Kau memintaku menulis puisi cinta. Untukmu, tentang kita, tetapi bertahun-tahun tak kudapat kalimat tepat sebagai pembuka. Hingga aku telusuri tiap kata dalam kamus dan abjad, malah sunyi serta resah kudapat. Puisiku pasrah ku remah. Tangisku basah suaraku gemah. Hati kudedah tubuhku lemah.
Jangan lagi kau meminta menulis puisi cinta, asal kau tahu, kata-kata tak akan mampu menulis indahmu, jangankan menulis, untuk menyebut namamu aku tak mampu. Karena kau adalah cinta, yang tak mampu ku tulis kecuali tangis. Tak mampu ku sebut kecuali denyut. Sebatas mimpi yang aku anggap menjadi nyata. Saat lelap lekatkan kelopak mata, tak seorang pun tahu apa yang terjadi dalam perjalananku. Mungkin sajakku akan hilang seketika, saat bola mataku kembali pelototi langit biru. Seperti inilah cinta, hal manis yang hanya ada didalam cerita, untuk nyata hanya sebatas mimpi belaka.
Aku menyebutnya kisah cinta dan tanpa seorangpun tahu, bahwa aku pernah bermimpi ingin setubuhi kasih sayangmu.
ns 15.158.61.16da2