Japan, 20 Januari
Chin terbangun dari tidurnya, ia menjadi terdiam melihat sekitar. Berbaring di ranjang dan meraba samping ranjang dengan kedua lengan nya. Tapi tak ada apa apa selain selimut yang menyelimuti nya.
Ia bangun duduk dan terdiam bingung.
"Apa.... Apa yang terjadi?" Ia memegang kepalanya dan melihat sekitar lagi. Tak ada apapun. Hanya ada cahaya matahari dari jendela dan kegelapan ruangan itu yang sebagian belum tersinari matahari.
"Apa yang terjadi barusan?" Ia mencoba kembali mengingat ingat dan seketika, ia ingat pada Hyca.
"Hyca!! Dimana dia!! Hyca!! Hyca..." Panggilnya dengan keras tapi tak ada yang menjawab apalagi Hyca yang berjalan keluar menunjukan diri padanya.
Chin beranjak dan berlari ke kaca besar di pojokan dinding dan ia terdiam kaku melihat tubuhnya. Dengan cepat melepas baju atasnya membuatnya telanjang dada dan di saat itu dia tak melihat tato apapun. Tato segel itu telah hilang.
"(Kemana?! kemana tato itu kembali hilang... Apa Hyca memutus nya? Tapi bukanlah kemarin kita sudah menjalani kontrak?!)"
29Please respect copyright.PENANAzX1xd1m4Pr
Dan ia kembali ingat pada pesan Hyca. "--Aku akan pergi saja, kembali ke tempatku agar kamu tidak terbawa mereka. Aku juga akan merubah semuanya menjadi semuanya tak pernah terjadi... Terima kasih untuk waktu waktunya, kau merawatku... Membelaiku dan bersikap sangat lembut padaku, aku tak pernah mendapat majikan sebaik dirimu, Terima kasih---" Kata Hyca.
Sepertinya itu akan menjadi perkataan terakhir dari Hyca yang sudah pergi meninggalkan nya.
"Ini... Ini tidak mungkin.... Tidak mungkin, Hyca tak mungkin pergi?!" Chin panik. Ia kembali memakai bajunya dan berlari keluar kamarnya dan tak hanya itu, ia keluar dari rumah. Melihat sekitar dan yang ia lihat hanyalah langit cerah tanpa adanya masalah apapun.
"Hyca... Hyca... Dimana kamu" Tatap nya dengan putus asa. Lalu ia kembali berpikir bahwa Hyca memanglah sudah pergi.
Ia mengingat kembali masa masa yang ia lakukan bersama Hyca. "(Itu belum ada satu minggu, kenapa kamu harus pergi... Hyca.... Ini semua tidak terjadi, aku yakin aku hanya bermimpi)" Ia berlutut di tengah jalanan sepi itu. Ia padahal panik ketika bertemu dengan Hyca saat pertama kali dan ketika Hyca pergi, ia benar benar tak rela Hyca pergi begitu saja.
"(Hal terakhir yang ia katakan sebelum dia pergi, dia benar benar bisa berbicara lancar.. Sangat lancar... Kenapa aku bisa di bohongi oleh kepolosan rubah dominan itu... Kenapa aku begitu bodoh... Nafsu manusia akan muncul jika mereka melihat hantu yang menempel di tubuhnya... Aku mungkin juga begitu)"
Setelah itu, ia kembali ke rumah dengan wajah yang masih putus asa. Melihat ke sekitar dan dia menemukan baju Hyca di sofa, tepatnya baju kimono yang pertama kali Hyca pakai. Chin terdiam kaku dan berlari mengambilnya. "(Dia meninggalkan ini?)" Pikirnya dengan bingung.
Tapi ada suatu kertas yang jatuh membuat Chin menatap nya. Ia lalu mengambilnya dan rupanya, kertas itu adalah kertas tulisan pesan dari Hyca.
Tulisan kertas itu bertuliskan. == Chin, aku akan pergi dan mungkin aku tak akan pernah kembali. Di musim kemarau, aku pergi ke tempat asal ku dan bertapa di sana, kamu bisa mengunjungi ku di saat bulan musim dingin, di musim dingin aku akan menunggumu di gunung yang sudah bersalju, salam... Hyca.. Terima kasih sudah menemaniku dan menganggap ku wanita yang harus di jaga==
Chin yang selesai membaca itu menjadi menggigit bibirnya sendiri dan meremas kertas ini. "(Sialan.... Kenapa aku begitu sesedih ini, dia itu bukan manusia... Dia hanya hantu... Hantu yang tak pernah ada... Kenapa aku begitu sesedih dan tidak rela begini, itu hanya wanita yang aneh... Dia benar benar bersikap bodoh di awal dan bersikap pandai di akhir hanya untuk aku menilai bahwa dia wanita yang baik dan juga polos. Aku tak tahu... Seharusnya aku beruntung dia pergi... Tapi..)" Tatap nya pada baju Hyca yang ia bawa di lengan nya.
"(Dia meninggalkan baju ini di sini, itu berarti dia memakai baju yang aku belikan dari pusat perbelanjaan. Jika di pikir pikir, baju ini akan mahal karena terlihat dari Dinasti yang sangat lama... Tapi aku tak mau menggadaikan nya, Hyca, aku akan mengingat mu... Kemarin itu bukan mimpi, aku bertemu dengan mu itu bukan juga mimpi aku akan anggap itu adalah takdir nyata, tunggulah aku... Aku akan ke sana di bulan Desember nanti)"
--29Please respect copyright.PENANAc5IrwM56Eu
"Kawan, kau ke kampus hari ini? Hampir terlambat di jam mu" Kata Chakra yang menyapa Chin yang berjalan menuju gerbang kampus.
Tapi wajah Chin tampak pucat. "Hei, ada apa?! Apa kau berkelahi dengan pacar mu itu?"
"Pacar apa?"
". . . Hyca? Bagaimana keadaan nya, kau bilang dia tertidur ketika kau pulang dari bekerja sambilan"
"Aku tidak mengatakan itu..... Tunggu... (Hyca menghilangkan ingatkan semua orang soal kejadian kemarin, baguslah jika pemikiran Chakra juga di hilangkan) Yeah... Seperti yang kau tahu, dia adalah hewan yang sangat sakral maksud ku, mungkin lebih tepatnya makhluk sakral jadi dia harus pulang ke tempatnya untuk menambah kekuatan nya.."
"Hah?! Jadi kamu berpisah dengan nya.... Itu pasti sakit, dia wanita yang cantik, tak ada duanya di sini"
"Haiz biarkan sajalah, lagi pula.. Apakah manusia bisa menjalin cinta dengan makhluk supranatural, itu mustahil... Jadi aku akan melupakan nya saja"
". . . Kau tidak ada rencana ke sana lagi?"
"Tidak.... (Sebenarnya.. Aku akan ke sana pada bulan Desember aku sengaja tak mengatakan nya pada Chakra karena aku takut dia akan ikut dan aku ingin pergi menemui Hyca sendiri suatu saat nanti)" Tatap Chin.
Lalu Chakra mengangguk. "Baguslah, kau harus merelakan nya karena dia mungkin juga punya masalah pribadi sendiri, oh ngomong ngomong kau ingin aku ajak kenalan dengan seorang wanita yang baru baru ini aku temui, dia teman dari pacarku"
"Tidak perlu" Chin menolaknya dengan wajah yang masih sedih.
"Kau harus mencobanya, dia wanita yang perawan dan sangat cantik... Mungkin kalian cocok, lagi pula, dia manusia" Kata Chakra. Lalu Chin terdiam sebentar dan berpikir tentang Hyca. "(Menunggu bulan Desember itu sangatlah lama.... Sangat sangat lama karena dia pergi sekarang, selama itu, aku ingin berbuat apa, apa aku ingin kesepian lagi, hanya bisa kuliah, kerja, tidur... Aku juga butuh sedikit support...) Baiklah, terserah kau" Kata Chin yang akhirnya menyetujui saran Chakra yang akan memperkenalkan wanita cantik.
"Bagus lah, aku akan memberi tahu nya nanti. Dan kalian bisa mengatur waktu kencan kalian, aku harap waktumu bisa bersama nya dan jangan bilang bahwa kau sibuk"
ns 15.158.61.54da2