun bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan seimbang dan bijaksana. Tapi apakah itu sudah cukup untuk menyelamatkan mereka dari kejahatan yang mungkin terjadi di pabrik sabun itu, hanya waktu yang bisa memberikan jawaban.
ns 15.158.61.48da2