Sebuah mobil sedan Toyota Camry masuk ke halaman rumah orang tua Gita. Tidak lain itu adalah ayah Gita. Walaupun berasal dari keluarga kaya dan memiliki supir pribadi, ayah Gita lebih suka menyetir mobilnya sendiri. Bahkan sopir pribadinya lebih sering melakukan pekerjaan di rumah Gita daripada menyetir mobil kesana kemari. Di bangku penumpang nampak seorang anak kecil dengan kulit putih bersih dan rambut pirang. Orang yang tidak tau biasanya akan terkejut ketika mendengar anak itu fasih berbahasa Indonesia. Itu karena memang ia lahir dan besar di Indonesia. Ia adalah Kevin, sepupu Gita. Ibu Kevin adalah orang Swedia. Karena itulah ia memiliki kulit putih dan rambut pirang. Orang tua Kevin ada pertemuan di luar kota, sebab itu Kevin dititipkan untuk beberapa hari di rumah orang tua Gita.
Setelah turun dari mobil Kevin turun dan salim dengan ibunya Gita, kemudian menyapa Gita. Kevin dan Gita sudah kenal sedari lama, Gita selalu antusias ketika Kevin datang saat acara keluarga.
Saat malam tiba, Gita menemani Kevin belajar di kamar Gita. Gita hanya menggunakan celana dalam dan tank top oversize sampai setengah paha. Gita memang sering memakai pakaian yang tergolong seksi bahkan kadang tidak memakai pakaian saat di dalam kamarnya. Jika harus keluar kamar, maka ia tinggal memakai Hoodie yang oversize sampai lutut untuk menutupi dirinya.
Malam itu Gita duduk di sebelah kiri dan Kevin di sebelah kanan. Saat menulis, puting payudara kanan Gita terlihat dari arah Kevin. Kevin pun mencuri-curi pandang ke arah payudara Gita. Puting payudara Gita berwarna coklat muda sebesar biji jagung, dengan areola yang sedikit mancung. Ini terbilang diatas rata-rata anak seumuran Gita. Mungkin ini karena Gita sering memainkan putingnya menggunakan alat breastpump milik temannya, karena ibu temannya ini pernah membeli alat breastpump, namun kurang nyaman.
"Hehhh, kamu ngelirik apa tuh???" Tanya Gita menggoda Kevin. Kevin pun terkejut bukan main.
"Engg.... Engga kok, aku lihat tugas kak Gita. Aku penasaran tugas SMP sesulit apa sih" jawab Kevin berharap Gita percaya.
"Maca ciiih... Lihat tugas kok sampai burungnya tegang gituuu. Atau kamu lihat ini yaaaa" ucap Gita dengan nada tidak percaya, sembari menunjuk celana pendek Kevin yang sudah menggembung, kemudian ia mengangkat tank topnya sampai puting sebelah kanannya terlihat.
"Ih, Kevin malu kak. Tutup lagi deh susu kakak" ucap Kevin sambil menutup mata, tapi sambil curi-curi pandang. Namun bukannya menuruti permintaan Kevin, ia malah melepas tank topnya sambil menarik kepala Kevin kearah payudaranya dan menyuruhnya untuk menghisap putingnya.
Awalnya Kevin sedikit menolak, namun akhirnya Kevin mulai menyedot puting Gita. Bahkan Kevin dengan inisiatif memainkan puting Gita yang satunya dengan tangannya. Gita merasa keenakan, ia tidak pernah merasakan putingnya dihisap dan dimainkan oleh seseorang. Rasanya berbeda dengan menggunakan breastpump. Tak lama kemudian Kevin menghentikan aktivitasnya, ia bertanya kepada Gita, "kok dari tadi ga keluar air susunya ya kak?"
"Iyalah kan aku masih kecil, nanti kalau aku mau melahirkan baru deh keluar airnya" kata Gita menjelaskan kepadanya. Ia pun melanjutkan aktivitasnya. Beberapa saat kemudian Kevin bilang kalau dia ingin pipis. Gita tau dia tidak ingin kencing, ia akan orgasme namun ia tidak tau. Gita lepas celananya, disitu Gita melihat penisnya yang kecil dengan ujung tertutup kulit. Entah mengapa Gita jadi sangat bergairah melihat penis anak berusia 7 tahun itu.
Tanpa pikir panjang Gita langsung memainkan penis kecil itu dengan mulutnya. Kevin tidak berkomentar apapun, ia merasa sangat keenakan akibat perbuatan sepupunya itu. Tidak lama kemudian, Kevin menyemprotkan cairan kenikmatan kedalam mulut Gita, Gita langsung menelan semua cairan itu.
Kevin terlihat lemas, Gita menyuruhnya untuk segera tidur saja. Saat Kevin sudah tertidur, Gita mengambil vibrator untuk melampiaskan nafsunya. Hanya di sekitar kelentit saja tidak sampai memasukkan vibratornya. Karena Gita masih sangat menjaga keperawanannya.
ns 15.158.61.8da2