Malam itu seperti biasa, Andin harus kerja partime untuk menghidupi biaya kuliahnya, ia bekerja di sebuah toko burger yang tak jauh dari rumahnya.
Karna kuliahnya selalu pulang sore, maka Andin sengaja meminta shift malam, karna kalau malam hari ia tidak akan bekerja terlalu capek, yang pasti pelanggannya hanya sedikit, itulah yg ada di pikirannya.
"Ndin kamu nggak ngantuk ya? setiap malam kulihat kamu tu seger terus!"ujar temanya yang bermata sipit itu.
"Nggak kok! aku masih kuat nih"sahutnya melebarkan bola matanya.
"Ya udah aku rehat di belakang bentar ya, aku dah nggak kuat nih, ngantuk"ujar temanya lagi sambil menguap.
"Ya udah sana-sana"sahut Andin seraya mengusirnya.
Tiba-tiba seorang wanita cantik datang menghampirinya.
"Ia mau pesan apa mbak?"tanya andin pada wanita berbaju pink itu.
"Aku mau pesen burger sapi, one set ya mbak!"sahut wanita berambut panjang itu.
"Mau makan disini atau dibungkus mbak?"tanyanya lagi.
"Dibungkus aja mbak"sahut wanita itu dengan senyum diwajahnya.
Andin segera menulisnya di komputer dan mengambilkan pesanananya.
"Semua 125 ribu mbak!"ujar Andin seraya memberikan sebuah plastik bag.
Wanita itu mengulurkan 2 lembar uang seratus ribuan, dan Andin memberikan kembalianya, lalu wanita itu pergi setelah mengambil pesananya.
Andin masih menatap wanita cantik itu hingga bayangannya pun lenyap, ia bergumam dalam hati.
"Andai aku secantik dia, pasti sekarang aku sudah punya pacar, nasip-nasip"gumamnya sambil merapikan rambutnya di depan cermin.519Please respect copyright.PENANAg4ZDGQeQ15
Beberapa hari ini wanita cantik itu selalu datang untuk membeli burger, dan Andin tak curiga sama sekali, sampai pada suatu sore ia mendapat telpon dari bosnya.
"Andin, hari ini tolong datang ke toko lebih awal, bapak ingin bicara sama kamu!"pinta bosnya.
"Oh iya pak"sahut Andin seraya berfikir ada apa ya.
Sesampainya di toko, bosnya melempar beberapa daun ke meja.
"Apa ini Ndin? bisa kamu jelaskan ke bapak, kenapa banyak sekali daun di laci uangmu!"ujar bosnya dengan nada marah.
"Loh saya nggak tau apa-apa pak, semalam uang yang saya dapat langsung saya masukan semua ke laci pak"sahut Andin membela diri.
"Kamu sudah bekerja sebulan disini Ndin, tapi kenapa akhir-akhir ini kamu melakukan banyak kesalahan!"ujar bosnya lagi.
"Maaf pak maaf,saya janji saya tidak akan mengulanginya lagi"sahut Andin dengan menyesal.
"Baiklah kembali bekerja!"pinta bosnya.
Andin pergi meninggalkan ruangan bos nya dengan perasaan yang berkecambuk.
Malamnya ia mengatur rencana untuk memisahkan semua uang yang ia dapat dari pelanggan, ia penasaran siapa yang sedang mempermainkanya.
Seperti biasa wanita cantik itu datang dan memesan yang sama, andin pun memasukkan uang itu ke dalam amplop dan memberinya tanda.
Besok malamnya sebelum ia bekerja, rasa penasaranya mulai mengganggunya, ia langsung mengecek semua uang yang di dapatkanya kemaren, ia membuka satu persatu amplop dan semua berbentuk uang, hatinya sedikit lega.
Lalu sisa 1 amplop milik wanita cantik yg selalu datang setiap malam, ia membukanya, betapa kagetnya karna ia melihat beberapa daun di dalamnya.
"Apa ini! kenapa bisa berubah jadi daun"ujarnya bingung.
Jelas-jelas ia memasukkan uang di amplop itu, tapi kenapa berubah menjadi daun, ia berfikir ada yang tidak beres.
Maka saat waktunya ia bekerja ia bergantian dengan temannya, dan wanita cantik itu pun datang seperti biasanya, tapi hari itu ia terlihat murung, seperti ada yang ia pikirkan.
Setelah ia pergi, beberapa saat kemudian Andin mengikutinya, ia berjalan di belakang wanita itu, wanita itu berjalan tanpa menoleh sekalipun, mereka memasuki jalan gang yang agak sepi, Andin merasakan angin dingin melintasi tubuhnya, bulu kuduknya pun berdiri.
"Padahal sudah malam begini, tapi kok dia nggak kedinginan ya pakai baju seminim itu"gumamnya yang melihat wanita didepannya hanya memakai sehelai gaun.
Ia masih mengikuti wanita itu, dan ia masuk ke sebuah kawasan rumah kost, wanita itu berhenti di depan pintu dan menghilang, Andin masih melihat-lihat sekeliling, lalu kembali mencari wanita itu dan tak melihatnya.
"Loh dia kemana ya?"ujarnya bingung.
Terakhir ia melihat wanita itu berdiri di depan satu rumah dan lampu rumah itu juga masih menyala.
"Pasti dia masuk kesini"pikirnya.
dan tanpa pikir panjang ia menggedor pintu itu.
"Hallo mbak, apa mbak didalam? bisa keluar sebentar nggak mbak, saya mau bicara"teriaknya di depan pintu rumah itu.
Tapi tak ada sahutan sama sekali,ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.
Lalu ia melihat ada sedikit celah di jendela rumah itu, ia mencoba melihat ke dalam rumah dan betapa kagetnya dia setelah melihat sesosok tubuh sudah tergeletak di lantai dan matanya yang melotot sedang memandangnya.
Ia langsung menelpon polisi dan juga mobil ambulan.
Beberapa saat kemudian, polisi dan dokter pun tiba lalu mereka sudah membanjiri tempat itu, tetangga lain pun ikut bangun karena kebisingan itu.
Polisi mendobrak pintu itu, dan bau busuk pun mulai keluar dari sana.
Polisi mengintrogasi Andin, tapi karna ia tidak terkait masalah itu dan ia hanya pelapor, maka ia dinyatakan tidak bersalah.519Please respect copyright.PENANAmDNQBaftgh
"Kamu bisa pulang sekarang nak"pak polisi itu menyuruhnya.
Belum sempat ia melangkahkan kakinya, seorang dokter mendatangi mereka.
"Wanita itu sudah meninggal hampir seminggu, dia tinggal sendiri dan baru pindah ke rumah itu, jadi tetangga pun tak tau lebih banyak lagi"ujar dokter itu.
"Baiklah saya akan menulis laporannya"kata polisi itu lagi.
"Tapi aneh, bukanya dia tidak mempunyai siapapun disini, tapi kenapa di atas meja banyak sekali kantong burger, dan sepertinya masih segar"ujar dokter itu kebingungan.
"Mungkin sebelum ia meninggal ia membeli semua itu, sudahlah jangan terlalu dipikirkan, mari kita masuk ke dalam lagi"pinta polisi itu dan berjalan masuk TKP.
Andin yg masih berdiri disana mendengar semua perkataan itu, kakinya tiba-tiba melemah dan tak sanggup berjalan, ia membayangkan selama seminggu ia melayani arwah wanita itu.
Sejak saat itu Andin tak pernah kerja shift malam lagi, ia memilih kerja pagi karna tak ingin mengulangi kejadian itu lagi, itu adalah pengalaman yg mengerikan dalam hidupnya.
Tamat.
ns 15.158.61.51da2