Aku sedang menjalani sebuah hubungan dengan seorang pria yang dulu sangat aku kagumi, hubungan ini telah berjalan 2 tahun lamanya, dan semakin lama aku merasa perasaan kita semakin berbeda, ntah aku yang semakin mengharapkan nya atau dia yang bosan dengan hubungan nya.
Aku pikir, semakin lama hubungan akan semakin memperbesar rasa dalam diri kita, tapi tidak untuk dia. Semakin lama hubungan, ia semakin menjauh dari aku dan ia semakin bertingkah layaknya aku tidak semenarik dulu.
Beberapa hari bertemu tanggal anniversary kedua ia semakin banyak meninggalkan kecewa, aku pikir ini bisa diperbaiki dengan aku yang mengalahkan egoku sendiri, ternyata ia yang semakin menaikan egonya, hehe lucu kan.
Semakin hari kabar dia semakin jarang ku dapat, yang dulu selalu apapun bilang sekarang sudah tidak lagi sama. Tidak ada lagi deeptalk sebelum tidur, nyanyian malam, video video lucu yang ia share.
Hampa? banget, karna aku memberikan semua waktu ku hanya untuk dia, jadi jika ia tidak lagi bersamaku aku akan merasa sangat kesepian karna itulah aku bertahan walau tiap malah harus memendam perasaan sedih.
Sampe di satu hari, aku benar-benar merasakan tidak di hargai dan di acuhkan saat hari bahagia dia, wisuda. Aku marah jelas, kecewa, sakit, sedih dan bahagia juga karna liat di bahagia. Hari itu aku mencapai titik cape aku yang menghasilkan keputusan untuk udahan, namun aku masi ingin memaafkan dan mempertahankan hubungan ini.
Setelah hari itu, sebulan kemudian kita putus, karna memang tidak ada lagi sisa kesabaran aku untuk hubungan ini. Aku memilih mengakhiri sebelum aku tersakiti terlalu dalam.
Setelah itu, aku memulai hidup tanpa dia. Walau bulan pertama berat tapi aku berhasil lost contac dari nya. Jujur 2 tahun bukan waktu sebentar, bohong kalo aku langsung lupa kenangan nya. Tapi aku berjanji untuk tidak lagi bersama nya.
-blckrbbit
ns 15.158.61.8da2