AAAKKH…. KAK FARREL…..”, teriak Cindy ketika dia memaksa kontol Farrel masuk dalam satu gerakan. Gadis itu merasa kemaluannya perih sekali, dia dapat merasakan selaput daranya yang robek. Cindy memeluk Farrel kuat-kuat sambil menahan rasa perih itu. Sedangkan Farrel merasa kaget dengan perbuatan Cindy. Memek Cindy ternyata sangat sempit, sampai Farrel merasa kemaluannya agak perih karena gesekan dan jepitan memek adik kandungnya itu. Hati Farrel hancur saat dia dapat merasakan ada cairan yang melumuri kemaluannya, yang dia tahu pasti adalah darah keperawanan Cindy.”Ya Tuhan. Aku merenggut keperawanan adikku sendiri. Aku seorang kakak yang bejat.” Mereka berdua diam tak bergerak sambil berpelukan selama beberapa waktu. Sementara bajingan-bajingan itu tertawa melihat momen itu. Hati Fitri terasa perih melihat apa yang dialami suaminya dan adik iparnya. Airmata menetes dari kedua matanya, tapi Fitri cepat-cepat mengusapnya sebelum Juki mengetahuinya. Fitri berpikir semua ini akan sia-sia kalau dia tidak dapat menahan emosinya dan terus mengikuti permainan bajingan-bajingan ini. “Ayo, Cin. Goyangin dong pantat loe. Masak orang ngentot kok diem-dieman kayak gitu ha…ha.. ha… Apa perlu gue ajarin dulu?”, kata kata Chelsea membuat Cindy tersadar dan dia sangat takut kalau bajingan itu yang memperkosanya. Cindy mulai menggerakkan pantatnya naik turun. Cindy memang belum pernah ML sebelumnya, tapi dari cerita temen-temennya dan juga instingnya sebagai wanita, gadis remaja itu tahu apa yang harus dia lakukan. “Aaaakhh……sstt…..aduh….aaakhhh……”, rintih Cindy lirih menahan sakit. “Sakit Cin? Sudah, hentikan Cin aahh…….”, kata Farrel. Meskipun mulut Farrel menyuruh Cindy untuk berhenti tapi tubuh dan otaknya ingin agar persetubuhan ini berlanjut. Farrel merasa malu pada dirinya yang menikmati hangat dan sempitnya memek Cindy, adik kandungnya sendiri. “Uugghh…. Cindy nggak apa-apa kok.”, kata Cindy sambil meneruskan gerakan naik turun dengan perlahan. Lama-kelamaan Cindy merasa perih di selangkangannya makin berkurang karena memeknya mulai terbiasa dengan kontol Farrel yang panjangnya kira-kira 17 cm itu. Cairan kenikmatan yang mulai mengalir keluar juga turut membantu sebagai pelumas yang membuat persatuan dua kelamin itu menjadi semakin lancar. Cindy kini merasakan sesuatu yang lain menggantikan rasa perih yang semakin hilang. Gesekan kontol kakak kandungnya dengan dinding vaginanya mengirimkan getar-getar kenikmatan yang baru kali ini dirasakan gadis remaja itu. “Ssttt….. aaahhh….mmmmppp……”, desah Cindy yang terlarut dalam birahinya. “Uuugghhh….. Cin…..aaaaahhhhh……”, desah Farrel merasa nikmat. Rasa bersalah yang tadi hinggap di hatinya pupus sudah. Bahkan tanpa sadar Farrel mulai menggerakkan pantatnya seakan menyambut goyangan Cindy di pangkuannya. “Aaahhh…kak Farrel ssttt…… Cindy sayang kakak.”, desah Cindy seakan lupa dengan keadaan sekelilingnya. Gadis remaja yang cantik itu secara naluri mulai memvariasi gerakannya dengan gerakan memutar yang makin membuat Farrel gelagapan. “Kakak juga sayang sama kamu Cin aahhh…. mmmpphhh….”, desah Farrel. Bahkan saat Cindy mendekatkan bibirnya yang ranum ke bibir Farrel, Farrel dengan sigap segera menjemput bibir itu dan mereka pun berciuman dengan panas. Sementara itu Fitri yang menyaksikan suaminya dan adik iparnya larut dalam birahi mereka, merasakan sedikit cemburu di hatinya. Tapi disamping itu, birahi wanita cantik itu pun ikut naik menyaksikan persetubuhan yang terlarang itu. Apalagi Juki yang memeluknya dari belakang, tak henti-hentinya memainkan payudaranya dan mengobok-obok memeknya dengan jari-jarinya yang besar. “Lihat suami kamu. Dia begitu menikmati ngentot dengan adik kandungnya sendiri. Mungkin sudah lama dia pengen ngelakuin itu. Setiap hari melihat perawan secantik Cindy mmmhh…… Mungkin saat dia ngentot sama kamu, dia ngebayangin ngentot sama adiknya yang cantik itu he…he…he….”, kata Juki di telinga Fitri. “Mmmmpphh…..ssttt… aahhh…..”, Fitri tak menjawab provokasi Juki. Wanita cantik itu hanya mendesah sambil tubuhnya mulai bergerak sensual menyambut gerakan jari-jari Juki yang lincah bermain di memeknya yang mulai basah. Sepuluh menitan berpacu dalam birahi seks pertamanya, Cindy merasakan gelombang itu datang lagi. Bahkan kali ini lebih intens daripada saat Fitri menjilati memeknya. Goyangan gadis remaja itu makin liar di atas pangkuan kakak kandungnya. “Aaaghhh…. kak Farrel aaagghh…….”, erang Cindy. Tubuh gadis remaja itu menggeliat liar diatas pangkuan kakak kandungnya. “Uuughhhh….. Cindy aaaahhh……..”, erang Farrel. Farrel tak kuasa untuk bertahan. Memek Cindy semakin berdenyut liar saaat dia orgasme. Jepitan dan empotan memek gadis belia itu bagaikan memeras kontolnya, dan kontolnya pun merespon dengan menumpahkan banyak sekali maninya ke memek adik kandungnya itu. Tumpahan dan semprotan mani untuk pertama kalinya ke dalam rahimnya itu bahkan membuat Cindy mengalami orgasme susulan yang membuatnya makin liar. Setelah orgasme yang susul menyusul itu, Cindy pun lemas dan memeluk Farrel dengan erat. “Hua…ha…ha… gimana rasanya memek adek loe sendiri, enak kan? Loe harus terima kasih sama gue yang udah ngasih loe kesempatan pertama ngentot adek loe yang masih perawan ha…ha…ha…..”, kata Barong pada Farrel. Farrel seakan tersentak kembali ke alam sadar. Wajahnya memerah, rasa sesal, marah, dan malu kini kembali menghinggap di hatinya. “Brengsek kalian semua. Kalian… kalian… aakkhh….”, caci Farrel tapi dia seakan kehabisan kata-kata. Cindy pun juga seakan tersadar. Gadis remaja itu segera turun dari pangkuan kakaknya. Cindy kembali menangis sambil duduk bersimpuh di dekat kakaknya. * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * “Memek loe becek banget Fit. Loe horny ya ngelihat suami loe ngentot sama adik ipar loe?”, kata Juki. Hati Fitri sakit mendengar pelecehan Juki, tapi wanita cantik itu tak memungkiri kalo birahinya naik melihat persetubuhan suami dan adik iparnya itu. Dan Fitri pun cuma membalas dengan sindiran Juki dengan senyuman. Fitri bertekad untuk terus turut dalam permainan bajingan-bajingan ini demi keselamatan keluarganya. “Karena loe sudah jadi cewek yang penurut, gue akan kasih loe hadiah. Loe boleh nuntasin nafsu loe dengan ngentot sama seseorang disini.”, kata Juki lagi. Fitri berlagak bagai cewek lacur, tangannya mengelus selangkangan Juki. Fitri sedikit kaget merasakan sesuatu yang besar yang tersembunyi di balik celana Juki. Walaupun belum melihat secara langsung, Fitri bisa merasakan kalo kontol Juki jauh lebih besar dari suaminya. “Eits, bukan sama gue. Sekarang gue masih pengen jadi penonton dulu. Loe lihat disana. Dari tonjolan di celananya, gue yakin bokap loe udah spanneng ngelihat live show barusan.”, kata Juki sambil menunjuk ke arah Suparno. Fitri tersentak mendengar kata-kata Juki. Jangan-jangan…… “Bayangin. Semenjak jadi duda, bokap loe belum pernah ngerasain nikmatnya seks lagi. Loe sebagai anak yang baik harusnya nge-bantu bokap loe. Sekarang loe ngentot sama bokap loe sana.”, perintah Juki bagaikan petir menyambar di telinga Fitri. Fitri sejenak terdiam, tak mampu bereaksi apa-apa. “Inget Fit. Loe tahu akibatnya kalo gue ngerasa bosen sama permainan ini. Make it wild, girl. Coba loe merangkak kayak kucing liar ke bokap loe. Kasih dia sepongan maut loe, baru loe bikin dia ngerasain seks yang selama ini dia impikan. Ayo sana.”, perintah Juki lagi. Fitri mengeraskan hatinya. Kemampuan aktingnya dia kerahkan lagi. Wanita cantik itu kini merangkak dengan gerakan yang sensual, perlahan mendekati Suparno yang terikat di kursi. Saat Fitri sudah berada di depan ayahnya, dia dapat melihat kemarahan yang terpancar dari wajah ayahnya itu. “Maafkan anakmu ini, Pi.”, jerit Fitri dalam hati. Tanpa menghiraukan tatapan marah dan kecewa dari ayahnya, jemari lentik Fitri mulai bergerak melucuti celana panjang yang dikenakan ayahnya. Suparno tak mampu mencegah perbuatan anak kandungnya itu. Dalam waktu yang tak lama, Fitri pun berhasil melucuti celana Suparno dengan celana dalamnya sekalian. Kontan kontol Suparno yang sudah tegang karena melihat live show Farrel dan Cindy tadi pun mengacung gagah di hadapan wajah Fitri. Sedikit rasa kagum terselip di hati Fitri melihat kontol ayahnya yang berumur setengah abad itu masih mampu berdiri menantang dengan gagahnya. Kontol ayahnya baik panjang maupun diameternya kira-kira sama dengan Farrel, suaminya. Tapi ayahnya memiliki kepala kontol yang lebih besar sehingga nampak agak kurang proporsional dengan besar kontolnya. Lidah Fitri mulai terjulur menjilat kepala kontol yang besar itu. Fitri mencoba memusatkan perhatiannya pada kontol yang ada di depannya. Dia tak berani menatap wajah ayahnya agar perasaan bersalah yang berkecamuk di dadanya menjadi berkurang. Wanita cantik itu mulai menjilat dari ujung kepala sampai ke buah pelir ayahnya. Cumbuan dari Juki dan pertunjukan panas Farrel dan Cindy rupanya cukup membantu Fitri untuk segera larut dalam birahinya. Kini Fitri tak segan lagi membuka mulutnya untuk mengulum kontol ayah kandungnya sendiri. Dia keluarkan semua teknik fellatio yang dia tahu untuk memberi kenikmatan pada ayahnya. Suparno yang sangat marah dan kecewa dengan perbuatan bejat anak perempuannya itu tak kuasa menolak segala hal yang terjadi. Saat lidah Fitri bergerak lincah di kontolnya, birahi yang beberapa tahun ini tak pernah terbangun kini bangkit bagaikan macan lapar. “Aaaghhh….. Fit Ssttttt……”, desah Suparno dalam hati. Suparno menatap Fitri yang asyik menjilat dan mengulum kontolnya, memberinya berjuta kenikmatan yang selama ini dia rindukan. Fitri merupakan anak perempuannya yang paling dia sayang karena wajahnya yang paling mirip dengan mendiang istrinya. “Sllurppp….mmmmm…….ssluuurrrppp…..” “Mmmpphh……mmpppphhhh……”, desah Suparno dibalik penutup mulutnya. Bapak dan anak itu kini larut dalam birahi mereka. “Agghhh…. jangan. Hentikan!!!”, teriak seorang wanita. Fitri melirik ke arah teriakan itu. Dia melihat Chelsea, si Hitam yang bertubuh besar kayak gorilla itu, ternyata sedang merobek-robek pakaian yang dikenakan Sarah, kakak perempuannya. Jerit dan tangis Sarah tak dipedulikan oleh si Hitam itu. Tak memakan waktu lama, tubuh Sarah pun telanjang bulat. Chelsea pun segera menggerayangi toket Sarah yang sedari tadi sudah jadi incarannya. Payudara Sarah yang aslinya memang berukuran besar nampak makin montok karena wanita itu kini sedang dalam masa menyusui. Melihat payudara yang dimiliki Sarah, Chelsea teringat serial film kesayangannya, Baywatch. Tangannya yang besar, hitam dan berbulu lebat segera meremas dengan gemas toket yang gede itu. “Jangan….aaakkh…… hentikan hu…hu..hu…..”, jerit Sarah sambil menangis. “Diem loe! Kalo loe ngelawan dan nggak mau menuruti kata-kata gue, gue akan ke atas lalu anak loe yang lagi ayik bobok disana akan gue habisin. Ngerti!!!!”, ancam Chelsea. Mendengar ancaman itu, Sarah pun menghentikan perlawanannya. “Jangan. To…tolong jangan ganggu anakku hu..hu…hu….”, pinta Sarah. “Makanya loe nurut kata-kata gue.”, kata Chelsea. Sarah hanya menganggukkan kepalanya. “Mmm…. toket loe bagus banget Sar. Tuh, lihat adek loe aja ampe melotot ngelihatnya.”, kata Chelsea sambil menunjuk ke arah Bimo. Sarah menoleh ke arah adik bungsunya itu. Dilihatnya wajah Bimo gelagapan dan memerah karena malu. Memang saat itu Bimo merasa malu sekali. Dia tadi memang sangat kagum melihat toket Sarah, kakak perempuannya sendiri. Memang laki-laki seusia Bimo, libidonya sedang tinggi-tingginya. Liveshow antara Farrel dan Cindy, tingkah liar Fitri, dan sekarang tubuh telanjang Sarah, membangkitkan gairah muda dalam dirinya. Kontolnya sudah sedari tadi berdiri dalam celananya, membuat duduknya menjadi tak nyaman. Bimo merasa malu sekali saat kepergok melotot melihat Sarah yang telanjang. Memang Bimo sering membayangkan toket gede milik kakak tertuanya itu dalam fantasinya saat dia masturbasi. “Sar, sekarang waktunya loe ngasih pelajaran seks buat adek loe itu he… he… he….”, kata Chelsea. “Nggak. Aku bukan wanita lacur seperti dia.”, kata Sarah sambil menunjuk Fitri yang asyik mengulum kontol Suparno. Hati Fitri hancur mendengar kata-kata Sarah, tapi wanita cantik itu berusaha mengeraskan hatinya dan tetap dengan kegiatannya mengoral kontol ayah kandungnya. PLAAKKK……… Chelsea menampar pipi Sarah sampai terlihat bekas memerah di kulitnya yang putih. Rambut Sarah yang panjang bergelombang dan berwarna merah, dijambaknya hingga Sarah mengeluh kesakitan. “Jangan pernah ngebantah gue lagi. Sekali lagi loe ngebantah perintah gue...
ns 15.158.61.12da2