Forbidden couples S3 ch 1
491Please respect copyright.PENANAlenA9ndqFR
Siberia
491Please respect copyright.PENANAMSWwF8fiDM
Dingin nya iklim dataran siberia yang semakin membeku di kala musim dingin menerjang membuat abaw dan beberapa orang peneliti lain termasuk dengan profesor yang menjadi kepala tim peneliti seolah menjadi semakin dingin tatkala mereka didatangi oleh 3 orang berperawakan besar.
Pembicaraan pun terjadi diantara mereka, rupanya ketiga orang itu adalah agen pemerintah setempat yang akan membawa serum hasil dari penelitian abaw dan timnya.
Abaw dan timnya memang sudah melaporkan hasil penelitian nya kepada biro teknologi pemerintah setempat yang menjadi sponsor penelitian mereka, dan biro itu sudah menyetujui untuk fase percobaan kepada manusia.
Hanya saja mereka tetap akan melakukan nya di luar wilayah negara mereka, oleh karena itulah abaw memberikan data siapa orang yang akan menjadi objek penelitian nya, dan orang itu adalah ustadzah ismi.
Mengapa abaw menjadikan ustadzah ismi sebagai objek nya adalah karena yang pertama dia belum pernah hamil sebelumnya, yang kedua dia bisa memantau ustadzah ismi dari jauh karena kedekatan hubungan mereka, yang ketiga adalah setelah abaw melihat dari kamera laptop nya yang menyala dan merekam seluruh persetubuhan antara ismi dan anjing kyai kholiq beberapa kali. Disana abaw melihat kalau sang ustadzah yang seolah sudah menikmati ketika dirinya disetubuhi oleh anjing itu. Dan yang tidak kalah penting adalah soal kerahasiaan dari percobaan ini.
Ketiga agen itupun meninggalkan tempat penelitian itu sambil membawa serum yang akan mereka suntikan kepada ustadzah ismi, perihal caranya, mereka hanya bilang kalau mereka bisa membuat dengan berbagai macam cara dengan jaringan asset yang mereka punya di seluruh dunia, bahkan orang yang menjadi objek sama sekali tidak akan menyadari apapun.
V
V
V
Kehidupan ustadzah ismi memang sudah sangat berubah sekarang, semenjak ismi di setubuhi oleh kalab, entah mengapa ismi merasakan sensasi yang luar biasa. Bukan hanya sekali dia kembali melakukan persetubuhan antar spesies itu tapi sudah beberapa kali dirinya dipuaskan oleh kalab si anjing jantan.
Ini memang merupakan hal yang sangat tabu dan diluar norma dan nalar, tetapi gairah ismi yang semakin menggebu akan seks membuatnya selalu tak bisa menahan birahi yang selalu muncul dengan begitu kuat nya, bahkan tak jarang sang ustadzah lah yang lebih dahulu menggoda kalab untuk menyetubuhinya.
Seperti pada malam itu, ismi yang baru saja selesai menunaikan ibadah isya, entah kenapa tiba tiba ismi merasakan sensasi gatal yang teramat sangat di dalam memeknya.
Rasa panas menjalari sekujur tubuhnya, ismi yang memang hanya mengenakan mukena saja tanpa ada pakaian dalam apapun di baliknya, seolah tersengat listrik ketika kain dari mukena itu menggesek kedua puting susunya, dan hal itu seolah semakin membuat gairah nya bergejolak.
Dan tanpa sadar, ismi pun mulai menyentuh memek nya yang masih terhalang mukena itu dengan tangan nya sendiri, kepalanya mendongak keatas, bibir nya terbuka sambil terus menikmati rangsangan dari tangan nya sendiri.
Cairan birahi mulai mengalir dan membasahi mukena bagian bawah yang dikenakannya, gairah semakin menggebu gebu menjalari relung sukma nya, kedua puting susunya semakin mengeras ketika dia mulai memelintir sendiri puting susunya bergantian dengan tangan nya.
Dengan kobelan tangan nya sendiri di memek nya yang semakin lama semakin cepat membuat ismi semakin dekat dengan puncak kenikmatan, tinggal sejurus lagi orgasme nya yang biasanya dibarengi dengan cairan birahi yang membanjiri memeknya akan dia dapatkan.
Namun tiba tiba suara hp nya berdering, ustadzah ismi yang dikagetkan dengan dering suara hp nya itu gagal mencapai orgasme nya. wajahnya pun berubah.
”iiihhhh..aaahhh...siaaapaaa...siiihhhh.. aaaahhhhh.. telpon...aaahhh”
Ustadzah ismi yang dalam keadaan gagal orgasme itu pikiran nya menjadi tidak karuan, marah dan kecewa atas gangguan yang ia dapatkan, dengan penuh rasa kesal diapun mengambil hp nya yang ada di atas meja dekat laptop yang maasih terbuka.
”eeehh.. nyai jannah.. ada apa ya..?” batin nya ketika dia melihat ID si penelpon yang tertera di layar hp nya.
”ha-haloo.. assallamualaikum... nyai....”
”waalaikumsallam... ismi.. kamu di villa ya..?tolong buka gerbang nya, ini saya ada di depan..”
”hah.. di depan nyai.. maksudnya di depan villa...?”
”iya mi... ini saya mau menginap malam ini.. ada yang harus saya kerjakan.. ayo cepet tolong buka gerbang nya..”
”i-iya nyai.. saya segera kebawah...”
Setelah telepon ditutup ismi pun segaera menuju ke bawah untuk membuka pintu gerbang villa. Dan benar saja disana dia melihat mobil kyai kholiq yang biasa di pakai nyai jannah sudah berada tepat di depan gerbang.
Setelah pintu gerbang terbuka, mobil nyai jannah pun masuk ke area villa dan lalu dimasukan kedalam garasi yang pintunya juga sudah dibukakan oleh ismi. Dari mobil yang terparkir itu turunlah nyai jannah seorang diri dari kursi pengemudi.
”eh nyaii.. apa kabar nyai...? tumben nyai mau datang ga ngabarin saya dulu nyai,....”
”eh iya.. sehat ko saya.. bah haji juga sehat.. kamu gimana disini, wah keliatan nya kamu tambah cerah ya setelah tinggal disini... iya ini saya mendadak.. oh iya kamu malam ini pulang dulu aja ya.. saya mau sendiri dulu disini, besok sore kamu bisa kesini lagi.. ga apa apa kan..?”
”o-oh...eeh.. iya nyai ga apa apa.. nanti saya pulang kerumah aja.. tapi apa nyai ga apa apa kalau sendirian disini..?”
“oh.. justru saya pengen sendirian disini.. ga apa apa... eh sebentar itu kenapa mukena kamu ko di bawah basah mi...?” tanya nyai jannah sambil tersenyum kecil kepada ustadzah ismi.
”eeh-eeh a-anu nyai.. tadi sa-saya abis sholat.. terus minum eh ketumpahan air nyai.. hehe..” jawab ismi yang tersipu malu.
“ooohhhh… kirain cairan surga.. hehehhe..” celetuk nyai jannah yang dibarengi dengan tatapan dan senyum penuh arti pada ustadzah ismi
“hah.. maksudnya apa nyai…?” tanya ismi yang bingung dengan pertanyaain nyai jannah.
”aahh.. ennggaaaakk.. ya sudah saya mau masuk dulu ke kamar khusus saya.... nanti kamu kunci aja pintu nya kalau kamu sudah mau keluar dari villa.. ga usah pamit atau apa.. saya ga mau di ganggu,...”
”i-iya nyai...”
Nyai jannah tanpa banyak berkata lagi langsung masuk kedalam villa dan disana ismi melihat nyai jannah seolah sedang sangat terburu buru, nyai jannah langsung membuka kamar yang memang tidak boleh dibuka dan dimasuki itu dengan kunci yang dia bawa di tas nya.
Ismi pun demikian, dia segera menuju kamar yang dia tempati di villa itu lalu membuka mukena nya dan memakai pakaian sehari hari nya. dia bawa laptop nya dan segera meninggalkan villa itu.
Saat dia melewati kamar yang ada nyai jannah di dalam nya, samar samar dia mendengar ada suara alunan musik dengan tempo cepat dari dalam.
”eh itu ko.. ada musik kaya gitu dari dalam.. nyai jannah lagi apa ya...? ah sudahlah.. aku pergi aja.. nanti nyai jannah malah marah lagi...”
Setelah mengunci pintu villa ismi pun mengeluarkan motor lalu di dorong nya keluar pintu gerbang, kemudian ismi mengunci gerbang itu, sejenak ismi berpikir, dia pulang ke rumah nya atau ke villa abaw dan menginap disana.
”kalau aku pulang kerumah, aku malas kalau harus ketemu si usman.. ah aku ke villa abaw aja deh.. toh nyai jannah besok sore juga udah pulang.. sekalian aku mau mantau peternakan abaw.. eh tapi sudah lama juga aku ga pulang kerumah, ah aku mampir kesana aja dulu deh, sekedar mampir liat keadaan rumah...” batin ustadzah ismi sambil kemudian mengarahkan sepeda motor yang ditungganginya ke arah rumah nya.
Sesampainya di rumahnya, ismi tidak melihat sesuatu yang aneh dari rumahnya, dia pun segera memutar kunci rumahnya lalu setelah pintu terbuka dia masuk ke dalam tanpa menutup pintu nya.
Dia mengedarkan pandangan ke seisi rumah nya yang terlihat rapi dan bersih, rupanya pembantu yang di sewa abaw masih terus membersihkan rumah ini, tapi ismi sama sekali tidak melihat keberadaan usman.
Karena penasaran akan keberadaan usman, diapun berjalan menuju pintu kamarnya, disanalah dia terkejut bukan main dengan apa yang dia lihat.
”astagfirullaahhhh.... ih... dasaarrr.. ternyataaa......” ucap ustadzah ismi pelan dan mulut menganga yang kemudian dia tutupi dengan tangan nya, begitu kagetnya dia dengan pemandangan yang dia lihat.
Walaupun didalam hatinya tidak ada lagi perasaan cinta kepada usman, tapi ismi marah dengan apa yang dilihatnya, belum reda dengan rasa kagetnya ismi kemudian hendak membalikan badan nya dan menutup kembali pintu kamar itu, namun rupanya decitan suara pintu yang cukup nyaring itu bisa membangunkan usman dari tidur nya.
”eehh.. u-umi.. u-umi pulaaangggg.. eh-.. u-ummiii... ” usman yang kaget melihat keberadaan istrinya di depan pintu kamarnya hanya bisa terbata bata dan gugup dengan situasi itu.
”oh.. ternyata... rupanya abi seperti ini.. umi ga nyangka bi,, umi bekerja keras disana mengurus kuda dan villa itu yang seharusnya tanggung jawab abi, tapi ternyata abis begini disini... ”
”e-eh an-anuu mi.. a-abii…” usman kembali terbata bata.
”ah sudahlah bi.. abi ga perlu jelaasin apa apa.. umi minta cerai.. dan umi tidak akan menginjakan kaki umi disini lagi..”
”BRAAAAKKK....”
Pintu kamar itupun ditutup dengan keras oleh ismi, tanpa banyak berkata apa apa ismi pun pergi meninggalkan rumah itu dan langsung mengarahkan motor nya ke villa abaw.
Ditengah perjalana menuju villa abaw, saat ustadzah ismi melewati villa kyai kholiq dia sepintas melihat nyai jannah yang diikuti oleh kalab si anjing jantan berjalan dari arah kandang kalab menuju kearah pintu depan villa dan kemudian masuk kedalam villa.
Ustadzah ismi berpikir, mungkin nyai jannah membawa masuk kalab untuk menemaninya di dalam villa, ustadzah ismi tidak memiliki pikiran apa apa soal kejadian itu, diapun kembali memacu motor nya kearah villa abaw.
V
V
V
Singkat cerita malam itu ustadzah ismi sudah berada di villa abaw, diapun menuju ke kamar abaw yang dalam ingatan nya disanalah tempat dia berpacu dalam birahi bersama abaw.
Karena tubuhnya yang diserang lelah diapun memutuskan untuk tidur, saat dia mencoba untuk tidur kemudian terbersitlah pertanyaan soal siapa orang yang tidur bersama usman suaminya tadi.
”oh iya yaa.. itu siapa ya perempuan tadi.. ko bisa ya dia tidur sama si usman, dia siapa ya.. tapi itu.. kulitnya putih sekali, kalau dari wajahnya seperti orang tionghoa.. dan pakaian nya sexy.. aaahh.. sudahlah.. aku ga peduli... yang penting aku sudah yakin untuk bercerai dengan dia.. masa bodo dengan siapa perempuan itu..”
Memang sangat tidak masuk akal dan mengundang pertanyaan bagi siapapun apabila melihat apa yang ustadzah ismi lihat tadi, usman yang cacat sedang tidur dengan seorang wanita cantik berkulit putih dan tubuh yang aduhai dengan pakaian yang sangat mengundang nafsu siapapun yang melihatnya.
V
V
V
Bersambung
Selengkapnya di : Karyakarsa
ns 15.158.61.52da2