13542Please respect copyright.PENANAS1foAijmdd
Judul Cerita : Yasmine
(karya berikut adalah sebuah karya dari penulis :Dewikumbang, dan nanti karya ini akan diteruskan oleh penulis swarnadwipa untuk season 2nya )
13542Please respect copyright.PENANA5TRBqYlRu8
***
13542Please respect copyright.PENANAPxhea8dZQc
13542Please respect copyright.PENANAWMBwaqnAl6
13542Please respect copyright.PENANAJtRfGFfbz6
13542Please respect copyright.PENANAS04jIjfOb8
"Hemmmm.." desah kecil manja keluar dari bibir Yasmin, dadanya membusung, nafasnya menderu, walau hanya sedikit cahaya dari lampu halaman samping, siapapun akan menyadari bahwa kegiatan seorang wanita dewasa saat ini begitu tabu. Cahaya lampu teras yg menembus tirai jendela membuat puting Yasmin mengkilap, sedikit-sedikit tetesan air susunya terbuang percuma saat Yasmin sibuk memainkan itilnya.
"arhhg" Yasmin lepas desah, tak tahan saat dua jarinya mulai masuk memenuhi rongga vagina, Yasmin mulai mendorong pelan, berharap jarinya memuaskan hasratnya malam ini.
13542Please respect copyright.PENANAyghDPQQcLs
Yasmin mengeliat, vaginanya basah karena lendir yg terus menerus keluar mendukung aktifitas jari-jarinya, badan sedikit melengkung menaikan pinggul berharap vaginanya penuh, namun jari hanya jari, tidak bisa menggantikan batang gagah milik pria.
'Pria' sosok yang Yasmin sebenarnya butuhkan saat ini, tapi anehnya dia tidak memikirkan batang milik suaminya, dia memikirkan batang lain, batang yg lebih hitam, lebih berurat , yang lebih tajam. "
Akh!" Ia kaget dengan cubitan jarinya sendiri pada puting besarnya, air susunya menyembur kuat.
13542Please respect copyright.PENANABQgYPLIiAK
"Gatelll" bisik Yasmin mempercepat sodokan jari keluar masuk vaginanya
"clek clekk clekk" bunyi becek menguasai ruangan keluarga miliknya, diatas sofa dengan posisinya ternyaman, kakinya mengangkang lebar, sebelah kaki jatuh ke lantai sedangkan kaki sebelah ia naikan pada sandaran sofa, ia bersandar pada tangan sofa, dasternya sudah tak karuan, terangkat hingga pinggang, sedangkan dadanya yg brutal menyembul pada belahan tengah kancing daster busui friendly yg dibelinya online. Telapak tangan pada dadanya bukan lagi elusan dan cubitan manja, Yasmin memeras susunya sendiri, berharap birahinya bisa terkuras habis, badannya mengeliat, bergetar panas, nafas menderu kencang, bulir-bulir keringat pada dahi dan lehernya makin terlihat pada malam yg dingin ini, Yasmin akan sampai, Yasmin yakin, ia mempercepat gerakan jarinnya keluar masuk, sebelah tangannya memaikan itilnya yg makin gatal. Hingga...
13542Please respect copyright.PENANAprw1LbisZb
"klee tanggg...." bunyi kaleng semprotan nyamuk jatuh ke Lantai
"Astagfirullah!" Yasmin terbangun dari posisinya, mencari sumber suara, terlihat disudut ruangan seorang laki-laki paru bayah berdiri tanpa berkedip
" Ayah??"
13542Please respect copyright.PENANAoeTaDxLGZc
13542Please respect copyright.PENANAO9RxrapMm1
13542Please respect copyright.PENANAaDx53zi0Pl
---------------
13542Please respect copyright.PENANAONZgGheuj6
13542Please respect copyright.PENANADhQz9K1RZi
13542Please respect copyright.PENANAYxu9m14fE6
***
13542Please respect copyright.PENANA7YiT2Tiyqz
Enam bulan yang lalu
Yasmin wanita berusia 32 tahun ini baru saja melahirkan anak pertamanya yang telah ia nantikan sejak 7 tahun pernikahannya. Beberapa hari setelah melahirkan tamu satu persatu datang berkunjung mengucapkan selamat dan bersilaturahim.
" Alhamdullilah ya Mba, akhirnya yang dinantikan lahir, semoga jadi anak yang soleh ya" kata Rina, salah satu sahabat baik Yasmin
"Alhamdulilah ukh, aamiiin, semoga" tersenyum teduh menggendong bayinya.
Lukman bahagia melihat senyuman istrinya, kerudung panjang merah muda membuat Yasmin terlihat sangat sempurna menggendong bayi. Lukman bersyukur dalam hati.
13542Please respect copyright.PENANAzfEdSYtCFM
"Namanya siapa mba?" tanya ustazah Rina lagi
Yasmin menatap suaminya di seberang sofanya, tersenyum berharap suaminya yang menjawab
"Aidan Chavash Syamsuddin" Lukman bersuara
"Aidan yaa.. syukurlah namanya gak serumit anak-anak sekarang" ucap Ustad Amar, suami Rina.
"Aidan, kakeknya yg milihin, pilihannya Yasmin sebelumnya Layzal Qasbah Abimana"
"duh duh duh, rumit, kalo aku ngabsen dikelas nanti bisa keseleo lidah saya" kata Rina becanda
"udah sih Ukhti, ini udah simple namanya, tapi aku tetap tambahin Chavash, biar modern dikit, keren gak? " Yasmin membela diri.
13542Please respect copyright.PENANAwYfRAMKbZI
"iya dehh... nanti sekolah di Madrasah Pondok Huda ya nakk, ustazah yang ngajar" kata Rina sambil mengambil alih gendongan seakan mengebrol dengan si bayi.
Yasmin menyerahkan bayinya dengan hati-hati, kerudungnya sedikit tertarik, lekuk dadanya terlihat dan siapapun saat itu yang melihat dapat menyadari ada titik basah pada dasternya karena asi segar yang merembes tanpa izin. Tak butuh waktu lama Yasmin memperbaiki busana muslimnya, namun ia tidak menyadari telah memberikan pemandangan indah pada 2 pria didepannya.
13542Please respect copyright.PENANAcEwyoIBWCI
"oh ya Pak Haji gak datang? cucu laki-lakinya kan lahir " tanya Ustad Amar mengalihkan perhatiannnya ke Lukman
"sedang dalam perjalanan kesini Kang, mestinya dari tadi sampai, kayaknya kejebak macet" jawab Lukman.
13542Please respect copyright.PENANA3qMeFaWZBR
"padahal pengen ketemu, cuman undangan nikahan anak KH Rofiq hari ini cuman sampai jam 3 katanya harus berangkat sekarang, antum gak ikut?"
13542Please respect copyright.PENANAY8Ro6CyGEe
"gak enak kalo gak dateng Kang, saya dan istri diundang langsung pas 7 bulanan kemarin beliau sempat datang kesini. Saya tunggu Ayah dulu"
13542Please respect copyright.PENANA2flIld9yb0
"Abi berangkat saja, aku gapapa sendiri juga" kata Yasmin ke suaminya.
"tapi kalo Umi butuh apa-apa gimana? " Lukman sedikit khawatir
"gapapa bi, bentar lagi kan ayah sampaikan, berangkat saja bi"
" baiklah abi berangkat ya, Umi istirahat ya"
13542Please respect copyright.PENANAFNPK0m41Cw
Yasmin memang kelelahan, pola tidurnya memang sedikit terganggu sejak hamil, apalagi beberapa hari setelah melahirkan bangun beberapa kali saat tengah malam karena mengurus bayi membuatnya dia sering ngantuk saat siang hari.
Setelah suaminya Lukman berangkat bersama Ustad Amar dan Ustazah Rina, Yasmin mulai mengganti popok untuk menidurkan anaknya lagi, Yasmin berbaring menyamping lalu mulai menyusui bayinya.
Perlahan sambil menyusui, Yasmin tertidur.
Tak lama kemudian, Pak Hj Syamsudin atau sering dipanggil Hj Didin yang merupakan ayah kandung Lukman, datang, beberapa kali salam dari luar rumah tidak terjawab, Hj Didin masuk ke rumah yang sengaja tidak dikunci karena menunggu kedatangannya.
13542Please respect copyright.PENANAtog2AnG2Rc
13542Please respect copyright.PENANAIpOAXi6oSV
"Assalamualaikum.." sapa Hj Didin saat memasuki ruangan tengah berharap kali ini ada yang mendengar dan menjawabnya, namun Hj Didin tidak menemukan seorang pun.
Hj Didin masuk menuju dapur, membawa sedikit hasil panen tetangganya di kampung yang dititipkan sebagai hadiah kelahiran cucunya, saat dia melewati kamar Yasmin, Hj Didin berhenti, dia melihat bayi disamping menantunya, gembira dan penasaran seperti apa wajah cucu laki-laki pertamanya, dia mendekat ke pintu, namun pemandangan indah lain terlihat, buletan dada besar putih , aroela coklat yg kontras dan puting yang besar mengalihkan perhatiannya.
Dia terpana, memang selama ini dia sudah bisa menebak bawah menantunya mempunyai ukuran dada diatas rata2 , bahwa tubuh menantunya mempunyai lekukan yg indah, walaupun sering menggunakan gamis longgar dan kerudung panjang, namun dia tidak menyangka akan sebesar ini, atau mungkin bertambah besar sejak hamil. Ditambah, tak pernah sama sekali bahwa detail dan warnanya akan seeksotis ini.
Tanpa sadar Hj Didin maju lagi mendekat, posisinya sekarang tepat bediri disamping tempat tidur, tangannya masih memegang kuat karung hasil panen.
Kini, susu kiri yang menyembul disela-sela daster terlihat lebih jelas, urat-urat hijau keunguan terlihat di permukaan kulit yang putih, lalu sedikit bulu halus menghiasi bulatan menonjol itu, puting besarnya coklat dan mengkilap, Hj didin fokus, dalam pikirannya sudah menduga-duga mengukur apakah puting keras itu akan sebesar ujung kelingkingnya atau tidak.
"Glek" Hj Didin menelan ludah, sedikit terasa haus, melihat sedikit cairan asi merembes di puting coklat itu.
"hmm.. " Yasmin sedikit bergerak tidurnya lalu terbangun menyadari ada orang dalam kamarnya.
"Ayah sudah datang?" sedikit membuka mata, tidak sadar bahwa tidak sadar memperlihatkan auratnya.
Hi sedikit kaget, takut ketahuan telah mengintip susu menantunya
"iya Nak, Ayah bawa beras dan sedikit Ubi nih buat cucu Ayah" memperlihatkan karung bawaannya
"Oh iya, Ayah mau ketemu Aidan yaa" Yasmin bangun dan baru sadar bahwa busananya tidak benar "astagfirullah!" kaget segera menutupi dadanya dengan kerudung panjangnya.
13542Please respect copyright.PENANAVbVp409oCx
"iya nih, cucu laki-laki Syamsudin" mendekati wajah bayi dan mengecup keningnya, pura-pura tidak mengintip apapun
"Ayah taro ini di dapur dulu" Hj Didin pergi, membawa karungnya ke dapur.
13542Please respect copyright.PENANACPyooUB188
13542Please respect copyright.PENANArFoacnjcxI
13542Please respect copyright.PENANAhpOwce5mkm
13542Please respect copyright.PENANAsMynmaC5Yz
***
13542Please respect copyright.PENANAtXXVQKxve5
-hj.didin-
13542Please respect copyright.PENANAlc4ZVrfIxb
13542Please respect copyright.PENANAEtZMaj1I2u
'Keluarga Sakinah Mawadah Warahma'
Yasmin ingat doa-doa para tamu undangan di pernikahannya, doa yang dia aminkan dengan serius. Doa para tamu itu terkabul, Yasmin dan Lukman bahagia dan damai pada kehidupan pernikahan mereka, beberapa cobaan dan masalah masih mereka bisa hadapi dengan baik, namun selama 6 tahun pernikahan cobaan terbesar mereka adalah tidak mempunyai keturunan.
13542Please respect copyright.PENANAFYgqg8Mqfn
Yasmin sempat pasrah, dia sempat bertanya-tanya kenapa tidak diberikan kepercayaan untuk menjadi seorang Ibu. Beberapa pengecekan medis dan program kehamilan mereka coba namun, sejak tahun ketiga pernikahan dia merasa suaminya telah menyerah lebih menyukai pekerjaan menyibukan diri pada Yayasan, Yasmin pun akhirnya menyibukan diri ke pengajian dan acara sosial Yayasan kadang kegiatan Masjid komplek.
Sebuah keajaiban terjadi, 10 bulan yang lalu, Yasmin hamil, sampai saat ini dia masih tak percaya sedang menggendong malaikat kecil yang lahir dari rahimnya. Mungkin inilah yang dinamakan jalur langit, saat hubungan pernikahannya sudah mulai hambar, kesibukan masing-masing, dia ingat bahwa suami sangat jarang menyentuhnya bahkan Yasmin tak ingat kapan terakhir suaminya mengecup keningnya, yang dia ingat hanya tangan hangat suaminya yang selalu ia salim saat suaminya berangkat kerja atau keluar kota mengurusi Yayasan cabang kota lain. Sekarang semua tidak lagi hambar, dengan lahirnya sang buah hati, suaminya lebih sering tersenyum dan Yasmin mulai mengingat lagi kehangatan pelukan suaminya yang pernah ia lupakan.
13542Please respect copyright.PENANA11SuDDgWcK
Malam ini, malam yang Yasmin nantikan karena telah selesai masa nifasnya, 2 minggu lalu Lukman telah bertanya padanya kapan Yasmin selesai masa nifas. Sebuah tanda bahwa suaminya menginginkan untuk bercinta lagi. Setelah menidurkan anaknya, Yasmin bersiap-siap sambil tersipu malu, mulai dengan membersihkan tubuhnya melihat tubuhnya di cermin kamar mandi,sedikit ke khawatiran muncul, Ia tak lagi muda, beberapa tanda strecthmark karena kehamilannya muncul, dadanya meskipun bertambah besar, tak dipungkiri grafitasi bumi tetap akan menarik volume payudaranya kebawah-sedikit menggantung-, putingnya dulu yang pink kecoklatan sekarang bergradasi lebih tua coklat. Yasmin menepis pikirannya, lalu mulai memakai daster dan wewangian untuk menyenangkan suaminya. Di gerai rambut hitamnya tanpa menggunakan kerudung, Yasmin keluar kamar mendapati Lukman sedang membaca buku di ruang tamu mereka.
13542Please respect copyright.PENANA45v10CultO
" Abi... sedang apa?" Yasmin menghampiri ikut duduk di sofa.
13542Please respect copyright.PENANAPah6PVjpav
" Ini, buku Pengantar Ilmu Agama, buatan tim Yayasan, rencananya mau rilis 2 minggu lagi untuk pesantren di pusat. Abi lagi ngecek aja apakah ada yang kurang atau tidak. Aidan udah tidur?"
13542Please respect copyright.PENANAe3kxSXufwk
" Aidan sudah tidur Abi" Yasmin berhenti sebentar "dan Umi juga sudah siap Abi, jika ingin tidur bareng" sambung Yasmin sedikit malu, pertama kali dalam pernikahanya dia mencoba untuk mengajak bercinta.
13542Please respect copyright.PENANAu6yA4E4ltH
"wahhh.. oh iya, sudah selesai ya, Ayo Umi kita ke kamar" Abi berdiri dari duduknya menggenggam tangan Yasmin lalu bersemangat ke kamar.
13542Please respect copyright.PENANAsuGywVEXok
Tak butuh 5 menit, pasutri sudah berada di atas kasur mereka, berciuman mesra.
"Abi kangen Umi" kata Lukman disela-sela kecupan pada wajah istrinya.
Yasmin tersenyum lembut, dia bahagia.
13542Please respect copyright.PENANAthO6pSNYBO
"Umi juga kangen Abi" balas Yasmin mengecup bibir suaminya.
13542Please respect copyright.PENANAOlNNGj2N2e
Kecupan-kecupan manja perlahan menjadi ciuman hangat. Lukman mengambil kontrol, merengkuh wajah Yasmin lebih dalam dan mulai menggigit bibir Yasmin.
Yasmin mengerti lalu memberikan akses masuk, kini lidah Lukman bebas mengakses manis mulut istrinya. Yasmin tak diam, merasakan lidah Lukman yang mengeksplor bebas mulutnya, ia membalas, lidahnya kini beradu bergesekan dengan lidah Lukman. Yasmin mulai tidak nyaman dengan tubunya yang tertekan dan kepalanya yang makin miring dipeluk Lukman. Yasmin melepaskan ciuman mereka.
13542Please respect copyright.PENANAxOeKuasOdh
"hahhh hah hahh" nafas Yasmin berat mengatur nafasnya.
13542Please respect copyright.PENANAgMDK2eY6RD
Yasmin bergerak menggeser badannya agar dapat duduk dengan baik, lalu mulai membuka kancing baju Lukman. Lukman mengerti lalu mulai mengangkat tangan, agar Yasmin dapat meloloskan lapisan terakhir tubuh atasnya.
Lukman lalu mulai membuka kancing atas daster Yasmin, ia gemas melihat belahan dada Yasmin yang dia intip dari tadi. Kancing terlepas, namun gunung kembar belum bebas dari bra krem. Lukman menenenggelamkan wajahnya diantara payudara Yasmin, lalu menghirup aromanya dengan dalam. 'Manis' pikirnya, tanpa sadar mulai menjilat belahan payudara Yasmin. Yasmin menekan pundak suaminya berusaha menjauhkan wajah Lukman karena merasa geli, tapi Lukman makin semangat, meski Yasmin mendorong badannya menjauh Lukman tahu Yasmin menikmati perlakuannya karena pinggul Yasmin yang mulai bergerak mendorong menyentuh juniornya dibawah.
13542Please respect copyright.PENANAEyjbXKzFk6
Posisi Lukman telah menindih tubuh Yasmin, penis menekan menggesek-gesek bibir senggama Yasmin yang sudah basah berlapis celana dalam.
Lukman bangkit lalu segera membuka celana dalam istrinya, Yasmin berinisiatif membuka dasternya sendiri. Melihat Yasmin telanjang, Lukman ikut melepaskan celananya. Yasmin menelan ludah melihat batang coklat milik suaminya berdiri tegak, seakan bersiaga untuk menghujam rahimnya. Yasmin membaringkan dirinya sendiri dan mulai mengangkang kakinya, dia bersemangat melihat penis suaminya gagah, berharap malam ini ia bisa mendapatkan puncak kenikmatan lagi.
Lukman mulai memposisikan kemaluannya pada pintu masuk liang Yasmin yang terbuka lalu mendorong perlahan.
13542Please respect copyright.PENANAFw35k2YkwY
" uhhh " Yasmin mendesah saat merasakan penis masuk ke lubang kenikmatannya.
Lukman perlahan mulai menggenjot vagina Yasmin yang belepotan karena pelumas alami dari rahim Yasmin. Nafas Yasmin mulai menderu, birahinya makin meningkmat merasakan sodokan masuk keluar di lubang pusat tubuhnya.
13542Please respect copyright.PENANAbqtCn5wmwT
"Enak mi?" Lukman memastikan melihat Yasmin yang menutup matanya menahan nafas.
Yasmin mengakui dengan mengangguk. Lukman makin cepat menggenjot vagina Yasmin.
Anggukan Yasmin berbohong. Yasmin masih mencari kenikmatan. Memang bercinta selalu terasa nikmat, vaginanya basah, pelukan suaminya hangat, deru nafasnya menggebu, tapi sodokan sekarang masih tidak memuaskan birahinya. Ia ingin di sentuh lebih, lebih dalam dan lebih tajam. Yasmin memeluk punggung suaminya, meremas pantat kuat suaminya yang sedang maju mundur.
13542Please respect copyright.PENANAR6P4WPKjU5
"ahh Umi, enak sekali!!" Lukman mendesah
13542Please respect copyright.PENANAB24qIQQdBP
Masih tak merasa puas, Yasmin mencium bibir suaminya, Yasmin tak sabar ingin berada diatas agar dia bisa bebas menyetir vaginanya sendiri, saat dia sedang melumat bibir suaminya dan mengambil kendali,
"uhggg Umiii crottt, crottt" semprotan hangat terasa dalam liang vagina Yasmin.
Sepersekian detik Yasmin masih menggesek-gesekan pinggulnya, lalu tersadar bahwa batang suaminya telah layu.
13542Please respect copyright.PENANAMzmeBvyPBy
Lukman ambruk diatas istrinya, mengatur nafas merasakan sisa-sisa orgasmenya. Nafas Yasmin sedikit tertahan kecewa, ia berusaha mengendalikan raut wajahnya sebelum terlihat oleh suaminya. Terlebih ia harus menahan kedutan vaginanya yang masih meminta lebih.
13542Please respect copyright.PENANANSwNHq3ALg
"Enak gak Umi?" tanya Lukman mulai memisahkan kemaluan mereka.
13542Please respect copyright.PENANAl6KLOxhgIo
Inilah salah satu cobaan yang Yasmin harus hadapi pada pernikahan mereka. Lukman tidak pernah tau apakah istrinya orgasme atau tidak.
13542Please respect copyright.PENANAf8oXLM6aR2
"Enak Abi" jawab Yasmin tersenyum.
13542Please respect copyright.PENANAHYa3CTHHcx
Ia ingat, salah satu kajian saat dia masih aktifis dulu, bahwa tugas salah satu istri yang solehah adalah bisa memuaskan suami. Jadi inilah responnya, berusaha untuk tidak mengecewakan suaminya. Yasmin tahu bahwa suaminya sudah sangat kepayahan mengurusi pekerjaan dan Yayasan. Yasmin tak mau menambah beban pikiran karena keegoisan dirinya meminta klimaks, toh yang ia inginkan menjadi istri solehah dan ibu yang baik. Mimpinya sama dengan muslimah lain yang mengingkan surga setelah akhirat.
13542Please respect copyright.PENANAmpxkOBSXpF
"Terima kasih sayang" kata Lukman mengecup kening Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANAuf21D59Qzw
"Sama-sama Abi" Yasmin tersenyum lalu memeluk tidur diatas dada suaminya.
13542Please respect copyright.PENANAJWVcMOhRF2
"oh ya, Abi mo bilang, sesuatu" Lukman mengelus rambut istrinya
13542Please respect copyright.PENANABx6ahtDK79
"Abi dan tim pengembangan InsyaAlha mau ke keluar kota, yang udah pernah Abi bilang sebulan yang lalu, kalo Yayasan ingin mengadakan pembangunan masjid dan sekolah ngaji di desa-desa terluar gitu, tapi kali ini mungkin agak lama"
13542Please respect copyright.PENANArEDuHc75X0
"Berapa lama Abi?" Yasmin mendongakan kepala menatap wajah suaminya
13542Please respect copyright.PENANAb4YU84uMLi
"Mungkin satu bulan, Yayasan ada target 12 wilayah pembangunan dalam satu tahun ini, jadi mungkin Abi akan pulang beberapa minggu sekali"
13542Please respect copyright.PENANAHoeBKTUKB0
13542Please respect copyright.PENANAP0kJiR9BJc
"Yahh Abi, kirain Umi, proyek Abi mulai dikurang-kurangi karena ada Aidan" "Maaf Umi, mau gimana lagi, ustad Fandi memundurkan diri, malah Abi yang dipercayakan"
13542Please respect copyright.PENANAImUEblf5VS
"Baiklah Abi, udah dapet amanah juga. Kapan rencananya?" Yasmin menenggelamkan wajahnya pada leher Lukman.
13542Please respect copyright.PENANAPYfS5DSa47
"Bulan depan Umi, Nah, Abi gak mau Umi sendiri, Abi ngajak kakeknya Aidan tinggal dirumah ya Umi? Jadi ada yang jagain Umi klo Abi gak ada"
13542Please respect copyright.PENANA5DoZ1J1bzp
"hmm baik Abi, lagian kasihan Ayah di kampung sendiri, gak tau makan apa disana, kalau disini Abi kan juga bisa tenang"
13542Please respect copyright.PENANAdTxwEtp33j
"Baik kalau gitu, Abi nanti bicara sama Ayah. Oh ya, udah ada Aidan gini, Abi cariin juga ya yang bisa bantu-bantu pekerjaan rumah?"
13542Please respect copyright.PENANAVayy1BYuKp
"terima kasih Abi" Yasmin terseyum, meski baru saja kecewa pada penis suaminya, Yasmin selalu bersyukur karena Lukman selalu perhatian pada hal-hal seperti ini.
13542Please respect copyright.PENANA2PfGibLAWv
13542Please respect copyright.PENANAMWLsRem18z
***
13542Please respect copyright.PENANAnxnRW3CsLt
13542Please respect copyright.PENANAab1pAFfaca
13542Please respect copyright.PENANAqpFv6IQKAy
13542Please respect copyright.PENANAcppohTnzQ4
13542Please respect copyright.PENANAQogrnOyEKg
13542Please respect copyright.PENANAI0DGRSSe8n
13542Please respect copyright.PENANAAVzZwsCDcs
13542Please respect copyright.PENANAKZsHo8ilSG
13542Please respect copyright.PENANAGnEBmivvgh
13542Please respect copyright.PENANAlZd30VBSmx
Pada malam yang sama, saat anak dan menantunya berpeluk hangat, dalam rumah kamar kecil miliknya, tangan kiri Hj didin mengocok penisnya sendiri, dalam nafas yang menggebu, tangan kanannnya memegang foto Yasmin tersenyum dengan kerudung pink panjang sedang duduk di sofa kecil. Beberapa kali hj Didin mengeluskan kepala penisnya pada gambar bibir Yasmin.
"oh Yasmiiinnn" Hj didin mengerang
'crotsss.. crott.. ' lelehan sperma menyiprat gambar wajah Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANA9KbD7U4ZLr
13542Please respect copyright.PENANAHo8PRUeB3Q
13542Please respect copyright.PENANAtKjZzkedvD
***
13542Please respect copyright.PENANAZhSBt5pZBw
13542Please respect copyright.PENANAh8XQLGjENm
13542Please respect copyright.PENANAHaOMO0VUZE
13542Please respect copyright.PENANAdDPUsEvW4H
13542Please respect copyright.PENANAMCa8iCUaNh
13542Please respect copyright.PENANAx8JXhqL0EP
Sebulan kemudian..
"Assalamualaikum.." Hj Didin datang membawa tas jinjing besar dan tak lupa sekarung buah-buahan dari kampung.
13542Please respect copyright.PENANAEHQsg5iPW8
"Walaikumsalam.." Lukman keluar menyambut ayahnya.
13542Please respect copyright.PENANADIP9Z2Jw37
"Umii, Umiii.. Ayah datang" memanggil istrinya
Tak lama Yasmin sambil menggendong bayinya keluar dari kamarnya dengan sopan memakai kerudung panjang dan gamis coklat muda sederhana.
13542Please respect copyright.PENANA2m5eIrrdqV
"Walaikumsalam Ayah" Yasmin tersenyum menyapa lalu mendekat salim pada tangan Ayah mertuanya.
13542Please respect copyright.PENANA7Y6YzCBVGf
"Wahh Aidan udah gede ya, cepet banget montoknya" Hj Didin bercanda dengan cucunya yang sekarang berusia 4 bulan.
13542Please respect copyright.PENANAOpcKwdJZfF
"Iya dong kakek, Aidan kan mo cepet gede" Yasmin menanggapi becandaan Ayah Mertuanya.
13542Please respect copyright.PENANAgMijtms1m6
"Ayo Ayah, kita makan dulu, tadi Yasmin udah masak sayur asem dan pepes jambal" ajak Lukman sambil membawa barang bawaain Ayahnya ke kamar tamu yang jarang dipakai.
13542Please respect copyright.PENANArqevUb36t5
Setelah semua sudah makan siang, Lukman bersiap-siap lalu pamit untuk pergi.
"Umi, Abi berangkat sekarang ya" pamit pada istrinya yang sedang menimang bayi di kamar mereka.
"Baiklah Abi, hati-hati di jalan" Yasmin bangkit lalu mencium punggung tangan suaminya.
Lukman keluar kamar lalu pamit pada Ayahnya.
13542Please respect copyright.PENANAU1HVIhvsEE
13542Please respect copyright.PENANAHaKnlcGKSD
Hari-hari berlalu, Hj Didin mulai terbiasa dengan lingkungan barunya, bahkan sudah mempunyai tongkorongan bapak-bapak di masjid atau sekedar ngopi di tetangga. hal ini mudah karena Hj Didin memang sebelumnya kadang datang ke kediaman Lukman-Yasmin untuk menginap menjenguk keluarga Lukman. Tentu saja motivasi sebenarnya datang untuk melihat Yasmin dan memujanya dalam diam. 'Lukman pandai mencari menantu'' katanya dalam hati.
13542Please respect copyright.PENANAKuJgNEbtEf
Suatu hari didapatinya Yasmin sedang menyusui cucunya diruang tengah, saat dia baru pulang dari Masjid komplek malam hari.
"Assalamualaikum.. " sapanya sengaja saat ia sudah di pintu ruang tengah.
13542Please respect copyright.PENANAAAf5PrXJg9
"Walaikumsalam .." Yasmin sedikit kaget, langung menurunkan mukenahnya menutupi payudara dan kepala bayinya. "Loh, Ayah tumben jam segini udah pulang"
13542Please respect copyright.PENANArtcMQWPBys
"Oh Iya, Pak RT dan Pak Ridwan ada acara lain, jadi tadi selesai jamaah Isya pada langsung pulang" kata Hj Didin sambil duduk di sofa samping Yasmin, Ia mulai mengambil remot tivi lalu mencari siaran yang Menarik.
13542Please respect copyright.PENANAq0IQa2xrNj
"Ayah kalo mau makan sudah Yasmin siapkan ya Yah, tapi nasi masih di mejikom, Yasmin masih nyusuin Aidan dulu" kata Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANAw2jHbFUbhK
"gak apa - apa Yasmin, selagi Ayah gak keluar, kita makan bareng saja nanti, setelah Aidan Nenen"
13542Please respect copyright.PENANAmuZ3FqXXAX
"takutnya ayah udah lapar, Aidan masih lama kayaknya"
13542Please respect copyright.PENANAQbTyTPiiww
"emang Aidan nenennya banyak?"
13542Please respect copyright.PENANAfdI12P6IlJ
"gak banyak juga sih yah, cuman baru mulai, trus Aidan susah tidur, kalo lepas dia bangun lagi"
13542Please respect copyright.PENANA0LssxP2W2J
"wahh, manja banget Aidan, gak bisa lepas dari ibunya" timpal Hj Didin becanda.
13542Please respect copyright.PENANAOrxq6FdLda
"hehe, begitulah Yah, namanya juga bayi"
13542Please respect copyright.PENANA2k8gFonvU4
"iya sih, lagian bagus Aidan dapet gizi terbaik juga, biar cepat besar. full asi kan Yas?"
13542Please respect copyright.PENANASMD2IjX9nL
"Alhamdulilha, masih full asi, belum pake susu formula"
13542Please respect copyright.PENANAWmexiI76xA
"Wah, berarti produksi asi nya kamu bagus ya Yas?"glek, Hj Didin menelan tenggorokan kosonya, Ia bisa membayangkan dengan jelas dibalik kerudung Yasmin, ada dua gunung kembar brutal yang memproduksi susu, " biasa untuk anak pertama kadang wanita sulit loh" lanjutnya
13542Please respect copyright.PENANAFqrG7J8Okm
" memang sebulan pertama agak susah, tapi kesini alhmadulillha aman" jawab Yasmin
13542Please respect copyright.PENANACMYrXyKoYq
"syukurlah, jadi bisa produksi asi yang banyak yaa"
13542Please respect copyright.PENANAr1iNsTXQZh
"alhamdulillha" ucap Yasmin.
Puting Yasmin lepas dari bibir bayinya, Aidan merengggek manja, Yasmin membenarkan posisi kepala si bayi, namun air susu kanan telah seret, Yasmin terpaksa membuka bh kirinya dalam kerudung dan mengganti posisi bayinya, tak sengaja kerudungnya terjepit dan menarik kain kerudung yang menutupi dadanya, payudara kanan mengkilap bekas menyusui belum sempat di bungkus lagi, terlihat sepersekian detik 'deg' Hj Didin sekali lagi seperti memotret pemandangan indah itu dalam kepalanya.
13542Please respect copyright.PENANA1JRVpoTnO0
"melihatmu sekarang menjadi Ibu, Ayah sangat senang, Ayah jadi inget almarhum ibu mertuamu dulu" kata Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANAuG8lSKfhTp
Yasmin hanya membalas senyuman, tak tau harus berkata apa, hari meninggal ibu Mertuanya merupakan hari paling terpukul buat Lukman dan Ayahnya, Yasmin tak berani bersuara karena takut Ayahnya malah makin merindukan istrinya.
13542Please respect copyright.PENANAs7atgWlWZ0
Dilain sisi, kepala Hj Didin mengingat-ngigat rasa payudara wanita yang sudah lama tidak ia rasakan. Mengenang klip singkat baru saja terjadi, Ia sangat semangat menemani hari-hari selanjutnya bersama Yasmin. Yang jelas, ia harus tau jadwal menyusui si bayi kemudian hari.
13542Please respect copyright.PENANACFeCplMVr6
13542Please respect copyright.PENANAMQsJr7ejYn
13542Please respect copyright.PENANA8FUIKFqYxx
***
13542Please respect copyright.PENANAAjCsHUxKlV
13542Please respect copyright.PENANAsas0A1rkw4
Syamsudin yang sekarang di kenal Hj Didin, dulunya merupakan seorang lelaki biasa. Dia merupakan sosok yang bertanggung jawab dan baik hati. Usaha perkebunan sayur dan rempahnya cukup baik dapat menghidupi istrinya yang setia dan menyekolahkan 2 anak laki-laki hingga jenjang yang tinggi.
Meskipun begitu, laki-laki tetaplah senang bermain. Pekerjaannya yang sering mengantarkan hasil panen keluar kota membuat dia sering bergaul dengan banyak orang dan pergi ke berbagai tempat. Inilah masa kejayaan Syamsudin, berbagai macam pengalaman yang tidak ada di kampungnya dia coba, minum, judi dan wanita. Wanita merupakan salah satu kesenangan yang paling ia sukai apalagi kalau gratis. Janda-janda dari beberapa kampung sempat ia tiduri karena bualan buaya atau memang karena kharismanya. Kulit Syamsudin memang coklat hampir hangus dibakar matahari saat berkebun, tapi senyuman Syamsudin kadang jadi daya tarik sendiri ditambah otot-otot yang terbentuk karena kerja kasarnya dan tentu saja staminanya yang selalu bugar.
Semua pertualangannya berhenti 15 tahun lalu, saat usahanya hancur karena wabah di kebun dan persediaan panen tak dapat lagi menghidupi keluarganya. Masa terberat Syamsudin beruntung ibu Lukman tak menceraikan dia, selama ini meskipin tau jika Syamsudin sering main dibelakang, Ibu Lukman bertahan karena memikirkan masa depan anak-anaknya. Kedua anaknya Aldi dan Lukman berhasil dididik oleh istri Syamsudin dengan baik. Akhirnya Syamsudin sadar dan mulai memperbaiki diri selama itu juga fokus membahagiakan istrinya,meninggalkan kenakalan lama dan serius mendalami agama. Selama masa taubatnya pun wibawanya terbentuk, Pak Haji Didin sering menjadi pendengar dan penasehat yang baik untuk lingkungannya.
Saat pertama kali bertemu Yasmin yang dikenalkan sebagai calon mantu, Hj Didin memang mengagumi kecantikannya. Semakin mengenal Yasmin Hj Didin makin damai karena sifat Yasmin yang santun dan baik. Yasmin juga merupakan menantu yang perhatian dengan keluarga dan lingkungan. Hj Didin tak sadar bahwa selera wanitanya telah berubah, yang dulu menyukai Janda genit sekarang tertarik pada wanita santun dan alim.
Sungguh, Hj Didin sudah mencoba berbagai hal untuk manjaga wudhunya, namun beberapa bulan yang lalu saat melihat dada kembar menantu yang telah ia anggap sebagai sebagai anaknya sendiri, dia selalu kalah dan berakhir menuntaskan syahwatnya sambil membayangkan menantunya.
Tinggal bersama menantunya sebenarnya merupakan hal berat, tapi atas permintaan Lukman dan menimbang keamanan menantunya yang akan sendiri ditinggal suami, Hj Didin mencoba berharap mungkin jika tinggal bersama dirinya tidak akan penasaran dan manjadi biasa terhadap Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANAQLheVcBvSk
Baru beberapa hari tinggal bersama Yasmin, Hj Didin makin panas dingin, bagaimana tidak. Hari pertama Hj Didin mendapati pantat Yasmin yang terbungkus gamis nugging dibawa meja makan, Yasmin hanya mengambil sendok yang jatuh dan gamis membungkus utuh, tapi memandangi dua gumpalan empuk tetap saja menggoyahkan iman Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANAnvH32BL9Ao
Hari Kedua didapatinya CD bekas Yasmin tergantung di pintuk kamar mandi belakang, di hirupnya CD Yasmin tanpa sadar. Hari ketiga ia tak sengaja melihat Yasmin tanpa kerudung disela-sela pintu kamar Yasmin yang sedikit kebuka, Ia dapat melihat rabut hitam panjang Yasmin yang serasi kontras dengan kulit leher Yasmin yang putih, kecantikan Yasmin sempurna. Hari ke-empat Hj Didin melihat BH busui Yasmin yang tergeletak di keranjang pakaian kotor dekat mesin cuci, melihat BHnya saja, pikiran Hj Didin melayang membayangkan bagaimana BH abu ini bisa menopang susu Yasmin yang brutal, bagaimana jika diganti tangannya saja yang menopang.
13542Please respect copyright.PENANAzVpDudvDTe
Hari ke-lima Hj Didin menyerah dan mulai mencari kesibukan diluar rumah, agar dapat mengalihkan pikirannya, sampai hari kemarin saat mendapati Yasmin menyusui cucunya, panas dingin Hj Didin menyerah pada nafsunya.
13542Please respect copyright.PENANAFoGXUfTBjr
Hj Didin memutuskan untuk tetap menikmati semua rezeki yang tuhan berikan melalui Yasmin.
Hari ini Hj Didin panas dingin lagi, kali ini lebih parah, tubuhnya melemah membuat dia terbaring meriang sejak malam. Siang hari Yasmin yang merasa aneh karena tidak melihat Ayah mertuanya sejak pagi berinisiatif untuk mengetuk pintu kamar Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANAW9hJy4GZTg
" Ayah... " panggil Yasmin sambil mengetuk
13542Please respect copyright.PENANARJ7gqmtKgB
"hmm mm" Hj Didin hanya mengerang ringkih terbungkus selimut.
13542Please respect copyright.PENANAGxcp2ub1rr
" Ayahh.. " Yasmin memanggil sekali lagi memastikan namun tidak ada jawaban lagi.
13542Please respect copyright.PENANA0cS8FT9NVi
"Yasmin izin masuk ya Ayahh" Yasmin yang khawatir segera membuka pintu kamar.
Hj Didin di atas tempat tidur, sebagian tubuhnya terbungkus selimut meringkuk, wajahnya merah.
13542Please respect copyright.PENANAAGmhyP0r2W
"Astaga! Ayah sakit??" Yasmin mendekati Ayahnya yang terbaring dan menyentuh dahi mengecek suhu tubuh Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANA5rowi17it7
Hj Didin tidak menjawab, badannya masih bergetar karena kedinginan.
Yasmin yang tahu mertuanya sedang meriang lalu segera mengambil selimut tambahan untuk menutupi tubuh Hj Didin. Segera dia menelpon dokter kenalannya di komplek untuk datang memeriksa mertuanya.
13542Please respect copyright.PENANAjpJiwC9W4o
"Bu, Hj Didin hanya meriang biasa saja, saya resepkan obatnya ya" kata Dokter Daud.
13542Please respect copyright.PENANA2C5vg4DUAU
"Oh gitu ya dok, saya khawatir dok, takutnya ada penyakit lain yang kami tak tahu, Ayah saya gak pernah mau disuruh medical check up soalnya, padahal usia segini kami harus pantau terus kan" kata Yasmin
13542Please respect copyright.PENANAndWtLi7J8j
"Alhamdulillha Bu Yasmin, Hj Didin termasuk yang bugar kok diantara orang-orang seusianya yang saya periksa, cuman memang, cuacanya lagi gak enak akhir-akhir ini. Insya Allha 2-3 hari asal minum obat bisa membaik"
13542Please respect copyright.PENANAbaomQ3x1rP
" oh begitu ya dok, syukurlah, baik kalo gitu saya pantau terus obatnya " jawab Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANAmgeGIYZdCv
Dan bertambah lagi satu tugas Yasmin, selain mengurus bayinya, terpaksa Yasmin harus mengurus Ayah mertuanya. Yasmin tidak mengeluh, sebagai menantu ia dengan ikhlas mengurus Ayah mertuanya. Yasmin segera membuatkan bubur untuk makan Hj Didin, membantu Hj Didin minum obat, membuatkan teh hangat atau sekedar memperbaiki selimut tidur Hj Didin. Semua itu ia lakukan sambil mengasuh bayinya.
Hj Didin sangat bersyukur ada menantunya yang membantu dia saat sakit. Hingga keesokan harinya saat tubuhnya sudah sedikit membaik dan mulai menyadari bahwa dia sekarang lebih sering berjarak dekat dengan Yasmin yang menyuapi obat dan minum. Pikiran Hj Didin melayang.
13542Please respect copyright.PENANAG0ioVZZV7z
" Nak, Ayah ingin ganti baju, baju Ayah dari kemarin sudah gak enak dipakai " kata Hj Didin saat Yasmin selesai menuangkan minum baru pada gelasnya.
13542Please respect copyright.PENANA6UzrDA3uem
" Oh iya Yah, bentar" Yasmin segera membuka lemari dan mencari atasan bersih buat Hj Didin
13542Please respect copyright.PENANAMh3EvvzUG8
" Ini Ayah" Yasmin memberikan kaos baru
13542Please respect copyright.PENANAPbyxLFkqhQ
" Terima kasih " Hj Didin segera membuka bajunya
13542Please respect copyright.PENANA5lKlEOoBci
13542Please respect copyright.PENANA3mO3jHVO1G
Gerakan Hj Didin yang lambat dan sedikit terbatas membuat Yasmin inisiatif untuk membantu membukaan baju Ayah mertuanya, ditariknya ujung baju keatas dan meloloskan baju dari tangan Hj Didin. Yasmin kemudian membantu memakaikan baju bersih ganti juga.
13542Please respect copyright.PENANAOCbbJvQFxz
" Terima kasih Nak" kata Hj Didin saat bajunya sudah terpakai.
13542Please respect copyright.PENANA470UKQwTt2
" sama-sama Ayah" Yasmin terseyum " Yasmin ke Aidan dulu ya Yah, kalau butuh apa-apa panggil saja" Yasmin berlalu.
13542Please respect copyright.PENANAxckYSXi3pS
ini waktunya Yasmin menyusui bayinya, pikiran Hj Didin melayang, andai ia bisa lihat lagi susu brutal Yasmin saat ini, penis Hj Didin tegang, ia memutuskan untuk ke kamar mandi, sekedar untuk membasuh wajahnya dan bersih-bersih kecil.
Hj Didin beranjak dari tempat tidur dan berjalan pelan menuju kamar mandi yang ada disamping kamarnya. Setelah masuk kamar mandi dia mulai menuntaskan hajatnya, namun...
13542Please respect copyright.PENANALTDWxqqXxX
" brukkk!!!!" terdengar suara barang berjatuhan dari dalam kamar mandi.
Yasmin yang saat ini mendengar suara tersebut segera menuju arah suara, khawatir terjadi sesuatu pada Ayah mertuanya
13542Please respect copyright.PENANAJOX0NcNU3n
" Ayahhh! " Yasmin memanggil dari luar kamar mandi
13542Please respect copyright.PENANA5j1KxpVvQc
"... krk tong ..." hanya terdengar bunyi tak jelas
13542Please respect copyright.PENANArSGVguLFNh
" Ayahh" Yasmin memanggil sekali lagi memastikan, namun tak sabar Yasmin segera membuka ganggang pintu yang dikira tertutup.
Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Hj Didin bediri tertunduk berusaha mengambil botol shampo yang terjatuh. Yasmin melihat Hj Didin baik-baik saja, namun seluruh alat mandi berserakan.
13542Please respect copyright.PENANAug5e1g5hq7
"Maaf Nak, Ayah jatuhin rak sabunnya" kata Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANAqXmZKDUYQ7
Yasmin kemudian membaca situasi, rupanya rak sabun dan alat mandi yang menempel pada dinding yang barjatuhan. Yasmin lega bukan Ayah mertuanya yang kenapa-kenapa. Namun beberapa detik kemudian Yasmin tersadar bahwa sarung Ayah mertunya juga sudah berada di lantai basah, penis Ayahnya terpampang jelas hitam berurat dan lonjong. Kondisi penis setengah tegang persis menunjuk kearah Yasmin yang sedang menatap kaget.
13542Please respect copyright.PENANALvhl2hS2pg
"Astagfirullha!" Yasmin sadar segera menolehkan wajahnya namun tetap berdiri disana
Hj Didin sadar Yasmin kaget melihat penisnya, adrenalinya sedikit naik mengetahui menantu kesayangannya melihat batang intimnya.
13542Please respect copyright.PENANAAnoZtcnzw8
" Maaf ya Yass, kamu pasti kaget ya, tadi Ayah sedikit oleng, jadi jatuh deh raknya" kata Hj DIdin.
Yasmin tersadar, bahwa Ayah mertuanya sedang sakit dan ini bukan waktunya untuk mementingkan rasa malunya.
13542Please respect copyright.PENANAYqZnZ4aNES
" Gapapa Yah, Yasmin kira Ayah kenapa-napa" mulai noleh kedepan namun tetap menundukan wajahnya.
13542Please respect copyright.PENANAq6N0NOccIW
"Ayah gapapa kok, bentar lagi beres, Ayah mo kencing dulu" Hj Didin menundukan tubuhnya lagi pelan-pelan mengambil botol sabun yang jatuh dekat kakinya.
13542Please respect copyright.PENANAGsq6ZndMms
"Biar Yasmin saja Yah" Melihat Ayahnya yang berusaha beres-beres, Yasmin kemudian melangkahkan kaki masuk kamar mandi memunggut satu persatu botol mandi dekat pintu.
13542Please respect copyright.PENANAs3t1bUjCqe
Sekali lagi, tak sengaja Yasmin dapat melihat penis Ayahnya yang semakin jelas. Dalam lubuk paling dalam Yasmin tahu bawah penis Ayahnya lebih besar dari milik suaminya, ditambah urat-urat yang masih keliatan menonjol pada penis berwarna hitam itu.
'glek' tak sadar Yasmin sedikit menelan ludahnya sendiri. Yasmin kembali fokus mengambil peralatan mandi membuatnya semakin mendekat dengan tubuh Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANAunUpxb2gUV
Hj Didin sedikit kikuk, ia tidak menyangka bahwa sekarang dia hampir telanjang bersama Yasmin yang hanya berjarak kurang dari 1 meter dalam kamar mandi. Sungguh situasi yang erotis. Tegang penis Hj Didin memang karena Yasmin, tapi sekarang waktunya ia mengeluarkan air seni yang dari tadi ia tahan karena insiden kecilnya. Hj Didin sudah kebelet.
13542Please respect copyright.PENANAXpU6rtzagW
Yasmin sedang memungut botol terakhirnya di sudut lantai, posisnya kali ini sedikit membelakangi Hj Didin, pantat Yasmin berbalut gamis hanya berjarak setengah meter, tiba-tiba
13542Please respect copyright.PENANAkiDF6QakC7
"serrrrr...... seeeerrrrr...." air seni mengucur pada ujung penis Hj Didin mengenai pantat Yasmin.
Hj Didin kencing tidak sengaja, dia tidak bisa menahan lagi kantung kemihnya.
13542Please respect copyright.PENANACAfRhMX8xq
"ehh" Yasmin bingung ada yang menetes pada ujung gamisnya terasa basah pada betisnya.
13542Please respect copyright.PENANA0ZCAdeRhAd
"Yasssmin maaff ahhh" Hj Didin kencing lebih deras, mendesah lega karena mengucurkan air yang gak bisa ditahannya lagi.
13542Please respect copyright.PENANAbzAnvTGjCw
Yasmin baru merasakan bahwa bagian pantat gamisnya telah basah, segera berbalik, namun karena licin Yasmin malah terpleset jatuh menghadap penis Hj Didin yang sedang kencing.
13542Please respect copyright.PENANAU33qGxKGJX
"seeeerrrr seeeerrr" Kencing Hj Didin masih terus mengucur deras
13542Please respect copyright.PENANAuVw0FDM8QC
Wajah Yasmin terkena air kencing Hj Didin, Yasmin menutup mata kaget. Botol-botol yang dipungutnya terlepas, tangannya berusaha menopang badannya.
13542Please respect copyright.PENANAyo0pelVKCV
"seeeeerrrrrr" Hj Didin melihat kebawah dan melihat Yasmin sedang tersiram oleh air kencingnya.
13542Please respect copyright.PENANAdKMxDGFVX7
Jilbab dan dada Yasmin basah mempelihatkan lekuk tubuh Yasmin, payudara brutal dan puting besarnya tercetak jelas walau tertutupi gamin, Hj Didin Yakin Yasmin tidak memakai bh karena sedang menyusui bayinya. Wajah Yasmin sudah sepenuhnya basah, matanya tertutup berusaha menghidari semprotan kencing Hj Didin. Melihat itu, Hj Didin malah sengaja mengarahkan kencingnya pada wajah Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANAlPkcQui7jc
"seeerrr"
13542Please respect copyright.PENANAQBorIKIv7a
"ah-yah hemp!" Yasmin sedikit menyahut namun air kecing sedikit masuk pada mulutnya membuat dia pasrah untuk diam saja.
13542Please respect copyright.PENANApg86viJRdD
"ser, ser ser" kencing Hj Didin melemah dan menyemprot pada payudara Yasmin.
13542Please respect copyright.PENANASP5cgNuzQG
Yasmin perlahan membuka matanya, dihatnya penis Hj Didin yang sedang mengencingi tubuhnya. Yasmin tidak dapat mengatakan satu kata pun. Yang Ia rasakan hanya lantai yang dingin dan air kecing Hj Didin hangat membasahi dadanya.
Penis Hj Didin yang telah turun dan tidak tegak lagi namun tetap mengencingi dadanya telihat jelas dihadapannya sekarang, ada perasaan takjub dengan batang hitam tersebut namun tidak menyangkal saat ini Yasmin juga merasa sedikit terhina dan jijik dengan apa yang telah membasuh tubuhnya saat ini.
13542Please respect copyright.PENANARphGhFJIDN
"tess tess" tetesan terakhir kencing Hj Didin.
13542Please respect copyright.PENANA1XesovhEy0
"Maaf Nak, Ayah gak sengaja, kebelet banget, kamu gapapa nak?" Hj Didin membuka suara menutupi penis yang dilihat Yasmin dengan tangannya.
13542Please respect copyright.PENANARbY0hP436C
" Yasmin gapapa Yah" Yasmin mencoba bangkit " Ayah keluar saja, biarkan Yasmin yang beresin" Yasmin berusaha untuk tetap tenang setelah apa yang terjadi, dia mendapatkan penjelasan logis dipikirannya jika ada beberapa orang tua yang memang sulit untuk mengontrol proses berkemih.
13542Please respect copyright.PENANA9hqr4j2QtR
Meski peristiwa tadi merupakan ketidaksengajaan, Hj Didin merasa malu dan bersalah pada Yasmin. Bagaimana jika ia akhirnya menjadi orang tua yang sering ngompol seperti yang terjadi pada lansia lain bagaimana jika Yasmin marah atas perbuatannya, bagaimana jika tindakan bodohnya akhirnya dilaporkan pada anakanya Lukman. Banyak kekhawatiran Hj Didin membuat dia terdiam dan bergegas keluar dari kamar mandi.
Setelah Hj Didin keluar dari kamar mandi, Yasmin segera membereskan alat mandi yang berserakan. Segera ia ambil handuk dan mandi membersihkan diri.
Saat membersihkan vaginanya, Yasmin merasakan lendir-lendir lengket. Yasmin tidak tau bahwa beberapa menit yang lalu ia sedang terangsang…
13542Please respect copyright.PENANAm91OyH1r8A
13542Please respect copyright.PENANAaxPOZWUuSV
***
13542Please respect copyright.PENANANYubTHXhGV
13542Please respect copyright.PENANAd1cvK3QBn3
13542Please respect copyright.PENANAuuDCzmL14x
"hufft" Peluh keringat membasahi leher Yasmin yang tertutup kerudung hitamnya. Akhir-akhir ini Yasmin merasa gerah dan sering mengeluh karena kepanasan. Padahal ia baru saja mandi. Yasmin yang sedang menyapu ruang tengah berhenti, dan mengintip bayi pada kamarnya, setelah memastikan anaknya, ia menuju dapur membuka kulkasnya. hawa dingin dari kulkas membuat bibirnya tersenyum sekarang. Ia lalu mengambil botol minumnya, dia tidak repot untuk pindah ke kursi dan minum, melainkan jongkok lalu meminum air dingin depan kulkas yang terbuka.
"gluk gluk " air menyegarkan dahaganya.
namun dalam sedetik dia mengingat potret rudal hitam berurat yg dilihatnya minggu lalu.
'astafirullh' Yasmin menggelengkan kepalanya dan minum kembali.
Yasmin kembali melanjutkan membersihkan rumahnya.
Tak lama Hj Didin pulang " Assalamualaiku..m" Hj Didin mengucapkan salam sambil masuk kedalam rumah. Haji Didin yang sudah kembali sehat beberapa hari yang lalu, kembali ke berkegiatan seperti semula.
"walaikumsalam.." Yasmin menjawab.
"Nahh gitu dong Ayah, setelah sholat langsung pulang saja, gak usah ikut kegiatan majelis dulu, inget loh baru aja sembuh, undangan-undangan ngisi ceramah ditolak dulu" Yasmin cerewet menasehati.
Haji Didin tersenyum " iyaaa nakk" lalu duduk di depan meja makan, sudah jadi kebiasaannya setelah sholat dhuhur, Yasmin selalu menyajikan makanan tepat saat dia pulang.
"kok Ayah senyumnya gitu?" Yasmin heran.
"loh emang kenapa? kan senyum ibadah"
"senyumnya aneh yah, kayak ngeledek" Yasmin menjawab sambil menuangkan nasi pada piring Ayahnya.
Hj Didin tersenyum lagi, senang dengan celoteh menantunya.
" Ayah senang saja Yas, kamu akhir-akhir ini cerewet "
"hah?"
"Iya, kamu banyak mengomel akhir-akhir ini"
"gak ahh" Yasmin menyangkal
"tuh kan?" Hj Didin sambil mulai makan
Yasmin diam berusaha memahami dan mulai mengingat-ngingat. Dia mulai menyadari bahwa dia memang mula lebih banyak bicara kepada Ayahnya sekarang.
" Ayah senang kamu cerewet kok Yas, Ayah merasa jadi Ayahmu kalo diomelin. Ayah selalu menganggap kamu putri kandung Ayah, cuman dulu rasanya kamu cuman pengen Ayah jadi mertua biasa" kata Hj Didin.
"Loh, kok Ayah ngomong begitu?, Yasmin juga anggap Ayah, Ayahnya Yasmin kokk"
"dulu kalo Ayah berkunjung, kamu cuman menanyakan kabar dan makan Ayah saja, memang kita pernah ngobrol lama?"
"hehe" Yasmin menyegir canggung " Yasmin kan menghormati Ayah"
"jadi hormat doang nih? anggak sayang?"
"sayang juga dong Yah, udah ah Ayah makan aja cepet nasinya nangis nanti"
"kamu juga duduk aja sini, makan bareng Ayah" menyuruh Yasmin yang masih mengotak-ngatik isi kulkas"
Yasmin menurut dan duduk di meja makan makan siang bersama Ayahnya.
13542Please respect copyright.PENANA2jQpuKk3zT
Yasmin memang gadis pemalu dan sering menjaga jarak seadanya dengan Mertuanya karena raut wajah Hj Didin yang tegas membuat Yasmin segan dari dulu. Semenjak Hj Didin sakit 2 minggu lalu, hubungan Hj Didin dan Yasmin mulai mencair. Bagaimana tidak, Yasmin telah mengurus Hj Didin dengan sangat baik, makan, minum, obat bahkan mandi disiapkan dan dibantu Yasmin. Untuk mandi, memang Yasmin tidak ikut memandikan, namun kadang-kadang, saat Hj Didin drop, Yasminlah yang mengelap badan Hj Didin. Awalnya Yasmin merasa sedikit risih, tubuh Hj Didin dapat ia lihat dengan jelas, walau sudah semaksimal mungkin meminimalisir ketelanjangan Hj Didin di saat mandi. Di beberapa waktu, bahkan ia merasa tatapan Hj Didin berbeda-beda, kadang tatapan Hj Didin terasa hangat, kadang terasa menusuk, hmm seperti menenlanjangi.
13542Please respect copyright.PENANAVF7twxsO0p
Di meja makan ini, tatapan Hj Didin terasa hangat.
Hj Didin pun sudah menyerah pada syahwatnya, saat hari ia mengencingi Yasmin, rasa menyesalnya hanya bertahan 2 jam, setelahnya ia terus mengenang wajah Yasmin yang tersiram cairan pesingnya. Kemudian hari-hari sakitnya ia gunakan secara maksimal agar bisa lebih dekat dengan Yasmin. Sentuhan-sentuhan jemari Yasmin saat merawatnya masih membuatnya kenang di kepala, begitu juga tangan nakalnya yang sering mengambil kesempatan saat Yasmin sedang merawatnya. Rapih, Hj Didin merapatkan tangannya seolah tak kesengajaan saat lengannya berdempetan dengan dada Yasmin yang kenyal. Selain tubuhnya, obrolan mereka pun makin dekat.
"Lukman kapan pulang nak?" tanya Hj Didin membuka obrolan baru
"Belum tau Yah, tadinya aku pulang minggu ini, tapi katanya waktu itu aku mau langsung ke Kalimantan"
"Loh kenapa lanjut ke sana? Bukankah proyek Kalimantan baru bisa jalan bulan depan?"
"Mereka memberikan donasi lebih cepat ke Yayasan Kalimantan, karena donasinya bisa dilihat langsung lokasinya, jadi mereka langsung kesana dulu, kalau nanti gimana-gimananya belum tau"
"Ohh begitu.. Dasar anak-anak, kalau kerjaan suka lupa diri"
"Gapapa Yah, lagian kerjaan Lukman juga bisa untuk Yayasan, Insya Alloh, semoga berkah"
"Iya sih, tapi istri anak kamu udah tinggal lama di sini, kamu kan gak papa?"
"kangen sih Yah, tapi bisa juga ada Ayah di sini, jadi rumah gak sepi banget"
"nahh mungkin itu kali yang bikin kamu cerewet akhir-akhir ini? biar rumah rame" Hj Didin kembali bercanda
"ih Ayahh,, enggak, lagian Yasmin gak secerewet ituu" Yasmin sedikit merenggek
"Lah, kamu nggak sadar ya? Kemarin gara2 lampu dapur nggak nyala aja, kamu ngedumel seharian"
"mana ada yah, seharian berarti yasmin gak tidur siang dongg, Ayah becanda mulu"
"harian memang kelewatan, 3 jam sih kamu ngedumel"
"hehehe" Yasmin tertawa ringan menanggapi Hj Didin yang terus bercanda.
13542Please respect copyright.PENANAj7jTrUrLVC
13542Please respect copyright.PENANA3eI7GgHwnM
13542Please respect copyright.PENANAuoEUf0DCDD
13542Please respect copyright.PENANAu5uByKUpbO
"ooohh Ayah tahu, kayaknya kamu kangen Lukman deh kalau lagi ngedumel?"
"maksudnya?"
"Lukman gak pulang kamu gak bisa tidur haha"
"ih Ayahh apa sihh" Yasmin tersipu, kata Ayahnya mungkin benar
"Ciee, berat badan kamu naik lagi?"
"Ayahhh, ahh becanda mulu, itu nasinya dihabisin"
"Ayam-ayam apa yang nyebelin?" mencoba lelucon tebak-tebakan tiba-tiba
"hah?" Yasmin kembali bingung obrolan Ayahnya yang suka random
"Ayamnya udah habis nasinya masih banyak hahaha" canda bapak-bapak Hj Didin terlontar
" hahahaha" Yasmin tertawa terbahak-bahak, "masih banyak kok haahhahh" sambil beranjang kedapur mengambil Ayam goreng lagi.
13542Please respect copyright.PENANAvSkazzjurQ
13542Please respect copyright.PENANAuclDfzgM3z
13542Please respect copyright.PENANAIjGCpeVbiW
***
13542Please respect copyright.PENANA1uBbFdXgk3
Tamat , Lanjut Episode 2
13542Please respect copyright.PENANAObiVdoV0bt
13542Please respect copyright.PENANAbDg9Bdsedr
13542Please respect copyright.PENANAaIyVGFZ9BM
13542Please respect copyright.PENANAv8CCkiVeCq