Chapter 12
4144Please respect copyright.PENANAXADyL0IWAX
akhirnya hari itu pun tiba, hari yang sebenarnya ustadzah ismi berharap tidak pernah datang setelah dia tau apa yang harus dia lakukan dan sanggupi.
Di pagi itu setelah sarapan ustadzah ismi yang sedang bersih2 rumahnya, ditanya oleh usman suaminya.
”mi umi mau bareng atau nanti aja..?”
“nanti aja bi.. umi masih beres2..abi duluan aja.. biar nanti umi jalan sendiri kesana.. abi kerjain dulu aja yang harus abi kerjain” jawab ustadzah ismi dengan nada sedikit ketus sambil terus menyapu rumahnya.
“ya udah mi abi berangkat duluan ya.. asallamualaikum..”
”waalaikumsalam bi..” walaupun sedang marah kepada suaminya utadzah ismi tetap mencium tangan suaminya ketika dia akan berangkat, sama seperti yang biasa dia lakukan selama ini.
Sementara Usman berangkat menuju villa, Ustadzah Ismi kembali menyelesaikan pekerjaannya di rumah dengan pikiran yang melayang-layang, dia masih tidak percaya dengan apa yang akan dilakukan nya hari ini, dan ustadzah ismi sempat berpikir kenapa kuda2 itu diperlakukan dengan seperti itu, dan kenapa bisa sampai kuda2 itu bisa menjadi seperti itu.
Dan kyai kholiq sebagai seorang yang sangat paham tentang ilmu agama orang yang selama ini sangat dia hormati, bisa sampai melakukan hal ini, padahal seharusnya dia tau kalau hal ini adalah sebuah dosa yang seharusnya dia hentikan. Terlalu naif kalau mengatakan ini hanya karena rasa sayang kepada hewan peliharaan nya saja, pasti ada hal lain di belakang ini.
4144Please respect copyright.PENANACEvRY3s7IP
selengkapnya bisa di baca di : Novelkita, kanal tele
ns 15.158.61.12da2