×

Penana
US
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
  • Writer
    Jihan Septi Velia
    Jihan Septi Velia
    Hi. I'm Jihan. I write everything that intrigue me, so you might find me writing many genres. (Shhh, I uses many handsome men to be the Male Lead of my stories, lmao.)

    My account in another platforms :

    Wattpad : @jihanvelia
    Gramedia Writing Project : @jihanvelia
    Dreame : Jihan Septi Velia
    Cabaca : @jihanvelia
    NovelToon : Jihan Septi Velia
    Fizzo : Jihan Septi Velia
    KaryaKarsa : @jihanvelia
    WebNovel : @jihanvelia
    GoodNovel : Jihan Septi Velia

    Welcome to my world.
    See more
campaign Request update 0
Report this story
My Friend's Father
R
9.6K
0
0
49
0


Rencananya, Selin dan sahabatnya Maxi malam itu mau menginap di rumahnya Lucian, bersama Aria (pacarnya Lucian) dan juga Dylan (sahabatnya Lucian) untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus. 

Mereka sudah kenal Lucian dari semester pertama, tetapi memang tak pernah main ke rumahnya. Hanya saja, mereka tahu bahwa ibunya Lucian sudah lama meninggal dan ia diurus oleh ayahnya seorang. Mereka juga sudah pernah melihat foto ayahnya Lucian, tetapi hanya sebatas selfie. Itu pun foto berdua dengan Lucian.

Nah, hari itu mereka sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Lucian karena infonya, ayahnya Lucian akan kembali besok malam karena masih berada dalam perjalanan bisnis ke luar negeri.

Jadi, ketika Selin menumpang mandi di dalam salah satu kamar mandi tamu rumahnya Lucian, Selin benar-benar tak berekspektasi bahwa dia akan melihat wujud ayahnya Lucian yang ternyata bertubuh tinggi dan kekar itu tengah berdiri di depannya, hanya memakai boxer dan membawa handuk, sedikit terkejut karena melihat Selin keluar dari kamar mandi tamunya.

Orang yang seharusnya kembali besok malam, mengapa bisa ada di sini?! Lagi pula, buat apa mandi di kamar mandi tamu?!

Tapi....sialan.

Selin baru sadar bahwa dirinya saat ini hanya memakai handuk! 

"Astaga! Astaga ya Tuhan, maaf, Om!" teriak Selin sembari berlari terbirit-birit ke luar kamar. Sial, ini luar biasa memalukan!

Saat Selin sudah mulai tenang, Selin berjalan di koridor seraya membatin. Bukannya Selin mau berpikiran mesum, tetapi astaga, itu betulan ayahnya Lucian? Ya Tuhan, seksi sekali. Pria dewasa yang matang. Gagah...dan...punyanya juga terlihat besar di boxer itu-

-eh, sebentar. Baju ganti Selin ketinggalan di kamar tamu tadi!

favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!

X
Never miss what's happening on Penana! Close