Japan, 18 Januari
Hyca terbangun di ranjang. Ia bangun duduk dengan mengkucek mata miliknya. Ia keluar dari ranjang dan berjalan melihat Chin yang rupanya tidur di sofa tanpa apapun. Tak memakai selimut dan bantal dia masih terlihat pulas dengan keadaan itu. Hyca terdiam polos melihat Chin yang asik tidur. Hyca juga melihat segel di leher Chin masih ada dan di tanganya pun juga masih ada.
Hyca memegang leher Chin dengan lembut seketika segel di leher Chin dan tangan Chin menghilang.
Tak lama kemudian Chin membuka mata dan melihat Hyca di sampingnya. "Hyca?" Dia terbangun duduk.
"Chin... " Hyca menatap polos.
"Selamat pagi, apa kau lapar?"
"Chin..... Lapar?"
"Ya... Aku akan me masakkan mu sesuatu" Kata Chin sambil berjalan ke dapur tapi Hyca terdiam melihat punggung Chin dari tadi. 30Please respect copyright.PENANA6elrjnw5ho
"Chin... "
"Ada apa?" Chin menoleh dengan bingung.
"Chin.... Chin.... Uh" Hyca menunjuk punggung Chin.
"Ada apa dengan punggungku" Chin menjadi bingung dan meraba punggungnya sendiri setelah di lihat di tanganya. Rupanya ada darah di punggungnya membuatnya terkejut dan rupanya lagi ada bekas cakaran baru sangat besar di punggung Chin.
"Akh..... " Chin berteriak kesakitan baru sadar.
30Please respect copyright.PENANAiCv6ZSg36w
Sementara itu Chakra akan berangkat ke kampus dengan berjalan kaki tapi ponselnya berbunyi dari Chin. Ia lalu berhenti berjalan dan mengangkatnya. 30Please respect copyright.PENANACioDVcdXie
"Ada apa kawan... Kau mau pamer pacar baru?"
"Kau... Kemari.... Bentar" Kata Chin yang bersuara lemas.
"Ada apa....!!"
"Cepatlah kemari... Jangan lupa bawa perban"
"(Ada apa dengan orang ini)" Chakra menjadi bingung lalu ke rumah Chin dengan membawa apa yang dia minta.
"Hoi Chin... Buka pintunya" Dia mengetuk pintu beberapa kali tapi tak ada balasan.
"Kurang ajar.. Kau mau mengabaikanku!!!?" Chakra marah dan mendobrak pintu itu hingga terbuka. Tapi ia benar benar terkejut sambil menjatuhkan barang di tanganya. Terpelongoh karena melihat Chin yang tergeletak tak berdaya dengan banyak darah di lantai. 30Please respect copyright.PENANAbdzWbfcfo5
"Chin!!! Hoi!!! Chin... Kau masih idup kan?!" Dia berlari mendekat.
"Ugh... Ini membuatku mual"
"Apanya yang mual.... Harusnya ini sakit!!"
"Tidak... Maksudku ini sama sekali tidak sakit" Kata Chin sambil duduk menatap membuat Chakra bingung. 30Please respect copyright.PENANAucf0AuIA5N
"Apa maksudmu?"
"Entahlah... Kau hanya harus menutupi luka ini sebelum semakin banyak keluar darah"
"Serius bro kau tidak mau ke rumah sakit aja... Itu sudah jelas sakit lah" Tatap Chakra.
"Cepat saja aku tak bisa meninggalkan Hyca disini" Chin menyela sambil melepas bajunya.
30Please respect copyright.PENANALe8BJwYQ7L
--30Please respect copyright.PENANABH4ymDrinQ
Tak lama kemudian Chakra membuang plastik obat tadi di tempat sampah. 30Please respect copyright.PENANAibroMayT9x
"Sebenarnya kau itu kenapa?" Tatap nya pada Chin yang memakai bajunya setelah tubuhnya terperban. 30Please respect copyright.PENANANmc6ZpwczY
"Ini karena Hyca"
"Hyca... Hyca... Siapa sih Hyca?"
Tiba tiba Hyca datang dengan berjalan mendekat membuat mereka berdua menoleh. 30Please respect copyright.PENANAZ3SXGfnXiU
Seketika Chakra menjadi terkejut kaku. 30Please respect copyright.PENANA8yc2nxYKOX
"(A... Apa ini) k.. Kau... Menyimpan wanita!!! (Itu wanita kemarin kan yang di pusat perbelanjaan???!!!)"
"Tidak aku bisa jelaskan ini" Chin menjadi panik.
30Please respect copyright.PENANAoN07kryH3P
Setelah itu dia menjelaskan semuanya pada Chakra dari awal bertemu Hyca dan mendapat segel yang sudah hilang sekarang.
"Hm... Begitu ya... Kau benar benar pandai berbohong saat itu.... Tapi yah... Mau gimana lagi... Tidak mungkin juga wanita cantik itu membuat luka di punggungmu begitu saja" Kata Chakra.
"Apa yang harus kulakukan, Hyca harus kembali ke hutan"
"Jika memang begitu, seharusnya kau memintanya dari awal untuk menjadi rubah lagi"
"Hyca... " Chin menatap Hyca yang masih memasang wajah polos nya.
"Bagaimana jika kau berubah menjadi rubah lagi?"
". . . Hyca... " Hyca terdiam lalu sedikit mengangguk, lalu ia berlutut lama membuat mereka bingung.
Hyca terdiam melihat atas dan sekitar lalu berdiri lagi ia lalu menggeleng sedih. 30Please respect copyright.PENANAqlMwQJCTfZ
"Apa yang terjadi?" Chakra masih belum mengerti.
"Sepertinya dia tidak bisa merubah dirinya menjadi rubah, apa karena sesuatu?"
"Hm... Orang orang bilang, apa sebelumnya Hyca pernah terluka?" Tatap Chakra.
"Sepertinya begitu, dia terluka bagian punggung saat masih berwujud rubah"
"Kalau begitu memang benar, sepertinya luka itu di berikan padamu Chin"
"Hah kenapa bisa gitu konsepnya?!"
"Yah lihat saja, sepertinya legenda itu salah, harusnya mengatakan luka turunan tapi mereka malah mengatakan makan dan dimakan. Sepertinya jika Hyca terluka maka lukanya akan berpindah padamu" Kata Chakra.
"Memang begitu kah? Buktikan padaku" Chin masih tak percaya.
"Benaran nih... Aku pukul dia" Chakra mengepal tangan sambil menunjuk Hyca yang berdiri di samping mereka.
"Hei jangan lah... Kau tahu kan perasaanku sebagai lelakinya"
"Apa kau mau bukti yang sesungguhnya?"
"Ya... E" Chin menjadi ragu.
"Bagus... Aku akan berikan" Chakra dengan cepat menampar Hyca. Dia bahkan tanpa basa basi menampar wanita cantik itu.
Tiba tiba yang kesakitan Chin. 30Please respect copyright.PENANAjOefF1uxQy
"Akh... Kawan.... Kenapa kau melakukanya?!?" Dia menatap kesal, pipinya menjadi merah tapi ia menjadi terdiam.
"Lihat bukan.... Sekarang apa yang kau rasakan?" Tatap Chakra.
"Tidak ada... Kenapa tidak ada?... Padahal tadi rasanya seperti tertampar beneran"
"Yah tapi sekarang meembekas... Intinya luka itu di berikan padamu tapi rasa sakitnya akan hilang dengan sendiri jadi tubuhmu seperti penopang dan pelindung untuk Hyca" Kata Chakra.
"Bagaimana kau bisa tahu teori seperti ini?" Tatap Chin.
"Hanya orang bilang, ngomong ngomong aku pergi dulu... Pacarku sudah mengirim pesan dia bertanya kenapa aku tak ke kampus hari ini... Aku akan menjadikanmu alasanya... Oh dan.... Sebaiknya kau mencoba jalan jalan bersama nya siapa tahu kau sudah tidak di anggap sendirian lagi Chin" Chakra menatap sambil berjalan pergi.
"Hm.... Mungkin..... Aku harus membawamu jalan jalan juga" Kata Chin sambil menatap Hyca. 30Please respect copyright.PENANAwcV5n7suk4
"Sebelumnya ayo sarapan"
"Chin... " Hyca mengangguk senang.
30Please respect copyright.PENANAuGMvKtUe8y
Setelah selesai sarapan Hyca melihat majalah dimana ada majalah wanita yang bertubuh cantik dengan pakaian yang ngetren. 30Please respect copyright.PENANAnOGv4vZam9
Ia terdiam dan menunjukan nya pada Chin yang mencuci piring. 30Please respect copyright.PENANAfh9UD1mPQ7
"Chin... Chin.. " Hyca menunjukan dengan semangat lalu Chin menoleh.
"Ada apa Hyca... Apa kau mau terlihat ngetrend seperti ini?"
"Hyca.... Uhu" Hyca mengangguk dengan cepat.
"Hm... Mungkin juga... Semua orang harus melihat aku punya wanita yang cantik dan modern, jangan khawatir aku akan membuatmu sepertinya" Kata Chin lalu Hyca mengangguk senang lagi.
Tak lama kemudian terlihat Hyca keluar dengan baju yang sangat cantik. Chin menjadi terkesan melihatnya. "Keren... Kau sungguh cantik Hyca"
"Hyca... Chin... " Hyca juga ikut tersenyum senang.
"Baiklah ayo jalan" Chin memberikan lengan nya lalu Hyca mendekat lengan Chin layaknya wanita pada lelakinya. Lalu mereka mulai berjalan. 30Please respect copyright.PENANAfX8JgSU1Sy
"(Aku tidak ke kampus hanya karena Hyca... Apa besok juga begini... Tidak mungkin juga kan, mungkin aku akan memikirkan sesuatu untuk bisa tenang meninggalkan Hyca)"