Zen Pov
200Please respect copyright.PENANAEd2GAUzAT5
Sea !! kayanya dia cewek yang tepat, dia yang bisa bikin gue bahagia . cewek yang spesial yang bisa merubah segalanya di diri gue dengan hitungan singkat.
Duuuh kenapa gue jadi mikirin Sea terus sih ? gumam Zen sambil mengacak kasar wajah tampannya.
"Zen ! Let's have dinner tonight, baby !" teriak seorang wanita paruh baya dari lantai satu, walaupun usianya sudah menginjak kepala empat tetap memiliki wajah yang cukup cantik.
"Yes, mami I'am coming !"
200Please respect copyright.PENANAMk9Y0FAZxC
Sesampainya gue di lantai bawah, hhmm tepatnya meja makan sudah ada orang tua gue. Gue duduk setelah itu makan malam dalam hening, hanya dentingan sendok dengan piring yang terdengar sesekali.
200Please respect copyright.PENANAYfRAUy3UPi
di tengah makan malam ..
"How is school, Zen ? Tanya Clovis , papi gue. walaupun papi keturunan blasteran papi gue sebenernya bisa bahasa indo , tapi terkadang pakai bahasa inggris dengan keluarga atau orang yang menurut dia dekat. Bokap itu sama kaya gue irit banget sama yang namanya "NGOMONG" bisa di hitung jari lah kalo bokap gue ngomong.
"Just Normal pih" balas gue dengan enteng.
"btw, tadi papih lihat kamu antar pulang cewe yang tinggalnya gak jauh dari rumah kita ya ?" ledek papih.
200Please respect copyright.PENANAgjuHgT5RPg
Gue hanya menanggapi dengan lirikan mata sedikit kaget lalu dengan cepat gue menetralisirkan, papih terkekeh melihat gue yang dengan mudahnya akrab dengan orang baru dan apalagi ini seorang cewe.
200Please respect copyright.PENANAW9gmqPSz3w
"i .. iya pih dia temen sekolah Zen dan satu kelas juga " ucap gue sedikit gugup
Saat perbincangan gue dan orang tua gue, tiba-tiba ada suara bel berbunyi ..200Please respect copyright.PENANAM29ra4DATF
200Please respect copyright.PENANASlLI23jg03
Sea Pov
"Assalamualaikum" salam seseorang di luar rumah, sepertinya suara cewek.
"Waalaikumsalam, tunggu sebentar " jawab mamih sambil menatap papih siapa yah malam malam datang kerumah kita.
200Please respect copyright.PENANA0OfCVRTTXN
Saat pintu di buka , nampak seorang gadis muda kira kira seumuran dengan Zen.
"Malam tante, maaf ganggu istirahatnya. aku mau kasih sedikit makanan ucapan perkenalan dari tetangga baru buat tante dan keluarga dari bubuu. kita baru menempati rumah 2 rumah dari rumah ini. " jawab gadis ini sambil tersenyum.
"oiya, ya ampun makasih banyak ya. ayo masuk dulu cantik !" ajak mamih Zen.
"Oh iya tante makasih," lalu gue masuk ke dalam dan duduk setelah di persilahkan, saat ibu itu mau menyiapkan terdengar ada suara cowok yang menanyakan siapa tamu yang datang malam malam seperti ini".
200Please respect copyright.PENANADFNoUgMCfQ
Beberapa saat muncul seorang yang tadi sore kasih gue tebengan hehe.
"Hai !" sapa Zen sambil tersenyum manis.
"Hai, gue antar makanan dari bubuu". Ucap gadis ini yang ternyata adalah Sea.
"Mau minum apa, Sea?"
"gausah repot repot Necka" kata gue.
"Yaudah, kita ngobrol di taman belakang yuk " ajak Zen
200Please respect copyright.PENANAZJpfX97eu4
***
Zen dan Sea duduk di tepi kolam dengan ditemani dua gelas jus strawberry buatan mamih Zen.
"eehkkmm .. Sea gue boleh tanya?"
"silahkan!" Jawab Sea tanpa ekspresi.
"Disini ada penunggunya gak ? ucap Zen perlahan.
" Hhmm , disetiap rumah atau tempat pasti ada Necka, di depan rumahmu juga ada, ada nenek yang menjaga dan di dalam rumah ada pria tinggi besar yang menunggu juga." Jawab Sea dengan enteng.
"beneran ? Tapi enggak ganggukan ? Tanya Zen dengan wajah yang sedikit terkejut, namun membuat tubuhnya merinding.
"Dia penjaga Necka, gak semua hantu jahat kok. Mereka berdua yang menjaga rumah ini dan termasuk kalian juga" kata Sea.
Zen hanya mengganggukan kepala .
tiba-tiba ..
200Please respect copyright.PENANAArHkQ9NGbk
"aaww" rintih Zen saat keningnya terkena sesuatu yang keras entah dari mana.
"Hei, jangan di lempar kakanya kasian loh, dia temen aku kok" loh Sea kenapa kok ngomong sendiri, ucap Zen dalam hati.
"Ada dua anak kecil yang iseng melempar kamu pakai batu Necka, tapi mereka gak jahat kok. Mereka sahabatku." Ucap Sea membalas pertanyaan Zen dalam hati.
"hhmm .. lo gak takut?" Tanya Zen sedikit gugup.
"Mereka dulunya juga sama seperti kita, Toh juga suatu saat kita akan seperti mereka Necka." Balas Sea sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.
200Please respect copyright.PENANAGv5kZjFhcK
Buset enteng banget mulutnya, gue sih udah bisa pingsan berkali kali atau bisa gila setiap hari harus liat yang begituan . ucap Zen dalam hati.
"Aku dulu juga berfikir kalo aku bakal gila, bahkan aku sempat mengurung diri sampai enam bulan karna aku gak kuat kaya gini, tapi semakin aku dewasa aku belajar bahwa ini semua anugerah dari Tuhan dan tentunya bubu dan popo selalu kasih aku semangat buat aku " ucap Sea.
Setelah perbincangan Zen dan Sea , akhirnya Sea pun berpamitan untuk pulang kerumah karna waktu sudah meunjukkan pulul 21.00 malam .
200Please respect copyright.PENANAUWt31InLXQ
Haiii mana nih like & komennya ??
padahal aku udah nungguin loh 🥺 aku mau tau komen dari cerita ini gimana ..
sedih bgt author
ns 18.68.41.142da2