Aku tak menyangka akan bertemu dengan Axell, seorang CEO dari perusahaan besar yang dulunya merupakan anak didikku di tempat bimbingan belajar dulu. Walaupun usia kami terpaut hanya beberapa tahun, tetap saja aku menganggap nya anak didik ku. Pertemuan dengannya tentu saja mengingatkan ku dengan impian yang pernah kulepaskan dahulu.
Axell Naufal Wardhana, laki-laki yang terpaut usia tiga tahun dibawah ku.
Aku? Hanni Azeena, seorang karyawati yang meninggalkan mimpi nya beberapa tahun silam.