245Please respect copyright.PENANAHdZDz7Or8O
Ketika Alexandra membuka matanya, segala sesuatunya terasa berbeda. Dia tidak lagi berada di laboratorium atau di dunia yang dikenalnya. Alam semesta di sekitarnya berubah menjadi medan yang tak dikenal. Cahaya berwarna-warni mengalir di langit, menciptakan pola yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
"Di mana aku?" gumamnya sambil memandang sekeliling dengan penuh keheranan.
Tiba-tiba, suara menggema di keheningan, memecah keheningan. Dari kejauhan, sebuah kekuatan yang tak terlihat mendekat. Alexandra merasakan kehadiran yang mengancam, memaksa dirinya untuk bersiap menghadapi apa pun yang akan datang.
“Ada sesuatu di sini,” bisiknya sambil mempersiapkan diri.
Di antara warna-warni cahaya yang berkilauan, sebuah entitas yang ganas muncul. Bentuknya tidak terdefinisi, terdiri dari material yang tampaknya berasal dari dimensi yang jauh berbeda dari yang pernah dikenal manusia.
“Dia tidak bisa tenang,” desis Alexandra dalam ketegangan.
Bentuk misteriusnya semakin mendekat, mengeluarkan gelombang energi yang mengancam. Alexandra merasakan ketakutan, namun dia terpaksa memusatkan pikirannya untuk menemukan cara melawan.
“Harus ada cara untuk bertahan hidup di sini,” bisiknya pada dirinya sendiri.
Dengan bertahan hidup, Alexandra menggunakan pengetahuan fisikanya untuk membentuk perisai energi, mencoba melindungi diri dari serangan entitas misterius itu. Namun, setiap serangan yang dilakukannya tampaknya hanya memberi entitas tersebut lebih banyak kekuatan.
"Sial, tidak ada efeknya!" serunya dalam keputusasaan.
Dalam keputusasaan, Alexandra menyadari bahwa dia perlu memahami lebih dalam tentang dimensi ini dan menggabungkan kekuatan baru yang ada di dalamnya untuk dapat bertahan hidup. Dengan tekad yang kuat, dia mempersiapkan diri untuk mempelajari segala sesuatu tentang dimensi baru ini, karena hanya dengan itu dia mungkin bisa melawan ancaman yang mengancam keberadaan semua dimensi.
ns 15.158.61.13da2