NEW JOBS - ME & MR PERFECT
"Jinsu Company adalah anak Perusahaan teknologi yang cukup besar dikorea selatan dan sekarang kami juga melebarkan sayap di indonesia. sudah hampir 10 tahun perusahaan ini berdiri di jakarta , dan perusahaan ini selalu menjadi yang terbaik di asia," Ucap wanita berhijab hitam dengan semangat.
"Oh ya perkenalkan nama saya Rena anjani, panggil aja Rena," Ucap rena sembari mengulurkan tangan dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah mungilnya yang manis, kepada anak baru yang terlihat antusias dengan penjelasan nya itu.
"Oke mbak Rena," Ucap gadis itu dengan semangat.
Sampailah mereka didepan sebuah ruangan yang berbatas kaca semua kegiatan didalam ruangan terlihat sangat jelas terdapat banyak meja dan komputer , dan ada beberapa kariyawan yang terlihat cukup sibuk didepan perangkat teknologi tersebut.
"Selamat bergabung ke dalam keluarga besar Jinsu Company," Ucap Rena sembari membukakan pintu ruangan tersebut.
Dengan cukup percaya diri gadis tersebut melangkah masuk kedalam ruangan divisi yang akan menjadi ruang kerja nya.
Yaap hari pertama cukup baik kan ,Rashanada Mariam.
**
Laporan seperti apa ini yang kalian kerjakan , kalian tahu ? keponakan saya yang masih Smp saja cara mengetik nya lebih rapi dari ini, Ucap pria itu dengan nada tinggi seperti Agnez MO sedang bernyanyi.
"Ii..itu laporan dari divisi saya pak untuk bulan ini," Ucap Rena dengan sedikit terbata.
Dantra hanya mutar mata nya meremehkan , bisa - bisa nya divisi yang berpengaruh cukup penting diperusahaan milik nya seperti ini.
"Kalian semua tidak akan mendapat bonus tahun ini , jika laporan kalian seperti ini," Ucap Dantra dan seketika itu juga pergi meninggalkan ruangan meeting yang membuat emosi nya memuncak
Dantra Pratama pria dingin dengan wajah sepucat salju , jangan heran paras tampan yang dia dapat dari bibit unggul sang ibu yang berdarah indonesia - belanda sedangkan badan sempurna nya seperti menjiplak sang ayah yang berasal dari korea selatan.
Langkah Dantra mendekati mobil nya terhenti , pandangan nya teralihkan kepada wanita aneh yang sedang asik menggali - gali tanah disamping sebuah mobil berwarna orange yang terparkir tidak jauh dari mobil milik nya
Sebenarnya Dantra tidak mau ambil pusing , tapi saat dia perhatikan lagi hal yang dilakukan wanita itu sangat menganggu dan merusak penampilan parkiran depan kantor nya yang rapi dan bersih.
"Oke , sekarang kamu bisa pup disini," Ucap Rasha sembari tersenyum kepada kucing dihadapan nya itu.
"Ayo jangan malu - malu," Rasha langsung mengangkat kucing itu dan menempatkan nya kedalam lubang galian nya tadi.
Setelah merasa nyaman Rasha tersenyum melihat kucing itu melakukan aktifitas buang hajat yang tertunda, tanpa Rasha sadari dibelakang nya sudah berdiri lelaki dengan hawa dingin mematikan.
BRUK....
Saat Rasha berbalik , tabrakan itu tidak dapat dielakan wajah Rasha tepat sasaran mencium dada bidang Dantra yang tertutup kemeja putih bersih milik nya , parfume khas manly milik Dantra tercium sangat nyaman dan membuat diri nya tidak mau beranjak seinci pun.
"Bisa menyingkir dari dada ku," Suara dingin yang cukup memabukan telinga tapi menusuk hati membuat Rasha tiba - tiba saja mundur sedikit kebelakang , keseimbangan nya menghilang saat dia menginjak batu yang entah sejak kapan berada disitu dan berhasil membuat dia mendarat tepat diatas lubang yang dia gali sendiri tadi berisi pup kucing yang segar.
"Aaaaaaa," Ucap rasha saat dengan sempurna dia mendarat keatas kotoran tersebut. tanpa mengubah sedikitpun ekspresi dingin di wajah tampan nya Dantra hanya melihat kelakuan aneh gadis dihadapan nya itu
"Apa yang sudah kau lakukan," Ucap Dantra dengan tatapan dingin menusuk nya. melihat Dantra yang tak peduli sedikitpun akan kondisi Rasha yang sudah duduk cantik diatas kotoran kucing.
Gadis cantik itu hanya bisa berusaha berdiri dan mengelus sedikit bokong nya yang terasa sakit
"Aduh bau banget," Ucap Rasha sembari tertawa pelan.
Melihat reaksi gadis dihadapan nya , Dantra hanya menggeleng tak percaya bagaimana bisa dilingkungan kantor milik nya ada gadis se - aneh dia.
Rasha menatap Dantra setiap inci nya , "Sempurna," Ucapan Rasha yang keluar dengan lancar dari mulut nya membuat Dantra mengangkat sebelah alis nya bingung.
Tanpa pikir panjang dan membuang waktu nya yang berharga , Dantra meninggalkan gadis aneh itu sendirian dengan tatapan yang seperti ingin menerkam diri nya
Andi berkeliling sekitar ruangan , mencari bau menyenggat yang bahkan menutup aroma pengharum ruangan mereka sampailah hidung nya dimeja kerja Rasha , gadis itu masih berkutat dengan beberapa laporan yang harus dia revisi ulang karena amukan sang atasan dan mengancam Tak ada bonus tahun ini.
Tanpa menyadari ada seseorang yang berdiri disamping nya sembari menutup hidung agar bau busuk dari badan Rasha tidak sampai merusak indra penciuman nya.
Beberapa detik kemudian baru Rasha sadar ada kehidupan yang sedang berdiri di samping nya , Rasha menatap Andi dengan aneh dan seperti bertanya Ada apa ?.
"Rasha , bau lu kek bangke tau gak." Ucap andi menahan rasa mual nya.
Rasha yang bingung hanya mencari - cari asal bau yang dikatakan andi, Rasha lalu tersenyum menyadari kalau rok yang dia cuci tidak begitu wangi untuk dikenakan kembali , apa lagi diruangan ber - ac tanpa ventilasi.
"Aduh, maaf tadi gue jatuh diatas pup kucing kirain bau nya udah hilang , ternyata gue lagi mampet hidung nya jadi gak kecium," Ucap Rasha dengan cengir kuda nya.
Kata - kata Rasha membuat semua orang keluar ruangan seketika itu juga mencari udara segar Rasha yang berfikir bukan saat nya untuk bersantai , kembali terpaku dengan laporan nya semua ini harus selesai beberapa hari lagi sebelum bonus tahunan akan cair dan gaji pertama nya terancam.
"Pake ini," Ucapan lelaki yang tiba - tiba saja melempar celana panjang hitam kepangkuang Rasha , membuat gadis itu mengalihkan pandangan kehadapan lelaki itu.
"Pake itu sekarang , rok lu busuk banget gue mau kerja bau nya ganggu banget." Ucap Dilan dengan ekspresi datar saat melihat Rasha hanya diam.
Saat Dilan pergi kembali keluar , Rasha hanya memegang jantung nya yang berdetub cukup kencang , Dilan Prakoso pria yang tidak kalah sempurna dengan laki - laki yang ditemui nya tadi Dilan Prakoso dengan sifat nya yang dingin tapi selalu membuat wanita di divisi ini mencakar meja nya sendiri setiap Dilan berjalan di dekat mereka , Dilan yang berbeda 180% dari ciptaan Pidi Baiq yang selalu meluluhkan hati wanita dari puisi dan sikap manis nya kepada Milea.
"Dilan ku tak kalah sempurna," Gumam Rasha di dalam hati sembari menuju toilet wanita.
Di dalam toilet wanita , Rasha hanya memandangi diri nya yang menggunakan celana panjang yang di berikan Dilan tadi , senyum manis terukir indah di wajah Rasha jantung nya juga tidak dapat di prediksi dengan baik,
Sangat berdetub kencang hanya karena di pinjamkan celana cadangan, Tak apa nama nya juga sedang jatuh cinta.
866Please respect copyright.PENANAvIfHgeJQjq
866Please respect copyright.PENANAI7YRdNVKnj
866Please respect copyright.PENANALxGbM38pGw
866Please respect copyright.PENANAi0XsftoCJy
866Please respect copyright.PENANAmiZPgWNrxq
DANTRA PRATAMA
866Please respect copyright.PENANAyygjpN5qbj
DILAN PRAKOSO
ns 15.158.61.6da2