Hal pertama yang mau gue bahas di tulisan ini adalah mengenai 4 karakter manusia.
Gue percaya banget, kalo lebih dari 70% manusia yang baca artikel ini kurang lebih aware sama topik ini.
Yang gue maksud adalah Karakter Kolerik, Sanguin, Melankolis dan Plegmatis. Buat handai taulan yang kurang paham, kalian bisa surfing dulu di google untuk memahami apa yang gue maksud dengan 4 karakter manusia ini.
Gue sendiri termasuk pemilik dari karakter dominan Plegmatis, dimana Plegma ini sendiri terbentuk dari banyak hal, dan karakter pendukung kemudiannya secara berurutan adalah Sanguin, Melankolis dan Kolerik. Jadi bisa dibayangkan ya, segimana bakal slebornya gue, karena for your info, untuk Melankolis dan Kolerik gue hanya punya bagian 10% dari seluruh karakter yang gue miliki.
Kemarin itu, gue sempet ngobrol sama beberapa temen deket gue, dan kita ngebahas ini. Dan menurut gue juga sangat mengasikkan untuk meneliti, menganalisis dan mencari tahu tentang kebenarannya.
Dari ke empat temen gue ini juga mereka memiliki karakter yang beragam, walau basicnya ya tetep di 4 karakter ini. Contoh karakter gue sendiri Plegmatis 65%, Sanguin 25%, Melankolis 5% dan juga Kolerik 5%.
Mungkin disini yang baca juga ada yang kurang lebih komposisi karakternya kayak gue boleh juga sharing ya,, gimana pengalamannya memiliki komposisi karakter yang cukup unik seperti ini.
Salah satu temen gue, cowok, dia mirip mirip sama gue, hanya saja 25% miliknya itu kolerik, dan 25% koleriknya itu ditularkan oleh temen gue yang memang karakter dominannya itu kolerik. Jadi yang lucunya, gue temenan sama ni bocah uda hampir 12 tahun gak pernah liat dia terprovokasi oleh apapun, namun sekarang dia bisa aja ngedebat siapapun kalo memang ga sepaham sama dia.
Nah, berikutnya gue mau ngebahas nih, Plegmatis dari pengalaman gue sendiri yang memang menyandang karakter plegmatis jauh lebih besar dari karakter-karakter lainnya.
Sebelumnya kalo kalian penasaran, dari mana gue tau komposisi karakter gue, itu banyak ya, gue uda pernah tes tertulis semacem tes psikotes dan juga gue pernah wawancara langsung dengan orang yang memang memiliki license di bidang kejiwaan.
Di hubungan pertemanan:
Ini menarik nih, walau kalau banyak penelitian membuktikan bahwa orang yang memiliki karakter plegmatis adalah orang yang "bodo amat" alias "cuek", namun sepengalaman gue sendiri ni, sebenernya kita ini bukan bodo amat yang tidak perduli sama sekali ya, tapi kesannya aja bodo amat, namun kita sebenernya sangat perduli dengan sekeliling kita, dan kita termasuk mahluk yang paling pandai menempatkan diri kita di sepatu orang lain.
Jadi, yang dulunya gue suka heran kenapa orang kalo ada masalah banyakan lari ke gue buat ceritain masalahnya, itu dikarenakan plegma yang di gue membuat gue menjadi seorang pendengar yang baik, yang ga suka ngomenin, ngerendahin, apalagi menghakimi.
Karakter plegma juga membuat gue menjadi seorang yang selalu menjauhi konflik, sehingga orang-orang disekitar gue merasa gue bukan orang yang menyusahkan, karena gue juga orang yang bukan orang yang banyak pilih, sehingga membuat orang-orang kolerik memiliki hak kuasa penuh apabila ada disekitar gue.
ns 15.158.61.20da2