Pada hari di mana kelas 9 SMP akan melakukan ujian akhir semester yang akan di ikuti oleh semua siswa. Ujian ini penentu nilai akhir mereka yang harus dengan buat belajar dan jujur dalam mengerjakan. Ujian ini akan langsung di nilai untuk percepatan proses.
Ketua kelas harus menyiapkan dan membantu guru dalam pengaturan tempat duduk. Diana, gadis Ketua kelas akan bertemu dengan wali kelas untuk membahas tempat duduk siswa.
Tapi ada kendala yang harus di pikirkan Diana, yakni kedua teman sekelasnya yang di kenal sebagai pesaing abadi. Raina dan Kaina adalah dua gadis yang di kenal selalu ribut dan bertengkar hanya karena soal nilai.
Absen mereka berdua juga berdekatan membuat tempat duduk saat ujian nanti akan bersampingan. Raina sangat pintar dalam hal matematika namun ia agak kurang mampu dalam hal selain matematika dan fisika, di sisi lain, Kaina yang sangat pandai dalam hal pelajaran lain tapi ia kurang mampu dalam matematika.
"Pada hari ini, hari di mana kelas akan melakukan ujian dua mata pelajaran, yakni matematika dan bahasa Indonesia. Semoga persaingan mereka berdua tidak akan terjadi" Kata Diana yang berharap kedua gadis teman nya tidak akan ribut dalam persaingan.
Sebelum ujian di mulai, Raina dan Kaina duduk di meja masing masing. Mereka sama sekali tak menatap dan memiliki pemikiran yang hampir sama.
"Aku akan mendapat nilai lebih bagus dari Kaina" Pikir Raina.
"Aku sudah belajar banyak, meskipun agak belum paham aku tetap akan menang dari Raina" Pikir kaina.
Hingga ujian dimulai, nampak kaina kesulitan dalam mengerjakan mata pelajaran matematika itu. Sementara Raina, dengan mudah dan tenang mengerjakan kertas ujian itu dan berkata duluan. "Aku sudah selesai" Raina benar benar menyelesaikan soalnya lebih cepat dari Kaina.
Tampak tatapan sombong Raina sambil menunjukan nilai matematika nya yang bagus dengan menatap ke kaina yang mulai kesal sambil berpikir. "Lihat saja, aku akan membalasmu"
Rupanya Kaina benar benar membalas Raina dengan menyelesaikan mata pelajaran bahasa Indonesia dulu di ujian mata pelajaran kedua.
"Lambat" Kata Kaina pada Raina yang belum menyelesaikan kertas ujian nya. Hingga Raina harus emosi dan berdiri berteriak pada kaina. "Hei... Jangan sombong hanya karena kau bisa mengerjakan nya!!" Teriaknya di dalam kelas.
Hal itu membuat semua siswa dan guru yang menunggu menatap ke mereka.
Kaina yang di katai begitu menjadi tak Terima. "Apa yang kau katakan? Aku tidak sombong.. Justru kau yang sombong duluan"
"Kau payah dalam matematika!!" Raina menyela dengan kesal.
"Kenapa kau merendahkan ku!! Paling tidak aku tahu semua mata pelajaran!! Kau hanya tahu perhitungan saja!!" Mereka saling melemparkan ejekan dengan teriakan yang meributkan kelas.
Hingga Ketua kelas harus turun tangan dengan hal itu. Ia berdiri dari tempat duduknya dan mendorong Raina dan kaina untuk berjarak. "Sudah hentikan!!" Teriaknya membuat Raina dan kaina terdiam tapi mereka berusaha masih melemparkan tatapan tajam.
"Sebagai ketua kelas, aku berhak bertanggung jawab atas kalian berdua. Sebenarnya apa yang kalian ributkan.. Setiap ujian seperti ini aku yang selalu menghela napas panjang dan hanya bisa menggeleng dengan tingkah laku kalian, bersaing boleh tapi tidak seperti ini juga. Dari pada nilai kalian berbeda dan turun naik, sebaiknya kalian saling membantu apa yang menjadi kekurangan kalian" Kata Diana, ia menasehati mereka berdua.
Lalu Raina dan kaina menjadi terdiam mendengar itu, wajah mereka terlihat menyesal.
"Kaina... Dari pada kau membalas dendam pada Raina yang mulai duluan, lebih baik kau mengajari Raina mata pelajaran yang belum ia tahu, sementara Raina, kau bisa mengajari matematika yang tidak diketahui kaina. Kalian berdua harus saling mendukung, dengan itu kalian akan mendapat nilai yang bagus" Tambah Diana.
Hari selanjutnya adalah ujian berikutnya yakni fisika dan bahasa Inggris. Diana kembali ke meja kedua teman nya. "Ingat ya, saling suport" Kata Diana dengan senyum manisnya. Lalu Raina dan kaina saling menatap. "Biarkan aku mengajari mu fisika, apa yang tidak kamu mengerti?" Kata Raina pada kaina. Lalu Raina mengajari dan memberi bahan pada kaina.
Alhasil nilai mereka sangat bagus. "Wah... Aku gak percaya ini, sebelumnya aku tidak pernah mendapat nilai bagus dalam fisika" Kata Kaina. Ia lalu menatap ke Raina dan mendekat pada nya yang belajar bahasa Inggris dengan kesulitan untuk mata pelajaran selanjutnya.
"Raina, biarkan aku mengajarimu bahasa Inggris" Kata kaina. Lalu Raina mengangguk menyetujuinya.
Setelah itu Raina menjadi senang ketika melihat hasil ujian nya. "Nilai ku bagus, sebelumnya tak pernah bisa bahas Inggris" Pikirnya, ini juga berkat kaina mengajarinya.
"Raina, Terima kasih"
"Terima kasih juga, kedepan nya ayo kita saling suport"
Hingga akhirnya mereka benar benar bersaing secara adil dan sehat dan mulai menjadi teman yang baik.
Diana yang melihat perubahan mereka menjadi senang karena ia telah berhasil membuat mereka bersaing secara adil, pemecahan masalah persaingan itu telah selesai. Tak ada yang harus di pikirkan diana lagi.
"(Persahabatan yang kokoh adalah yang dibangun tanpa kesombongan di antara kedua belah pihak, di mana setiap individu saling menghargai dan mendukung satu sama lain dengan tulus. Tidak ada tempat untuk kesombongan dalam persahabatan yang sejati; setiap langkah dijalani dengan rendah hati dan saling menghormati, menjadikan hubungan mereka kuat dan berharga)"
ns 15.158.61.54da2