Jakarta , 1 Febuari 1998 , di rumah sakit Bersalin Asih . tampak seseorang bernama Agung dan Kristina . Agung sedang khawatir dengan keadaan Kristina yang mulai tidak baik . “ Dokter Amru , gimana keadaan istriku ? apakah dia akan baik – baik saja ? . “ tanya Agung dalam keadaan gelisah . dokter Amru sebenarnya tidak mau menjawab karena tak mau membuat Agung tersinggung tentang keadaan Kristina .“ Aku mohon dokter Amru , apakah dia akan baik – baik saja?! “ kata Agung sambil memegang tangan dokter Amru dengan berdepresi serius . akhirnya dokter Amru pun menjawab sambil menghembuskan napas , “ Pak Agung...sebenarnya istri anda kena tumor dalam rahimnya .”
“ APA ?! . “ Agung terkejut saat mendengar berita dari dokter Amru . “ Aku mohon! Selamatkan istriku dan anakku ! “ jawab Agung . “ Pak , kami tidak bisa menyelamatkan dua – duanya . karena penyakit tersebut semakin parah , tetapi Bapak harus memilih satu . istri anda ? atau anakku anda? “ tanya dokter Amru . Agung hanya terdiam dengan perasaan khawatir , sebenarnya ia tak ingin kehilangan kedua – duanya . lalu Kristina pun memanggil Agung dalam kondisi lemas. “ A-Agung ... aku rela kan diriku demi menyelamatkan anak kita . jadi ... saya ikhlas di operasi tumor . “ kata Kristina . Agung berlari ke Kristina sambil memeluknya dengan erat . “ Jangan Kristina ... aku juga tak mau kehilangan kamu . aku tak bisa menahan rasa pedih ini .”
Kristina menyentuh wajah Agung dengan senyuman sedih . “ Agung ... jangan bersedih , nanti aku juga ikut sedih . aku berjanji kepadamu , aku akan selalu dampingimu selamanya . Anakmu pasti akan menjagamu ... aku sudah membayangkan jika anak kita kalau sudah besar nanti . Agung , selamatkanlah anak kita . “ kata Kristina . mendengar permintaan dia , Agung mengusap matanya dan mengangguk . “ Baiklah ... Kristina , aku terima keinginanmu . “ Kristina tersenyum sambil menangis . Lalu , Agung balik ke dokter Amru sambil mengangguk “ Dokter ... aku mau menyelamatkan anakku . “ dokter Amru menerima permintaan Agung .
Dokter Amru dan semua dokter di dalam UGD sedang mulai melakukan operasi sesar pada rahimnya Kristina . sedangkan Agung berdoa di luar UGD memohon kepada Allah semoga Kristina dan Anakknya selamat dalam proses operasi sesar tersebut.
Beberapa jam kemudian , Dokter Amru memberi sukacita pada Agung . “ Selamat Bapak Agung , anak anda perempuan . “ Agung pun menggendong anakknya tersebut sambil membawanya ke Kristina . “ Lihat Kristina , anak kita perempuan wajahnya dan rambutnya persis seperti dirimu . “ kata Agung.
Kristina tersenyum sambil menghelus – helus pipi anak mereka berdua . “ iya ... kamu benar , juga matanya seperti kamu . ku beri nama Selly . kalau dia sudah besar nanti , pasti dia akan menjadi putri yang sukses ... Selly , mama senang melihatmu . “ Agung tesenyum ke Kristina dan bayu Selly. Akan tetapi , tiba – tiba jantung Kristina berdetak cepat membuat pernapasannya mendesak . Agung cepat – cepat memeluk Kristina sambil menggendong bayi Selly.
“ Kristina ! kumohon jangan meninggalkan aku dan putriku . “ kata Agung sambil menangis . “ Agung ... sudah saatnya aku harus pergi . terima kasih ... selalu menemaniku dari awal kita bertemu . Selly ... putriku , jagalah papamu . seandainya waktu tak terhenti ... aku masih bisa menjagamu . “ Kristina menutup matanya dan jantung pun berhenti berdetak.
*****
Matahari selalu tersenyum menyapa dan menemani hidupku yang kelam . Hujan tidak pernah menghampiri beberapa bulan ini dan tidak membasahi tubuhku . awan membentuk relief – relief yang menenkan hati . 16 tahun ... aku dilahirkan dan hidup bersama Eyang , Om Tio dan Tante Andri setelah Papaku meninggal karena virus kanker otak sejak aku duduk bangku kelas 1 SD umur 6 tahun .
Kadang – kadang banyak sekali cobaan yang aku harus hadapi dalam melakukan aktivitas sehari – hari . tetapi aku tetap tabah semangat dalam melewati tantangan hidupku . aku selalu percaya .