Kayla dan Bu Peni sudah sampai di rumah. Kayla sudah masuk ke dalam rumah, sementara Bu Peni masih ngobrol dengan Bu Silvi dan Pak Budi di halaman rumah Kayla.
“Bu, terima kasih ya sudah mengantar Kayla pulang. Maaf sudah merepotkan ibu.” kata Bu Silvi.
“Iya bu, sama-sama. Maaf soal kucingnya. Saya benar-benar tidak sengaja. Tadi itu jalan gelap. Jadi sulit untuk melihat ada apa di depan.” kata Bu Peni merasa bersalah.
“Nggak papa bu. Ini kecelakaan.” kata Bu Silmi.
“Saya mengerti ini memang kecelakaan, tapi sepertinya Kayla sangat sedih.”
“Itu bukan hal yang aneh sih. Lala itu memang adalah kucing satu-satunya dan kesayangan Kayla. Dia juga adalah kenang-kenangan terakhir dari nenek Kayla.” kata Pak Budi.
“Ya ampun, saya jadi tambah bersalah. Apakah saya butuh mengganti kucingnya? Akan saya coba cari yang lain sama dengannya.” usul Bu Peni makin merasa bersalah.
“Nggak usah bu, tidak apa-apa. Saya yakin Kayla pasti akan mengerti.” kata Bu Silmi.
“Tapi saya masih merasa tidak enak.”
“Kalau masalah ganti, mungkin sebaiknya ibu bahas saja langsung dengan anaknya.” usul Bu Silmi.
“Tapi sebaiknya menunggu dia baikan dulu.” saran Pak Budi.
“Baiklah kalau begitu, saya mengerti. Mohon maaf sekali lagi. Kalau gitu, saya izin pulang dulu ya.” pamit Bu Peni, lalu meninggalkan halaman rumah Kayla.
Sementara itu, Kayla berada di kamar mandi, mengunci dirinya di dalam, dengan air matanya yang masih deras mengalir.
Tidak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu. “Kayla, keluarlah dan bicarakan dengan mamah, papah. Mamah yakin kamu akan merasa lebih baik jika begitu.” kata Bu Silmi, yang berada di luar. Tapi Kayla tidak menjawab. “Kayla, ayo jangan mengunci diri kamu terus. Cepat mandi. Mamah sudah buat sup salmon kesukaanmu loh.” lanjutnya.
Dengan nada seseguhan, Kayla menjawab, “Tidak usah mah. Aku baik-baik saja.” Namun, Bu Silvi masih khawatir. “Ya sudah, kalau sudah baikan, kamu ngomong kepada mamah dan mamah. Kapan saja mamah, papah akan mendengar curhatanmu.” Tapi tidak ada respon dari Kayla. Bu Silmi menghela nafas lalu meninggalkan Kayla. Malam itu terasa sangat panjang untuk Kayla. Setelah mandi, Kayla langsung mengunci diri di kamarnya dan memaksakan dirinya untuk tidur.
130Please respect copyright.PENANA4QUx8spqUn