Namaku Reni, usia 27 tahun. Kulitku kuning langsat dengan rambut panjang dan lurus. Tinggiku 165 cm dan berat 51 kg. Aku telah menikah setahun lebih. Aku berasal dari keluarga Minang yang terpandang. Banyak yang bilang kalau wajahku mirip dengan aktris dan model Mira Asmara. Saat ini aku bekerja pada sebuah Bank pemerintah yang cukup terkenal.
3144Please respect copyright.PENANArrDEy2kYJr
Suamiku Ikhsan adalah seorang staf pengajar pada sebuah perguruan tinggi swasta di kota Padang. Di samping itu, ia juga memiliki beberapa usaha perbengkelan.
3144Please respect copyright.PENANAXlbQu50KDZ
Kami menikah setelah sempat berpacaran kurang lebih tiga tahun. Perjuangan kami cukup berat dalam mempertahankan cinta dan kasih sayang. Di antara sekian banyak halangan yang kami temui adalah ketidaksetujuan dari pihak orang tua kami. Sebelumnya aku telah dijodohkan oleh orang tuaku dengan seorang pengusaha.
3144Please respect copyright.PENANA7FhIa8FEYT
Bagaimanapun, kami dapat juga melalui semua itu dengan keyakinan yang kuat hingga kami akhirnya bersatu. Kami memutuskan untuk menikah tapi kami sepakat untuk menunda dulu punya anak. Aku dan Bang Ikhsan cukup sibuk sehingga takut nantinya tak dapat mengurus anak.
3144Please respect copyright.PENANA9N4DaLh9OX
Kehidupan kami sehari-hari cukup mapan dengan keberhasilan kami memiliki sebuah rumah yang asri di sebuah lingkungan yang elite dan juga memiliki dua unit mobil sedan keluaran terbaru hasil usaha kami berdua. Begitu juga dalam kehidupan seks tiada masalah di antara kami. Ranjang kami cukup hangat dengan 4-5 kali seminggu kami berhubungan suami istri. Aku memutuskan untuk memakai program KB dulu agar kehamilanku dapat kuatur.
3144Please respect copyright.PENANAxO9yjexMvE
Aku pun rajin merawat kecantikan dan kebugaran tubuhku agar suamiku tidak berpaling dan kehidupan seks kami lancar.
3144Please respect copyright.PENANAoqRQdanhcQ
Suatu waktu, atas loyalitas dan prestasi kerjaku yang dinilai bagus, maka pimpinan menunjukku untuk menempati kantor baru di sebuah kabupaten baru yang merupakan sebuah kepulauan di daerah Mentawai. Aku merasa bingung untuk menerimanya dan tidak berani memutuskannya sendiri. Aku harus merundingkannya dulu dengan suamiku. Bagiku naik atau tidaknya statusku sama saja, yang penting untukku adalah keluarga dan perkawinanku.
3144Please respect copyright.PENANAoBn7N3OnVT
Tanpa aku duga, suamiku ternyata sangat mendorongku agar tidak melepaskan kesempatan ini. Inilah saatnya bagiku untuk meningkatkan kinerjaku yang biasa-biasa saja selama ini, katanya. Aku bahagia sekali. Rupanya suamiku orangnya amat bijaksana dan pengertian. Sayang orang tuaku kurang suka dengan keputusan itu. Begitu juga mertuaku. Bagaimanapun, kegundahan mereka akhirnya dapat diatasi oleh suamiku dengan baik. Bahkan akhirnya mereka pun mendorongku agar maju dan tegar. Suamiku hanya minta agar aku setiap minggu pulang ke Padang agar kami dapat berkumpul. Aku pun setuju dan berterima kasih padanya.
3144Please respect copyright.PENANAUvQpNp1MxR
Aku pun pindah ke pulau yang jika ditempuh dengan naik kapal motor dari Padang akan memerlukan waktu selama 5 jam saat cuacanya bagus. Suamiku turut serta mengantarku. Ia menyediakan waktu untuk bersamaku di pulau selama seminggu.
3144Please respect copyright.PENANAW3DasBqaE0
Di pulau itu aku disediakan sebuah rumah dinas lengkap dengan prasarananya kecuali kendaraan. Jarak antara kantor dan rumahku hanya dapat ditempuh dengan naik ojek karena belum adanya angkutan di sana.
3144Please respect copyright.PENANAastpheuANY
Hari pertama kerja aku diantar oleh suamiku dan sorenya dijemput. Suamiku ingin agar aku betah dan dapat secepatnya menyesuaikan diri di pulau ini. Memang prasarananya belum lengkap. Rumah-rumah dinas yang lainnya pun masih banyak yang kosong.
3144Please respect copyright.PENANAgEypE8BRMt
Selama di pulau suamiku tidak lupa memberiku nafkah batin karena nantinya kami hanya akan bertemu seminggu sekali. Aku menyadari benar hal itu. Karena itu kami pun mereguk kenikmatan badaniah sepuas-puasnya selama suamiku ada di pulau ini.
3144Please respect copyright.PENANAKHbFBmMgdk
Suamiku dalam tempo singkat telah dapat berkenalan dengan beberapa tetangga yang jaraknya lumayan jauh. Ia juga mengenal beberapa tukang ojek hingga tanpa kusangka suatu hari ia menjemputku pakai sepeda motor. Rupanya ia meminjamnya dari tukang ojek kenalannya.
3144Please respect copyright.PENANAhdaYGg9ViV
Salah satu tukang ojek yang dikenal suamiku adalah Pak Sitorus. Pak Sitorus ini adalah laki-laki berusia 50 tahun. Ia tinggal sendirian di pulau itu sejak istrinya meninggal dan kedua anaknya pergi mencari kerja ke Jakarta.
3144Please respect copyright.PENANANiB6cexPHH
Laki-laki asal tanah Batak itu harus memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya di pulau itu dengan kerja sebagai tukang ojek. Pak Sitorus, yang biasa dipanggil Pak Sitor, orangnya sekilas terlihat kasar dan keras namun jika telah kenal, sebetulnya ia cukup baik. Menurut suamiku, yang sempat bicara panjang lebar dengan Pak Sitor, dulunya ia pernah tinggal di Padang yaitu di Muara Padang sebagai buruh pelabuhan. Suatu saat ia ingin mengubah nasibnya dengan berdagang namun bangkrut. Untunglah ia masih punya sepeda motor sehingga menjadi tukang ojek.
3144Please respect copyright.PENANAJgzUAuLLuo
Hampir tiap akhir pekan aku pulang ke Padang untuk berkumpul dengan suamiku. Yang namanya pasangan muda tentu saja kami tidak melewatkan saat kebersamaan di ranjang. Saat aku pulang, aku menitipkan rumah dinasku pada Pak Sitor karena suamiku bilang ia dapat dipercaya. Aku pun menuruti kata-kata suamiku.
3144Please respect copyright.PENANAyNirjOopG2
Kadang-kadang aku diberi kabar oleh suamiku bahwa aku tidak usah pulang karena ia yang akan ke pulau. Sering kali suamiku bolak-balik ke pulau hanya karena kangen padaku. Sering kali pula ia memakai sepeda motor Pak Sitor dan memberinya uang lebih.
3144Please respect copyright.PENANAGn21XPes2D
Suamiku telah menganggap Pak Sitor sebagai sahabatnya karena sesekali saat ia ke pulau, Pak Sitor diajaknya makan ke rumah. Sebaliknya, Pak Sitor pun sering mengajak suamiku jalan-jalan di pantai yang cukup indah itu.
3144Please respect copyright.PENANAKD6iu8Diwc
Suamiku sering memberi Pak Sitor uang lebih karena ia akan menjagaku dan rumahku jika aku ditinggal. Sejak saat itu aku pun rutin diantar jemput Pak Sitor jika ke kantor. Tidak jarang ia membawakanku penganan asli pulau itu. Aku pun menerimanya dengan senang hati dan berterima kasih. Kadang aku pun membawakannya oleh-oleh jika aku baru pulang dari Padang.
3144Please respect copyright.PENANApVCaXRG4Or
***
3144Please respect copyright.PENANA554SmhhhMG
Setelah beberapa bulan aku tugas di pulau itu dan melalui rutinitas seperti biasanya, suamiku datang dan memberiku kabar bahwa ia akan disekolahkan ke Australia selama 1,5 tahun. Ini merupakan bea siswa untuk menambah pengetahuannya. Aku tahu bea siswa ini merupakan obsesinya sejak lama. Aku pun bisa menerimanya. Aku pikir itu demi masa depan dan kebahagiaan kami juga nantinya sehingga tidak jadi masalah bagiku.
3144Please respect copyright.PENANAoqRQiMbtpx
Sebelum berangkat, suamiku sempat berpesan agar aku jangan segan-segan minta tolong kepada Pak Sitor sebab suamiku telah meninggalkan pesan pada Pak Sitor untuk menjagaku. Suamiku pun menitipkan uang yang harus aku serahkan pada Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAZgZEXu3spT
Sejak suamiku di luar negeri, kami sering telpon-teleponan. Kadang aku bermasturbasi bersama suamiku lewat telepon. Itu sering kami lakukan untuk memenuhi libido kami berdua. Akibatnya, tagihan telepon pun meningkat. Aku tidak memperdulikannya. Saat melakukannya dengan suamiku, aku mengkhayalkan dia ada dekatku. Tidak masalah jarak kami berjauhan.
3144Please respect copyright.PENANAQyp678qvXD
Aku mulai jarang pulang ke Padang karena suamiku tidak ada. Paling aku pulang sebulan sekali. Itu pun aku cuma ke rumah orang tuaku. Rumahku di Padang aku titipkan pada saudaraku.
3144Please respect copyright.PENANArZlu0WWhqz
Aku melewatkan hari-hariku di pulau dengan kesibukan seperti biasanya. Begitu juga Pak Sitor yang rutin mengantarjemputku.
3144Please respect copyright.PENANA4iuyne6BBx
Suatu saat ketika aku pulang, Pak Sitor mengajakku untuk jalan-jalan keliling pantai. Aku tahu ia dulu memang sering membawa suamiku jalan-jalan ke pantai. Tapi saat ia mengajakku, kutolaknya dengan halus. Aku merasa tidak enak. Apa nanti kata teman kantorku jika melihatnya. Kebetulan saat itu pun aku sedang tidak mood sehingga aku merasa lebih tenang di rumah saja. Di rumah aku beres-beres dan berbenah pekerjaan kantor.
3144Please respect copyright.PENANAzFxp7C6Xm3
Akhir-akhir ini, aku merasakan bahwa Pak Sitor amat memperhatikanku. Tidak jarang sore-sore ia datang sekedar memastikan aku tidak apa-apa. Ia dapat dipercaya untuk masalah keamanan sebab di pulau itu ia amat disegani dan berpengaruh.
3144Please respect copyright.PENANAgJH7Zy2qVh
Kusadari kadang saat berboncengan, tanpa sengaja dadaku terdorong ke punggung Pak Sitor. Biasanya itu terjadi saat ia menghindari lubang atau saat ia mengerem. Aku maklum, itulah risikonya jika aku berboncengan sepeda motor. Semakin lama, hal seperti itu semakin sering terjadi sehingga akhirnya aku jadi terbiasa. Sesekali aku juga merangkul pinggangnya jika aku duduknya belum pas di atas jok motornya. Aku rasa Pak Sitor pun sempat merasakan kelembutan payudaraku yang bernomer 34b ini. Aku menerima saja kondisi ini sebab di pulau ini memang tak ada angkutan. Jadi aku harus bisa membiasakan diri dan menjalaninya. Tak bisa dibandingkan dengan di Padang di mana aku terbiasa menyetir sendiri kalau pergi ke kantor.
3144Please respect copyright.PENANAgSb8SGQsJ2
Pada suatu Jumat sore sehabis jam kerja, Pak Sitor datang kerumahku. Seperti biasanya, ia dengan ramah menyapaku dan menanyakan keadaanku. Ia pun kupersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
3144Please respect copyright.PENANApsOsfpjoF5
Sore itu aku telah selesai mandi dan sedang menonton televisi. Kembali Pak Sitor mengajakku jalan ke pantai. Aku keberatan sebab aku masih agak capai. Lagipula aku agak kesal dengan kesibukan suamiku dalam beberapa pekan terakhir ini. Tiap kali kutelepon, seperti yang terakhir kulakukan tadi, ia tidak bisa terlalu lama berbincang-bincang. Alasannya lagi sibuk menyiapkan thesis. Aku mulai merasa kurang diperhatikan.
3144Please respect copyright.PENANASfMuNWISad
“Kalau gitu, kita main catur saja, Bu… Gimana?” Pak Sitor mencoba mencari alternatif.
3144Please respect copyright.PENANAUKl9tx0Pkv
Dulu ia memang sering main catur dengan suamiku. Akhirnya aku pun setuju. Lumayanlah, untuk menghilangkan kesuntukanku saat itu. Aku lalu main catur dengan laki-laki itu.
3144Please respect copyright.PENANAmxMEsh7NuT
Tak terasa, waktu berlalu sangat cepat. Sudah beberapa ronde kami bermain. Beberapa kali pula aku mengalahkannya. Taruhannya adalah siapa yang kalah harus dikalungi lehernya dengan sebuah botol yang diikat tali. Semakin sering kalah, semakin banyak botol yang harus dikalungkan padanya.
3144Please respect copyright.PENANApbuMxN2Jtu
Aku pun tertawa-tawa karena semakin banyak botol yang dikalungkan ke leher Pak Sitor. Aku sendiri sampai saat itu cuma dikalungi satu botol.
3144Please respect copyright.PENANArjGoDAKbHG
Seumur hidupku, baru kali ini aku mau bicara bebas dan akrab dengan laki-laki selain suamiku. Biasanya tidak semua laki-laki dapat bebas berbicara denganku. Aku termasuk tipe orang yang membatasi dalam berhubungan dengan lawan jenis sehingga tidak heran jika aku sering dicap sombong oleh kebanyakan lelaki yang kurang kukenal. Anehnya, dengan Pak Sitor aku bisa bicara apa adanya, akrab dan ceplas-ceplos. Mungkin karena kami telah saling mengenal dan juga karena aku merasa membutuhkan tenaganya di pulau ini.
3144Please respect copyright.PENANAhBIhYjMgo1
Tanpa terasa, telah lama kami bermain catur sejak sore tadi. Jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Di luar rupanya telah turun hujan deras diiringi petir yang bersahut-sahutan. Kami pun mengakhiri permainan catur kami. Aku lalu membersihkan mukaku ke belakang.
3144Please respect copyright.PENANAB3UVMVIz7r
“Pak, kita ngopi dulu, yuk..? Biar nggak ngantuk,” kataku menawarinya.
3144Please respect copyright.PENANA2nF7SINqD3
Saat itu di pulau penduduknya telah pada tidur. Yang terdengar hanya suara hujan dan petir. Setelah menghabiskan kopinya, Pak Sitor minta izin pulang karena hari telah larut. Aku tidak sampai hati sebab cuaca tidak memungkinkan ia pulang. Rumahnya pun cukup jauh. Lagi pula aku kuatir jika nanti ia tersambar petir.
3144Please respect copyright.PENANAHdAEaYjzSk
Lalu aku tawarkan agar ia tidur di ruang tamuku saja. Akhirnya ia menerima tawaranku. Aku memberinya sebuah bantal dan selimut karena cuaca sangat dingin saat itu.
3144Please respect copyright.PENANAv2rwvGjmS1
Tiba-tiba listrik padam. Aku sempat kaget. Baru kuingat, di pulau itu jika hujan lebat biasanya aliran listrik sering padam. Untunglah Pak Sitor punya korek api dan membantuku mencari lampu minyak di ruang tengah. Lampu kami hidupkan. Satu untuk di kamarku dan yang satu lagi untuk di ruang tamu tempat Pak Sitor tidur.
3144Please respect copyright.PENANAJOnsd9FWSD
Aku lalu minta diri untuk lebih dulu tidur sebab aku merasa capai. Aku pun pergi ke kamar untuk tidur. Di luar hujan turun dengan derasnya seolah pulau ini akan tenggelam.
3144Please respect copyright.PENANAiDtSaQgVqN
Aku berusaha untuk tidur namun ternyata tidak bisa. Ada rasa gelisah yang menghalangiku untuk terlelap. Petir menggelegar begitu kerasnya.
3144Please respect copyright.PENANAipwMo2plAy
Akhirnya kuputuskan pergi ke ruang tamu saja. Hitung-hitung memancing kantuk dengan ngobrol bareng Pak Sitor. Rasa khawatirku pun bisa berkurang sebab aku merasa ada yang melindungi.
3144Please respect copyright.PENANAlWKksDXvbj
Sesampainya di ruang tamu, kulihat Pak Sitor masih berbaring namun matanya belum tidur. Ia kaget, disangkanya aku telah tidur. Aku lalu duduk di depannya dan bilang nggak bisa tidur.
3144Please respect copyright.PENANAsnqjzhY9yl
Ia cuma tersenyum dan bilang mungkin aku ingat suamiku.
3144Please respect copyright.PENANAemaT7jTUKC
Padahal saat itu aku masih sebal dengan kelakuan suamiku. Aku cuma tersenyum kecut dan mengatakan kalau badanku rasanya pegal-pegal.
3144Please respect copyright.PENANAfNTGQ5K21p
“Kalau begitu, biar saya pijati, Bu,” kata Pak Sitor sigap.
3144Please respect copyright.PENANAuzSppcgFlW
“Orang-orang bilang, pijatan saya enak, lho,” katanya lagi sambil mengacungkan jempol.
3144Please respect copyright.PENANA8K2uTH5mFY
Aku tersenyum mendengar promosinya. Aku lalu duduk membelakanginya sementara Pak Sitor memijatiku, mulai dari kepala, kedua pundakku, sampai kedua lenganku. Mau tak mau harus kuakui, pijatannya memang mantap.
3144Please respect copyright.PENANAzFJvsNMxIq
Sambil memijatiku, Pak Sitor mengajakku ngobrol tentang apa saja, terutama tentang keluargaku dan suamiku.
3144Please respect copyright.PENANAonyeH2EfBi
Karena masih kesal dengan suamiku, tanpa sengaja kucurahkan kekesalanku. Aku tahu, mestinya aku tidak boleh bilang suasana hatiku saat itu tentang suamiku pada Pak Sitor namun entah mengapa kata-kata itu meluncur begitu saja. Aku merasa senang mendapatkan teman untuk curhat. Pak Sitor mendengarkan dengan seksama semua detail ceritaku. Tak terasa sudah hampir satu jam aku membeberkan semua rahasia pernikahanku kepada Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAwPtqQlYghE
Dengan cara bijaksana dan kebapakan tanpa sama sekali berkesan menggurui, sesekali ia menanggapi dan menyemangati aku yang belum banyak merasakan asam garam perkawinan. Dalam suasana cahaya lampu yang temaram dan obrolan kami yang cukup hangat, aku tidak menyadari kapan Pak Sitor pindah duduk ke sampingku.
3144Please respect copyright.PENANAulbo6ptNON
Aku pun membiarkan saja saat Pak Sitor, sambil terus memijatiku, meraih jemariku yang dilingkari cincin berlian perkawinanku dan meremas-remasnya. Lalu aku malah merebahkan kepalaku di dadanya. Aku merasa terlindungi dan merasa ada yang menampung beban pikiranku selama ini.
3144Please respect copyright.PENANAfT8w4rZnjH
Pak Sitor pun membelai rambutku seakan aku adalah istrinya. Bibirnya terus bergerak ke balik telingaku dan menghembuskan nafasnya yang hangat. Aku terlena dan membiarkannya berbuat seperti itu. Perlahan ia mulai menciumi telingaku. Aku mulai terangsang ketika ia terus melakukannya dengan lembut.
3144Please respect copyright.PENANANciyCUM72j
Bibirnya pun terus bergeser sedikit demi sedikit ke bibirku. Saat kedua bibir kami bertemu, seperti ada aliran listrik yang mengaliri sekujur tubuhku.
3144Please respect copyright.PENANA7AFvU7sF8o
Aku seperti terhipnotis. Aku seperti tak peduli bahwa saat itu aku sedang dicumbui oleh laki-laki yang bukan suamiku. Aku tahu itu adalah perbuatan yang terlarang… tapi aku tak kuasa menolaknya. Aku melakukannya dalam kesadaran penuh… dan aku pun menikmatinya. Aku mulai merasakan basah di sekitar pangkal pahaku…
3144Please respect copyright.PENANAYNnDJ7OohP
Mungkin aku telah salah langkah dan salah menilai orang. Jelas bahwa Pak Sitor sama sekali tak merasa sungkan memperlakukanku seperti itu. Ia pun seolah tahu benar apa yang harus diperbuatnya terhadap diriku untuk membuatku terbuai dalam dekapannya. Seolah-olah ia telah menyimpan hasrat yang mendalam terhadap diriku selama ini.
3144Please respect copyright.PENANAQub3ryV7NS
Malam ini adalah kesempatan yang telah ditunggu-tunggunya… Anehnya, aku seperti tak mampu menahan sepak terjangnya. Padahal yang pantas berbuat seperti itu terhadapku hanyalah suamiku tercinta. Sepertinya telah tertutup mata hatiku oleh nafsu dan gairahku yang juga menuntut pelampiasan.
3144Please respect copyright.PENANAsawFqpBzLD
Dengan demikian, Pak Sitor pun bebas mengulum bibirku beberapa saat. Aku tak tahu setan apa yang telah merasuki kami berdua. Yang jelas, aku pun membalas ciumannya sambil menutup kedua mataku menikmatinya.
3144Please respect copyright.PENANAabCmtu4Ga3
Sementara itu, tangan Pak Sitor juga tidak mau tinggal diam. Melihat penerimaanku, ia pun semakin berani. Dengan alasan meneruskan pijatannya, ia mulai merabai buah dadaku yang terbungkus BH dan pakaian tidur.
3144Please respect copyright.PENANAHRFo16QNsb
Aku pun mendesah di dalam pelukannya. Aku benar-benar terlena menikmati gerayangan tangannya di tubuhku. Pak Sitor pun tampak semakin bergairah karenanya.
3144Please respect copyright.PENANAKrj9xalVlV
Dalam hati aku takjub kami bisa berhubungan sampai sejauh itu tanpa pernah kami bayangkan sebelumnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Semuanya mengalir begitu saja secara naluriah di antara sepasang manusia berlainan jenis kelamin yang masing-masing memiliki nafsu birahi terpendam. Apalagi suasana malam yang gelap yang diguyur hujan lebat di pedalaman sebuah pulau benar-benar mendukung kegiatan kami. Aku pun merasa nyaman dalam pelukan dan buaian Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANALLcSlr2XoE
“Bu Reni,” tiba-tiba Pak Sitor berkata pelan.
3144Please respect copyright.PENANAkkwVmzNvRK
“Pijatannya diteruskan di kamar Ibu saja, ya?” pintanya. “Biar Ibu saya pijat seluruh badan sambil diluluri dengan body lotion…”
3144Please respect copyright.PENANAUbTkDVK0NZ
Sebetulnya aku terkejut dengan permintaannya. Itu berarti aku harus dipijat telanjang oleh Pak Sitor. Akan tetapi entah mengapa, aku malah jadi bergairah menerima tawarannya. Apalagi suasana malam itu yang gelap dan diiringi hujan lebat begitu mendukung.
3144Please respect copyright.PENANABTTSJjeAos
“Boleh, Pak…” kataku pelan dengan suara serak karena gairah yang menghentak.
3144Please respect copyright.PENANAFVzNlsFbw5
Aku menurut saja saat dibimbing Pak Sitor ke kamar tidur sambil bergandengan tangan. Direbahkannya tubuhku di atas ranjang yang biasa kugunakan untuk bercinta hanya dengan suamiku. Namun kini yang berada di sampingku bukanlah suamiku, melainkan seorang laki-laki tukang ojek sepantaran ayahku yang seharusnya tidak pantas untukku.
3144Please respect copyright.PENANA4eWEASg9lT
Saat itu juga aku tahu akan terjadi sesuatu yang terlarang di antara kami berdua. Aku tak pernah telanjang di hadapan laki-laki, kecuali suamiku. Entah apa yang menyihirku, yang membuatku memasrahkan diri pada laki-laki ini. Semuanya seolah berjalan begitu cepat dan mengalir begitu saja. Aku pun terhanyut terbawa aliran nafsu yang dibangkitkan Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAbx2JP1Ld1U
Pak Sitor lalu menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Sedang lampu di luar telah ia matikan tadi.
3144Please respect copyright.PENANAjC3ydqgDx4
Aku diam saja menanti apa yang akan diperbuatnya padaku. Padahal selama ini aku tidak pernah sekali pun memberi hati jika ada laki-laki lain yang iseng merabaku dan menggodaku. Saat di Padang dulu, sebetulnya banyak rekan sekerjaku yang masih muda dan gagah berusaha iseng menggodaku. Kadang mereka dengan gigih mengajakku kencan atau sekedar makan berdua walau tahu aku sudah bersuami. Aku tak pernah melayani mereka. Aku termasuk wanita yang menjunjung tinggi kesucian dan kehormatan sesuai dengan yang selalu diajarkan orang tua dan agamaku.
3144Please respect copyright.PENANATETv49jrCy
Sekarang semua itu musnah tak berbekas. Di hadapan Pak Sitor, aku sudah terbaring tak berdaya. Pasrah untuk mengikuti apa yang akan diperbuatnya terhadapku. Aku akan ditelanjangi. Seluruh tubuhku akan dipijati dan dirabainya. Aku tahu aku melakukan pencemaran terhadap pernikahanku… tapi aku pun tak bisa menahan rasa basah yang mulai menggelora di sekitar pangkal pahaku…
3144Please respect copyright.PENANAEKrHGmHOid
Pak Sitor mulai melepaskan pakaianku satu per satu, mulai dari kaosku, lalu celana panjangku. Aku hanya memejamkan mataku saat ditelanjangi oleh Pak Sitor. Aku semakin buta oleh nafsu yang mulai menggebu-gebu merasuki jiwa dan tubuhku. Bahkan sepertinya aku tak sabar menanti tindakan Pak Sitor selanjutnya. Akhirnya bra dan celana dalam kremku pun terlempar ke lantai. Lengkaplah sudah sekarang kepolosanku di hadapannya. Sejenak sempat kulihat Pak Sitor menelan ludah menatap tubuh bugilku yang putih mulus.
3144Please respect copyright.PENANAEITwelty4l
Selesai menelanjangi aku, gantian dirinya yang melepaskan pakaiannya satu per satu hingga lapis terakhir. Aku merasa tegang saat menungguinya mencopoti pakaiannya sambil terbaring bugil di ranjang. Rasanya lama sekali. Vaginaku terasa basah karena menahan gairah. Kuperhatikan tubuhnya yang hitam. Meskipun sudah tua namun ototnya masih terukir jelas. Ada gambar tattoo tengkorak di lengannya.
3144Please respect copyright.PENANAm1ifhsJFkz
Saat Pak Sitor membuka celana dalamnya, di bawah temaram lampu, aku bisa melihat ternyata penisnya tidak disunat! Aku berusaha menyembunyikan keterkejutanku dan bersikap wajar supaya ia tak merasa tersinggung.
3144Please respect copyright.PENANAA9HTXwzCNt
Jantungku semakin berdebar-debar saat kami sudah sama-sama bugil dan ia mendekati tubuhku.
3144Please respect copyright.PENANAsE0RCdcGOr
Kurasa dia adalah laki-laki yang keras dan hanya sedikit memiliki kelembutan. Itu aku ketahui saat ia mulai merabai tubuhku yang polos.
3144Please respect copyright.PENANAEAPYxcxzGA
Aku tersentak ketika Ia mulai memeluk dan menciumiku. Diciuminya aku dari leher hingga belahan dadaku dengan kasar. Digigitinya bagian-bagian sensitifku sehingga menimbulkan cupangan. Rabaan tangannya yang kasar mulanya membuatku kesakitan tapi akhirnya aku pun jadi terangsang.
3144Please respect copyright.PENANAn6xI7RC94X
Suamiku jika merabaiku cukup hati-hati. Nyata perbedaannya dengan Pak Sitor yang lebih kasar. Tampaknya ia sudah lama tidak berhubungan badan dengan wanita. Sekarang akulah yang jadi sarana pelampiasan nafsunya setelah sekian lama. Aku tak kuasa menolak tindakannya pada diriku. Yang jelas aku merasa sangat terangsang disentuh dengan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan oleh suamiku. Birahiku pun naik.
3144Please respect copyright.PENANAxvD6usB2jX
Tiba-tiba air mataku sempat menetes karena tersirat penyesalan telah menodai perkawinanku. Namun percuma saja, sekarang semuanya sudah terlambat. Pak Sitor semakin asyik dengan tindakannya. Tiap jengkal tubuhku dijamahnya tanpa terlewatkan seinci pun. Kekuatan Pak Sitor telah menguasai diriku. Aku membiarkan saja ia terus merangsangi diriku. Tubuhku pun berkeringat tidak tahan terhadap rasa geli bercampur gairah.
3144Please respect copyright.PENANAZ0UJfLgm55
Lalu mulutnya turun ke selangkanganku. Ia sibakkan kedua kakiku yang putih bersih itu. Di situ lidahnya bermain menjilati klitorisku. Kepalaku miring ke kiri dan ke kanan menahan gejolak yang melandaku. Peganganku hanya kain sprei yang aku tarik karena desakan itu. Kedua kakiku pun menerjang dan menghentak tidak tahan atas gairah yang melandaku.
3144Please respect copyright.PENANAD9pRNdlJud
Beberapa menit kemudian aku orgasme. Pak Sitor dengan mulutnya menelan air orgasmeku itu. Badanku lemas tak bertenaga. Mataku pun terpejam.
3144Please respect copyright.PENANAKQpsOrldc0
Setelah beristirahat beberapa saat, aku kembali dibangkitkan oleh Pak Sitor dengan cara diciumi balik telingaku hingga liang kehormatanku. Di sana jarinya ia masukkan. Ia pun mulai mengacak-acak liang kewanitaanku lalu mempermainkan celahnya.
3144Please respect copyright.PENANAD7s2fBgAZj
Sambil menikmati goyangan jari-jarinya di dalam vaginaku, aku semakin sadar jika Pak Sitor telah lama merencanakan ini. Bisa jadi telah lama ia berobsesi untuk meniduriku karena sama sekali tak nampak keraguan dalam seluruh tindakannya mencabuliku. Berarti ia memang telah berencana melanggar amanat suamiku dan menguasaiku.
3144Please respect copyright.PENANACI81sqFJTl
Di satu pihak aku memandangnya sebagai ular berkepala dua. Anehnya, di lain pihak, aku ikut merasa senang ia berhasil mewujudkan rencana rahasianya itu terhadapku! Sekarang aku menikmati sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya…
3144Please respect copyright.PENANAiWm0BHJW4e
Pikiran yang memenuhi benakku pun terputus karena aku lalu mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya oleh tangan Pak Sitor. Badanku telah basah oleh keringat. Aku benar-benar merasa lemas.
3144Please respect copyright.PENANABD77qiwebJ
Pak Sitor lalu mengambil gelas dan menuangkan air putih dari sebotol air mineral yang ada di mejaku. Dibantunya aku untuk duduk dan minum. Dalam beberapa teguk, air dalam gelas itu kuhabiskan. Pak Sitor lalu menuangkan lagi air untuk diminumnya sendiri ke gelas yang sama. Aku duduk di tempat tidur sambil bersandar ke dinding memperhatikannya.
3144Please respect copyright.PENANAzdKRP35Rge
“Ibu masih mau minum lagi?” tanya Pak Sitor selesai menghabiskan air di gelas.
3144Please respect copyright.PENANAQhYDIfEGrj
Karena masih haus, aku pun mengangguk. Pelan-pelan kuminum air dari gelas yang baru saja dipakai oleh Pak Sitor. Nikmat sekali rasanya. Sekarang giliran Pak Sitor yang memperhatikanku menghabiskan minumanku sambil tangannya mengelus-elus pundak dan leherku. Aku mulai merasa nyaman berada dalam dekapan lelaki itu.
3144Please respect copyright.PENANAi18CiQSoRJ
“Sudah?” tanyanya saat kuulurkan gelas yang kosong kepadanya.
3144Please respect copyright.PENANAZbDxFeZn5t
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum malu karena Pak Sitor yang bugil itu menatap mataku dalam-dalam sambil mendekap tubuhku yang juga bugil. Lalu dilepaskannya dekapannya dari tubuhku untuk meletakkan gelas kosong kembali ke atas meja.
3144Please respect copyright.PENANAjUUCiK9Frq
Saat kembali ke ranjang, Pak Sitor minta izin padaku untuk memasukkan penisnya ke lubang kehormatanku. Walaupun kami sudah sama-sama bugil dan aku pun telah dicabuli oleh Pak Sitor, aku masih merasa ragu.
3144Please respect copyright.PENANAFNz9I5Odqw
Aku lalu menggeleng tidak setuju karena khawatir konsekuensinya. Liang kehormatanku akan tercemar oleh cairan laki-laki lain. Aku merasa telah terlalu jauh berkhianat pada suamiku. Bagiku cukuplah tindakannya tadi dan tidak usah diteruskan lagi hingga penetrasi.
3144Please respect copyright.PENANAZGKwoUoO8i
Aku mengambil pakaianku yang berceceran dan bersiap mengenakannya kembali.
3144Please respect copyright.PENANAV1VVSMQO3r
Dari luar, Pak Sitor tampak mau menerima perkataanku dan tidak meneruskan niatnya. Akan tetapi, aku bisa melihat ada rasa kecewa yang dalam di matanya. Ia tampak gelisah. Aku bisa bayangkan dirinya yang telah terobsesi untuk menyenggamaiku. Aku lihat penisnya sebetulnya telah siap memasuki diriku jika aku izinkan. Panjangnya melebihi milik suamiku dan agak bengkok dengan diameter yang melebar.
3144Please respect copyright.PENANAUXbHNrrbyg
Akhirnya Pak Sitor minta aku untuk membantunya klimaks dengan mengulum penisnya. Satu kali saja, katanya, sebelum kami menyudahi permainan terlarang kami malam itu.
3144Please respect copyright.PENANAzerhpdmWHr
Aku ragu. Aku dan suamiku saja selama ini tak pernah saling melakukan oral sex. Suamiku tak pernah melakukannya kepadaku, demikian juga sebaliknya. Padahal kami selalu menjaga kebersihan wilayah sensitif kami. Sedangkan aroma penis Pak Sitor lebih bau. Kelihatannya sih tak terlalu bersih. Selain nampaknya Pak Sitor memang kurang menjaga kebersihan, tentunya itu juga karena penisnya yang tak disunat. Akhirnya, aku kembali menggeleng.
3144Please respect copyright.PENANAeJndddJUDu
Walaupun aku menolaknya, Pak Sitor tak menyerah dan terus merengek memohon-mohon padaku. Ia merasa sangat tersiksa karena belum berhasil mengeluarkan hasrat birahinya yang terpendam.
3144Please respect copyright.PENANAL72iivDnLb
Lama-kelamaan aku merasa kasihan juga. Tidak adil rasanya bagiku yang telah dibantunya sampai dua kali orgasme untuk membiarkannya seperti itu. Aku merasa diriku egois. Timbullah perasaan bersalah di dalam diriku.
3144Please respect copyright.PENANAXNWzPgVwJy
Akhirnya aku pun menyerah. Bukankah tadi Pak Sitor juga telah membantuku masturbasi dengan tangan dan mulutnya? Jadi kupikir sekarang hitung-hitung balas budi.
3144Please respect copyright.PENANANafpWyS76E
“Ya sudahlah, Pak…. Sekali ini saja, ya..?” kataku pelan tanpa daya sambil memegang pahanya yang kasar.
3144Please respect copyright.PENANAdODkj2974e
Tampak sekali kegirangan terpancar di wajah Pak Sitor. Seperti seorang anak yang baru saja diberikan mainan oleh ibunya.
3144Please respect copyright.PENANARTdJmFxZmC
Kuletakkan kembali pakaianku yang baru saja kukumpulkan dan tadinya sudah siap kukenakan kembali.
3144Please respect copyright.PENANAQvxHCcDfJV
Perlahan kutundukkan wajahku mendekati selangkangan Pak Sitor. Dengan sedikit jijik kubuka mulutku. Akhirnya, kuberanikan untuk mengulum batang penisnya namun tidak muat seluruhnya ke dalam rongga mulutku. Hanya sampai setengah batangnya, kepala penisnya sudah mentok sampai pangkal tenggorokanku. Mulutku pun serasa mau robek karena besarnya penis Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAVbBgxNWQav
Baru beberapa kali kulum aku serasa mual dan mau muntah oleh aroma kelamin Pak Sitor itu. Aku maklum saja karena ia kurang bersih. Penisnya yang tidak disunat, seperti kebiasaan laki-laki Batak, memang membuatnya agak kotor. Selain itu, kurasa itu juga disebabkan oleh makanannya yang tidak beraturan. Walaupun demikian, aku berusaha sekuat tenaga menyembunyikan perasaan jijikku. Aku tak ingin membuatnya tersinggung.
3144Please respect copyright.PENANA1hmlaEcxKs
Sementara kepalaku menunduk dan mengulumi penisnya, mataku kerap melirik ke atas mengamati ekspresi Pak Sitor. Awalnya aku merasa tak percaya diri apakah dapat memuaskan Pak Sitor. Sementara aku bekerja, tangan Pak Sitor yang satu mengelus-elus pundak dan leherku. Tangannya yang satu lagi diletakkannya di kepalaku. Semakin lama kurasakan tangannya semakin erat memegangi kepalaku, seolah tak menghendaki kepalaku berpindah dari selangkangannya. Untuk sementara, aku jadi lega karena itu artinya Pak Sitor sejauh ini puas dengan pelayananku.
3144Please respect copyright.PENANAvKOFZ0anSN
Satu menit, dua menit… lima menit berlalu…. Entah berapa lama lagi setelah itu aku mengulumi penis Pak Sitor sampai basah dan bersih oleh air liurku… Aku lalu menyerah dan melepaskan penis Pak Sitor dari mulutku.
3144Please respect copyright.PENANAV0n8ibihIu
Aku heran Pak Sitor ini sampai sekian lama kok tidak juga klimaks. Padahal akibat kulumanku, penisnya semakin lama semakin keras seperti sebatang kayu. Entahlah, mungkin aku juga yang belum pandai melakukan oral sex… Maklumlah, ini baru pertama kali kulakukan.
3144Please respect copyright.PENANAIoBPtqJCH5
Akhirnya aku sadar bahwa stamina Pak Sitor yang luar biasa besarnya itu memang harus disalurkan dengan cara bersebadan… Mungkin karena belum berpengalaman, kulumanku sekedar mengeraskan penis Pak Sitor tapi tak mampu membuatnya orgasme.
3144Please respect copyright.PENANAczB4B2hJ1Q
Selain salut akan staminanya, aku juga salut atas sikapnya yang menghargai wanita dengan tidak memaksakan kehendak. Padahal dalam keadaan seperti ini, aku bisa saja dipaksanya untuk disetubuhi, yang mana hal itu tidak ia lakukan karena aku menolaknya.
3144Please respect copyright.PENANAL9zmEK9mR6
Aku jadi semakin merasa bersalah. Karena itu timbul keinginanku untuk membantunya saat itu juga. Di dalam pikiranku berperang antara birahi dan moral. Akhirnya, kupikir sudah terlanjur basah. Di samping itu, aku tidak ingin menambah masalah antara aku dan Pak Sitor. Jika aku larang terus nantinya Pak Sitor bisa saja memperkosaku. Seorang laki-laki yang telah naik birahinya sampai di ubun-ubun sering bertindak nekad. Lagi pula aku sendirian.
3144Please respect copyright.PENANAbYQ7W3i0nV
Akhirnya, dengan pertimbangan demi kebaikan kami berdua, maka aku izinkan dia melakukan penetrasi ke dalam rahimku. Kupikir lebih baik hal itu kami lakukan atas dasar suka sama suka daripada aku nanti diperkosanya. Lagipula pikiran untuk disetubuhi lelaki lain untuk pertama kalinya mulai menggoda benakku. Ya, aku membulatkan tekadku untuk menerima Pak Sitor mengintimiku…
3144Please respect copyright.PENANAzpDnybxPVu
“Hmmm… Pak Sitor…. Begini deh… Kalau Bapak memang benar-benar mau mencampuri saya… Boleh, Pak….”
3144Please respect copyright.PENANAvEjDVZ823A
Pak Sitor pun tampaknya gembira sekali. Padahal tadi sempat kulihat wajahnya tegang sekali.
3144Please respect copyright.PENANAEAiwKg6qC9
“Ibu benar-benar ikhlas…?” tanya Pak Sitor menatap dalam-dalam mataku dengan penuh birahi. Tangannya membelai rambutku. Aku membalas tatapannya sambil tersenyum, lalu mengangguk dengan pasti.
3144Please respect copyright.PENANAzuD4BDvGZT
Pak Sitor mencium dan mengulum bibirku dalam-dalam… Seolah menyatakan rasa terima kasihnya atas kesediaanku. Aku merasa dihargai sebagai seorang wanita. Walaupun perilakunya keras namun ia tahu bagaimana caranya memperlakukan wanita. Kubalas ciumannya dengan tulus. Aku pun semakin mantap untuk menyerahkan diriku bulat-bulat kepadanya…
3144Please respect copyright.PENANAN16ftPwfhi
Setelah dilepaskannya pagutannya dari mulutku, kami pun berpandangan dan saling tersenyum seperti sepasang kekasih. Sepasang kekasih yang bersiap-siap untuk menunaikan malam pertamanya. Ada perasaan tegang dan senang yang melanda diriku saat menyerahkan diriku pada Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAf7AFStOK9M
“Sebentar ya, Pak… dikerasin lagi penisnya, biar gampang nanti masukinnya…” kataku sambil kembali menundukkan kepalaku ke arah selangkangan Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANAXijxcb94zv
Selama beberapa saat kukulumi kembali penis Pak Sitor. Tangan Pak Sitor membelai-belai rambutku saat aku bekerja. Tampak sekali kalau ia sangat menikmatinya. Setelah batang penisnya benar-benar keras, barulah kulepaskan mulutku…
3144Please respect copyright.PENANAvF4gIQXkxp
Aku lalu berbaring dan membuka kedua pahaku, memberinya jalan memasuki rahimku. Tubuh kami berdua saat itu telah sama-sama berkeringat. Rambutku telah kusut. Dari temaram lampu dinding aku lihat Pak Sitor bersiap-siap mengarahkan penisnya. Posisinya pas di atas tubuhku. Tubuhnya yang telah basah oleh keringat hingga membuat badannya hitam berkilat. Tampaknya ia masih berusaha menahan untuk ejakulasi. Di luar, derasnya hujan seakan tidak mau kalah dengan gelombang nafsu kami berdua.
3144Please respect copyright.PENANAk0tTjF2RCz
Pak Sitor dengan hati-hati menempelkan kepala penisnya. Ia tahu jika tergesa-gesa akan membuatku kesakitan sebab punyaku masih kecil dan belum pernah melahirkan.
3144Please respect copyright.PENANACixihmaNMc
Aku pun berusaha memperlebar kedua pahaku supaya mudah dimasuki kejantanan Pak Sitor. Aku melihat kejantanannya panjang dan agak bengkok jadi aku bersiap-siap agar aku jangan kesakitan.
3144Please respect copyright.PENANAG2VaaD2qet
“Pelan-pelan ya, Pak…” Aku sempat bilang kepadanya untuk jangan cepat-cepat.
3144Please respect copyright.PENANAxZp2v4nNeP
“Jangan khawatir, Bu…” katanya sambil memegang lututku mengambil ancang-ancang.
3144Please respect copyright.PENANAd06muRTTZp
Dengan bertahap, ia mulai memasukan penisnya. Aku memejamkan mata dan merasakan sentuhan pertama pertemuan kemaluan kami. Aku merasa seperti pengantin baru yang sedang diperawani. Hatiku dag dig dug. Untuk pertama kalinya aku dimasuki oleh laki-laki lain selain suamiku! Aku punya perasaan ini akan lebih sensasional daripada malam pertamaku bersama Bang Ikhsan…
3144Please respect copyright.PENANAVQPdw00Z6n
Untuk melancarkan jalannya, kakiku ia angkat hingga melilit badannya, lalu langsung penisnya masuk ke rahimku dengan lambat. Aku terkejut dan merasakan ngilu di bibir rahimku.
3144Please respect copyright.PENANAZXT4c4icqQ
“Auuch… ooh.. auuch…” Aku meracau kesakitan. Pak Sitor membungkam mulutku dengan mulutnya. Kedua tubuh bugil kami pun sepenuhnya bertemu dan menempel. Aku memeluk tubuh Pak Sitor yang kekar itu erat-erat.
3144Please respect copyright.PENANAfTdXjUgaek
Tidak lama kemudian seluruh penisnya masuk ke rahimku dan ia mulai melakukan gerak maju mundur. Aku merasakan tulangku bagai lolos, sama seperti yang kualami saat menjalani malam pertama dengan Bang Ikhsan dulu…. Bahkan sekarang lebih terasa…. Perasaan yang belakangan ini sudah tak pernah lagi kualami bersama suamiku. Kini aku bisa menikmatinya kembali bersama Pak Sitor!
3144Please respect copyright.PENANAVxtpSwUai1
Aku pun mulai merasakan kenikmatan. Cairan vaginaku mulai keluar banyak dan melumasi penis besar Pak Sitor yang terus keluar masuk liang kemaluanku. Mulut pak Sitor pun lepas dari mulutku karena aku tidak kesakitan lagi. Aku tersengal-sengal setelah selama beberapa waktu mulutku disumpalnya.
3144Please respect copyright.PENANAEguxHujikX
Mulutku yang telah bebas kini mulai mengeluarkan erangan-erangan karena menikmati genjotan lelaki itu. Aku merasa melambung dibawa Pak Sitor ke surga dunia. Karenanya aku benar-benar percaya dan menyerahkan diriku padanya. Tampak Pak Sitor sangat bahagia melihat penerimaanku itu.
3144Please respect copyright.PENANAPDwCbomJvZ
Kekuatan laki-laki ini membuatku amat salut. Genjotannya sampai membuat ranjang dan badanku bergetar semua seperti kapal yang diserang badai. Aku sampai menikmati orgasme yang luar biasa karenanya. Seolah aku telah dilahirkan kembali dan diberikan kehidupan lain yang sama sekali berbeda…
3144Please respect copyright.PENANASKDZhlxtkV
Kurang lebih 15 menit kemudian gerakan Pak Sitor bertambah cepat. Tubuhnya menegang hebat. Aku merasakan basah di dalam rahimku oleh cairan hangat. Akhirnya kesampaian juga obsesi Pak Sitor terhadapku. Sekarang rahimku sudah menerima cairan spermanya yang panas dan membludak. Resmilah sudah aku menjadi miliknya….
3144Please respect copyright.PENANA1GIE3XjtqV
Tubuhnya lalu rebah di atas tubuhku tanpa melepaskan penisnya dari dalam rahimku. Aku pun dari tadi telah sempat kembali orgasme. Butiran keringat kami membuat basah kain sprei yang telah kusut di sana-sini.
3144Please respect copyright.PENANA174OKctSLa
Beberapa waktu kemudian Pak Sitor menggulingkan badannya ke samping sambil menarikku sehingga kami berbaring berhadap-hadapan pada sisi tubuh kami masing-masing. Aku terkagum-kagum karena dalam posisi itu, penis Pak Sitor tetap berada dalam kepitan lubang kemaluanku. Satu hal yang tak pernah kudapatkan saat bersama Bang Ikhsan suamiku.
3144Please respect copyright.PENANARf6D0SQFtM
Ini bisa terjadi karena penis Pak Sitor panjang. Selain itu, juga kurasa karena ia begitu terangsang dengan diriku sehingga penisnya terus mengeras walaupun sudah memuncratkan air mani dalam jumlah banyak. Alasan yang terakhir ini tentu saja membuatku merasa sangat tersanjung dan merasa sangat berharga di hadapannya. Aku ternyata bisa membuat Pak Sitor terangsang dengan begitu hebatnya… Otomatis aku pun merasa sangat senang sudah bisa menyenangkan dan memuaskan nafsu seks Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANALoY8E0PLiH
Kami lalu tertidur dengan alat kelamin kami masih bersatu, sementara di luar hujan masih saja turun.
3144Please respect copyright.PENANAFRUtEf5oh2
Entah berapa lama kami tertidur. Mestinya tak terlalu lama tapi saat bangun aku merasa sangat segar. Aku terbangun karena gerakan-gerakan Pak Sitor yang rupanya telah bangun terlebih dahulu. Sambil mengumpulkan kembali memoriku yang beterbangan saat tertidur, aku mulai menyadari kembali keadaanku saat itu. Penis Pak Sitor ternyata masih mantap tertancap di kemaluanku, bahkan terasa keras sekali…
3144Please respect copyright.PENANAhJoQWrcka6
Sejenak akal sehatku kembali mampir. Gila! Aku telah bersetubuh dengan lelaki selain suamiku…! Sepanjang tidur tadi tubuhku telah dimasuki penis dan sperma Pak Sitor… Satu hal yang sama sekali tak pernah terbayangkan sebelumnya! Di sisi lain aku pun sadar kalau semuanya sudah telanjur. Aku tak mungkin kembali lagi. Sudahlah, biarlah semuanya mengalir begitu saja… Nafsuku yang sudah dikendalikan Pak Sitor lalu kembali menguasai diriku.
3144Please respect copyright.PENANAIhFexBJweK
Dalam keadaan belum seratus persen sadar, aku segera tahu apa yang harus kulakukan. Aku harus bersiap-siap karena Pak Sitor akan menyetubuhiku lagi… Ya, kami sedang menjalani malam pertama kami… Pak Sitor pasti ingin kulayani lagi. Aku harus memastikan dia mendapatkan haknya atas diriku. Benar saja, tak lama Pak Sitor segera mengambil posisi di atas tubuhku. Genjotan kenikmatannya pun kembali dilancarkan terhadap diriku…
3144Please respect copyright.PENANAR839BVgO0y
Saat itu tidak ada lagi batas di antara kami. Dalam hati, aku sebetulnya merasa telah berdosa kepada suamiku. Bagaimanapun, pikiran dan akal sehatku ternyata tetap tidak bisa menahan tubuh dan nafsuku yang telah dikuasai dan dikendalikan sepenuhnya oleh Pak Sitor.
3144Please respect copyright.PENANARoNnRHAw6A
Hingga tengah malam Pak Sitor kembali menggauliku sepuasnya. Aku pun tidak merasa sungkan lagi. Saat itu kami berdua telah mencapai titik paling intim dalam hubungan kami. Kami berdua sudah tidak merasa asing lagi satu sama lain. Aku mulai berpartisipasi secara aktif untuk saling memuaskan nafsu badani kami.
3144Please respect copyright.PENANAPhgYWNiyNw
Dalam waktu singkat, aku pun sudah tidak merasa jijik lagi jika melakukan oral sex untuk Pak Sitor, seolah itu adalah salah satu menu biasa yang harus kutunaikan untuknya. Bahkan ketika ia mengutarakan niatnya untuk orgasme di dalam mulutku, aku serta merta menyanggupinya dengan sukarela. Malam itu untuk pertama kalinya aku mencicipi rasa air mani seorang lelaki dan menyantapnya dengan lahap…!
3144Please respect copyright.PENANAC3LRa3uIa0
***
3144Please respect copyright.PENANAIisN0R5LBd
Sejak kejadian malam itu, hidupku berubah. Bagi seorang wanita seperti aku, sangat sulit rasanya untuk melepaskan diri dari situasi ini. Yang jelas, penyesalan sudah tak ada gunanya. Dari luar, orang-orang memandangku sebagai seorang istri yang berwibawa dan menjaga kehormatan. Akan tetapi semua itu jadi tak ada artinya di hadapan Pak Sitor. Ia telah berhasil menemukan celah yang tepat untuk menguasaiku. Ia telah berhasil menggauliku. Menjadikan diriku pemuas nafsu badaninya. Kehormatan dan perkawinan yang aku junjung pun luntur sudah. Apa lagi yang bisa kuperbuat…
3144Please respect copyright.PENANAVleJaHXbjC
Pak Sitor kini telah merasa jadi pemenang dengan kemampuannya menaklukkanku hingga aku tidak berdaya. Aku semakin tidak berdaya jika ia telah berada di dalam kamarku, untuk bersebadan dengannya. Kapan pun ia datang menagih jatahnya, pasti aku penuhi. Hanya jika aku sedang haid, aku bisa menolaknya.
3144Please respect copyright.PENANAbLML91K3BE
Di hadapannya, posisiku tak lebih sebagai gundiknya. Hebatnya, ia bisa membuatku menikmati peranku sebagai pemuas nafsunya. Di sisi lain, aku pun sangat berterima kasih padanya karena semua itu tetap hanya jadi rahasia kami berdua. Di luar tembok rumahku dan rumahnya, kami kembali menjalani peran masing-masing di masyarakat.
3144Please respect copyright.PENANAvxwlNapS7t
Aku benar-benar terlena dan terbuai oleh gelombang gairah yang dipancarkan Pak Sitor. Aku heran karena Pak Sitor yang seusia dengan ayahku ini masih mampu mengalahkanku di ranjang dan membuatku orgasme berkali-kali. Tidak seperti suamiku yang hanya bisa membuatku orgasme sekali saja.
3144Please respect copyright.PENANAjpvtKHQkge
Kuakui aku jadi mendapat pengalaman baru yang memupuskan pendapatku selama ini bahwa laki-laki paro baya akan hilang keperkasaannya.
3144Please respect copyright.PENANAEEatF9I0QU
Suatu saat, sehabis kami berhubungan badan, aku bertanya padanya bagaimana ia bisa sekuat itu di usianya yang sudah tak muda lagi.
3144Please respect copyright.PENANAgRC0olXqEy
Pak Sitor bercerita bahwa ia sangat suka mengkonsumsi makanan khas Batak, nanigota, yang berupa sup daging dan darah anjing. Makanan itu diyakininya dapat menjaga dan menambah vitalitas pria.
3144Please respect copyright.PENANAHowPhdEJ2M
Aku bergidik jijik dan mau muntah mendengarnya. Aku jadi ingat, pantas saja saat bersebadan dengannya bau keringatnya lain. Juga saat aku mengulum kemaluannya terasa panas dan amis. Rupanya selama ini Pak Sitor sering memakan makanan yang di agamaku diharamkan.
3144Please respect copyright.PENANAQnVLT7tGVW
Pernah suatu kali aku kurang enak badan padahal Pak Sitor ngotot ingin mengajakku untuk bersetubuh. Aku pun dibelikannya makanan berupa sate. Saat aku santap, rasanya sedikit aneh. Setelah makan beberapa tusuk, aku merasakan tubuhku panas dan badanku seakan fit kembali. Setelah sate itu aku habiskan, kami pun melakukan persetubuhan dengan amat panas dan bergairah hingga aku mengalami orgasme sampai tiga kali. Tubuhku seakan segar bugar kembali dan enak sekali.
3144Please respect copyright.PENANA1FELAk8HLX
Setelah persetubuhan, Pak Sitor bilang bahwa yang aku makan tadi adalah sate daging anjing. Aku marah dan ingin memuntahkannya karena jijik dan kotor. Hanya karena pandainya ia memberiku pengertian, ditambah sedikit rayuan, aku jadi bisa menerimanya. Tetap saja kemudian aku memintanya untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Aku tak ingin memakannya lagi walaupun terus terang, aku pun mau tak mau harus mengakui khasiatnya… Ia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi tanpa seizinku.
3144Please respect copyright.PENANAWXgE9rQ1IY
***
3144Please respect copyright.PENANA56xLA8vYid
Selama aku bertugas di pulau itu hampir satu tahun, kami telah sering melakukan hubungan seks dengan sangat rapi. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Untungnya pula, akibat perbuatan kami ini aku tidak sampai hamil. Aku memang disiplin ber-KB supaya Pak Sitor bebas menumpahkan spermanya di rahimku.
3144Please respect copyright.PENANA4hLVaSOcmB
Kapanpun dan di manapun, kami sering melakukannya. Kadang di rumahku, kadang di rumah Pak Sitor. Kadang kalau kupikir, alangkah bodohnya aku mau saja digauli di atas dipan kayu yang cuma beralaskan tikar usang. Kenyataannya, semua itu tak kupedulikan lagi. Yang penting bagiku hasratku terpenuhi dan Pak Sitor pun bisa memberinya.
3144Please respect copyright.PENANA9eHgonlHZF
Pernah suatu hari setelah kami bersebadan di rumahnya, Pak Sitor melamarku! Ia minta kepadaku untuk mau menikah dan hidup dengannya di pulau itu. Lamaran Pak Sitor ini tentu mengejutkanku. Rupanya Pak Sitor mulai mencintaiku sejak ia dengan bebas dapat menggauliku.
3144Please respect copyright.PENANAFCRNTpkqHu
Memang selama hampir setahun terakhir ini kami berdua sudah menjalani hidup nyaris seperti sepasang suami istri namun tetap saja rasanya itu tidak mungkin sebab aku masih terikat perkawinan dengan suamiku dan aku pun tidak ingin menghancurkannya.
3144Please respect copyright.PENANAJ4l4ynoY82
Lagi pula Pak Sitor seusia dengan ayahku. Apa jadinya jika ayahku tahu.
3144Please respect copyright.PENANAPk5wzULxsO
Di samping itu, keyakinan kami pun berbeda karena Pak Sitor seorang Protestan. Bagiku ini juga satu masalah. Memang, sejak berhubungan intim dengannya, aku tak lagi menjalankan agamaku dengan taat. Aku tak pernah sembahyang jika bersama Pak Sitor. Kebiasaan Pak Sitor menyantap daging anjing dan babi, juga menenggak tuak, sedikit demi sedikit mulai kuikuti.
3144Please respect copyright.PENANAhSsde6NWb6
Sekarang aku telah mahir pula memasakkan nanigota ataupun masakan lainnya yang sejenis untuk Pak Sitor. Ia sering memuji kalau masakanku jauh lebih enak daripada masakan di lapo di daerah kami. Beberapa kali ia bahkan mengundang kawan-kawannya dari luar pulau untuk dijamu dengan masakan khas Batak buatanku. Satu hal yang membuatku merasa bangga tentunya.
3144Please respect copyright.PENANAGx5LDT7vM5
Kadang aku ikut pula menikmati makanan seperti itu. Sekedar menemaninya dan sebagai wujud toleransiku padanya. Lagipula, khasiat itu semua terhadap gairah seks kami telah terbukti… Entah sugesti atau bukan, yang jelas setiap kali aku ikut mencicipi masakan itu, akan langsung diikuti oleh persetubuhan yang hebat antara aku dan Pak Sitor semalam suntuk… Pak Sitor pun mengetahui hal itu. Karena itulah Pak Sitor selalu berusaha mati-matian membujukku untuk bersamanya menikmati hidangan itu setiap kali kami akan berhubungan badan.
3144Please respect copyright.PENANAtsGH64zIfA
Apapun, perbedaan agama itu tetap saja terasa menjadi ganjalan. Apalagi Pak Sitor bersikukuh untuk tidak meninggalkan keyakinannya. Ia mempersilakanku untuk tetap pada keyakinanku saat ini atau mengikuti keyakinannya jika aku mau hidup bersamanya. Buatnya itu tak jadi masalah.
3144Please respect copyright.PENANAwZiRbO8q2S
Suatu saat, sepulangnya aku dari kerja, Pak Sitor ”menembakku”. Saat itu aku baru saja diantarnya pulang ke rumah dan aku sedang berganti pakaian di hadapannya. Di situ ia menyatakan cintanya padaku dan menanyakan apakah aku mencintainya juga. Tentu saja aku agak gelagapan memberinya jawaban. Aku berusaha menjawabnya sebijaksana mungkin.
3144Please respect copyright.PENANAZCeRjhfl5v
Masih dalam keadaan setengah bugil, aku menghentikan aktifitasku. Kuraih tangannya dan kuajaknya duduk berdampingan di sisi tempat tidurku.
3144Please respect copyright.PENANACd2XXBifmi
“Pak Sitor, aku pun mencintai Bapak dan yang jelas aku pun sangat menyukai nafkah batin yang Pak Sitor berikan padaku selama di sini,” kataku pelan-pelan sambil menatap matanya dalam-dalam untuk menyatakan ketulusan ucapanku.
3144Please respect copyright.PENANArpWMx3dGaq
“Tapi kuharap Pak Sitor juga paham kalau di lain pihak aku masih terikat pernikahan dengan Bang Ikhsan yang kunikahi atas dasar cinta pula…” lanjutku.
3144Please respect copyright.PENANA8voc0PPgyk
Suasana jadi hening sejenak. Kurasakan genggaman tangannya agak menguat meremas-remas tanganku yang halus.
3144Please respect copyright.PENANAMZwSCRPWnv
“Yaah… seandainya saja, kita bertemu waktu Bu Reni masih gadis,” keluh Pak Sitor. “Mungkin…”
3144Please respect copyright.PENANArRkUEGX8c1
“Mungkin apa, Pak?”
3144Please respect copyright.PENANANrbL1aUVs7
“Mungkin sekarang kita sudah menikah… bukan sekedar kawin…” katanya sambil mengelus pundakku yang telanjang.
3144Please respect copyright.PENANANPI8AXGWB9
Mukaku jadi memerah karena tersipu.
3144Please respect copyright.PENANAZxwpzB2GNl
“Pak Sitor….” kataku pelan sambil merebahkan kepalaku di pundaknya.
3144Please respect copyright.PENANA8Vk2wzbUCc
“Bu Reni,” kata Pak Sitor lagi sambil menegakkan kepalaku perlahan menatap kedua matanya.
3144Please respect copyright.PENANAUL5w5Vwaxg
“Ya, Pak..?”
3144Please respect copyright.PENANAFRJKcPn4jq
“Bu Reni lebih mencintai yang mana…. Aku atau suami Ibu…?”
3144Please respect copyright.PENANASEBp1WRMee
Mukaku yang putih bersih pun kembali memerah karena tersipu. Kali ini kurasa benar-benar seperti udang rebus.
3144Please respect copyright.PENANAPXkGsqdrrg
“Aaaa…aah, Pak Sitoor…. Pertanyaannya kok susah-susah sih…?” jawabku manja sambil mencubit tangannya.
3144Please respect copyright.PENANAjf8APqnAkp
Pak Sitor jadi gemas melihat reaksiku yang mesra dan manja. Apalagi aku sudah dalam keadaan nyaris bugil. Kurasa nafsunya sudah naik sampai ke ubun-ubun. Ia pun segera membantuku melolosi sisa pakaian yang tersisa ditubuhku sebelum ia mencopoti pakaiannya sendiri.
3144Please respect copyright.PENANAiPsx1Ub9pj
Asyiik… aku akan disetubuhi lagi, pikirku girang. Tentu saja aku senang. Aku tak pernah tidak senang dalam melayani Pak Sitor. Di samping itu, kini dengan melayaninya di ranjang, aku jadi tak perlu menjawab pertanyaan terakhirnya yang susah tadi.
3144Please respect copyright.PENANAKg5vu5SVp8
Pak Sitor pernah menanyakan padaku kenapa aku tidak hamil padahal setiap ia menyebadaniku spermanya selalu ia tumpahkan di dalam. Diutarakannya keinginannya yang kuat untuk mendapatkan anak dari rahimku. Aku jadi terharu karena itu membuktikan betapa besarnya cintanya padaku. Sebagai seorang istri yang sah dari suamiku, tentu saja aku jadi mengalami dilema.
3144Please respect copyright.PENANAk6Ex8vtlNZ
Aku tidak memberitahunya jika aku ber-KB karena tidak ingin mengecewakannya. Jelas ia sebenarnya menginginkan aku hamil agar memuluskan langkahnya untuk memilikiku. Bahkan ia berusaha meyakinkanku untuk melihat siapa yang akan lebih dulu berhasil menghamiliku, dirinya atau suamiku. Seandainya ia yang berhasil pertama kali, Pak Sitor berkeras untuk menikahiku. Minimal secara adat. Tak peduli apakah aku harus bercerai dulu dengan Bang Ikhsan atau tidak. Satu permintaan yang wajar sebetulnya. Untuk menyenangkan dirinya, aku pun menyanggupinya.
3144Please respect copyright.PENANAGJMZMmXCHS
Bukan main girangnya Pak Sitor mendengar kesanggupanku itu. Sejak itu, ia pun berusaha sekuat tenaga untuk membuatku hamil. Dengan rajinnya aku sering dibawakannya ramuan khas Batak untuk meningkatkan kesuburan. Entah terbuat dari apa saja, aku tak tahu. Untuk menyenangkan dirinya, dengan patuh semuanya selalu kuminum. Bagaimanapun, aku tetap lebih percaya dengan khasiat pil KB yang kuminum diam-diam secara teratur.
3144Please respect copyright.PENANAU5M81CLgX6
Ia bahkan sampai hafal kapan saat-saat suburku. Jika saat itu datang, ia telah memesan padaku bahwa itu adalah jatahnya. Sampai saat ini aku masih bisa mengabulkannya, dengan catatan jika nanti Bang Ikhsan telah pulang dan ia menagih jatahnya padaku tepat pada masa suburku, aku harus mendahulukannya. Pak Sitor cukup fair untuk menerima perjanjian itu.
3144Please respect copyright.PENANAGOrkGf2SIF
Akan tetapi bukan Pak Sitor namanya kalau tidak lihai dan cerdik.
3144Please respect copyright.PENANAkAkwt78vPQ
“Suami Ibu kan biasanya minta jatah malam hari,” katanya.
3144Please respect copyright.PENANAFJjiLcLlP5
“Nah, berarti kalau siangnya jatahku, kan…?” tanyanya tersenyum nakal. Aku pun tak bisa berkutik menanggapi permintaannya.
3144Please respect copyright.PENANAB0lzp7Y9sF
Itulah sebabnya, saat tiba masa suburku, aku membiasakan diri minta izin untuk tak masuk kantor dengan berbagai alasan. Tujuan sebenarnya tentu saja untuk memenuhi keinginan Pak Sitor yang ingin menyetubuhiku seharian.
3144Please respect copyright.PENANA8h4pQh1scq
Bagaimanapun, aku tetap harus menyiasati agar ia tidak bermimpi untuk menikahiku. Kurasa hubungan ini hanya sebagai pelarianku dari kesepian selama jauh dari suamiku. Aku tak ingin sampai terjerumus lebih jauh lagi, walaupun selama ini apapun yang diminta Pak Sitor dari diriku sebisa mungkin selalu aku sanggupi.
3144Please respect copyright.PENANAwiNGxMGing
Kuakui, sedikit banyak hubungan emosional antara diriku dengan Pak Sitor tetap ada. Ada keinginan yang tulus dari diriku untuk menyenangkannya dan melihatnya bahagia. Tentu saja selama aku tidak sampai mengorbankan jatah suamiku. Toh, aku pun secara tak langsung mendapat manfaatnya jika aku bisa menyenangkan dan memuaskan Pak Sitor. Aku jadi memiliki pelindung setia selama tinggal di pulau yang terpencil dan keras ini. Jadi keamananku terjamin, sesuai dengan yang diamanatkan suamiku kepada Pak Sitor. Tapi tentu saja tak boleh lebih jauh dari itu.
3144Please respect copyright.PENANAwJtrTMhnKA
Jadi aku menjelaskannya pada Pak Sitor dengan lembut dan baik-baik suatu saat seusai kami berhubungan badan.
3144Please respect copyright.PENANATxnjRCQiDR
Aku bilang jika kelak aku pindah kerja, ia harus rela hubungan ini putus. Selama aku dinas di pulau ini dan suamiku tidak ada, ia kuberi kebebasan untuk memilikiku dan menggauliku. Syaratnya, asal jangan berbuat macam-macam di depan teman-teman kantorku yang kebetulan hampir semuanya penduduk asli pulau ini.
3144Please respect copyright.PENANAiWuYDEgntN
Akhirnya ia mau mengerti dan menerima alasanku. Ia berjanji akan menutup rapat rahasia kami jika aku pindah. Ia pun menerima segala persyaratanku karena rasa cintanya padaku.
3144Please respect copyright.PENANAEVUtXSqflU
Demikianlah, selama aku tugas di pulau ini, Pak Sitor terus memberiku kenikmatan ragawi tanpa ada batas sama sekali di antara kami. Walaupun demikian, aku tetap berusaha memegang prinsip bahwa cintaku hanya untuk suamiku. Kalau diibaratkan perjalanan, Pak Sitor adalah satu stasiun persinggahan yang harus aku singgahi.
3144Please respect copyright.PENANAAQMDgve9c1
Dalam hatiku, aku berjanji untuk menutup rapat rahasia ini karena tetap masih ada setitik penyesalan dalam diriku. Kadang aku mengganggap diriku kotor karena telah merusak kesucian pernikahan kami… Tapi sudahlah, mungkin ini memang tahapan kehidupan yang harus aku lewati…
3144Please respect copyright.PENANADAXQBBfiiu
3144Please respect copyright.PENANAtFsWUhpUP6