×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Report this story
Layla & Cintanya
G
0
0
0
442
0

swap_vert

"Siapa manusia yang tidak ingin merasa di cintai? Siapa manusianya yang tidak ingin merasa aman dalam sebuah hubungan? Ga ada Rio!! Aku juga! Aku ingin merasa di cintai, aku ingin merasa dihargai, aku ingin di perhatikan dan dijaga! Aku cewek normal Rio!! Bukan berarti ketika aku sudah memiliki segalanya, aku ga butuh untuk di cintai dan diperhatikan oleh orang yang kucinta!" Seru Layla sambil menahan suara dan air matanya yang hampir tumpah.

Rio tampak gusar dengan sikap Layla yang setengah berteriak di meja makan rumah makan yang mereka pilih. Beberapa orang mulai berbisik-bisik melihat percakapan mereka.

"Aku tuh butuh kamu!" Lanjut Layla masi dengan suara yang sedikit berteriak dan air mata yang mulai tidak terbendung dan jatuh berderai di pipinya yang halus.

Mata Layla yang terkenal indah dari semenjak dia kecil tampak penuh dengan air mata, bahkan sedikit maskara sudah mulai luntur di sudut matanya. Padahal Layla sudah menggunakan maskara yang konon waterproof, namun ternyata tak dapat tahan terkena airmata karena sakitnya hati.

Layla masi terisak, ketika tiba-tiba saja Rio berdiri dari bangkunya dan meletakkan serbet makan di atas makanannya.

"Baiklah Layla, carilah laki-laki yang dapat memenuhi kebutuhanmu! Karena aku tak bisa!" Jawab Rio singkat, lalu membalikkan badannya dan melangkah ke luar restoran meninggalkan Layla yang tetap menangis sambil menutup wajahnya yang cantik tersebut. Rambut hitamnya yang panjang terurai menutupi wajahnya seperti tau bahwa Layla ingin  menghilang saja.

selang beberapa menit, Layla nampak menghapus air matanya dengan tissue yang ada dimeja, lalu meraih ponselnya yang berada tak jauh dari jangkauannya.

"Vin, jemput gue ya, bentar gue share lokasi gue!" Lalu tertunduk dan mengatur nafasnya. Tak lama kemudian Layla yang sudah mengeringkan air matanya, mengangkat tangannya memanggil waiters untuk membayar.

Tanpa Layla sadari, sepasang mata dengan pandangan lembut tapi tajam menatap Layla dan memperhatikan setiap gerak gerik Layla. 

"Seharusnya kamu tau, kalo kamu patut dihargai dua ribu kali lipat dari ini." gumam pemilik sepasang mata tajam tersebut...


favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X
Never miss what's happening on Penana! Close