Di era yang semakin maju dan berkembang ini dengan teknologi yang semakin maju membawah perubahan yang cukup pesat dalam pola kehidupan. Kemajuan ini memberi banyak dampak atau hasil hasil yang semakin beragam. Dengan majunya teknologi dunia semakin di huru hara oleh segala sesuatu yang serba cepat atau instan. Dulu, jika ingin berkomunikasi jarak jauh harus bersilaturahmi dan saling bertukar surat. Kini bisa lebih praktis dengan adanya teknologi Bernama Gadget. Gadget menjadi salah satu alat yang booming di era milenial ini. karena semakin tahun adanya gadget semakin canggih. Dulunya, Gadget hanya bisa digunakan untuk bertelepon dan mengirim pesan lewat SMS. Kini, Gadget sudah di penuhi oleh banyak fitur berupa chatting, video, video call, games, dan bisa digunakan sebagai alat penggali informasi dari berbagai penjuru.
Pengguna Gadget atau Handphone ini juga beragam. Buka hanya kalangan dewasa yang menggunakan Handphone karena adanya kebutuhan. Akan tetapi, anak anak pun kini sudah mulai menggunakan Hand Phone meskipun tanpa tujuan atau hanya sekedar dibuat untuk mainan saja. Dengan adanya Hand Phone ini membuat semua orang di berbagai rentan usia ingin memilikinya. Walau kadang tidak terlalu penting kebutuhannya. Handphone kini juga berpengaruh besar pada proses perkembangan anak. Anak anak kini udah banyak yang menggunakan Hand phone hanya sebagai alat bermain game. Dimana hal ini sangat tidak sesuai.
Banyak anak anak yang memiliki hand phone bukan pada usianya. Banyak kita lihat anak anak SD sekarang udah pandai bermain Hand Phone. Yang dulunya bermain Bersama temannya dengan permainan yang menggunakan interaksi langsung seperti bermain kelereng, peta umpet, atau ingklik. Kini sudah tergantikan oleh permainan online atau biasa disebut game online. Sesungguhnya adanya game online ini tidak baik bagi perkembangan anak. Karena dengan adanya game dapat membuat anak menjadi introfet atau lebih asik dengan dunianya sendiri dan kurang memperhatikan sekitarnya.
Adanya game online selain merusak jiwa dan mental anak, juga berpengaruh dalam merubah sifat anak yang cenderung anti terhadap dunia sosial. Dan akan ketergantungan terhadap game yang menurutnya seru. Dengan adanya game online membawa dampak negative kepada anak usia dini dan bisa merusak saraf mentoriknya. Jadi, Ketika seorang anak sudah tercandu oleh game online. Maka, akan sangat keras kepala dan susah untuk meninggalkan gamenya tersebut.
Seseorang yang kecanduaan dapat melakukan apa saja untuk dapat bermain game, diantaranya mereka dapat mencuri untuk bermain game, bolos sekolah, malas untuk mengerjakan tugas, sehingga rasa yang ingin bermain setiap saat. Semua itu membuat orang tua khawatir kepada anak-anaknya, karena sikap acuh mereka terhadap pendidikan, kesehatan, maupun kehidupan sosial. Anak-anak yang sudah kecanduan tidak akan memperdulikan lingkungan sekitarnya, baik itu diri sendiri, keluarga, ataupun orang lain. Karena mereka asyik dengan dunia game. Game online muncul tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial pemainnya dalam dunia nyata tetapi juga terkadang mempengaruhi kejiwaan seseorang apabila memainkannya terlalu lama. Bahkan anak-anak yang kecanduan bermain game sering membolos dari sekolahnya agar bisa melanjutkan bermain game. Banyak yang kurang tahu dampak buruk game online.
Secara sosial, dampak buruk game online adalah hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi kurang. Pergaulan hanya di game online saja, membuat pecandu game online terisolir dari lingkungan pergaulan nyata. Sehingga remaja sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh dengan apa yang dilihat dan dimainkan di game online. Secara psikis, pikiran terus menerus memikirkan game yang sedang dimainkan. Sulit berkonsentrasi pada studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan. Membuat seseorang acuh tak acuh, kurang peduli pada hal di sekelilingnya. Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong hingga mencuri uang. Terbiasa berinteraksi satu arah dengan komputer membuat pecandu game jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri saat berada di lingkungan nyata. Seiring perkembangan game, akan membawa dampak terhadap pengguna game, dan dampak tersebut bisa berupa dampak positif ataupun dampak negatif, namun satu hal yang paling berpengaruh adalah para pengguna game yakni semakin bergantung bahkan bisa jadi kecanduan game.
Game online membuat kecanduan karena dalam game dituntut untuk melakukan banyak hal agar tidak tertinggal dengan orang lain. Dalam bermain game online anak di bawah umur 12 Tahun di kelurahan Bahu belum kecanduan, tetapi ketika mereka bermain game online mereka bisa lupa segala hal seperti lupa belajar atau mengerjakan tugas dari sekolah, tidak ingat makan, dan lupa akan kegiatan lainnya. Dengan duduk diam di depan monitor selama berjam-jam bahkan sepanjang hari ketika bermain game online, otomatis gamer tidak menggerakkan tubuhnya sehingga kekurangan aktivitas apalagi olahraga. Jelas anak kelurahan Bahu di bawah umur 12 Tahun kebugaran tubuhnya menurun tetapi tidak semua, menurun karena berjamjam bermain game online dan tidak ingat jam makan itu yang menyebabkan kebugaran tubuhnya menurun bahkan berkurang.
Terlalu fokus dan ketergantungan terhadap game online juga dapat menyebabkan pikiran gamer atau anak di bawah umur 12 Tahun kelurahan Bahu menjadi selalu memikirkan tentang game, ingin bermain game dan ingin segera kembali berhadapan dengan layar smartphone untuk bermain game bersama teman gamenya. Sehingga membuat anak tidak fokus lagi belajar dan bahkan tidak mengerjakan PR dari sekolah. Game online membuat para gamers atau anak hanya fokus terhadap game yang dimainkan dan menjadi malas melakukan hal lain yang jelas kurang menarik dibanding game online seperti anak di bawah umur 12 Tahun di Kelurahan Bahu. Mereka malas melakukan aktivitas lain seperti belajar, makan, tidur siang, bermain biasa dengan teman sebaya dan lainnya. Dalam hal ini anak akan sulit mengekspresikan dan berinteraksi dengan orang lain bahkan orang tua serta dunia sekitar di dunia nyata, karena anak sudah biasa dengan dunianya sendiri dan smartphonenya dengan bermain game online. Berpotensi Menimbulkan Stress Jika Mengalami Kekalahan Terus-Menerus Jika anak kalah dalam bermain game online bisa membuatnya stress dan emosi sehingga ada anak di Kelurahan Bahu karena kalah bermain game online dia membanting-banting dan melempar handphone nya.