kisah horor driver ojol part (1)
Dalam setiap pekerjaan, tentu ada kisah mengenai suka duka yang mewarnainya. Tak terkecuali driver Ojol. Bahkan tak jarang terselip cerita mistis di dalamnya, salah satunya yang dikisahkan bedil, driver Ojol asal tangerang selatan.
Bedil yang sebenarnya merupakan karyawan perusahaan makanan cepat saji harus mencari uang tambahan belakangan ini. Untuk menikahi seorang wanita pujaan hati nya. Bedil harus bekerja ekstra menjadi driver Ojol pada malam hari guna untuk menikahi wanita yang di cintainya.
Saat itu seperti biasa, sepulang kerja dari restoran bedil tak langsung pulang ke kontrakanya. Dengan mengenakan jaket Ojol ia lantas mangkal di kawasan komplek jurang mangu (depan pasar ceger )
Malam itu ia bersama rekan seprofesinya sengaja mangkal ditempat tersebut karena dekat dengan salah satu gerai fast food. Biasanya pada malam hari banyak pesanan delivery untuk fast food tersebut. Namun anehnya, hingga waktu menunjukan pukul 21.00 tak satu pun orderan masuk kepada dirinya.
Sedangkan teman-temannya satu persatu meninggalkan tempatnya mangkal karena sudah menerima orderan, baik itu delivery food maupun mengantar penumpang.
Sempat hatinya menggerutu karena nasibnya tak semujur kawan-kawannya. Keinginan untuk pulang sebenarnya memerintahkan tangannya untuk memutar kunci kontak dan beranjak pergi.
Namun, tekadnya untuk membawa pulang uang lebih demi melamar sang kekasih membuatnya tetap bertahan. Baru sekitar pukul 21.40 WIB keberuntungan menghampirinya. Gadgetnya berbunyi menandakan adanya
Tertera pada layar gadgetnya seorang perempuan memesan paket makanan di gerai fast food tak jauh dari tempatnya mangkal. Setelah berdiskusi singkat terkait makanan yang dipesan dan lokasi pengantaran, ia pun langsung memesan makanan yang diinginkan oleh si pemesan.a orderan delivery food masuk untuk segera dilayani.
“Lokasi pengantaran sesuai dengan titik mbak ya,” ucapnya menirukan chatnya dengan si pelanggan. Kata “iya” pun muncul sebagai jawaban pertanyannya.
Setelah dipesan dan dilakukan pembayaran makanan seharga Rp 130 ribu tersebut ia langsung meluncur ke lokasi pengantaran sesuai dengan GPS.
Ia menyebut saat itu GPS memandu dirinya untuk mengarah ke salah satu komplek di Jalan raya jurang mangu. Namun setibanya di lokasi titik GPS, bedil kebingungan. Pasalnya lokasi GPS mengantarkannya ke ujung komplek yang dimana kanan kirinya hanya rumah kosong