x
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSNWR0nLk6
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMXHWIF13U
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91iLngN7Ku
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcD9y3y3mkK
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUBPwklXwf
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbSmmmSkdU
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2wobjRuc7
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVC7bmIsSP
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8114zEr9P
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8032YfSv62
"Astaga Ducati."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVYrqKpvWy
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNUMs1Kt6n
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn7gOX0XZ6
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPnL3h1Cke
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIC1wVrOQLk
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zjItH5WKa
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6VCwrbS8x
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wPARLnybt
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQrRygHlfn
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZI51LabHx
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJdnCyKFq7
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcoXyiSvrv
"Biar kaya gini di peluk kamu."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmaVoBFrWV
Tama tersenyum dari balik helm.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkxoCNzvyV
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4epdDV0SJ
"Abang bahaya!" protes Nayyara
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaDEcALzXT
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOY2NWF0hao
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsI5FZ8Vbmt
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWNp7sXxfL
"Abang..."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCq2KS2Qn2
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRqVWWutiw
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV53HNC25BP
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TP4b2KQSK
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZamLGpKUS
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DKEn7GXkI
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdd73AdG87O
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwoBtqmPSL
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eHCyy2EyT
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxE4R2FtZzS
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGUqBm21FL
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOfvs6ZiJL
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMKdDMqfVz
"Nay bisa minta izin."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfz1L79MPA
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBJXKqCBc6
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydn3lolNfo
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkY9CZzHt6
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYOzfbUcGa
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLf0EIbyVZ
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSXtQMTbpE
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgPSIrNIWt
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2Y2sw81bY
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIholOfZ0EU
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7mzXmKtCD
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4UaLQOpJo
"Iya abang..."
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jbJoyosAx
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJroW8KPAsD
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3loRbjSRFs
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBYimDJ5hh
Bersambung
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKXTTkIwrV
.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqnOlsqNVk
.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcVzK6fOzx
.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8L9DWlY0q8
.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPXUUECTqv
.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJelOHylODE
hai hai makasih ya udah mau mampir.
220Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugh6AVOkOa
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns 15.158.61.54da2
