Dari dalam rumah, seorang polisi berlari menuju atasanya yang berada di luar, sedang menjaga Kayla yang berada dalam mobil.
“Pak, kami menemukan mayat perempuan di dalam kamar mandi.” katanya.
“Berarti memang benar dia membunuh orang-orang di sini?” tanya atasanya itu.
“Ya pak.”
“Lalu bagaimana dengan korban lainnya? Apakah mereka baik-baik saja?”
“Seperti mereka hanya pingsan.”
“Begitu ya? Baiklah, kalau begitu, saya juga akan masuk dan melihatnya,” Lalu ia melihat sekeliling. “Kamu, tolong gantikan saya di sini.” perintahnya kepada polisi lainnya yang sedang menjaga warga-warga untuk menjauhi tempat kejadian.
“Baik pak.” jawabnya.
148Please respect copyright.PENANAhJH8yz18El
Di dalam rumah Raisa, beberapa polisi sedang memeriksa tubuh orang tua Raisa dan kakaknya, dan ada beberapa posisi yang sedang mencari-cari bukti tentang Kayla adalah pembunuhnya. Di sisi lain, di dalam rumah Raisa, Abdur, salah satu polisi, yang sedang berada di halaman belakang, bertemu dengan si kucing hitam dari balik semak-semak. Kucing hitam itu sedang menatapnya dengan matanya yang merah.
“Kucing siapa ini?” tanyanya sambil berjalan menghampiri si kucing hitam itu, lalu mengangkatnya. “Kalau dilihat, dia tidak mungkin kucing kampung atau yang tiba-tiba datang. Sepertinya ini adalah kucing peliharaan dari sini. Tapi kenapa warna matanya berwarna merah? Apa jenis baru yang aku tidak tahu.” pikirnya. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Karena saking sukanya dengan kucing, dia langsung memeluknya tanpa berpikir dua kali dan mengelus-elus dulu rambutnya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang polisi lain. “Abdur, kamu ngapain?” tanya Pak Adi, senior Abdur.
“Eh, ini pak, saya menemukan kucing. Sepertinya ini adalah kucing peliharaan rumah ini.” jawab Abdur.
“Ya ampun, kamu ini harusnya mengecek apakah masih ada orang lain apa tidak, bukannya malah mengurusi kucing.” kata Paka Adi sambil mengeleng-geleng kepalanya.
“Tapi pak, kasian kalau dibiarkan sendirian. Nanti dia bisa mati.”
“Ampun deh. Ya sudah, karena pemiliknya masih dalam masa penyembuhan, kau bawa saja dia pulang. Nanti saat pemilik aslinya sudah sehat, kau balikanlah.”
“Berarti untuk sementara, saya boleh memeliharanya?”
“Kamu memang punya banyak kucing sih di rumah. Baiklah, tapi ingat, nanti kau harus mengembalikannya lagi.”
“Baik, saya pasti mengigatnya. Terima kasih pak.”
“Baiklah, ayo kita cepat.” ajak Pak Adi.
“Oke pak.” jawab Abdur.
Petugas Abdur dan polisi lain terus mengecek seluruh rumah dan mencoba mencari petunjuk.
ns 15.158.61.23da2