Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada abad ke-14 dan 15. Berpusat di Jawa Timur, Majapahit dikenal karena kekuasaannya yang luas, perdagangan yang berkembang, dan kebudayaan yang kaya. Itu juga dikenal karena kepemimpinan Hayam Wuruk dan patihnya, Gajah Mada.
Kerajaan Majapahit dikenal karena wilayahnya yang luas di Nusantara saat itu, termasuk sebagian besar wilayah Indonesia modern, Semenanjung Malaya, dan Filipina. Selain penaklukan militer, Majapahit juga dikenal karena sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, sistem hukum yang maju, dan keberhasilan dalam perdagangan, terutama dalam komoditas seperti rempah-rempah dan emas. Kekuatan dan kejayaan Majapahit kemudian merosot setelah kematian Hayam Wuruk pada pertengahan abad ke-15.
Setelah Kerajaan Majapahit berkembang, berbagai faktor seperti pemberontakan di wilayah-wilayahnya, serangan dari luar, dan kemunduran internal menyebabkan keruntuhan dan pecahnya kerajaan tersebut. Pada saat yang sama, pemerintahan lokal mulai menguasai di berbagai wilayah, membentuk kerajaan-kerajaan kecil yang menggantikan dominasi Majapahit. Ini merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Indonesia yang memunculkan banyak kerajaan baru dan mengubah lanskap politik dan budaya di wilayah tersebut.
Tentu saja, setelah keruntuhan Majapahit, sejumlah kerajaan kecil muncul di berbagai wilayah Indonesia. Contohnya, Kerajaan Demak di Jawa Tengah yang merupakan salah satu penerus Majapahit dan Kerajaan Aceh di Sumatera yang menjadi pusat perdagangan dan Islamisasi di wilayah tersebut. Periode pasca-Majapahit ini juga menyaksikan penyebaran agama Islam di Nusantara dan perkembangan budaya serta seni yang beragam di berbagai kerajaan yang baru terbentuk.
Tentunya, masa pasca-keruntuhan Majapahit juga menjadi awal bagi masuknya pengaruh Eropa ke wilayah Nusantara. Pada abad ke-16, kedatangan bangsa Portugis, kemudian Spanyol, Belanda, dan Inggris membawa perubahan besar dalam politik, perdagangan, dan budaya di wilayah Indonesia. Hal ini menciptakan periode perubahan yang signifikan dalam sejarah Indonesia, mempengaruhi struktur politik dan sosial serta perdagangan di kepulauan tersebut.
Tentu saja, kedatangan bangsa Eropa juga menimbulkan persaingan antara mereka untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah yang melimpah di wilayah Nusantara. Perjuangan untuk mendominasi ini mengakibatkan konflik antara bangsa Eropa sendiri dan juga dengan kerajaan-kerajaan lokal. Akhirnya, Belanda menjadi dominan di wilayah tersebut dan mengendalikan sebagian besar wilayah Indonesia hingga abad ke-20. Proses kolonisasi ini membawa dampak besar terhadap budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Pada masa kolonial Belanda, terjadi penguasaan ekonomi yang kuat dengan eksploitasi sumber daya alam Indonesia, terutama rempah-rempah dan pertambangan. Sistem tanam paksa (cultuurstelsel) serta eksploitasi buruh menyebabkan penderitaan besar bagi penduduk lokal. Selain itu, dampak sosial, ekonomi, dan politik kolonialisme sangat berpengaruh dalam terbentuknya kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia yang pada akhirnya berujung pada perjuangan kemerdekaan.